Anda di halaman 1dari 21

STAINLESS STEELS

Melia Kristanto (185214010)


Yustinus Akas Wibisono (185214015)
Felix Fernanda Sulistiyo Aji (18514022)
Fitrah Utama (185214023)
Baja Tahan Karat
• Baja Tahan Karat atau lebih dikenal dengan stainless
steel adalah material yang mengandung senyawa besi dan 10,5% k
romium untuk mencegah proses korosi (pengaratan logam).
Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film 
oksida Kromium yang menghalangi proses oksidasi besi (Ferum).
• Baja yang digunakan bervariasi, mulai dari baja karbon rendah
sampai baja karbon tinggi
• Semakin tinggi kandungan karbonnya, ketahanan korosinya
semakin rendah. Alasannya adalah karbon dan kromium yang
berada di dalam paduan baja akan membentuk kromium karbida.
Sehingga, hal ini akan menyebabkan ketersediaan kromium untuk
membentuk lapisan film oksida atau passive layer.
• Umumnya, baja tahan karat tidak dapat diberi perlakuan panas,
akan tetapi bisa dikeraskan melalui cold working
Baja Tahan Karat Martensit
Baja tahan karat martensit
• Kandungan kromium berkisar antara 10-12%. Ini merupakan batas terendah
dimana baja menjadi tidak berkarat. Sehingga, jika dibandingkan dengan jenis
lainnya, maka baja ini cukup rentan terhadap karat.
• Memiliki struktur mikro martensit.
Penambahan unsur
• Penambahan unsur Mo dan Ni ke dalam baja tahan karat martensitik dapat
mempengaruhi sifat mekanis dan ketahanan korosi.
• Molibdenum (Mo). Penambahan Mo dalam baja tahan karat martensit akan
membentuk endapan karbida pada temperatur tempering dan dapat
meningkatkan kekerasan.
• Nikel (Ni). Penambahan Ni meningkatkan ketahanan korosi. Selain itu,
penambahan Ni juga akan menurunkan fasa delta ferit dan menyetabilkan fasa
austenit
• Penambahan unsur akan semakin efektif bila ada krom di dalam paduannya
Sifat umum
• Dapat diberikan perlakuan panas seperti quenching dan tempering,
sehingga membentuk struktur martensit dan sifat-sifat mekanisnya dapat
diperbaiki.
• Memiliki kekerasan yang cukup dan ketangguhan yang tinggi
• Sifat mekanis dapat diubah dengan penambahan unsur dan perlakuan
panas
• Bersifat feromagnetik
• Memiliki sifat mampu las yang rendah
• Ketahanan korosi pada suhu tinggi cukup rendah
Aplikasi
• Peralatan perkakas
• Peralatan medis
• Turbin blade
Baja tahan karat (Stainless steel) Ferritic
• Baja tahan karat ferit adalah baja yang mengandung Cr
sekitar 16 – 18% atau lebih.
• Kebanyakan komponen dibuat dari pelat tipis, sebagai
bahan untuk suatu konstruksi, peralatan dapur, komponen
trim mobil, dsb. Pelat tipis dari baja ini menyebabkan
regangan spesifik yang disebut ridging, disebabkan oleh
tarikan / penarikan dalam.
• Komposisi presentase unsur paduannya yaitu
Kandungan crom sebesar 17% dengan carbon antara 0,08-
0,2%. 
Sifat Material Ferritic
1. Tanpa kandungan Ni sukar untuk terjadi korosi tegangan.
2. Ketahanan korosi lubang bertambah kalau Cr dan Mo
ditambahkan yang banyak jadi pengganti Ni yang mahal.
3. Menghasilkan keausan bahan korosif yang lebih rendah.

Aplikasi Stainless steel Ferritic :


4. Knalpot Kendaraan.
5. Peralatan Rumah Tangga.
6. Peralatan Masak.
Type standart komposisi (Stainless steel) Ferritic
Unsur – unsur yang terdapat pada
(Stainless steel) Ferritic

Unsur paduan Cromium (Cr)


Unsur cromium dapat memindahkan titik eutektik ke kiri. Cromium dan korbon
akan membentuk karbida yang akan menaikan kekerasan baja. Cromium akan
menaikan kemampuan potong dan daya tahan alat perkakas, tetapi menurunkan
keuletan. Cromium akan menurunkan kecepatanpendinginan kritis dan
menaikan suhu kritis baja

Karbon (C)
Karbon merupakan unsur utama pada baja. Dengan Fe maka akan membentuk
Fe3C (sementit). Peningkatan kadar karbon akan menambah kekerasan baja. Di
atas 0,83 % C, kekuatan baja akan turun, meskipun kekerasan baja bertambah.
Austenitic Stainless Steel
Paduan utama: Struktur mirko:
Cromium (Cr) 18% (wt%) Struktur butiran polygonal austenitic tipe 316L ternassuk
batas butir kembar (twin boundaries)
Nikel (Ni) 8% (wt%)

Unsur penstabil:
• Nikel
• Nitrogen
• Mangan
Cara meningkatkan kekuatan:
1. Pengerjaan dingin
2. Menambahkan unsur paduan tertentu

Sifat material: Penggunaan:


3. Memiliki sifat tahan karat yang lebih baik 1. Bahan kontruksi
daripada 3 jenis stainless steel lain 2. Turbin
4. Mampu bentuk 3. Mesin jet
5. Sifat mampu las baik 4. Mobil
6. Tidak bersifat magnetis 5. Komponen berputar
7. Non Heat Treatable 6. Bangunan kapal
8. Keuletan baik dan kekuatan luluh kurang 7. Reaktor atom
Korosi pada Austenitic Stainless Steel
1. Korosi antar butir
2. Korosi lubang dan krevis
3. Retakan korosi tegangan

Tipe Austenitic Stainless Steel:


Memiliki kode tiga angka yaitu 2xx untuk tipe 201, 202, dan 3xx untuk tipe 301, 302, dst
Stainless Steel Duplex

• Duplex Stainless Steel (DSS) adalah material dengan kombinasi dua fasa
yaitu austenit dan ferit. Hadirnya fasa austenit dalam duplex membuat
material ini tangguh dan ulet sedangkan fasa ferit memberikan sifat
ketahanan korosi namun ketangguhannya rendah. Sehingga DSS akan
memiliki sifat kekuatan dan ketangguhan yang tinggi serta ketahanan
korosi yang sangat baik. Duplex memiliki austenite dan ferrit yang
seimbang, sekitar 50% 50%. Struktur Duplex terbentuk jika memiliki
chrom tinggi sekitar 18 – 26% dan nikel yang rendah 4 – 7%. Umumnya
Duplex mempunyai 2 – 3% Molibdenum. Bahan ini cocok untuk
digunakan pada suhu serendah -50°C hingga +300°C
• Produk DSS diperoleh dengan beberapa proses pengerjaan seperti
pengecoran (casting), tempa (forging), extrusi dan canai (rolling). Dalam
proses pengerjaannya, untuk memprediksi struktur mikro yang
diinginkan (austenite dan ferrite) dapat merujuk kepada diagram
Schaeffler-DeLong. 
• Keunggulan Duplex yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain adalah
ketahanannya terhadap korosi, tahan terhadap serangan klorida, dan memiliki
kekuatan tarik yang tinggi.
• Selain itu, kelebihan Duplex adalah tahan karat. Dibandingkan jenis yang lain,
Duplex paling tahan terhadap korosi. Sehingga material ini cocok untuk
penggunaan bawah laut atau lingkungan yang mudah membuat korosi.
• Duplex tidak mudah dicetak seperti Austenitic Stainless Steel, tetapi duplex lebih
kuat. Selain itu, duplex juga lebih fleksibel dan memiliki kegunaan yang sangat
luas.
• Di samping itu, Duplex Stainless Steel sangat kuat meski dalam bentuk lembaran
yang tipis. Sehingga bobotnya lebih ringan dan tidak memerlukan sebanyak jenis
Stainless Steel lain. Karena ringan, Duplex mudah dipindahkan dan efisien untuk
pengangkutannya.
Penggunaan Duplex Stainless Steel dapat ditemukan pada :
• Heat Exchanger
• Aplikasi Kelautan
• Industri Pengawetan Makanan
• Instalasi off-shore Minyak dan Gas
• Industri Kimia dan Petrokimia
Type Duplex terbagi menjadi 3 :

 UNS S31803
Tipe ini merupakan Duplex yang paling banyak digunakan. Komposisi
UNS S31803 yaitu 0,15% nitrogen, maksimal 0,03% karbon, 22% krom,
dan 5,5% nikel.
 
 UNS S32750
Tipe Duplex ini mempunyai sifat hampir sama dengan tipe 316 tetapi
kekuatan tariknya dua kali lipat. Komposisinya yaitu
0,03% karbon, krom sebanyak 23%, nikel sebesar 4% dan nitrogen
sebanyak 0,1%.
 
 UNS S32750
Tipe ini adalah kelompok Duplex yang mempunyai ketahanan terhadap
korosi yang tinggi. Komposisinya terdiri dari 0,03%
maksimum karbon, krom 25%, nikel 7%, molibdenum 4%, dan nitrogen
0,028%.
Unsur-Unsur Penting Dalam Paduan Duplex Stainless Steels
Chromium
Kromium
penambahan adalah unsur menstabilkan
kromium pembentuk ferrite, strukturyang
bcc berarti
besi.
Jumlah
membentukminimum
lapisan krom
pasif sekitar
krom 10.5% penting
stabil yangcorrosion. untuk
berguna untuk
melindungi
kromium baja
ini dari
penting mild atmospheric
karena pengaruhnya Efek
pada
pembentukan dan penghilangan
dihasilkan dari perlakuan scale oksida yang
panas atau pengelasan.
Molibdenum
Molibdenum
dalam ketahanan berfungsi
korosi untuk
kloridamendukung 
tehadap kromium
SS. Ketika
kandungan
molibdenum krom dalam
menjadi SS sedikitnya
tigamelawan 
kali lebih 18%, penambahan
efektif seperti
penambahan
corrosion krom
di lingkungandalam klorida pitting
Molibdenum dan  crevice
adalah
unsur pembentuk
kecenderungan ferrite
SSkarena
membentuk dan juga meningkatkan
fasa intermetalik yang
merusak. Oleh
dibatasi kurang dari 4% dalam DSS.itu kandungan Molibdenum
Nitrogen
Nitrogen
corrosion  meningkatkan
pada austeniticketahanan 
dan DSS.pitting dan  crevice
Nitrogen adalah
unsur penting
menggantikan pembentuk
nikel dalam austenite
austenitic dan
ss. bisa
Unsur
pembentuk
diseimbangkan ferit, kromium dan austenite
molibdenum,
and nitrogen, untuk mendapatkan struktur duplex. nickel
dengan unsur pembentuk
Nickel
Nickel adalah nikel
penambahan unsur padapenstabil
besi austenit,
paduan yang berarti
mempromosikan
perubahan
(austenitic).  struktur
Ferritic kristal
SS dari bcc (ferritic)
mengandung sedikit  kenikel
fcc
sedangkan DSS mengandung  nikel sekitar 4-7%.
Stainless Steel (Schaffer
Diagram)
Penggolongan
Stainless Steels
• Martensitic stainless
steels
• Ferritic stainless steels
• Austenitic stainless
steels
• Duplex (ferritic-
austenitic) stainless
steels
• Precipitation-
hardening stainless
steels

Anda mungkin juga menyukai