Baja (Steels)
• Baja adalah paduan Besi-Karbon (Fe-C) yang mengandung konsentrasi yang cukup
dari elemen paduan lainnya.
• Memiliki sifat mekanik yang sensitive terhadap kandungan karbon, kurang dari 1-wt%.
• Secara umum diklasifikasikan berdasarkan konsentrasi karbon yaitu, menjadi jenis
karbon rendah, sedang dan tinggi. Selanjutnya dikelompokkan lagi dalam subkelas
sesuai dengan konsentrasi elemen paduannya.
• Baja karbon biasa (plain carbon steel), hanya mengandung konsentrasi sisa pengotor
(impurity) selain karbon dan sedikit mangan.
• Baja paduan (alloy steels), mengandung lebih banyak elemen paduan yang sengaja
ditambahkan dalam konsentrasi tertentu.
- Grey iron memiliki perbedaan mikrostruktur yang dapat dihasilkan dengan penyesuaian
komposisi dan/atau dengan menggunakan perlakuan yang sesuai. Misalnya,
menurunkan kandungan silikon atau meningkatkan laju pendinginan dapat mencegah
disosiasi sempurna dari sementit untuk membentuk grafit. Dalam keadaan ini
mikrostruktur terdiri dari serpihan grafit yang tertanam dalam matriks perlit. Gambar
11.5 membandingkan secara skematis beberapa mikrostruktur besi tuang yang
diperoleh dengan memvariasikan komposisi dan perlakuan panas.
Ductile (Nodular) Iron
- Menambahkan sejumlah kecil magnesium dan/atau serium ke grey iron sebelum
pengecoran menghasilkan mikrostruktur dan kumpulan sifat mekanik yang sangat
berbeda.
- Grafit masih terbentuk, tetapi sebagai nodul atau bola seperti partikel, bukan serpihan.
Sehingga disebut nodular iron atau ductile iron, mikrostruktur pada Gambar 11.3b.
- Fase matriks yang mengelilingi partikel-partikel adalah perlit atau ferit tergantung pada
perlakuan panas (Gambar 11.5). Perlakuan panas selama beberapa jam pada suhu
sekitar 700 0C (1300 0F) akan menghasilkan matriks ferit.
- Memiliki sifat mekanik yang kuat dan lebih ulet daripada grey iron, bahkan mendekati
baja dengan kekuatan taris berkisar antara 380 dan 480 MPa (55.000 dan 70.000 psi)
dan keuletan dari 10% sampai 20%
- Material ini diaplikasikan pada katup (valve), badan pompa, poros engkol, roda gigi dan
komponen otomotif lainnya.
Besi Putih dan Besi Lunak (White Iron & Malleable Iron)
- Untuk besi tuang silicon-rendah (mengandung kurang dari 1,0 wt% Si) dan laju
pendinginan yang cepat, sebagian besar karbon ada sebagai sementit, bukan grafit,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11.5.
- Permukaan rekahan dari paduan ini tampak putih, dan karenanya disebut besi tuang
putih (white cast iron).
- Gambar 11.3c: photomicrograph optic yang menunjukkan mikrostruktur besi putih.
Bagian tebal mungkin hanya memiliki lapisan permukaan besi putih yang "didinginkan"
selama proses pengecoran; besi abu-abu terbentuk di daerah interior, yang mendingin
lebih lambat.
- Sebagai konsekuensi dari fase sementit dalam jumlah besar, besi putih sangat keras
tetapi juga sangat rapuh, sampai hampir tidak dapat dikerjakan.
- Penggunaannya terbatas pada aplikasi yang memerlukan permukaan yang sangat
keras dan tahan aus, tanpa tingkat keuletan yang tinggi—misalnya, sebagai roller di
pabrik penggulungan.
Gambar 11.3 (lanjutan) (c) besi tuang putih; (d) besi lunak ferit
- Besi lunak (malleable iron) adalah besi putih yang secara umum digunakan sebagai
perantara produksi dalam produksi besi tuang.
- Pemanasan besi putih pada suhu antara 800 dan 9000C (1470 dan 16500F) untuk
jangka waktu yang lama dan dalam suasana netral (untuk mencegah oksidasi)
menyebabkan dekomposisi sementit, membentuk grafit, yang ada dalam bentuk cluster
atau rosette dikelilingi oleh ferit atau matriks perlit, tergantung pada laju pendinginan,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11.5.
- Photomicrograph dari besi lunak feritik disajikan pada Gambar 11.3d. Mikrostrukturnya
mirip dengan besi nodular (Gambar 11.3b), yang menyumbang kekuatan yang relatif
tinggi dan keuletan atau kelenturan yang cukup besar.
- Aplikasi representatif termasuk pada batang penghubung, roda gigi transmisi, dan kotak
diferensial untuk industri otomotif, dan juga sambungan pipa (flanges), alat kelengkapan
pipa, dan suku cadang katup untuk rel kereta api, kelautan, dan heavy-duty services.
- Namun, tepi tajam (karakteristik serpihan grafit) harus dihindari; kehadiran fitur ini
menyebabkan pengurangan ketahanan fraktur dan kelelahan material. Magnesium
dan/atau serium juga ditambahkan, tetapi konsentrasinya lebih rendah daripada ductile
iron.
- Kimia CGI lebih kompleks daripada jenis besi tuang lainnya; komposisi magnesium,
serium, dan aditif lainnya harus dikontrol sehingga menghasilkan mikrostruktur yang
terdiri dari partikel grafit seperti cacing, sementara pada saat yang sama membatasi
derajat nodularitas grafit, dan mencegah pembentukan serpihan grafit.
- Fase matriks yang terbentuk adalah perlit dan/atau ferit tergantung pada perlakuan
panas (heat treatment).
- Sifat mekanik CGI terkait dengan mikrostruktur yaitu bentuk partikel grafit serta fasa.
- Peningkatan derajat nodularitas partikel grafit menyebabkan peningkatan kekuatan dan
keuletan.
- Selanjutnya, CGI dengan matriks feritik memiliki kekuatan yang lebih rendah dan
keuletan yang lebih tinggi dibandingkan dengan matriks perlit.
- Kekuatan tarik dan luluh untuk CGI sebanding dengan ductile & malleable irons tetapi
lebih tinggi daripada gray irons (Tabel 11.5).
- Selain itu, keuletan untuk CGI berada di antara nilai untuk gray irons dan ductile irons;
juga, modulus elastisitas berkisar antara 140 dan 165 GPa (20 × 10! dan 24 × 10! psi).
- CGI sekarang digunakan dalam sejumlah aplikasi penting—termasuk: blok mesin
diesel, exhaust manifolds, gearbox housings, cakram rem untuk kereta berkecepatan
tinggi, dan flywheels.
- Dibandingkan dengan jenis besi tuang lainnya, karakteristik CGI yang diinginkan
meliputi:
(1) Konduktivitas termal yang lebih tinggi.
(2) Ketahanan yang lebih baik terhadap kejutan termal (yaitu, fraktur akibat
perubahan suhu yang cepat).
(3) Oksidasi lebih rendah pada suhu tinggi.
Sumber:
Callister, W.D, Material Science and Engineering, 7th Ed. John Wiley and Son, 2007