0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan6 halaman
Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai melainkan mendekati suatu keadaan kesetimbangan dimana produk dan reaktan yang tersisa keduanya terdapat dalam jumlah relatif tertentu. Kesetimbangan kimia merupakan kondisi dinamis yang dapat diganggu oleh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, atau suhu yang menyebabkan pergeseran kesetimbangan untuk mengurangi pengaruh gangguan tersebut sesuai dengan prinsip Le Chatel
Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai melainkan mendekati suatu keadaan kesetimbangan dimana produk dan reaktan yang tersisa keduanya terdapat dalam jumlah relatif tertentu. Kesetimbangan kimia merupakan kondisi dinamis yang dapat diganggu oleh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, atau suhu yang menyebabkan pergeseran kesetimbangan untuk mengurangi pengaruh gangguan tersebut sesuai dengan prinsip Le Chatel
Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai melainkan mendekati suatu keadaan kesetimbangan dimana produk dan reaktan yang tersisa keduanya terdapat dalam jumlah relatif tertentu. Kesetimbangan kimia merupakan kondisi dinamis yang dapat diganggu oleh perubahan konsentrasi, tekanan, volume, atau suhu yang menyebabkan pergeseran kesetimbangan untuk mengurangi pengaruh gangguan tersebut sesuai dengan prinsip Le Chatel
Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana 2 reaksi
yang tepat berlawanan terjadi pada laju reaksi yang sama.
Ketika produk terbentuk, produk ini akan kembali bereaksi membentuk reaktan awalnya. Jika kondisi pada sistem kesetimbangan diubah, akan terjadi beberapa reaksi berikutnya. Meskipun demikian, sistem tersebut akan segera mencapai kesetimbangan baru pada sejumlah kondisi yang baru. Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa jika sebuah aksi diterapkan pada suatu sistemyang berada dalam kesetimbangan, kesetimbangan itu akan bergeser untuk engurangi aksi yang terjadi. Aksi adalah suatu yang dikerjakan terhadap sistem. Misalnya peningkatan reaksi suatu reaktan atau produk akan menyebabkan kesetimbangan itu bergeser dan berusaha untuk mengurangi konsentrasi zat yang meningkat itu (Goldberg,2004:107).
Tercapainya kesetimbangan kimia bila kecepatan reaksi
ke kanan kearah pembentukan molekul produk telah sama dengan kecepatan reaksi ke kiri kearah pembentukan molekul reaktan dan konsentrasi reaktan maupun konsentrasi produk tidak berubah-ubah lagi. Kesetimbangan kimia merupakan proses yang dinamis. Untuk reaksi reversible seperti berikut ini : jika a,b,c dan d adalah angka koefisien zat-zat yang bereaksi A,B,C dan D maka secara umum kesetimbangan dinyatakan sebagai:
Persamaan tersebut adalah rumus rumusan matematik
dari hukum aksi massa yang pembilangnya diperoleh dengan mengalikan konsentrasi produk paa kesetimbangan, masing-masing dipangkatkan dengan angka koeisiennya, sedangkan penyebut diperoleh dengan cara yang sama dari reaktan (Purwoko,2006: 171).
Sistem reaksi yang berada dalam kesetimbangan dapat
diganggu dari luar dengan cara mengubah konsentrasi,tekanan atau temperatur sistem. Suatu reaksi yang berada dalam suatu kesetimbangan dapat diganggu apabila terhadap sistem itu dilakukan penambahan atau pengurangan salah satu pereaksi atau produk reaksi. Jika suhu dari sistem raeksi kesetimbangan diubah, maka sistem akan berusaha mereduksi pengaruh perubahan suhu. Dampak dari perubahan suhu tiak seperti pada perubahan konsentrasi zat, tetapi akan berdampak pada tetapan kesetimbangan tersebut. Pada sistem yang melibatkan gas perubahan volume sistem pada suhu tetap menyebabkan tekanan sistem berubah. Besarnya tekanan berbanding langsung dengan jumlah molekul. Makin banyak jumlah molekul semakin besar pula tekanan yang terjadi. Peningkatan tekanan menyebabkan gas-gas berusaha memperkecil jumlah molekul dengan cara menggeser molekul kearah yang memiliki koefisien reaksi paling kecil (Sunarya,2010:264).
Reaksi kesetimbangan kimia melibatkan zat-zat yang
berbeda untuk reaktan dan produknya. Kesetimbangan dari 2 fase dari zat yang sama dinamakan kesetimbangan fisis karena perubahan yang terjadi hanyalah proses fisis. Penguapan air didalam wadah tertutup merupakan contoh kesetimbangan fisis. Persamaan yang menghubungkan konsentrasi reaktan dan produk pada kesetimbangan yang dinyatakan dalam suatu kuantitas yang disebut konstanta kesetimbangan. Kesetimbangan dinyatakan sebagai hasil bagi dengan pembilangnya adalah hasil kali antara konsentrasi-konsentrasi kesetimbangan produk, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien stoikiometrinya dalam persamaan setara. Kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi bereaksinya berada sefase. Kesetimbangan heterogen adalah reaksi reversibel yang melibatkan reaktan dan produknya yang berbeda. Ada satu aturan umum yang membantu kita mempediksi kearah mana reaksi kesetimbangan bergerak bila terjadi perubahan konsentrasi, tekanan, volume dan suhu.aturan ini dikenal sebagai asas Le Chatelier (Chang,2001:69). Chang, Raymond.2005.Kimia Dasar Jilid 2.Jakarta: Erlangga. Goldberg, David E. 2004. Kimia Untuk Pemula. Jakarta: Erlangga. Purwoko, Agus A. 2006. Kimia Dasar 1.Mataram: University Press. Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung: Yrama Widya. Banyak reaksi tidak berlangsng hingga selesai tapi mendekati suada keadaan, dimana produk dan reaktan yang tidak terpakai kedua-keduanya terdapat dalam jumlah yang relatif tertentu banyaknya. Begitu kesetimbangan tercapai, tak akan ada lagi perubahan komposisi lebih lanjut yang terjadi. Keadaan kesetimbangan digambarkan secara kuantitatif melalui tetapan kesetimbangan reaksi yang tergantung pada suhu dimana reaksi berlangsung(Oxtoby,2011). Peristiwa adsorpsi merupakan suatu fenomena permukaan, yaitu terjadinya penambahan konsentrasii komponen tertentu pada permukaan antara dua fase. Adsorpsi dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisis(physical adsorption) dan adsorpsi kimia(chemical adsorption). Secara umum adsorpsi fisis mempunyai gaya intermolekular yang relatif lemah, sedangkan pada adsoprsi kimia terjadi pembentukan ikatan kimia antara molekul adsorbat dengan molekul yang terikat pada permukaan adsorben. Pertukaran ion adalah suatu fenomena atau suatu proses yang melibatkan pertukaran dapat balik antara ion-ion dalam larutan dengan ion yang terikat dalam bahan penukar ion. Pada proses itu, tidak ada perubahan secara permanen dalam struktur apdatan. Mekanisme pertukaran ini didasarkan pada sifat sorptif dari tempat yang bermuatan negatif dalam adsorben terhadap ion bermuatan positif yang terjadi karena interaksi gaya Coulomb. Pertukaran ion dapat dikategorikan juga sebagai proses soption seperti hanya adsorpsi, yaitu sejumlah tertentu bahan terlarut(solute) di fase fluida secara selektif tertransfer ke dalam suatu partikel yang tak larut. Pertukaran ion kadang disebut juga counterion adsorption(Zainab dkk,2016). Suatu reaksi kesetimbangan adalah bersifat khusus dan mempunyai tetapan kesetimbangan yang berbeda-beda. Namun, harga dari tetapan kesetimbangan terbagi atas dua jenis berdasarkan fase reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi yakni tetapan kesetimbangan(Kc) dan tetapan kesetimbangan tekanan(Kp). Harga Kc hanya ditentukan oleh zat-zat yang bersifat cair(liquid) dan gas. Sedangkan Kp hanya ditentukan oleh zat-zat yang berfase gas saja. Jika diketahui suatu reaksi : p A(g) + q B(g) <-----> r C(g) + s D(g) ..........(1) berada dalam kesetimbangan, maka harga kesetimbangan kimianya : (Krisnadwi,2014).
Secara kualitatif pengaruh suhu dalam kesetimbangan kimia terkait langsung
dengan jenis reaksi eksoterm atau reaksi endoterm. Reaksi eksotermis adalah reaksi yang bersifat spontan, tidak memerlukan energi melainkan justru menghasilkan energi(∆H reaksi negatif), sedangkan reaksi endotermis adalah reaksi yang membutuhkan energi/kalor untuk bisa bereaksi(∆H reaksi positif). Sistem kesetimbangan yang bersifat eksotermis ke arah kanan dan endotermis kea rah kiri. Jika suhu dinaikkan, maka reaksi akan bergeser ke kiri yaitu reaksi yang bersifat endotermis. Sebaliknya bila suhu reaksi diturunkan maka reaksi akan bergeser ke kanan yaitu reaksi yang bersifat eksotermis. Menaikkan suhu, sama artinya kita meningkatkan kalor atau menambah energi ke dalam sistem, kondisi ini memaksa kalor yang diterima sistem akan dipergunakan, oleh sebab itu reaksi semakin bergerak menuju arah reaksi endotermis, begitu juga sebaliknya(Keenan,1984). Dalam suatu kesetimbangan suatu larutan, maka apabila jumlah koefisien di sebelah kiri sama dengan jumlah koefisien di sebelah kanan, faktor tekanan dan volume tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan bergeser kea rah yang endotermis dan jika diturunkan maka kesetimbangan bergeser kea rah reaksi yang eksotermis(dalil Van’t Hoff). Air dan karbon tetraklorida(CCl4) memiliki perbedaan kepolaran dalam suatu kelarutan, dalam hal ini air merupakan pelarut polar sedangkan karbon tetraklorida merupakan pelarut non polar(Syukri,1999). Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan apabila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur, maka pada suatu temperatur konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi ini tak bergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada(Atkins,1997). Kesetimbangan kimia merupakan topik sentral program kimia fisik. Pada kesetimbangan kimia terdapat prinsip Le Chatelier yang memiliki hubungan kuat untuk memprediksi secara kualitatif respon sistem pada kesetimbangan dengan perubahan kondisi eksternal. Banyak peneliti yang meneliti tentang denaturasi protein dan beberapa hasil dari penelitian tersebut berkaitan dengan reaksi kesetimbangan(Moroni dkk,2015). Persamaan kesetimbangan kimia secara matematis dirumuskan oleh dua ahli kimia berkebangsaan Norwegia, yaitu Cato Guildberg dan Peter Wooge pada tahun 1864. Persamaan ini merupakan pernyataan matematis dari hukum aksi massa(Law of Mass Action) yang menyatakan bahwa pada reaksi reversible(bolak-balik, 2 arah) uang mencapai keadaan kesetimbangan pada temperatur tertentu, perbandingan konsentrasi reaktan dan produk memiliki nilai tertentu(konstan)(Mickey,1980). Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang ada dalam kesetimbangan nilai tetapa kesetimbangan tidaklah berubah. Katalis memang mengubah waktu yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan. Reaksi yang memerlukan waktu berhari- hari atau berminggu-minggu untuk mencapai kesetimbangan, dapat mencapainya dalam beberapa menit dengan hadirnya katalis. Ini terutama penting jika temperatur tinggi mengurangi rendeman dari produk-produk yang diinginkan(Sukardjo,1997). Atkins, P.1990. Kimia Fisika Edisi ke 4 Jilid II. Jakarta : Erlangga. Keenan.1999. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga. Krisnadwi.2014. Istilah Kimia Umum. Bandung : Kimia FMIPA. Mickey, C.1980. Chemical Physics. Chemical Equilibrium. Texas : University Of Gavelsion. Vol 57(11) : 801. Moroni, L ; Gelkini.C ; Salvi.P.2015. Thermal Denaturation Of Proteins And Chemical Equilibrium. World Journal Of Chemical Education. Haly : University Di Furenza. Vol 3(3) : 59. Oxtoby, D.2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta : Erlangga. Sukardjo.1997. Kimia Fisika. Yogyakarta : Rineka Cipta. Syukri.1997. Kimia Fisika Edisi 2. Jakarta : Erlangga. Zainab, I ; Valerie.D ; Tariq.M.2016. Chemical Equilibrium Analysis Of Hydrogen Production From Shale Gas. Journal Of Process Control. Czech Republic : The University Of Leeds. Vol 2(3) : 128-144.
Kesetimbangan Kimia Tercapai Bila Laju Reaksi Maju Dan Reaksi Balik Sama Besar Dan Konsentrasi Reaktan Dan Produk Tidak Lagi Berubah Seiring Berjalannya Waktu