12/4/2022)
Gambar 4.3 Posisi atom di sekitar dislokasi tepi; tambahan setengah bidang atom
ditunjukkan dalam perspektif.
- Cacat antarmuka adalah batas yang memiliki dua dimensi dan biasanya
memisahkan wilayah material yang memiliki struktur kristal dan/atau orientasi
kristalografi yang berbeda. Ketidaksempurnaan ini meliputi permukaan luar, batas
butir, batas kembar, kesalahan tumpukan, dan batas fasa.
- Permukaan Luar (External Surfaces); Salah satu batas yang paling jelas adalah
permukaan luar, di mana struktur kristal berakhir. Atom permukaan tidak terikat
pada jumlah maksimum tetangga terdekat. Ikatan atom-atom permukaan ini yang
tidak terpenuhi menimbulkan energi permukaan, yang dinyatakan dalam satuan
energi per satuan luas (J/m2 atau erg/cm2). Untuk menurunkan energi ini, jika
memungkinkan material akan cenderung maminimalkan luas permukaan total.
- Batas Butir (Grain Boundary); Cacat antarmuka yang lainnya yaitu batas butir,
merupakan batas yang memisahkan dua butir kecil atau kristal yang memiliki
orientasi kristalografi berbeda dalam bahan polikristalin. Batas butir
direpresentasikan secara skematis dari perspektif atom pada Gambar 4.7. Dalam
daerah batas, yang mungkin hanya beberapa jarak atom, ada beberapa
ketidakcocokan atom dalam transisi dari orientasi kristal dari satu butir ke butir lain
yang berdekatan.
Gambar 4.7 Diagram skema yang menunjukkan batas butir sudut kecil dan tinggi
(small and high-angle) serta posisi atom yang berdekatan.
- Terlepas dari susunan atom yang tidak teratur ini dan kurangnya ikatan teratur di
sepanjang batas butir, bahan polikristalin masih sangat kuat; karena adanya
kekuatan kohesif di dalam dan melintasi batas. Selanjutnya, kerapatan spesimen
polikristalin hampir identik dengan kepadatan kristal tunggal dari bahan yang
sama.
- Batas Kembar (Twin Boundary); Batas kembar adalah jenis khusus batas butir
di mana terdapat simetri kisi cermin tertentu; yaitu, atom di satu sisi batas terletak
di posisi bayangan cermin atom di sisi lain (Gambar 4.9).
Gambar 4.9
Diagram
skematis
yang
menunjukkan
bidang atau
batas kembar
dan posisi
atom yang
berdekatan
(lingkaran
berwarna).
- Wilayah materi antara batas-batas ini secara tepat disebut kembar. Kembar
dihasilkan dari perpindahan atom yang dihasilkan dari gaya geser mekanis yang
diterapkan (kembar mekanis), dan juga selama perlakuan panas anil setelah
deformasi (kembar anil).
- Kembar terjadi pada bidang kristalografi tertentu dan dalam arah tertentu, yang
keduanya bergantung pada struktur kristal.
- Kembar anil biasanya ditemukan pada logam yang memiliki struktur kristal FCC,
sedangkan kembar mekanis diamati pada logam BCC dan HCP.
5) Spesifikasi Komposisi;
- Untuk menyatakan komposisi (atau konsentrasi) dari suatu paduan/aloi dalam
kaitannya dengan unsur-unsur penyusunnya, seringkali diperlukan.
- Dua cara paling umum untuk menentukan komposisi adalah persen berat (atau
massa) dan persen atom.
- Dasar untuk persen berat / weight percent (wt%) adalah berat elemen tertentu
relatif terhadap berat total paduan.
- Dasar perhitungan persen atom / atomic percent (at%) adalah jumlah mol suatu
unsur dalam kaitannya dengan mol total unsur-unsur dalam paduan.
- Hubungan antara jumlah atom (at.), berat atom (wt.) dan massa atom relatif (ar)
dapat dinyatakan melalui persamaan:
𝑤𝑡. (gr)
𝑎𝑡. = (4-2)
𝑎𝑟
Sehingga perhitungan persen atom (at%) menjadi persen berat (wt%) untuk aloi yang
terdiri dari dua unsur, U1 dan U2 yaitu:
(𝑓!" × 𝑎𝑟!" )
𝑤𝑡%. 𝑈1 = × 100% (4-2)
(𝑓!" × 𝑎𝑟!" ) + (𝑓!# × 𝑎𝑟!# )
(𝑓!# × 𝑎𝑟!# )
𝑤𝑡%. 𝑈2 = × 100% (4-2)
(𝑓!" × 𝑎𝑟!" ) + (𝑓!# × 𝑎𝑟!# )
dimana, 𝑓!" dan 𝑓!# masing-masing jumlah atom unsur U1 dan U2.
Penyelesaian:
massa atom relatif masing-masing unsur adalah,
ar.Ti = 47,88; ar.Mo = 95,94 dan ar.Cr = 52
Persen atom setiap unsur masing-masing adalah,
Ti = 80at%; Mo = 10at%; Cr = 10at%, maka persen berat:
(𝑓$% × 𝑎𝑟$% )
wt%. Ti = × 100% (3.3)
(𝑓$% × 𝑎𝑟$% ) + (𝑓&' × 𝑎𝑟&' ) + (𝑓() × 𝑎𝑟() )
(80 × 47.88)
wt%. Ti = × 100% = 72,14%
(80 × 47.88) + (10 × 95.94) + (10 × 52)
(10 × 99.94)
wt%. Mo = × 100% = 18,07%
(80 × 47.88) + (10 × 95.94) + (10 × 52)
(10 × 52)
wt%. Cr = × 100% = 9,79%
(80 × 47.88) + (10 × 95.94) + (10 × 52)
Ti = 72,14% × 5 gr = 3,61 gr
Mo = 18,07% × 5 gr = 0,90 gr
Cr = 9,79% × 5 gr = 0,49 gr