KESETIMBANGAN KIMIA
Di susun oleh :
PRODI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan dalam menyelesaikan
Makalah “Kesetimbangan Kimia” dapat dilaksanakan dengan lancar, sehingga
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari pada pembuatan Makalah ini adalah untuk menambah
wawasan, kreatifitas, ilmu pengetahuan mahasiswa dan untuk mempelajari lebih
dalam lagi mengenai kesetimbangan kimia.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ni Komang Ariati, S.Si.,
M.P selaku dosen Mata Kuliah Kimia Dasar I yang telah membimbing penulis dalam
mengerjakan karya tulis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh untuk dikatakan sempurna baik isi
maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun bagi perbaikan laporan di masa yang akan datang. Akhir kata
semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................1
BAB II Pembahasan................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu kimia memegang peranan berarti dalam kehidupan manusia karena setiap
harinya tidak lepas dari zat- zat kimia. Ilmu kimia tercantum dalam rumpun Ilmu
Pengetahuan Alam, dimana yang menekuni indikasi spesial yang terjalin pada zat serta
seluruh suatu yang berhubungan dengan komposisi, struktur serta watak, transformasi,
dinamika serta energetika zat. Ilmu kimia menekuni tentang teori, aturan- aturan,
kenyataan, deskripsi serta peristilahan kimia
Prinsip dari kesetimbangan kimia sudah banyak diterapkan dalam bermacam bidang
semacam industri yang mengaitkan serangkaian proses dalam makna respon kimia. Oleh
karena seperti itu kesetimbangan kimia sangat mempengaruhi terhadap keadaan
termodinamika sesuatu sistem yang pula hendak pengaruhi efisiensi sesuatu ciri respon
kimia.
Kondisi setimbang merupakan sesuatu keadaaan dimana konsentrasi segala zat tidak
lagi dihadapi pergantian, karena zat- zat diruas kanan tercipta serta terurai kembali
dengan kecepatan yang sama. Didalam makalah ini akan membahas tentang
Kesetimbangan Kimia. Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana reaksi kimia
berjalan ke kanan dan kekiri pada kecepatan yang sama dan dalam waktu yang
bersamaan.
Menurut Chang (2005), Kesetimbangan kimia adalah posisi seimbang yang menjadi
bagian final dari reaksi sehingga didalamnya terdapat campuran diantara produk dan
reaktan yang biasanya tidak habis dalam bereaksi sehingga secara jumlah relatif tetap.
Kesetimbangan kimia dapat diuraikan menjadi dua yaitu kesetimbangan homogen dan
kesetimbangan heterogen. Pada kesetimbangan homogen semua zat yang ada dalam
sistem kesetimbangan memiliki fase yang sama ada dalam bentuk gas dan larutan. Di
lingkungan sekitar kita sering terjadi reaksi kimia, baik secara kita sadari atau tidak.
Pada dasarnya semua reaksi dapat kembali ke keadaan semula. Biasanya terjadi pada
reaksi bolak-balik atau yang sering kita sebut dengan keadaan setimbang. Keadaan
kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus berlangsung dalam dua arah
1
dengan kecepatan yang sama. Pada keadaan kesetimbangan tidak mengalami perubahan
secara mikrokopis (perubahan yang dapat diamati atau diukur).
Pada reaksi yang berlangsung secara bolak balik dimana laju produk sama dengan laju
terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan seperti ini biasanya tidak
terlihat lagi adanya perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama
dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang. Reaksi yang berada
dalam keadaan setimbang dinamakan Sistem Kesetimbangan.
2
7. Untuk mengetahui contoh penerapan kesetimbangan kimia dalam
kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
Jumlah zat-zat pada beberapa awal reaksi dari reaksi kesetimbangan yang sama dibuat
bervariasi, maka akan diperoleh perbandingan jumlah zat-zat pada masing-masing saat
kesetimbangannya itu sama. Dari perbandingan jumlah zat-zat pada masing-masing
kesetimbangannya yang sama tersebut diperolehlah nilai tetapan kesetimbangan (K). Le
chatelier menyebutkan, "jika suatu reaksi kesetimbangan diganggu dari luar
(konsentrasi zat-zat yang ada dalam reaksi kesetimbangan itu ditambah atau dikurangi),
maka reaksi kesetimbangan akan memberikan aksi terhadap gangguan tersebut". Aksi
yangdiberikan oleh reaksi kesetimbangan adalah dengan pergeseran kesetimbangan (arah
reaksi kesetimbangan bergeser entah ke arah kanan atau ke arah kiri).
3
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia
a. Pengaruh Konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi bergeser dari arah zat
tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan bergeser ke arah zat
tersebut.
b. Perubahan Tekanan
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas, berdasarkan hukum boyle bila
tekanan gas diperbesar maka volumenya diperkecil, sedangkan bila tekanan gas diperkecil
maka volume gas diperbesar, berdasarkan persamaan gas ideal PV = nRT bahwa tekanan
berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas bertambah maka tekanan akan
membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas berkurang maka tekanan akan menjadi kecil.
Dengan demikian jika tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas
yang lebih kecil dan juga sebaliknya.
c. Pengaruh Suhu
Pengaruh Suhu Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser ke arah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)⇌ 2NH3(g) H= - 92 kJ, bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200°
maka kesetimbangan ke arah endoterm atau ke kiri.
d. Pengaruh Katalis
a. Kesetimbangan Homogen
4
Semua spesi kimia berada dalam fasa yang sama. Salah satu contoh kesetimbangan
homogen fasa gas adalah sistem kesetimbangan N2O4/NO2-. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
Kc = [NO2]2 / [N2O4]
Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas dapat dinyatakan dalam bentuk tekanan
parsial masing-masing gas (ingat persamaan gas ideal, PV=nRT). Dengan demikian, satuan
konsentrasi yang diganti dengan tekanan parsial gas akan mengubah persamaan Kc menjadi
Kp sebagai berikut :
Kp = (PNO2)2 / (PN2O4)
PNO2 dan PN2O4 adalah tekanan parsial masing-masing gas pada saat
kesetimbangan tercapai. Nilai Kp menunjukkan konstanta kesetimbangan yang dinyatakan
dalam satuan tekanan (atm). Kp hanya dimiliki oleh sistem kesetimbangan yang melibatkan
fasa gas saja.
Secara umum, nilai Kc tidak sama dengan nilai Kp, sebab besarnya konsentrasi
reaktan dan produk tidak sama dengan tekanan parsial masing-masing gas saat
kesetimbangan. Dengan demikian, terdapat hubungan sederhana antara Kc dan Kp yang
dapat dinyatakan dalam persamaan matematis berikut :
Kp = Kc (RT)∆n
5
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq)
b. Keseimbangan Hiterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang meliputi dua fase atau lebih
meliputi fase gas dan padatan. Dalam sistem ini terdiri dari atas karbon murni dan fase gas
yang terdiri atas suatu campuran oksigen dan karbon monoksida. Untuk persamaan diatas
keadaan keseimbangan dapat ditulis sebagai berikut :
K’ = ¿ ¿
Dimana [CO(g )] adalah menyatakan konsentrasi CO dalam fase gas, [C( p)] menunjukan
konsentrasi C dalam fase padatan dan [O 2 ] menyatakan konsentrasi O2dalam fase gas.
(g)
Pada umumnya pada suhu tetap, konsentrasi setiap senyawa yang terbentuk padatan
atau cairan murni tidak berubah atau konstan. Konsentrasi yang tetap ini dapat digabungkan
dengan tetapan keseimbangan asli untuk memberikan tetapan keseimbangan baru hingga
pengertian aksi massa tidak meliputi fase murni tersebut. Jadi untuk keseimbangan :
K’[C ( p) ¿ ¿2 = ¿ ¿
K = ¿¿
Persamaan terakhir menyatakan bahwa suatu sistem mengandung CO(g ) , O2 danC ( p ) dalam
keseimbangan yang tak menghiraukan berapa banyak C ( p ) berada. Aturan yang mudah adalah
bahwa untuk keseimbangan heterogeny padatan-padatan nurni dan cairan-cairam murni
diabaikan dari pengertian aksi massa.
6
Tetapan kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruaskanan
dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas kiri, masing-masing konsentrasi zat
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Besarnya ketetapan kesetimbangan tergantung
pada jenis reaksi. Jika tetapan kesetimbangan kecil (k<1), berarti pembilangan dari reaksi
massa lebih kecil daripada penyebutnya. Ini berarti, jika tetapan kesetimbangan kecil dari kiri
ke kanan tidak berlangsung lebih jauh. Berikut jenis reaksi yang mempengaruhi
kesetimbangan :
4. Jika dua reaksi atau lebih dijumlahkan maka harga K tiap-tiap reaksi dikalikan
A + B ⇌C
2A + D ⇌C
C + D ⇌ 2B
Untuk mengetahui perubahan nilai tetapan kesetimbangan (K) yang kita perhatikan adalah
senyawa yang spesifik yang ada untuk tiap-tiap reaksi. Untuk reaksi pertama yang kita
perhatikan perubahannya adalah senyawa B karena senyawa B tidak ada pada reaksi ke dua.
Senyawa B yang mula-mula di ruas kiri menjadi di ruas kanan dan dikalikan 2 (karena angka
koefisiennya berubah dari 1 menjadi 2 berarti berubah menjadi dua kalinya).
7
Maka reaksinya ditlis sebagai berikut :
2C ⇌ 2 A+2 B
karena dibalik maka K = 4 menjadi K = 1/4 kemudian dikalikan 2 maka K = 1/4 berubah lagi
menjadi kuadratnya K = (1/4 ¿ ¿2 = 1/16 untuk reaksi kedua tidak mengalami perubahan
karena senyawa spesifiknya yaitu senyawa D tetap ada di ruas kiri dan angka koefisiennya
pun tetap = 1 sehingga Knya juga tetap 8. Dari reaksi pertama yang telah diubah dengan
reaksi kedua digabung menjadi
senyawa yang sama di ruas kiri dan kanan saling coret karena digabung maka nilai K = 1/16
dan K = 8 dikalikan sehingga menjadi K = 1/16 . 8 = ½
Tetapan Kesetimbangan
[C] p [D]q
Kc = Hasil kali konsentrasi produk dibagi dengan hasil kali konsentrasi reaktan
[ A]m [B]n
Contoh Soal:
Harga Kc untuk reaksi di bawah ini dalam suhu tertentu ! H 2 (g) + I 2( g ) ¿ 2 HI (g)
Pada suatu percobaan, 2 mol H , 2 mol I dan 4 mol HI dicampur dalam suatu ruangan
1 liter pada suhu yang sama. Tentukan mol HI saat mencapai keadaan setimbang!
Jawab :
H 2 (g) + I 2( g ) ↔ 2 HI (g)
8
Reaksi x mol x mol x mol
[HI ]2
Kc =
[ H ¿¿ 2][ I 2 ]¿
2 2
[4 +2 X ] [ 4 +2 X ]
49 = =
[ 2−X ] [2− X ] [ 2− X ]2
[4 +2 X ]
7= → 7(2-X) = 4+2X
[2− X ]
14 - 7x = 4 + 2x
10 = 9x
x = 10/9 = 1,11
[Pc ] p [Pd ]q
Kp = Hasil kali tekanan parsial gas-gas produk dibagi dengan hasilkali tekanan
[ Pa]m [ Pb]n
parsial reaktan, setelah masing-masingdipangkatkan dengan koefisiennya
Kp = Kc.(R.T)^n
^n = (p = q) – (m = n)
Keterangan :
P = tekanan (atm)
9
V = volume (m)
n = mol
R = 0,082 L.atm/mol.K
T = Suhu ( K )
Contoh Soal :
Sebanyak 10 mol gas N2 dicampurkan dengan 40 mol gas H2 dalam suatu ruangan 10liter
kemudian dipanaskan pada suhu 427 C sehingga bereaksi membentuk NH3
menurut reaksi kesetimbangan
N 2 + 3 H 2 = 2 NH 3
Apabila tekanan total campuran pada keadaan setimbang adalah 230 atm. Tentukanlah harga
Kp
Jawab :
dengan menggunakan persamaan gas ideal jumlah mol gas dalam campuran saat
P.V
P.V = n.R.T → n =
R.T
230.10
n= = 40 mol
0,082.700
misal jumlah mol N2 yang bereaksi = x mol maka susunan kesetimbangan dapat
N 2 (g) + 3 H 2 (g ) ↔ 2 NH 3 (g)
10
karena jumlah mol totalnya = 40 mol maka x dapat dicari :
-2x = -10
x=5
N2 = 10 - x = 5 mol
H2 = 40 - 3x = 25 mol
NH3 = 2x = 10 mol
2
(P NH 3 ) (57,50)2 −5
Kp = 3 = 3 = 3,87 . 10
( P N 2)( P H 2) (28,73)(143,75)
Suatu reaksi kimia melibatkan suatu proses yang terjadi di mana mula-mula reaksi
terjadi ke arah pembentukan produk sehingga konsentrasi produk dari nol, makin lama makin
bertambah besar, sementara konsentarsi reaktan makin berkurang Selanjuinya reakst berbalik
ke arah pembentukan reaktan dan pada waktu lertentu keepatan reaksi pembentukan produk
dan kecepatan reaksi pembentukan reaktan sama
Reaksi kimia dapat berlangsung apabila terjadi tumbukan antara partikel- partikel
yang bereaksi. Jumlah tumbukan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh jumlah zat
(konsentrasi) reaktan, yaitu makin bear konsentrast, makin sering terjadi tumbukan, sehingga
reakst terjadi semakin cepat. Dengan demikian, kecepatan reaksi bergantung pada konsentrasi
zat-zat yang bereaksi. Adanya hal tersebut di atas, maka reaksi kimia dapat berlangsung
11
cepat, ada pula yang sangat lambat sedemikian schingga dimungkinkan dimungkinkan untuk
menentukan banyaknya zat-zat yang bereaksi (reaktan) maupun hasil reaksi (produk) pada
tahap - tahap tertentu selama proses reaksi.
pH darah dipertahankan sekitar 7,4 oleh larutan penyangga, misalnya H 2CO3. Plasma
darah mengandung gas CO2. Gas CO2 membentuk pasangan asam-basa konjugasi antara
asam karbonat (H2CO3) dengan ion hidrogen (H+) untuk mempertahankan pH.
Apabila darah bersifat basa, jumlah ion H+ akan berkurang karena diikat ion OH- basa
sehingga kesetimbangan bergeser ke kanan. Apabila darah bersifat asam, kesetimbangan
bergeser ke kiri karena ion H+ dari asam menambah konsentrasi ion H+ pada H2CO3.
Oksigen dalam tubuh manusia diangkut dan diikat oleh hemoglobin dalam darah. Proses
ini berlangsung dalam reaksi kesetimbangan berikut.
Oksigen diangkut oleh darah ke paru-paru. Semakin lama, jumlah oksigen dalam darah
semakin bertambah banyak. Di dalam paru-paru kesetimbangan bergeser ke kanan.
Kesetimbangan akan bergeser ke kiri apabila oksigen berada dalam jaringan. Kesetimbangan
ke kiri menghasilkan oksigen yang digunakan untuk proses pembakaran.
c. Proses Fotosintesis
Proses fotosintesis pada tumbuhan hijau atau proses pernapasan (respirasi) pada hewan
dan manusia merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan ke kanan merupakan
reaksi fotosintesis. Saat kesetimbangan bergeser ke kanan, jumlah oksigen akan meningkat.
Oksigen ini akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk proses respirasi. Saat
kesetimbangan bergeser ke kiri, proses respirasi akan berlangsung cepat, menghasilkan gas
CO2. Gas CO2 selanjutnya digunakan kembali oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Proses ini berlangsung terus-menerus membentuk siklus sehingga di alam terjadi
kesetimbangan antara gas O2 dan gas CO2.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kesetimbangan Kimia adalah keadaan dimana reaksi kimia berjalan ke kanan dan
ke kiri pada kecepatan yang sama dan dalam waktu yang bersamaan.
2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia ada 4, yaitu
pengaruh konsentrasi, perubahan tekanan menurut persamaan gas ideal, pengaruh
suhu dan pengaruh katalis.
3. Jenis-jenis kesetimbangan kimia ada 2, yaitu kesetimbangan homogen dan
kesetimbangan heterogen.
4. Tetapan kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat di
ruaskanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas kiri, masing-masing
konsentrasi zat dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Tetapan Kesetimbangan
[C] p [D]q
Berdasarkan Konsentrasi dihitung dengan Kc = dan Tetapan
[ A] m [B]n
Kesetimbangan Berdasarkan Tekanan Parsial dapat dihitung dengan Kp =
p q
[Pc ] [Pd ]
m n
[ Pa] [ Pb]
5. Hukum aksi massa adalah sebuah dalil yang menyatakan bahwa laju dari suatu
reaksi kimia berbanding lurus terhadap produk aktivitas dan konsentrasi reaktan.
13
6. Contoh penerapan kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari yaitu Ph
darah, siklus okseigen dalam tubuh dan proses fotosintesis.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
karya yang bermanfaat bagi banyak orang.
14
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Y. 2016. Aplikasi Kesetimbangan kimia dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari.
Diambil dari Chemistry Is Funi:
https://yanuarkimangela.wordpress.com/2016/10/19/aplikasi-kesetimbangan-kimia-
dalam-industri-dan-kehidupan-sehari-hari/
Siaka, I., M., Emmy, S. 2008. Kimia Analisis Kualitatif. Universitas Udayana. Jimbaran
Maulana, Y. 2016. Aplikasi Kesetimbangan kimia dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari. Diambil
dari Chemistry Is Funi: https://yanuarkimangela.wordpress.com/2016/10/19/aplikasi-
kesetimbangan-kimia-dalam-industri-dan-kehidupan-sehari-hari/
15