BENTUK MOLEKUL
OLEH :
2208511010
KELOMPOK II A
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
BENTUK MOLEKUL
I. Tujuan
4. Mengetahui ikatan apa saja yang digunakan dalam penentuan bentuk molekul
suatu senyawa.
Molekul adalah kumpulan dua atom atau lebih yang ada didalam suatu
susunan tertentu yang terikat oleh gaya kimia atau ikatan kimia. Molekul terbentuk
atas dua atom atau lebih yang saling berkaitan satu sama lain, serta mempunyai
unsur-unsur yang sama. Selain itu, molekul juga terikat kovalen (sangat kuat) dan
bermuatan netral atau stabil (tidak bermuatan listrik). Bentuk molekul atau sering
disebut juga geometri molekul merupakan susunan tiga dimensi daria atom-atom
dalam suatu molekul dengan perbedaan sudut-sudutnya yang dipengaruhi sifat fisis
dan sifat kimia. Sifat- sifat tersebut meliputi titik leleh, titik didih, kerapatan, dan
jenis reaksi yang dialami. Biasanya panjang ikatan, dan sudut ikatan harus ditentukan
lewat percobaan. Tetapi terdapat cara singkat untuk mengetahui bentuk molekul
suatu senyawa, molekul atau ion dengan melihat jumlah atom yang yang berada di
daerah atom pusat dalam gambaran struktur Lewis-nya. Pada dasarnya suatu
pasangan elektron akan saling bertolakan yang dipengaruhi oleh pasangan elektron
bebas (PEB) dan pasangan elektron ber-ikatan (PEI). Bentuk molekul, yaitu suatu
gambaran geometris yang dihasilkan jika inti atom- atom terikat dihubungkan oleh
garis lurus. Karena dua titik membentuk suatu garis lurus, maka semua garis lurus
diatomik berbentuk linear. Tiga titk membentuk maka semua molekul triometrik
berbentuk datar (planar). Bentuk datar dan benmtuk linear kadang-kadang ditemui,
akan tetapi biasanya jumlah atom menemukan gambaran tiga mitra. Bentuk molekul
tidak dapat diramalkan dari rumus empiris, tetapi harus melalui percobaan
(Nurwanti, dkk; 2018)
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini
menyatakan bahwa ikatan ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan
dari orbital-orbital atom. Elektron dalam orbital yang tumpah tindih harus
mempunyai bilangan kuantum spin yang berlawanan. Pertindihan antara dua sub
kulit s tidak kuat, oleh karena distribusi muatan yang berbentuk bola, oleh sebab itu
pada umumnya ikayan s-s relatif lemah. Sub kulit p dapat tindih dengan sub kulit s
atau sub kulit p lainnya, ikatannya relatif lebih kuat, hal ini dikarenakan sub kulit p
terkonsentrasi pada arah tertentu. Geometri molekul merujuk pada susunan tiga-
dimensi dari atom-atom dalam molekul. Untuk molekul yang relatif kecil yang atom
pusatnya mengandung dua hingga enam ikatan, geometri dapat diramalkan dengan
baik dengan model tolakan pasangan elektron kulit valensi (TPEKV). Model ini
didasarkan pada asumsi bahwa ikatan kimia dan pasangan elektron bebas cendrung
sejauh mungkin untuk meminimalkan tolakan. Dalam molekul diatomik, selisih
kekelektronagatifan dari atom-atom yang berikatan menghasilkan ikatan polar dan
momen dipol. Momen dipol suatu molekul yang tersusun atas tiga atom atau lebih
bergantung pada kepolaran ikatan dan geometri molekul. Pengukuran momen dipol
dapat membantu kita untuk membedakan berbagai geometri molekul yang mungkin.
(Asyiah;2019)
Pada senyawa CH3-CH3 akan didapatkan dua konformasi yang ekstrim yaitu
konformasi eklips dan konformasi stagger. Konfirmasi eklips merupakan konformasi
molekul dimana atom maupun gugusnya terletak berdampingan sehingga
menghasilkan tolakan electron yang mengakibatkan konformasi ini menjadi
konformasi yang paling tidak stabil. Sedangkan pada konformasi stagger,merupakan
konformasi molekul di mana atom maupun gugusnya terletak berseberangan
sehingga menghasilkan tolakan yang kecil yang mengakibatkan konformasi ini
menjadi konformasi yang paling stabil. Terdapat beberapa cara untuk
menggambarkan konformasi diantaranya cara sawhorse, cara dimensional dan cara
newman (Staf Kimia dasar).
Ikatan yang terjadi pada intermolekul dibagi menjadi tiga jenis yaitu ikatan
hidrogen, ikatan van der waals, dan ikatan efek orientasi. Ikatan hidrogen ialah ikatan
yang terjadi antara atom H dalam satu molekul dengan atom yang lain pada molekul
tetangganya yang sangat elektronegatif dan jari-jari atomnya sangat kecil. Ikatan van
der waals adalah ikatan tarik menarik antara molekul-molekul non polar sedangakan
efek orientasi ikatn yang terjadi secara tarik menaarik dipol positif sebuah molekul dan
dipol negatif (Nursyamsu, dkk; 2019)
Banyaknya ikatan kovalen yang dibentuk oleh sebuah atom bergantung pada
banyaknya elektron tambahan yang diperlukan agar atom itu mencapai suatu
konfigurasi gas mulia. Misalnya, sebuah atom netral hidrogen memerlukan satu
elektron lagi untuk mencapai konfigurasi elektron dari He, oleh karena itu, hidrogen
membentuk satu ikatan kovalen (Lesmana; 2020).
Teori VSEPR (valensi shell elektron pair repulsion) menyatakan bahwa baik
pasangan elektron dalam ikatan kimia ataupun pasangan elektron yang tidak dipakai
bersama (yaitu pasangan elektron mandiri) saling tolak menolak. Pasangan elektron
cenderung untuk berjauhan satu sama lain. Atau, menurut asas eksklusi pauli, jika
sepasang elektron menempati suatu orbital elektron lain, bagaimanapun rotasinya tidak
dapat berdekatan dengan pasagan tersebut. Teori VSEPR mengambarkan pasangan
elektron terhadap inti dari suatu atom (Lesmana;2020). Kulit valensi adalah kulit
terluar yang ditempati electron dalam suatu atom yang biasanya terlibat dalam ikatan.
Dua aturan umum dalam teori VSEPR, yaitu (Lesmana;2020).:
Dengan teori ini, kita dapat meramalkan bentuk molekul (termasuk ion) secara
sistematis. Untuk tujuan ini, molekul-molekul dibagi ke dalam dua golongan yaitu
(Saridewi; 2014) :
a. Model yang atom pusatnya tidak memiliki pasangan electron bebas (PEB).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut
Untuk memudahkan melihat jumlah total PEI dan PEB, maka diberikan
rumusan umum sebagai berikut :
MXxEy
Dimana :
M = atom pusat
X = atom terminal
E = PEB pada
M x = jumlah atom terminal (2, 3, …)
y = jumlah PEB pada atom pusat (1, 2, 3, …)
Total Jumlah Juml Bentuk Notasi Contoh
pasangan PEI ah Molekul VSEPR
electron PEB
3 2 1 Bengkokan AX2E SO2
Alat alat utama yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu, model pusat
atom (plastik) dan pipa plastik sebagai penghubung antar model pusat atom juga
sebagai elektron dari sebuah senyawa. Alat alat ini digunakan untuk membuat model
dari bentuk molekul tersebut (Staf Kimia dasar).
Cara membuat Struktur Lewis sangat penting untuk memahami Ikatan Ion
dan Ikatan Kovalen. Struktur Lewis adalah penggambaran distribusi elektron dalam
struktur molekul dengan menggunakan tanda elektron. Tanda elektron bisa berupa
tanda ××, tanda titik ∙∙, dan lain-lain. Setiap unsur memiliki kecenderungan untuk
mencapai konfigurasi oktet (8 elektron pada kulit terluar) atau duplet (2 elektron
pada kulit terluar), karena konfigurasi oktet atau duplet ebih stabil. Untuk mencapai
hal tersebut, unsur-unsur cenderung untuk saling berikatan dengan melepaskan
elektron pada kulit terluar atau menangkap elektron untuk menambah koleksi
elektron pada kulit terluar sehingga jumlah elektron pada kulit terluar menjadi oktet
atau duplet. Berdasarkan cara unsur-unsur memperlakukan elektron pada kulit
terluarnya (elektron valensi) ketika berikatan, secara umum kita mengenal ikatan ion
dan ikatan kovalen. Atom akan selalu berusaha untuk mencapai kesetimbangan.
Untuk mencapai kesetimbangan tersebut, sebagian besar atom berusaha untuk
mempunyai delapan elektron kulit terluar (oktet). Oleh karena itu, atom-atom akan
melakukan suatu ikatan kimia (ikatan ion atau kovalen). Namun perlu dicatat bahwa
beberapa atom yang jumlah elektronnya sedikit seperti: 1H, 2He, 3Li itu tidak
mungkin untuk mencapai delapan elektron kulit terluar. Maka atom-atom tersebut
berusaha mencapai dua elektron (duplet). Kristiana, dkk; 2020 Oktet : atom
berusaha mempunyai 8 elektron pada kulit terluar. Duplet : atom berusaha
mempunyai 2 elektron pada kulit terluar. Aturan tentang kestabilan struktur dengan 8
elektron valensi dikemukakan oleh Lewis dan Kossel, dikenal sebagai Aturan Oktet.
Bunyinya yakni, “Kebanyakan atom-atom dikelilingi 8 elektron jika atom-atom
berikatan dengan atom lain.” Namun perlu diperhatikan bahwa Aturan Oktet tidak
berlaku pada atom 1H, 2He, 3Li (Kristiana, dkk; 2020).
3.1 Alat
2. Pipa-pipa plastic
a. HCl
3. Hidrokarbon siklik
Konformasi kapal
Dibuat bentuk AX6E9 Didapatkan
molekul benzene bentuk
dengan digunakan molekul
bentuk pusat atom heksagonal
yang trigonal datar dengan
sudut
masing-
masing 120º
Dibuat isomer 90°, 120° dan
optik dengan 109,5°
menggunakan
molekul CH2, Cl2,
CH2ClBr, dan
CHFBrCl
V. Pembahasan
A. HCl
H- Cl -H
C. BF3
3 atom F : • • •
D. CH4
Konfigurasi electron C : 1s2 2s2 2p2
4 atom H : • • • •
Hibridiasasi : s p3, bentuk molekul : tetrahedral
E. NH3
2 atom H : • •
G. [PtCl4]2-
Pada molekul [PtCl4]2- atom pusat Pt memiliki bentuk
keseluruhannya adalah octahedral, namun dalam molekul inti terdapat 2
pasangan electron bebas dan 4 pasang electron ikatan, sehingga bentuk
geometrinya segiempat datar dimana semua ikatannya sama dan ion khlor
terletak di sudut-sudut segiempat dan Pt pada pusatnya.
H. PF5
Konfigurasi electron P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
5 atom F : • • • • •
Hibridasi: sp3d , bentuk molekul : Trigonal bipiamid
K. Benzena
L. Isomer Optik
- CH2Cl2
*Memiliki bidang simetris
- CH2ClBr
- CHFBrCl
* Optik Aktif
VI. Kesimpulan
b. Tentukan terlebih dahulu atom pusat, yaitu atom yang terikat pada lebih
dari satu atom yang lain.
c. Hitung jumlah pasangan elektron di sekitar atom pusat (pasangan
elektron ikatan dan bebas). Perlakukan ikatan rangkap dua dan tiga
seolah-olah ikatan tunggal. Kemudian rujuk tabel 1 dan 2 di atas untuk
meramalkan susunan keseluruhan pasangan elektron.
Note: Tidak semua senyawa memiliki satu atom pusat.
Untuk meramalkan geometri suatu molekul secara sistematik, kita dapat
menggunakan teori VSEPR. Cara Menentukan Bentuk Molekul Berdasarkan
Teori VSEPR :
1. Tentukan atom pusatnya.
4. Tentukan jumlah domain elektron dari atom lain yang berikatan (ligan).
2. Molekul memiliki berbagai macam bentuk. Dari percobaan ini, kita dapat
mengetahui bentuk tiga dimensi dari beberapa molekul yang ada. Bentuk – bentuk
tersebut dipengaruhi oleh gaya tolak menolak antara pasangan elektron. Sudut –
sudut yang terbentuk tiap molekul juga berbeda – beda dan ada juga beberapa
molekul yang sudut ikatan dan bentuknya mengalami perubahan. Perubahan
tersebut terjadi karena adanya pasangan elektron bebas (PEB) yang
menyebabkan gaya tolak menolak antar elektronnya berbeda.
3. Ada beberapa bentuk dasar molekul, yaitu liniear, segitiga datar, tetrahedral,
trigonal bipiramida, dan octahedral. Dari praktikum yang dilakukan, didapat
bentuk molekul dari beberapa senyawa :
HCl : Linear
BeCl2 : Linear
CH4 : Tetrehedral
NH3 : Pyramidal
H2O : Bentuk V
a. Kovalen :
b. Ion :
Titik didih dan titik lelehnya tinggi, keras, tetapi mudah patah, penghantar
panas yang baik.
Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit).
DAFTAR PUSTAKA
Kristiana, E., Sidauruk, S., & Meiliawati, R. (2020). Kesulitan Siswa Kelas X MIA
SMA Negeri Di Kota Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019 Dalam
Memahami Konsep Struktur Lewis Menggunakan Instrumen Kristiana Two-
Tier Multiple Choice. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 200-208.
Nursyamsu, B., Zaenal, Z., & Moralista, E. (2019). Study On The Effect Of
Temperature And Burning Time On The Concrete Compressive Strenght In
Mining Laboratory, Department Of Mining Engineering, Faculty Of
Engineering Bandung Islamic University.
Nurwanti, H., Khery, Y., & Nufida, B. A. (2018). Pengembangan Modul Ikatan
Kimia dan Bentuk Molekul Berorientasi Nature of Science Untuk
Menumbuhkan Literasi Sains Siswa. Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia,
6(2), 81-99.
LAMPIRAN
1. Gambarkan molekul – molekul HCl dalam wujud cair ikatan apa yang terjadi
antara molekul – molekul HCl
Gambar 1.a. Molekul HCl dalam wujud cair
a. CH4 : ikatan yang terjadi pada CH4 adalah ikatan kovalen non polar.
Karena tidak ada PEB sehingga molekul yang terbentuk adalah
simetris, dimana pasangan elektron yang dipakai sama-sama tertarik
sama kuat ke semua atom sehingga membentuk sudut yang sama
yaitu 109,50 dengan bentuk molekul tetrahedral.
b. NH3 : ikatan yang terjadipada NH3 adalah ikatan kovalen polar karena
pada NH3 terdapat satu PEB. PEB tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan sudut ikatan dan perubahan bentuk molekul. PEB pada
atom pusat N menekan atom H ke bawah. Hal ini disebabkan oleh
gaya tolakan yang dialami oleh PEB dengan atom H, dimana gaya
tolakan antara PEB dengan atom H lebih besar daripada gaya tolak
antara atom H dengan atom H. Sehingga terbentuk molekul segitiga
piramida dengan sudut ikatan 1070.
c. H2O : ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen polar karena terdapat
dua PEB. PEB tersebut menyebabkan perubahan sudut ikatan dan
perubahan bentuk molekul. PEB pada atom pusat N menekan atom H,
karena gaya tolak-menolak antara PEB dengan PEB sangat kuat.
Sedangkan gaya tolak antara PEB dengan atom H lebih lemah, dan
gaya tolak antara atom H dengan atom H paling lemah, sehingga jarak
antar atom H paling dekat. Bentuk molekul H2O adalah bengkokan
atau bentuk V dengan sudut ikatan 1040.
Jadi, sudut ikatan yang paling besar adalah sudut ikatan pada
CH4 dan sudut ikatan yang paling kecil adalah sudut ikatan pada H2O.
Dapat juga ditulis sudut ikatan CH4> sudut ikatan NH3> sudut ikatan
H2O => 109,50> 1070> 1040.
4. Pada senyawa [PtCl4]2-, berapa bilangan oksidasi dari Pt? Jelaskan ikatan
kimia antara Pt dan Cl!
Bilangan oksidasi Pt dalam [PtCl4]2- adalah :
Biloks Pt + 4 Biloks Cl = -2
Biloks Pt + 4 (-1) = -2
Biloks Pt = -2 + 4
Biloks Pt = +2
8. Dari konfirmasi dan konformasi biduk yang saudara susun, tunjukkanlah atom
hidrogen yang aksial dan atom hidrogen yang equatorial!
Jelaskan perbedaan kastabilan dari kedua bentuk konformasi ini! Atom
hidrogen yang aksial dan equatorial pada konformasi kursi dan biduk.
Dimisalkan model molekul sikloheksana diletakkan pada sebuah
kertas yang disebut bidang, dan ditarik garis lurus keatas yang disebut dengan
sumbu.Bila diperhatikan, terdapat dua jenis posisi yang dimiliki oleh
hidrogen, yakni hidrogen yang sejajar bidang dan hidrogen yang sejajar
sumbu.Jenis hidrogen yang terletak pada/ sejajar bidang dikatakan sebagai
hidrogen ekuatorial.Sedangkan hidrogen yang terletak sejajar sumbu
dikatakan sebagai hidrogen aksial.Tingkat kestabilan antara sikloheksana
dengan konformasi kursi dan biduk dapat dijelaskan melalui proyeksi
Newman berikut:
` Pada konformasi kursi atom – atom hidrogen terdapat dalam
konformasi stagger (goyang) sedangkan pada konformasi biduk atom – atom
hidrogen terdapat dalam konformasi eklips. Pada konformasi eklips akan
terjadi tolakan – tolakan antara elektron ikatan dengan atom
– atom hidrogen. Sehingga energi yang diperlukan untuk membentuk
konformasi eklips akan