Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS ORTODONTI

KASUS

• Seorang Ibu membawa anak perempuannya yang berusia 8.5 tahun ke klinik Anda. Baik Ibu pasien
dan juga pasien tidak merasakan adanya keluhan gigi berlubang atau sakit, dan juga tidak ada gigi
goyang. Ibu pasien menyatakan bahwa gigi anaknya biasa lepas sendiri, dan tidak dibawa ke dokter
gigi untuk dicabut. Ini merupakan pengalaman pertama bagi pasien tersebut ke dokter gigi.
• Setelah dilakukan pemeriksaan gigi, Anda tidak menemukan adanya lubang gigi. Kondisi gigi masih
berada pada periode bercampur (mixed dentition). Pasien Kooperatif, OHI pasien baik. Anda
menemukan gigi depan permanen tidak bisa oklusi (gambar terlampir). Dari anamnesa, Ibu pasien
menyatakan putrinya kesulitan saat makan mie, dan memang memiliki kebiasaan buruk sering
menggigit lidah.
• Ibu pasien menanyakan kepada Anda, apakah gigi putrinya bisa dilakukan perawatan Orthodontik
cekat sekarang? Atau perawatan apa yang harus dilakukan agar pasien bisa memiliki gigi yang
ideal?
KEYWORD

• Mixed dentition
• Menggigit lidah
• Pasien belum pernah dirawat dokter gigi
• OHI
• Kooperatif
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF

• Biodata pasien
Nama :-
Usia : 8,5 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
• CC (chief complaint)
Kesulitan saat makan mie dan ingin memiliki gigi yang ideal
• PI (patient illness)
Tidak ada keluhan gigi sakit/ berlubang, dan tidak ada gigi goyang
• PDH (past dental history)
Gigi biasa lepas sendiri, tidak dibawa ke dokter gigi
pasien belum pernah ke dokter gigi
Kebiasaan buruk menggigit lidah
PEMERIKSAAN OBJEKTIF

• Pemeriksaan ekstraoral :
Asimetrika muka (-)

TMJ (-)

Limfonodi (-)

Otot mastikasi (-)


PEMERIKSAAN OBJEKTIF

UNE UNE UNE UNE UNE UNE UNE UNE UNE UNE

xx x x
x xxx
UNE UNE UNE UNE UNE UNE UNE UNE UNE UNE
PEMERIKSAAN OBJEKTIF

• Pemeriksaan intraoral :
Bentuk lengkung gigi : (tidak tampak) Relasi gigi-gigi pada oklusi sentrik
malposisi gigi individual
Anterior
Rahang atas
11 labioversi Open bite : 12,11,21,22 dengan 32,31,41,42

12 distolabio torsiversi Edge to edge bite : 53 dengan 83


21 distolabio torsiversi Posterior
22 distolabio torsiversi Cup to cup bite : 54, 55, 16 dengan 84, 85, 46
Rahang atas
32 distolabioversi Relasi molar : kelas II
42 distolabioversi
DIAGNOSIS

• Maloklusi Angle Klas II divisi 1 dengan protrusif gigi insisivus maksila disertai
malrelasi openbite anterior dan cup to cup bite posterior, serta kebiasaan buruk
tongue thrusting
RENCANA PERAWATAN

• Penjelasan kepada pasien tentang perawatan ortodontik dan menghilangkan


kebiasaan buruk
• Analisis ruang
• Koreksi malrelasi dan malposisi gigi dengan menggunakan alat myofungsional
Bionator
• Penyesuaian oklusi
• Pemakaian retainer
EDUKASI

Etiologi :
• Mixed dentition
• Bad habit (tongue thrusting)
• Gigi pasien biasa lepas sendiri, dan tidak pernah dibawa ke operator
Faktor resiko :
• Makroglosia
• Lengkung rahang yang sempit
• Frenulum lingual yang pendek
Perawatan :
Perawatan oleh operator sendiri dengan menggunakan perawatan removable appliance
ALTERNATIF LAIN

Anda mungkin juga menyukai