BEDAH MULUT
GRANULOMA PERIAPIKAL
I. Deskripsi Kasus
A. Kunjungan I (16 Desember 2015)
Pasien wanita berumur 39 tahun datang ke RSGM Maranatha Bandung
dengan keluhan gigi depan kanan atas terdapat sisa akar ingin dicabut. Gigi
depan kanan atas terdapat sisa akar sejak 15 tahun yang lalu, tidak ada riwayat
bengkak dan berdarah, tidak sedang sakit, tidak nyaman digunakan untuk
mengunyah.
Keadaan Umum
K: compos mentis
BB: 51 kg
T: 120/80 mmHg
TB: 151 cm
N: 84 x/menit
Gol. Darah: O
R: 24 x/menit
Visus OD: -
S: afebris
OS: -
Simetris
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
Tidak ada kelainan
KGB tidak teraba membesar
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
.
Pemeriksaan Intra Oral
a. Pemeriksaan jaringan lunak
Tidak ada kelainan
b. Pemeriksaan gigi
Gigi 11 :
Gangren radiks
Vitalitas
: (-)
Perkusi
: (-)
Tekan
: (-)
Mobilitas
: (-)
Poket periodontal : (-)
Bahan
1. Handscoen
2. Masker
3. Spuit (3 cc)
4. Anestetikum (Lidocain dengan epinefrin)
5. Povidone iodine solution 10%
6. Tampon
C. Tahapan Pekerjaan
1. Persiapan alat dan bahan, pasien, dan operator
2. Tindakan aseptik intra oral dengan povidone iodine solution 10%
3. Anestesi lokal dengan teknik infiltrasi labial dan palatal ar/ 11
4. Pengambilan gigi 11 dengan bein dan tang ekstraksi
5. Melakukan kuretase menggunakan kuret pada soket gigi
6. Pemberian tampon pada daerah ekstraksi
7. Instruksi post ekstraksi
D. Gambaran Klinis
2. Predileksi
Granuloma periapikal dapat menyerang semua usia dan merupakan
kelanjutan dari infeksi pada pulpa yang nekrotik dan mengalami infeksi yang
terus menerus. Berdasarkan studi 800 lesi periapikal yang dilakukan oleh
University of Kentucky College of Dentistry didapatkan hasil bahwa 45,2%
pada
beberapa
kasus,
granuloma
periapikal
bersifat
asimptomatik, rasa sakit yang parah dan sensitif saat eksaserbasi akut.
Mukosa di sekitar apeks gigi dapat lunak.3,4
4. Diagnosa dan diagnosa banding granuloma periapikal
Adanya granuloma, yang tanpa gejala, biasanya ditemukan pada
pemeriksaan radiografi rutin. Daerah rarefaksi tampak nyata, dengan tidak
adanya kontinuitas lamina dura. Diagnosis tepat hanya dapat dibuat dengan
pemeriksaan mikroskop. Gigi yang terlibat biasanya tidak peka terhadap
perkusi dan tidak ada mobilitas. Dapat dijumpai fistul. Tes termal negative.
Pasien memberikan suatu riwayat pulpagia yang telah reda.
Suatu granuloma tidak dapat dibedakan secara pasti dari penyakit
periradikular lain seperti abses periapikal dan kista periapikal kecuali jika
dilakukan pemeriksaan mikroskopis.
Dari gambaran radiografi, granuloma periapikal mirip dengan kista
periapikal dan dapat dibedakan dari ukuran lesinya. Ukuran diameter lesi
granuloma periapikal biasanya kurang dari 1 cm sedangkan ukuran diameter
lesi kista periapikal lebih besar dan dapat mencapai 10 cm. Sedangkan pada
abses periapikal biasanya terdapat gambaran pelebaran membran periodontal,
batasan yang difus dan tidak tegas.
Inflamasi
akan
menyebabkan
dilatasi
pembuluh
darah
dan
10
harus
dikuretase
dengan
hati-hati
untuk
menghilangkan
11