Anda di halaman 1dari 17

KESETIMBANGAN KIMIA

Pararel C

KELOMPOK 4 :
 Aiman Anas Bobsaid (19031010118)
 Adeela Alvhiani (19031010099)
 Achmad Fanani (16031010103)
 Herdiana Septiani (16031010170)
 Mochammad Rafli Ramadhan (19031010124)
 Nabilah Pratama Putri (19031010129)
 Syamsa Bakti Fardini (19031010110)
 Zelsa Khumairo Ningrum (19031010107)

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


Jalan Raya Rungkut Madya No. 1, Gunung Anyar,
Surabaya.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan pembuatan makalah Kimia Dasar tentang “Kesetimbangan
Kimia”.
Makalah Kimia Dasar ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
    Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dari makalah Kimia Dasar ini.
     Akhir kata penulis berharap semoga makalah Kimia Dasar tentang
“Kesetimbangan Kimia” dapat bermanfaat bagi pembaca.

    
                                                                               Surabaya, Oktober2019

    
                                                                                           Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
I.1. Latar Belakang................................................................................................3
I.2. Rumusan Masalah...........................................................................................3
I.3. Tujuan.............................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
II.1. Definisi Kesetimbangan..................................................................................5
II.2. Tipe Reaksi Kimia dan Jenis-jenis Kesetimbangan Kimia.............................5
II.3. Derajat Disosiasi.............................................................................................6
II.4. Tetapan Kesetimbangan Kimia.......................................................................6
II.5. Hubungan Kc dan Kp.......................................................................................8
II.6. Hubungan Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan..........................................9
II.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan.....................................11
II.8. Kesetimbangan Kimia dalam Industri..........................................................13
BAB III........................................................................................................................14
KESIMPULAN...........................................................................................................14
III.1. Kesimpulan................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Selama ini, reaksi-reaksi kimia yang sering dipelajari adalah reaksi satu arah.
Sebenarnya, banyak reaksi kimia yang terjadi tidak hanya satu arah melainkan
membentuk keadaan setimbang. Dalam hal ini, pereaksi tidak habis bereaksi dan
hasil-hasil reaksi dapat kembali lagi membentuk pereaksi. Terciptanya suatu reaksi
setimbang diperlukan kondisi tertentu antara lain reaksi bolak-balik, sistemnya
tertutup, dan bersifat dinamis. Sistem tertutup adalah sistem dimana baik zat-zat yang
bereaksi maupun zat-zat hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem.
Kesetimbangan mengacu pada keadaan dimana proses ke kanan dan ke kiri
berlangsung dengan kecepatan yang sama dan tak ada lagi perubahan bersih yang
terjadi. Tetapan kesetimbangan menjelaskan hubungan antara konsentrasi (atau
tekanan parsial dalam kasus tertentu) dari senyawa-senyawa dalam sistem yang
setimbang.
Kesetimbangan kimia merupakan fenomena kimia umum, yang terjadi di alam.
Fenomena tersebut dapat menjelaskan mengapa keasaman darah meningkat ketika
konsentrasi karbondioksida terlarut dalam darah juga meningkat. Konsentrasi ozon
dan oksigen di atmosfer juga dapat dijelaskan dengan konsep kesetimbangan kimia.
Masalah yang sering dihadapi oleh suatu industri adalah bagaimana memperoleh hasil
yang berkualitas tinggi dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan proses yang
efisien dan efektif. Bahan baku yang digunakan perlu diproses sedemikian rupa
sehingga tidak banyak sisa atau residu yang harus dibuang. Pengetahuan tentang
kesetimbangan kimia sangat dibutuhkan oleh beberapa industri kimia misalnya
industri pembuatan amonia dan industri pembuatan asam sulfat. Dengan mempelajari
konsep-konsep dari kesetimbangan kimia, maka akan mudah bagi kita untuk mengerti
konsep-konsep kimia lanjutan yang mungkin akan dipelajari di hari kemudian.
I.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia?
2. Bagaimanakah hubungan antara Kc dan Kp?
3. Bagaimanakah hubungan antara reaksi dan konstanta kesetimbangan?
4. Apa sajakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan?

3
I.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang kesetimbangan kimia
2. Untuk mengerahui hubungan Antara Kc dan Kp
3. Untuk mengetahui hubungan antara reaksi dan konstanta kesetimbangan
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan
kimia.

4
BAB II

PEMBAHASAN
II.1.Definisi Kesetimbangan
Seperti yang diuraikan di atas bahwa pengertian kesetimbangan kimia adalah
keadaan reaksi bolak-balik dimana laju reaksi reaktan dan produk sama dan
konsentrasi keduanya tetap. Kesetimbangan kimia hanya terjadi pada reaksi bolak-
balik dimana laju terbentuknya reaktan sama dengan laju terbentuknya produk.
Reaksi akan terjadi terus menerus secara mikroskopis sehingga disebut
kesetimbangan dinamis.
Ciri-ciri keadaan suatu reaksi bolak-balik dikatan setimbang sebagai
berikut:
 Terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap.
 Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang
berlawanan.
 Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju reaksi ke produk.
 Konsentrasi produk dan reaktan tetap.
 Terjadi secara mikroskopis pada tingkat partikel zat.
(Anonim, 2014)
II.2.Tipe Reaksi Kimia dan Jenis-jenis Kesetimbangan Kimia
 Tipe-tipe reaksi kimia
1. Reaksi satu arah (Irreversible)
 Reaksi ditulis dengan satu arah anak panah
 Reaksi berlangsung tuntas
 Reaksi akan berhenti jika salah satu atau semua reaktan habis
 Zat hasil reaksi tidak dapat dikembalikan seperti zat semulanya
2. Reaksi dua arah (reversible)
 Reaksi ditulis dengan dua arah anak panah
 Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari zat reaktan dan produk
 Reaksi ke kanan disebeut reaksi maju
 Reaksi ke kiri disebut reaksi mundur
 Jenis-jenis kesetimbangan Kimia
1. Kesetimbangan homogen, adalah jenis kesetmbangan yang dimana
antara zat reaktan dan produk memiliki fase yang sama.

5
2. Kesetimbangan heterogrn, adalah jenis kesetmbangan yang dimana
antara zat reaktan dan produk memiliki fase yang berbeda.
(Rahayu, 2013)

II.3.Derajat Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih
sederhana. Derajat disosiasi disimbolkan dengan lambang alfa (α). Kesetimbangan
disosiasi adalah reaksi kesetimbangan dari reaksi penguraian gas. Dalam suatu reaksi
kesetimbangan, pereaksi yang di ruas kiri tidak pernah habis. Rumus derajat disosiasi
jumlah mol zat terurai
α=
jumlah mol zat mula−mula
Nilai derajat disosiasi terltak antara 0 sampai 1, dimana
 α =0 , maka tidak terjadi penguraian
 0< α <1, maka terjadi penguraian tidak sempurna
 α =1, maka terjadi penguraian secara sempurna
(Anonim, 2009)
II.4.Tetapan Kesetimbangan Kimia
A. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
Merupakan angka yang menunjukkan perbandingan secara kuantitatif antara
produk dengan reaktan. Pada tetapan kesetimbangan konsentrasi hanya berlaku zat
yang berfasa aqueous dan gas. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dituliskan
sebagai berikut:
aA + bB ⇄ cC + dD
Saat di dalam reaksi kesetimbangan dilakukan aksi, maka kesetimbangan akan
bergeser dan sekaligus mengubah komposisi zat-zat yang ada untuk kembali
mencapai kesetimbangan. Secara umum dapat dikatakan tetapan kesetimbangan
merupakan perbandingan hasil kali molaritas reaktan dengan hasil kali molaritas
produk yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya.

Keterangan
K = tetapan kesetimbangan
[A] = molaritas zat A (M)
[B] = molaritas zat B (M)

6
[C] = molaritas zat C (M)
[D] = molaritas zat D (M)

B. Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)


Tetapan kesetimbangan tekanan atau (Kp) adalah tetapan kesetimbangan yang
dinyatakan dalam tekanan. Tetapan kesetimbangan berdasar tekanan parsial dan
hanya berlaku untuk fase gas saja. Jika reaksi mengandung zat berwujud selain gas,
maka pangkat tekanan sama dengan nol karena zat selain gas tidak memiliki tekanan.
Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dituliskan sebagai berikut:
aA + bB ⇄ cC + dD
Berdasarkan reaksi kesetimbangan tersebut maka nilai Kp adalah:
PcC PdD
K p= a b
P A PB
Keterangan:
Kp= tetapan kesetimbangan tekanan
PA = tekanan gas pada zat A (atm)
PB = tekanan gas pada zat B (atm)
PC = tekanan gas pada zat C (atm)
PD = tekanan gas pada zat D (atm)
Contoh soal
Satu liter campuran gas pada suhu 100°C pada keadaan setimbang mengandung
0,0045 mol dinitrogen tetraoksida dan 0,03 mol nitrogen dioksida., maka tuliskan
rumus tetapan kesetimbangan gas tersebut? dan hitung tetapan kesetimbangannya?
Jawab: 
N204(g) ⇄ NO2(g)
Persamaan di atas harus disetarakan dulu menjadi
N204(g) ⇄ 2NO2(g)
a. Tetapan kesetimbangan dituliskan sebagai perbandingan molaritas produk
(nitrogen dioksida) dengan molaritas reaktan (dinitrogen tetraoksida) yang
masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya, sehingga dapat dituliskan
sebagai berikut:

7
b. Tetapan kesetimbangannya

Jadi, tetapan kesetimbangannya sebesar 0,2 mol/L


(Edra, 2018)
II.5.Hubungan Kc dan Kp
Pada dasarnya Tetapan kesetimbangan menunjukkan komposisi pereaksi dan
hasil reaksi dalam keadaan setimbang pada temperature tertentu. Hukum
kesetimbangan menyatakan bahwa, “Hasil kali konsentrasi setimbang zat di ruas
kanan dibagi dengan hasil kali konsentrasi setimbang zat ruas kiri, masing – masing
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya, mempunyai nilai tetap pada temperature
tetap”. Hukum kesetimbangan tersebut merupakan persamaan tetapan kesetimbangan
sesuai stoikiometri reaksinya.
(Syukri, 1999)
Tetapan parsial gas bergantung pada konsentrasi gas dalam ruangan, maka
tetapan kesetimbangan parsial Kp dari gas dapat dihubungkan dengan tetapan
kesetimbangan konentrasi Kc dari gas tersebut.Hal ini sesuai dengan persamaan gas
ideal, yaitu
n
PV = n. R. T, karena =Konstan(C), maka P = C.R.T, sehingga persamaan
V
menjadiKp = Kc (RT)∆n
Keterangan
Kp= tetapan kesetimbangan tekanan
KC = tetapan kesetimbangan konsentrasi
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri
R = tetapan gas = 0,0826 (L atm.mol-1.oK-1)
T = temperature (oK)
(Yayan, 2013)

8
Contoh soal
Tentukan Kc dari reaksi berikut:
AgNO3(aq) + NaCl(aq) = AgCl(s) + NaNO3(aq)
Jawab
Dengan demikian, maka tetapan kesetimbangan Kc adalah:

Konsentrasi senyawa AgCl tidak ikut dihitung karena berfase padat / solid
II.6.Hubungan Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan
Hubungan Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan
Perhatikan beberapa rekasi berikut :
a. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3 K1
b. 2NH3(g) ⇌N2(g) + H2(g) K2
1 3
c. N2(g) + H2(g)⇌NH3 K3
2 2
Dari beberapa reaksi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa zat yang terlibat
dalam persamaan reaksi 1, 2 dan 3 adalah sama yaitu NH2, N2 dan H2. Hanya saja
rekasi kedua adalah kebalikan dari rekasi pertama dan reaksi ketiga adalah reaksi
pertama yang koefisiennya dibagi 2. Masing masing reaksi diatas memiliki harga
tetapan kesetimbangan masing masing yaitu K1, K2 dan K3.
Beberapa aturan yang berlaku:
a. Jika persamaan reaksi tersebut ditambah, maka harga Kc nya dikalikan antara
K1 dengan K2
K C =K 1 x K 2
b. Jika persamaan reaksi tersebut dikurang, maka harga Kc nya akan dibagi
antara K1 denan K2
K1
K C=
K2
c. Jika persamaan reaksi tersebut dikali sejumlah n maka Kc akan dipangkatkan
sesuai n
K baru =K awaln
d. Jika persamaan reaksi tersebut dibalik, maka harga Kc nya juga dibalik.
Dapat diperhatikan antara reaksi 1 dan 2. Reaksi 2 adalah kebalikan dari reaksi
1, maka akan berlaku hubungan :
1 1
K 1= atau K 2=
K2 K1

9
e. Jika koefisien kesetimbangan dibagi dengan faktor n, maka harga
kesetimbangan reaksi baru adalah akar pangkat n dari reaksi kesetimbangan
lama. Untuk konsep ini kalian bisa perhatikan hubungan reaksi 1 dan 3 dimana
reaksi 3 adalah hasil dari pembagian koefisien reaski 1 dengan faktor n = 2.
Maka akan berlaku hubungan :
K 3= √ K 1
Atau secara umum jika reaksi baru yang dihasilkan tersebut hasil dari
pembagian rekasi awal dengan faktor n.
K baru =√n K awal
(Vernandes, 2016)

Untuk mengetahui apakah reaksi telah mencapai kesetimbangan dan


memprediksikan arah reaksi, ditentukan nilai dari kuosien reaksi, Qc, dengan
mensubstitusikan nilai konsentrasi masing-masing substansi (produk dan reaktan)
pada keadaan setimbang pada konstanta kesetimbangan kimia, Kc, dengan nilai
konsentrasi awal masing-masing substansi pada keadaan reaksi tersebut.
 Qc = Kc , reaksi telah mencapai kesetimbangan. Jika Qc = Kc, reaktan ⇌
produk
 Qc <Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan (pembentukan
produk) hingga mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc < Kc,
reaktan → produk
 Qc >Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kanan ke kiri (pembentukan
reaktan) hingga mencapai kesetimbangan kimia (Qc = Kc). Jika Qc > Kc,
reaktan ← produk
Berikut beberapa hubungan Q dan hubungan K dari reaksi-reaksi yang
berkaitan.

10
(Susianto, 2018)

Contoh Soal
Diketahui reaksi kesetimbangan untuk dua reaksi sebagai berikut:
H2O(l)⇌ H+(aq) + OH-(aq) K = 1 x 10-14
CH3COOH(aq)⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq) K = 1 x 10-5
Tentukanlah nilai kesetimbangan dari rekasi berikut ini :
CH3COO-(aq) + H2O(aq)⇌ CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Jawab
Reaksi yang diminta cari harga konstanta kesetimbangannya pada soal diatas,
adalah hasil penjumlahan dari rekasi 1 dan 2 dimana reaksi ke 2 kita balik terlebih
dahulu.
Reaksi 2 setelah dibalik menjadi :
1
CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq) K= −5
=105
1 x 10
Penjumlahan rekasi :
H2O(l)⇌ H+(aq) + OH-(aq) K = 1 x 10-14
1
CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq) K= −5
=105 +
1 x 10

CH3COO-(aq) + H2O(l)⇌ CH3COOH(aq) + OH-(aq) K = K1 x K2


K = 10-14 x 105
K = 1 x 10-9

11
II.7.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan
1. Konsentrasi
Berdasarkan Asas Le Chatelier, apabila konsentrasi pereaksi atau produk
reaksi berubah, maka kesetimbangan akan bergerser untuk mengurangi pengaruh
perubahan konsentrasi yang terjadi sampai diperoleh kesetimbangan yang baru.
Ada dua cara mengubah konsentrasi zat yaitu:
a. Menaikkan/menurunkan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi, jika
konsentrasi pereaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
Sebaliknya, jika konsentrasi pereaksi diturunkan, maka konsentrasi pereaksi
akan bergeser ke kiri
b. Pengenceran, (penambahan pelarut cair misalnya air) akan menurunkan
konsentrasi pereaksi zat-zat terlarut di dalamnya. Untuk reaksi kesetimbangan
berikut:
aA + bB <—> cC + dD

Pengenceran hanya akan menggeser kesetimbangan apabila:


Total mol pereaksi ≠ Total mol produk reaksi.
2. Tekanan
Pengaruh perubahan tekanan terhadap kesetimbangan reaksi berlaku hanya
untuk sistem reaksi yang melibatkan gas. Berdasarkan Asas Le Chatelier, jika tekanan
suatu sistem reaksi diubah, maka kesetimbangan akan bergeser untuk mengurangi
pengaruh perubahan tekanan ini.
a. Jika tekanan bertambah, kesetimbangan akan bergeser ke arah dengan
total mol lebih sedikit
b. Jika tekanan berkurang, kesetimbangan akan bergeser ke arah dengan
total mol lebih banyak.
3. Volume
a. Jika volume diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat
yang jumlah koefisiennya lebih besar.
b. Jika volume diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat
yang jumlah koefisiennya lebih kecil
4. Perubahan Suhu
Perubahan suhu terkait dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Pada reaksi
kesetimbangan, apabila reaksi ke kanan menyerap kalor (reaksi endoterm), maka
reaksi ke kiri akan melepas kalor (reaksi eksoterm). Demikian pula sebaliknya. Meski

12
demikian, penulisan persamaan termokimianya akan merujuk pada reaksi ke kanan.
Berdasarkan Asas Le Chatelier:
a. Apabila suhu reaksi dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah reaksi yang menyerap kalor (reaksi edoterm)
b. Apabila suhu reaksi diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke
arah reaksi yang melepas kalor (reaksi eksoterm) 
5. Katalis
Katalis merupakan zat yang ditambahkan ke dalam larutan untuk
mempercepat laju reaksinya. Penambahan katalis tidak mempengaruhi
kesetimbangan. Hal ini dikarenakan katalis hanya mempercepat tercapainya
kesetimbangan.
(Afrizal, 2017)

II.8.Kesetimbangan Kimia dalam Industri


A. Tangki penyimpan hidrogen  cair
Hidrogen cair merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang kini mulai di
gunakan. Salah satu masalah dalam penyimpanan bahan bakar hydrogen untuk
kendaraan bermotor dapat di atasi dengan pembentukan hidrida. Menurut penelitian,
beberapa logam dapat menyimpan hydrogen cair 50% lebih banyak dari wadah yang
biasa di gunakan untuk menyimpan hydrogen cair. Dengan memberikan tekanan,
hydrogen membentuk hidrida dengan serbuk logam.
Ti (s) + nH2 (s) ↔ TiH2n (g)
Jika hydrogen di gunakan, tekanan akan berkurang sehingga reaksi akan bergeser ke
kiri (menghasilkan Hidrogen).
B. Kolam renang dan bak penampungan air
Untuk mencegah pertumbuhan alga dan bakteri dalam kolam renang atau bak
penampungan air, ke dalam kolam atau bak biasanya di tambahkan asam
hipoklorit (HClO). Sinar matahari dapat mempercepat penguraian HClO. Untuk
memeperlambat penguraian HClO, kedalam kolam renang di tambahkan asam
sianura karena asam triklorosianurat tidak terurai oleh sinar matahari.
H3C3N3O3 (aq) + 3HClO (aq) ↔ Cl3C3N3O3 (aq) + 3H2O (l) 
Asam sianurat                      Triklorosianurat
Jika asam hipoklorit terurai atau mengoksidasi alga atau bakteri, reaksi akan
bergeser kea rah kiri (pembentukan asam hipoklorit). Dengan demikian,

13
penggunaan asam Hipoklorit dapat di hemat sekaligus mengurangi biaya
produksi.
C. Industri amonia
Nitrogen sangat di perlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.
Sebelum perang dunia 1, dunia kekurangan senyawa nitrogen. Setelah itu, sumber
nitrogen dapat di produksi secara besar-besaran melalui sintesis amonia. Fritz
haber merupakan ilmuwan yang paling berjasa dalam industry ammonia tersebut.
Dia menerapkan azas Le Chatelier untuk merancang Industri ammonia yang di kenal
dengan proses Haber. Ammonia di buat dengan cara mereaksikan nitrogen dan
oksigen. Reaksi tersebut menerapkan prinsip kesetimbangan.
(Rahayu, 2013)

BAB III

KESIMPULAN
III.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang terbentuk bila laju reaksi sama besar
dan konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya
waktu. Tetapan parsial gas bergantung pada konsentrasi gas dalam ruangan,
sehingga tetapan kesetimbangan parsial Kp dari gas dapat dihubungkan dengan
tetapan kesetimbangan konsentrasi Kc dari gas tersebut.
Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai rasio dari perkalian
konsentrasi reaktan-reaktan dibagi perkalian konsentrasi produk-produk, di
mana konsentrasi dari masing-masing substansi dipangkatkan koefisien
stoikiometri dalam persamaan reaksi setara.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia ialah
perubahan konsentrasi, suhu, tekanan dan volume. Penambahan katalis tidak
dapat mempengaruhi kesetimbangan, hanya mempercepat tercapainya
kesetimbangan.

14
15
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, Rino, 2017, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN
KIMIA, (https://rinoafrizal.com/faktor-yang-mempengaruhi-kesetimbangan-
kimia/), Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019.
Anonim, 2009, DERAJAT DISOSIASI,
(http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/ke-setimbangandisosiasi.html?
m=1), Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019.
Anonim, 2014, DEFINISI GAS, (www.smansax1-edu.com/2014/12/pembahasan-
kese-timbangan-kimia-lengkap.html), Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019.
Edra, Rabia, 2018, KESETIMBANGAN KIMIA, (https://blog.ruang-
guru.com/kesetimbangan-kimia-jenis-jenis-reaksi-dan-tetapan), Diakses pada
tanggal 15 oktober 2019.
Rahayu, Agustina Dwi, 2013, TO THE POINT KIMIA, Deresan CT, Yogyakarta.
Sunarya, Yayan, 2013, “KIMIA DASAR 2, BERDASARKAN PRINSIP PRINSIP
KIMIA TERKINI, Yrama Widya, Bandung.
Susianto, Nirwan, 2018, KESETIMBANGAN KIMIA, (https://www.studio-
belajar.com/ke-setimbangan-kimia/) Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019.
Syukri, S, 1999, KIMIA DASAR 2 JILLID 2, ITB, Bandung.
Vernandes, Adrian, 2016, HUBUNGAN NILAI TETAPAN KESETIMBANGAN
ANTARA REAKSI REAKSI YANG BERKAITAN, (https://www.av-
kimia.com/2016/12/hubungan-nilai-tetapan-kesetimbangan-antara-reaksi-
reaksi-yang-berkaitan.html), Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai