Deskripsi Kasus
Anamnesa
Pasien pria, datang ke RSGM Maranatha dengan keluhan gigi
depan rahang atas dan rahang bawah tidak beraturan. Selain itu
pasien tidak dapat menggigit pada bagian gigi depan karena tidak
kontak sehingga mengganggu saat digunakan untuk mengunyah dan
pasien merasa kurang percaya diri.
Kesehatan Umum : Pasien dalam keadaan baik. Pasien tidak
memiliki kelainan sistemik.
Keadaan Umum :
K: compos mentis
N: 84 x/menit
R: 24 x/menit
S: afebris
T: 120/80 mmHG
Riwayat Penyakit Gigi :
Tipe muka
Profil muka
Cembung
.
3
.
4
.
5
.
6
.
Bibir
Hipertonus
Relasi bibir
terbuka
TMJ
Kelainan lain
OH (Oral Hygiene)
Plak
3.
Kalkulus
4.
5.
6.
7.
8.
Frenulum labii
Lidah
Palatum
Tonsil
Garis median
Sedang
RA : regio anterior labial
RB : lingual ar/31,32,41,42
RA : tidak ada
RB : lingual ar/31,32,41,42
Normal
Besar
Normal
Normal
Sesuai
9.
Overbite
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Overjet
Crossbite
Diastema
Kurva spee
Erupsi
Jumlah gigi
Penutupan mandibula
Open bite anterior
mm)
(kiri 1 mm dan kanan 1 mm)
14/45 15/46 16/46 17/47
1 mm 33-34 ; 5 mm 35-37
Kanan Normal, kiri >1,5 mm
Normal
Normal
Deviasi ke kiri
11/41 , 21/31 ,12/42 , 22/32 , 13/44
Odontogram Pasien
Malposisi
Malposisi
Rotasi
(mesiolabial), labioversi
Normal
Rotasi(mesiolabial),
palatoversi
Rotasi (mesiopalatal)
TAK (mesiopalatal)
Rotasi
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
bukoversi
mesiobukoversi
Uneruption
Uneruption
Gigi
41
42
43
44
45
46
47
48
Malposisi
Rotasi (mesioligual)
TAK
TAK
TAK
Rotasi mesiobukal
TAK
mesioversi
TAK
Analisis Model
Kanan: -3 mm
Kiri: -3 mm
Crossbite
Diastema RB
Overjet
1 mm 33-34
5 mm 35-37
Kelas I Angle
Kelas I
Bergeser ke kanan
Bergeser ke kiri
Kanan: 1 mm
Kiri: 1 mm
Kelas I
15 dan 25 simetris
16 dan 26 simetris
18
18
26
8 7:
104,5 mm
105,5 mm
selisih
:
- 1 mm
(kekurangan ruangan sebesar 1 mm)
Panjang lengkung RB :
29
7,5
12
12
21,5
89,5 mm
8 7,5 6,5 5
| 6
7,5
8 8 :
83
mm
selisih :
6,5 mm
(kelebihan ruangan sebesar 6,5 mm)
x 100 = 38,5
Maks 6
153
Mand 12 x 100 = 83
Maks 12
105,5
38,5
53
83
105,5
Seharusnya
(mm)
38,5
50
83
91
Selisih (mm)
0
3
0
14,5
= 100 x 50 mm
=47,39 %
105,5
= 47
mm
= 50
mm
=3
mm
Lebar Mesiodistal
35,5
mm
40,5
mm
50
mm
80
14 - 24
16 - 26
Pasien (mm)
Pont (mm)
40,5
50
44,4
55,46
64
Selisih (mm)
-
3,9
5,46
DIAGNOSA
Klasifikasi Angle
Klasifikasi Skeletal
Diagnosis
Etiologi maloklusi
RENCANA PERAWATAN :
1.
2.
3.
4.
II.
Identifikasi Masalah
1. Jelaskan definisi anterior open bite!
2. Sebutkan dan jelaskan etiologi anterior open bite !
3. Jelaskan perawatan kasus anterior open bite !
4. Jelaskan definisi crossbite !
5. Sebutkan etiologi crossbite !
6. Sebutkan klasifikasi crossbite!
7. Jelaskan perawatan crossbite !
8. Landasan Teori dan Refleksi Kasus
1. Definisi open bite
Kondisi dimana mahkota insisif rahang atas tidak menyentuh
mahkota gigi insisif rahang bawah saat mandibular berada pada
oklusi sentrik.1
10
skeletal
dan
lingkungan.
Kebiasaan
buruk
yang
11
c.
12
mengubah posisi gigi. Gaya itu dapat berupa gaya eksternal (jari)
atau internal (postur lidah atau gaya periodontal). Secara tiba-tiba,
tekanan intermiten (gaya lidah saat menelan) bukan faktor
penyebab yang utama. Tongue therapy paling efektif ketika
dikombinasikan dengan perawatan ortodontik. Terapi bicara
dikombinasikan
dengan
perawatan
ortodontik
dan
terapi
13
Terapi kebiasaan2
Pada anak-anak yang mempunyai NNS, perawatan termasuk
14
dengan
tekanan
intraoral
atau
ekstraoral,
atau
untuk
15
Gambar 6. Bionator
Magnet juga dapat membantu tanggul gigitan untuk memberikan
gaya intrusif pada molar dengan hasil penurunan open bite. Kuster dan
Ingervall membandingkan penggunaan tanggul gigitan disertai pegas
dengan tanggul gigitan disertai magnet. Hasilnya memperlihatkan
peningkatan rata-rata sebesar 1,3 mm pada kelompok pegas dan 3.0 mm
pada kelompok magnet. Terdapat kecenderungan relaps, tapi dapat
ditangani dengan retensi aktif jangka panjang. Iscan membandingkan
tanggul gigitan disertai pegas dengan tanggul gigitan pasif dan
menemukan tidak ada perbedaan signifikan diantara keduanya. Gaya
16
menyarankan
bahwa untuk
headgear agar
memberikan efek skeletal, harus digunakan 12-14 jam per hari dengan
gaya 10-16 ons (400-450 g) per sisi. Schudy menyarankan high-pull
headgear bersamaan dengan mandibular splint yang menutup molar
kedua dan elastis vertikal anterior untuk merawat open bite. Pearson
menyarankan pengontrolan gaya vertikal menggunakan gaya intrusif
pada posterior mandibular oleh headgear mandibular ringan, yang ia
nyatakan dapat membantu menurunkan tinggi molar rahang bawah yang
meningkat dan mendapatkan kontrol sudut bidang oklusal.
Ketika pasien mempunyai peningkatan perkembangan vertikal dan
maloklusi kelas II, potensi penggunaan headgear dengan kombinasi alat
fungsional
menyertai
tanggul
gigitan
posterior.
Ngan
17
mandibular
dan
meningkatkan
tinggi
fasial
posterior
18
peningkatan dari fase I dapat hilang pada fase II. Penggunaan tanggul
gigitan lepasan dengan terapi alat cekat memperlihatkan keberhasilan
klinis jika disertai dengan fase retensi dan tidak ada pertumbuhan terbaru.
Kesimpulannya, perawatan pada gigi campuran harus memperhatikan
beberapa faktor. Pertama, pertumbuhan fasial dapat membuat usaha ini
tidak berhasil dalam jangka panjang. Kombinasi teknik penting walaupun
dalam fase akhir dan retentive.
Untuk alasan tersebut, hal terbaik yang dapat dilakukan pada pasien
tersebut ialah menyelesaikan masalah ringan atau sedang sedini mungkin
karena open bite yang berat sulit dirawat pada waktu akhir pertumbuhan.
Yang kedua, jika perawatan ditunjukan untuk mengontrol erupsi pada
satu rahang harus dijaga agar tidak terjadi erupsi pada gigi yang
berlawanan.
c.
Terapi bedah2
19
dilakukan
ketika
pertumbuhan
hamper
selesai
sehingga
Etiologi crossbite5
a. Dental
b. Skeletal
c. Functional
d. Soft tissue
6.
Klasifikasi crossbite5
Berdasarkan lokasinya, crossbite dibagi menjadi:
a. Anterior Crossbite
b. Posterior Crossbite
Buccal crossbite
Lingual crossbite
Complete crossbite
20
7.
Perawatan crossbite6
Dengan bantuan dari riwayat dan evaluasi bahan diagnosis, daftar
masalah yang perlu diselesaikan dikembangkan dan rencana pengobatan
ditetapkan. Untuk melakukan hal ini, pertanyaan-pertanyaan berikut
perlu dijawab:
1. Haruskah perawatan dilakukan sekarang atau dapat ditunda?
2. Apakah crossbite unilateral atau bilateral?
3. Apakah ada kelainan pergeseran rahang ?
4. Apakah crossbite skeletal atau dental?
5. Jika skeletal, rahang mana yang mengalami masalah ?
6. Jika dental, gigi mana yang tipping dan pada rahang apa?
7. Haruskah masalah tersebut dikoreksi ?
8. Apakah masalah tersebut dapat dikoreksi dengan perawatan ?
9. Alat apakah yang harus digunakan ?
10. Apakah pasien dapat menerima penggunaan alat yang
disarankan ?
Metode Perawatan Crossbite
21
22
pembukaan
dari
sutura
palatine
dengan
alat
lepasan
23
molar permanen (gambar 11). lip bumper dapat digunakan sebagai alat
lepasan, pasien dapat melepasnya sendiri atau dapar didesain sedemikian
rupa agar hanya dokter gigi yang dapat melepasnya.
tekanan lidah,
24
Baik alat Hass maupun Hyrax terdiri dari skrup ekspansi yang
direkatkan pada 4 band: 2 pada molar pertama dan dua pada premolar
pertama atau molar sulung pertama. Pada alat Hass, skrup yang tertanam
pada basis akrilik, yang juga mengelilingi kawat yang meluas ke 4 band.
Alat hyrax, kawat bulat dihubungkan dengan skrup dan dilas langsung ke
band. Variasi dari alat, band diletakan pada molar kedua jika :
1. Molar sulung pertama goyang
2. Premolar satu belum sempurna erupsinya untuk penempatan band
Untuk menambah kekakuan dari alat, bukal arm dengan kawat bulat
dapat dilas pada band. Alat dapat aktif dengan meletakan kunci pada
lubang ditengah, gerakan kebelakang sampai berada pada bar
penyeimbang posterior.
Setelah satu hari, skrup biasanya diputar dua kali setiap harinya, sekali
pada pagi hari dan sekali pada sore hari, totalnya 0.5 mm perhari.
Beberapa dokter memutar skrup 4-5 kali pada hari alat pertama kali
25
diinsersi atau sampai dental floss slip melewati kontak antara insisif
sentral tanpa resistensi, pastikan sutura telah terbuka. Secara terus
menerus alat diekspansi sampai inklinasi bukal dari molar maksila cusp
lingual berada setinggi inklinasi dari cusp bukal molar mandibular.
Quad helices dan Porter atau W arches terdiri dari kawat bebentuk w
yang melewati palatal vault dan terhubung dengan permukaan lingual
dari band molar seringnya molar pertama. W arches dan Quad Helix
adalah alat cekat, sedangkan Porter arch adalah alat fixed-removable.
Ketiga alat ini dapat diaktivasi tanpa harus melepas alat dari mulut.
9.
Kesimpulan
Perawatan ortodontik diperlukan dalam mencegah dan
Daftar Pustaka
1. Mosbys. Dental Dictionary. USA: Mosby, Inc., an affiliate of
Elsevier Inc; 2008.
26