kobalt-kromium telah tersedia sejak tahun 1920-an. Mereka memiliki kekuatan tinggi.Ketahanan
korosinya yang luar biasa terutama pada suhu tinggi, menjadikannya berguna sejumlah aplikasi.
Paduan ini juga dikenal sebagai 'satelit' karena penampilannya yang mengkilap dan seperti
bintang. Mereka cerah berkilau, keras, kuat dan memiliki kualitas nontarnishing
SUPPLIED AS
Small ingots (cuboidal, cylindrical shapes) in 1 kg boxes
APPLICATIONS
1. Denture base
2. Cast removable partial denture framework
(Fig. 25.11)
3. Crowns and fixed partial dentures4. Bar connectors.
1. Density: Kepadatannya setengah dari gold alloy, beratnya lebih ringan (8 hingga 9 g /
cm3)
2. Fusion temperature(transform from a solid to liquid state ): casting Temperature alloy
ini jauh lebih tinggi dari gold alloy (1250 ° C hingga 1480 ° C). ADA Sp. No. 14
membaginya menjadi dua jenis, didefinisikan sebagai liquidus temperature :
a. Type-l (high fusing)—liquidus temperature greater than 1300 °C.
b. Type-ll (low fusing)—liquidus temperature not greater than 1300 °C.
2. Yield strength: It is higher than that of gold alloys (710 MPa).
3. Elongation: Duktilitas mereka lebih rendah dari pada gold alloy. Itu tergantung pada
komposisi, laju pendinginan dan suhu cetakan yang digunakan. Nilai elongasi adalah 1-
12%.
4. Modulus of elasticity: Mereka dua kali lebih keras dari gold alloy (225 × 103 MPa).
Dengan demikian, casting dapat dibuat lebih tipis
5. Hardness: alloy ini 50% lebih keras daripada gold alloy (432 VHN(Vickers Hardness
Number)). Jadi, pemotongan, penggilingan dan finishing sulit. dan Diperlukan alat
khusus yang keras dan berkecepatan tinggi.
6. Tarnish and corrosion resistance (passivation): Pembentukan lapisan kromium oksida
pada permukaan alloy ini mencegah tarnish dan korosi di rongga mulut. Ini disebut
‘passivating effect’. Hipoklorit dan senyawa yang mengandung klorin lainnya yang ada
dalam beberapa larutan pembersih gigitiruan akan menyebabkan korosi pada paduan
logam dasar. Karena itu, senyawa yang mengandung klorin tidak boleh digunakan untuk
membersihkan alloy berbasis kromium
Sifat Dental Alloy
2. Passivation
a. adalah proses pembentukan lapisan pelindung pada permukaan logam untuk
mencegah korosi.
b. Lapisan pelindung, yang disebut lapisan pasif, dibentuk terutama oleh oksida.
Lapisan pasif mencegah pelepasan ion unsur yang ada dalam alloy ke rongga
mulut.
3. Arus Galvanik
a. Dapat timbul pada kontak dekat dua logam yang berbeda dalam lingkungan basah
di dalam rongga mulut (air liur).
b. Arus galvanik muncul karna potensi elektroda yang berbeda dari masing-masing
logam pada alloy dan dalam μA
c. Nilai patologis> 5 µA
Klasifikasi