MAKALAH
KESETIMBANGAN KIMIA
OLEH:
FATHIN ALKHAIRA(200208016)
DESWITA YOLANDA(200208015)
PUTROE SALSABIL(200208017)
DOSEN PEMBIMBING:
PENDIDIKAN KIMIA
2021
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR……………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..iii
BAB 1.PENDAHULUAN
BAB 2.PEMBAHASAN
BAB 3.PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………3
3.2 Saran……………………………………………………………………………………….3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………4
BAB 1
PENDAHULUAN
1,1 Latar belakang
Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut
”kesetimbangan kimia” akan tetapi, kesetimbangan ini merupakan
kesetimbangan Mekanik. Dalam kesetimbangan mekanik, jika resultan gaya (net
force) pada s uatu benda s ama dengan nol, s ehingga s ebuah benda
dikatakan kesetimbangan mekanik jika benda tersebut tidak
s e d a n g mengalami perubahan dalam gerakannya (percepatannya sama dengan
nol).Apakah kesetimbangan kimia itu? Simaklah penjelasan berikut ini!
.K e t i k a s u a t u r e a k s i k i m i a b e r l a n g s u n g d a l a m s e b u a h b e j a n a
y a n g mencegah masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka
besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-komponen reaksi t e r s e b u t
berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen
l a i n n y a t e r b e n t u k . A k h i r n y a i n i a k a n b e r a k h i r , s e t e l a h komposisinya
tetap selam sistem tersebut tidak terganggu, sehingga system tersebut kemudian di
katakan berada dalam keadan kesetimbangan atau lebihsederhana ”berada dalam
kesetimbangan” dengan kata lain, sebuah reaksi k i m i a b e r a d a d a l a m
k e s e t i m b a n a g a n k e t i k a t i d a k a d a k e c e n d e r u n g a n kuantitas-kuantitas zat-zat
peraksi dan zat hasil reaksi untuk berubah.
1.3 Tujuan
Agar dapat mengetahui tentang pengertian dari kesetimbangan kimia dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kesetimbangan kimia,dan hal-hal yang berkaitan dengan
kesetimbangan kimia.
BAB 2
PEMBAHASAN
aA(g) ↔ bB(g)
dimana suhu reaksi tetap dan kedua senyawa baik senyawa A dan senyawa B dalam keadaan
setimbang, hal itu berarti bahwa kecepatan atau waktu yang diperlukan untuk senyawa A
membentuk 1 mol senyawa B memiliki nilai yang sama dengan waktu yang diperlukan untuk
senyawa B dapat membentuk 1 mol senyawa A.
Seorang Ilmuan yang bernama Henri Louis Le Chatelier pada tahun 1884
mengemukakan tentang faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia yang
selanjutnya sering disebut sebagai Asas Le Chatelier.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chatelier, kesimpulan yang didapatkan adalah jika
dilakukan suatu Tindakan atau aksi pada suatu kesetimbangan maka sistem yang diberikan
Tindakan tersebut akan memberikan reaksi yang mengurangi pengaruh dari aksi tersebut. Jika
dijabarkan menggunakan kata – kata yang mudah dipahami, ini berarti melakukan pergeseran
reaksi baik ke arah kiri atau ke arah kanan.
Asas Le Chatelier ini kemudian digunakan untuk dapat memanipulasi kesetimbangan
kimia dari reaksi bolak – balik dengan tujuan untuk memperbanyak produk yang diinginkan.
Adapun faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia di antaranya adalah:
1. Perubahan konsentrasi
Jika kamu menggunakan asas Le Chatelier, penambahan reaktan yang akan berdampak
terhadap perubahan konsentrasi reaktan menjadi lebih tinggi akan menggeser reaksi ke arah
kanan (arah produk) dan begitu juga sebaliknya.
Faktor ini menjadi pilihan yang sering diambil pada sektor industri untuk memperbanyak
produk dan meningkatkan efisiensi dari proses pembentukkan produk tersebut.
2. Perubahan suhu
Jika suhu suatu sistem meningkat, kesetimbangan kemudian akan bergeser ke arah
reaksi yang menyerap atau menggunakan panas (reaksi endotermis) karena mempengaruhi
panas reaksi. Perubahan atau pergeseran arah reaksi akan terjadi ke arah reaksi eksotermis
(melepaskan atau memproduksi) panas jika suhu pada sistem menurun.
3. Perubahan tekanan
Pada kesetimbangan kimia, saat perubahan tekanan sistem terjadi maka reaksi akan
bergerak ke arah reaksi dengan jumlah mol yang sedikit, hal itu terjadi karena pada senyawa
berfase gas perubahan tekanan diikuti dengan perubahan volume.
Dalam penentuan ini, reaksi harus berada dalam keadaan stoikiometris, dimana koefisien
senyawa pada reaksi sama dengan jumlah mol yang terlibat.
Jika menggunakan dasaran jenis zat atau senyawa yang terlibat di dalam
reaksi, kesetimbangan kimia dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Kesetimbangan homogen
Jenis kesetimbangan ini terjadi pada suatu sistem dengan reaktan dan produk yang
berasal dari fase yang sama, sehingga campuran yang dihasilkan akan menjadi homogen.
2. Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen merupakan jenis kesetimbangan yang terjadi pada satu
sistem dimana reaktan dan produk berasal dari fase yang berbeda.
Ada beberapa jenis tetapan atau besaran yang digunakan pada kesetimbangan kimia, di
antaranya adalah:
1. Kesetimbangan konsentrasi
Tetapan kesetimbangan konsentrasi yang dinyatakan dengan notasi KC merupakan
nilai yang didapatkan dari perbandingan konsentrasi produk yang dipangkatkan dengan
koefisien reaksinya dengan konsentrasi reaktan yang juga dipangkatkan dengan koefisien
reaksinya, melalui persamaan:
Kesetimbangan homogen
Pada kesetimbangan homogen, semua reaktan dan produk dilibatkan dalam mencari
nilai tetapan kesetimbangan. Contoh:
Pada reaksi
Kesetimbangan heterogen
Pada kesetimbangan heterogen, senyawa yang dilibatkan dalam mencari nilai tetapan
kesetimbangan hanya senyawa dengan fase larutan (aq) gas (g). Contoh:
Pada reaksi
dimana:
Px = tekanan parsial senyawa x
Nilai tetapan kesetimbangan tekanan parsial kemudian dapat dicari dengan menggunakan
perbandingan antara hasil kali tekanan parsial yang dimiliki oleh senyawa produk yang
dipangkatkan dengan koefisiennya dengan nilai hasil kali tekanan parsial senyawa reaktan
dipangkatkan dengan koefisiennya, melalui persamaan:
Kesetimbangan homogen
Pada kesetimbangan tekanan parsial homogen, semua reaktan dan produk (yang berfase
gas) dilibatkan dalam mencari nilai tetapan kesetimbangan. Contoh:
Pada reaksi
Kesetimbangan heterogen
Khusus untuk kesetimbangan homogen, senyawa yang berpengaruh terhadap nilai
tetapan kesetimbangan merupakan senyawa dengan fase gas jaja, misalnya pada reaksi
Burhan menemukan harta karun berupa kotak dengan kata sandi kombinasi susunan huruf
tertentu. Petunjuk yang diterima oleh Burhan adalah kata sandi dari kotak tersebut merupakan
nilai Kp dari dekomposisi gas dinitrogen pentaoksida. Setelah meninjau literatur, diketahui
bahwa dinitrogen pentaoksida mengalami reaksi reversible dekomposisi menjadi gas nitrogen
dioksida dan gas oksigen. Kata sandi yang tepat untuk membuka kotak harta karun tersebut
adalah ….
A.
B.
C.
D.
E.
Opsi A salah karena tidak memperhitungkan keberadaan koefisien reaksi dalam persamaan
reaksi
Opsi B benar karena persamaan reaksi yang berlaku adalah sebagai berikut:
Opsi E salah karena penggunaan persamaan Kp yang terbalik dan tidak memperhitungkan
koefisien
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari bab pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Kesetimbangan
kimia adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang teramati selama bertambahnya
waktu reaksi. Jika suatu kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan maka konsentrasi
reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati dalam
sistem. Konsep konstanta kesetimbangan sangat penting dalam ilmu kimia. Konsep ini
digunakan sebagai kunci untuk menyelesaikan berbagai permasalahan stoikiometri yang
melibatkan sistem kesetimbangan. Dan untuk menyatakannya ada langkah tertentu untuk
menyelesaikannya.
3.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi kesetimbangan kimia karena
materi ini merupakan materi dari salah satu mata kuliah umum yang perlu diluluskan untuk
pengambilan SKS berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Partana, Crys Fajar dan Antuni Wiyars. 2009. Mari Belajar Kimia Jilid 2 untuk
SMA-MA Kelas XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Budi, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiani, Sri Yamtinah dan
Bakti Mulyani. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI Program Ilmu
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.