Anda di halaman 1dari 47

I.

SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI

A. Organ Reproduksi Laki-laki


1. Bagian Luar
a. Penis, berfungsi sebagai tempat keluarnya sperma dan urine.
Terdapat 3 rongga (2 rongga atas korpus kavernosum, 1 rongga
bawahnya korpus spongiosum yang membungkus uretra)
 Glans penis, merupakan bagian yang tertutup oleh lipatan kulit,
kecuali jika diangkat melalui khitan.
 Badan penis, merupakan bagian yang mengandung banyak
pembuluh darah (korpus kavernosum dan korpus spongiosum)
 Akar / pangkal penis, merupakan bagian terdasar penis.
b. Skrotum (kantong pelir), yaitu kantong yang membungkus /
melindungi testis. Skrotum berfungsi mengatur suhu disekitar testis
agar selalu stabil.
2. Bagian Dalam
a. Testis, berfungsi memproduksi sperma melalui spermatogenesis
dan hormon testoteron. Didalam testis terdapat tubulus seminiferus,
tempat pembentkan sperma.

b. Saluran Reproduksi, berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke


luar tubuh melalui penis.
 Epididimis, berfungsi sebagai tempat pematangan sperma dan
penyimpanan sementara sperma yang dihasilkan dari testis.

1
 Vas deferens, berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis ke
vesikula seminalis.
 Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius), merupakan saluran
penghubung vesikula seminalis dengan uretra. Berfungsi
mengeluarkan sperma menuju uretra
 Uretra, sebagai tempat untuk keluarnya sperma dan urine.
c. Kelenjar aksesori
 Vesikula seminalis, berfungsi menghasilkan cairan kental
bersifat basa untuk menutrisi dan melindungi sperma.
 Kelenjar prostat, berfungsi menghasilkan cairan basa untuk
meningkatkan motilitas sperma pada pH optimum.
 Kelenjar Cowper (bulbouretral), berfungsi menghasilkan cairan
bersifat basa yang mengandung lendir untuk pelumasan.

B. Hormon Kelamin Laki-laki


Hormon tersebut diproduksi oleh testis, hipofisis, dan hipotalamus
1. Hormon testikular
a. Testosteron, saat masa pubertas berfungsi sebagai pertumbuhan
dan perubahan fisik. Seperti perkembangan organ genitalia, suara
yang semakin berat, meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit
sehingga kulit menjadi lebih gelap dan kasar, serta tumbuhnya
rambut di sekitar alat kelamin, wajah dan ketiak. Sebagian remaja
laki-laki juga mengalami penambahan berat dan tinggi badan yang

2
signifikan setelah memasuki masa pubertas. Testosteron juga akan
memengaruhi massa tulang dan otot.
b. Androstenedion, sebagai perkusor untuk hormon estrogen laki-laki
c. Dihidrotestosteron (DHT), berfungsi untuk pertumbuhan prenatal
dan diferensiasi genitalia laki-laki
d. Inhibin dan protein tingkat androgen, berfungsi untuk merespons
sekresi FSH
2. Hormon hipofisis
a. FSH, berperan dalam spermatogenesis dan merangsang prosuksi
sperma dalam testis
b. LH / ICSH, berfungsi untuk merangsang sekresi testosteron oleh
testis
3. Hormon hipotalamus / GnRH, berfungsi merangsang kelenjar
hipofisis untuk mengeluarkan FSH dan LH.

C. Gametogenesis Pada Laki-laki (Spermatogenesis)


Terjadi di tubulus seminiferus dalam testis dan memerlukan waktu sekitar
74 hari. Tahapannya :
1. Mitosis
Spermatogonium
diploid (2n)
berproliferasi melalui
pembelahan secara
mitosis dan
berdeferensiasi
menjadi spermatosit
primer (2n)
2. Meiosis
Spermatosit primer (2n) membelah pada meiosis I menjadi 2
spermatosis sekunder (n) lalu membelah lagi pada meiosis II menjadi 4
spermatid (n).

3
3. Spermiogenesis
Spermatid (n) mengalami pematangan menjadi spermatozoa / sperma
(n). Sperma terdiri dari kepala, leher, ekor. Kepala sperma memiliki
nukleus dan dilpisi akrosom yang mengandung enzim
untukmenembus ovum. Leher sperma mengandung mitokondria yang
memproduksi ATP / energi untukpergerakan sperma

4. Spermiasi
Sperma dewasa bergerak ke lumen tubulus seminiferus lalu akan
disalurkan ke epididimis. Pergerakan sperma disebabkan oleh
kontraksi peristaltik otot saluran.

II. SISTEM REPRODUKSI WANITA

A. Organ Reproduksi Wanita

1. Ovarium
Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga
panggul yang bersebelahan dengan bagian rahim atas. Ovarium

4
bertanggung jawab untuk memproduksi hormone seks wanita seperti
estrogen, progesterone dan ovum yang biasa disebut sel telur.
2. Tuba falopi
Tuba falopi memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang
masing-masing membentang dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas
ke ujung ovarium. Tuba falopi bertanggung jawab untuk mengangkut
ovum yang dilepaskan dan membawanya ke dalam infundibulum
untukdipindahkan ke rahim.
3. Rahim (uterus)
Rahim (uterus) adalah tempat dimana embrio ditanamkan dan
kemudian tumbuh. Bagian ini menyelimuti dan
Tampak mendukung
luar janin
anatomi vagina danyang
vulva
sedang berkembang. Selain itu, rahim menyokong
(sumber: Ourembrio selama tahap
Bodies Ourselves)
perkembangan awal. Otot-otot dinding rahim berkontraksi selama
persalinan untuk mendorong janin melewati jalan lahir.
4. Vagina
Yang selama ini Anda bisa
amati dari luar dengan mata
telanjang bukanlah vagina,
melainkan vulva. Di vulva
terdapat bukaan vagina.
Vagina itu sendiri sebenarnya
terletak dalam tubuh di
belakang kandung kemih,
lebih rendah dari rahim. Salah satu fungsi vagina adalah sebagai jalan
keluar darah saat menstruasi dan jalur lahir bayi saat persalinan.
Tanggung jawab utamanya adalah sebagai “terowongan” bagi sperma
berenang menuju rahim dan tuba falopi untuk pembuahan.
5. Vulva
Vulva adalah tampak luar dari anatomi vagina yang terdiridari
labia majora, labia minora, bukaan saluran kemih untuk buang air
kecil, dan klitoris. Fungsinya adalah untuk melindungi vagina. Vulva

5
juga merupakan bagian sensitif pada tubuh wanita yang mudah
dirangsang dan menghasilkan kenikmatan seksual.
B. Hormon Kelamin Wanita
1. FSH (Follicle Stimulating Hormone), yaitu hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses
pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai
spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di
samping itu, FSH juga merangsang produksi hormone testoseron pada
pria dan estrogen pada wanita.
2. LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan badan
kuning atau korpus luteum di dalam ovarium, setelah terjadi poses
ovulasi (pelepasan sel telur).
3. Testoseron, yaitu hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam
spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
4. Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium.
Hormon ini berperan dalam oogenesis dan penampakan ciri-ciri
kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormone ini juga
berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat produksi
FSH.
5. Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus
luteum di dalam ovarium. Berperan dalam proses pembentukan lapisan
endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah
dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesterone bersama-sama
dengan hormone estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami
pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak
berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu memproduksi ASI.
6. Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu
pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot
uterus.

6
7. Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk
merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.
8. Laktogen, dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama
dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.

C. Gametogenesis Pada Wanita (Oogenesis)

Peristiwa ini terjadi di ovarium. Ada 3 tahapan dalam oogenesis.


 Oogenesis Pralahir
Ooginium (2n) berproliferasi melalui pembelahan mitosis dan
menghasilkan 6-7 juta oosit primer (2n). Oosit primer akan tetap
berada pada tahap profase meosis I setelah lahir hingga sebelum masa
pubertas. Setiap oosit primer diselubungi oleh lapisan sel yang disebut
folikel primoldial yang seiring bertambahnya usia, sebagian akan
berdegenerasi sehingga jumlahnya menurun.
 Oogenesis Pascalahir
Pada saat lahir, jumlah folikel primordial dalam ovarium sekitar 2
juta. Pada usia 7 tahun, sekitar 300 ribu. Pada saat pubertas, sekitar
50.000-100.000 ,tetapi hanya 350-400 yang akan hidup dan

7
berkembang untuk diovulasikan satu per satu setiap bulannya selama
bertahun-tahun produktif.
 Oogenesis Pascapubertas
Hormone GnRH berpengaruh pada perkembangan folikel
primordial menjadi folikel primer yang kemudian menjadi folikel
sekunder. Sebelum ovulasi, oosit primer mengalami pembelahan
meiosis I yang akan menjadi ooosit skunder yang berukuran besar dan
badan polar I yang berukuran kecil. Oosit sekunder mengalami
metaphase meiosis II dan berhenti. Oosit sekunder akan melakukan
ovulasi dan jika sudah dibuahi olleh sperma, selanjutnya akan terbentu
ootid (n) dan badan polar II (n). ootid akan berkembang menjadi ovum
yang matang. Jika badan polar I (n) belum berdegenerasi, pada waktu
yang sama akan mengalami meiosis II menjadi 2 badan polar II (n).
jika oosit sekunder yang terovulasi tidak dibuahi, akan terjadi
disintegrasi (pecah)

D. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi adalah siklus kompleks yang merupakan hasil
interaksi sistem endokrin dengan sistem reproduksi yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada endometrium uterus. Perubahan ini
menyebabkan pendarahan bulanan atau mens. Umumnya, rentang siklus
adalah 28 hari. Terpendek 18 hari dan terpanjang 40 hari.
1. Siklus Ovarium
 Fase Folikular
Fase folikular dimulai pada hari pertama menstruasi dan
berakhir dengan ovulasi. Diminta oleh hipotalamus, kelenjar
hipofisis melepaskan hormon perangsang folikel (FSH). Hormon
ini merangsang ovarium untuk memproduksi sekitar lima sampai
20 folikel (nodul kecil atau kista), seperti manik-manik di
permukaan.

8
Setiap folikel menaungi telur yang belum matang. Biasanya,
hanya satu folikel akan matang dalam telur, sementara yang lain
mati. Hal ini dapat terjadi sekitar hari ke 10 dari siklus 28 hari.
Pertumbuhan folikel merangsang dinding rahim menebal sebagai
persiapan untuk kemungkinan kehamilan.
 Fase luteal
Selama ovulasi, semburan telur dari folikel, tetapi tetap folikel
pecah pada permukaan ovarium. Selama dua minggu ke depan atau
lebih, folikel berubah menjadi suatu struktur yang dikenal sebagai
korpus luteum. Struktur ini mulai melepaskan progesteron,
bersama dengan sejumlah kecil estrogen. Kombinasi hormon
mempertahankan lapisan menebal rahim, menunggu telur dibuahi
menempel (implan).
Jika telur dibuahi implan pada lapisan rahim, menghasilkan
hormon yang diperlukan untuk mempertahankan korpus luteum. Ini
termasuk human chorionic gonadotropin (HCG), yaitu hormon
yang terdeteksi dalam tes urine untuk kehamilan. Corpus luteum
terus memproduksi peningkatan kadar progesteron yang diperlukan
untuk mempertahankan penebalan lapisan rahim.

9
2. Siklus Endometrium Uterus
 Masa menstruasi
Masa menstruasi berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu
endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul
perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar
paling rendah.
 Masa proliferasi
Masa proliferasi dihitung dari berhenti darah menstruasi sampai
hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi
dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini
endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat
terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi).
 Masa sekretori
Masa sekretori adalah masa sesudah terjadinya ovulasi.
Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi
(perlekatan janin ke Rahim)

E. Pembuahan (Fertilisasi), Kehamilan (Gestasi), dan Persalinan


(Partus)

1. Pembuahan (Fertilisasi)
Pembuahan adalah penyatuan sperma dengan oosit sekunder untuk
membentuk zigot. Zigot sendiri merupakan sel diploid dengan
kromosom yang berasal dari ayah dan ibu.sekitar 250-400 juta sperma
masuk ke dalam vagina melalui ejakulasi semen laki-laki. Akrosom
sperma melepaskan enzim hidrolitik untuk menembus sel korona
radiata dan zona pelusida oosit,kemudian zona pelusida menjadi kebal.

2. Kehamilan (Gestasi)

10
Setelah terjadi fertilisasi berlanjut ke masa gestasi, yakni
perkembangan embrio menjadi janin hingga kelahiran bayi. Lama
kehamilan 266 hari (38 minggu) dari waktu fertilisasi hingga kelahiran.
Tanggal kelahiran dihitung berdasarkan waktu haid terakhir. Jika
siklus haid dihitung 28 hari, partus terjadi pada hari ke-288 (40 minggu
atau 9 bulan kalender).
2 minggu pertama setelah fertilisasi,zigot membelah secara mitosis
dengan cepat menjadi 2 sel ,4 sel, 8 sel, kemudian 16-32 sel yang
berbentuk seperti bola padat yang disebut morula. Morula tersebut
tumbuh menjadi blastosit (sel bola berongga) yang berisi cairan
blastosoel. Sel -sel blastosit bagian luar (tropoblas) membentuk
tonjolan-tojolan kea rah endometrium,menghasilkan enzim proteolitik
yang mengikis sel-sel endometrium dan pembuluh darah, membantu
implantasi, serta membentuk plasenta (ari-ari) dan membrane yang
membungkus embrio. Plasenta sendiri berfungsi sebagai sistem
pencernaan, pernapasan , dan ekskresi bagi janin. Janin dilindungi oleh
beberapa membran :
 Amnion membentuk langit-langit berongga yang terisi cairan
amnion (ketuban) dan berfungsi sebagai perlindungan janin dari
guncangan, perubahan suhu, serta memungkinkan bayi bergerak
bebas.

 Kantong kuning telur (sakus vitelinus) terbentuk di dalam


endodermserta berfungsi sebagai organ pencernaan dan pernapasan

11
awal,membentuk sel-sel darah dan pembuluh darah, serta
pertumbuhan gonad primitif embrio.
 Korion merupakan membrane terluar yang membentuk vili
korionik (jonjot endometrium) dan plasenta serta menyekresikan
hormone HCG
 Allantois merupakan membran yang mengandung banyak
pembuluh darah dan membentuk tali pusar yang menghubungkan
janin dengan plasenta pada endometrium uterus ibu.
Sel-sel blastosit
bagian dalam
berkembang menjadi
embrioblas (bakal
embrio) yang memiliki
3 lapisan jaringan
dasar, yakni :

 Ektoderm (lapisan terluar) membentuk sistem saraf,indera, dan


kelenjar endokrin.
 Endoderm (lapisan dalam) membentuk saluran pencernaan dan
pernapasan.
 Mesoderm (lapisan tengah) membentuk sistem rangka, urinaria,
sistem sirkulasi, dan sistem reproduksi.
Semua sistem organ tubuh janin telah terbentuk setelah minggu ke-
Perkembangan janin selanjutnya berkaitan dengan diferensiasi organ-
organ sebagai berikut.
 Pada minggu ke-9 sampai ke-12 (bulan ke-3), terjadi pertumbuhan
panjang tubuh yang cepat, genitalia luar berdiferensiasi menjadi
organ reproduksi laki-laki atau perempuan. Pertumbuhan kepala
terjadi dengan lambat.

12
 Pada minggu ke-13 sampai ke-16 (bulan ke-4), terbentuk
karakteristik wajah, rambut, alis, dan tangan. Panjang janin sekitar
13-17 cm.
 Pada minggu ke-17 sampai ke-20 (bulan ke-5), pertumbuhan
melambat, sudah terbentuk kaki dan tangan, kulit tertutup rambut
halus serta dilapisi campuran sebum dan sel-sel epidermis yang
mati. Gerakan janin semakin cepat sehingga dapat dirasakan oleh
ibu.
 Pada minggu ke-21 sampai ke-25 (bulan ke-6), kulit tampak
berkerut dan kemerahan serta berat janin mencapai 900 gram.

 Pada minggu ke-26 sampai ke-29 (bulan ke-7), kulit berlemak


sehingga berkerut dan klopak mata sudah tidak menempel.
 Pada minggu ke-30 sampai ke-33 (bulan ke-8), testis sudah turun
ke dalam skrotum dan semua indera sudah mulai berfungsi.
 Pada minggu ke-34 sampai ke-38 (bulan ke-9), Panjang janin
sekitar 50 cm, berat badan sekitar 3,25 kg, kepala menghadap ke
serviks, dan siap dilahirkan. Jika bokong yang menghadap ke
serviks, disebut sungsang

3. Persalinan (Partus)
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi yang dipengaruhi
hormone relaksin, esterogen, oksitosin, prostaglandin, dan CRH.
Persalinan dibagi menjadi 3 tahap.

13
 Dilatasi serviks (pembukaan) yaitu serviks dipaksa melebar
sekitar 10 cm untuk jalan kepala bayi. Tahap ini paling lama yang
mehabiskan waktu hingga 24 jam.
 Kelahiran bayi yang dimana bayi mulai bergerak melewati serivks
dan vagina. Ibu dapat membantu mengeluarkan bayinya dengan
cara sengaja mengkontraksikan otot-otot diding abdomen atau
perut bersamaan dengan kontraksi uterus. Kelahiran bayi
berlangsung selama 30-90 menit.
 Kelahiran plasenta yang terjadi segera setelah bayi lahir. Uterus
berkontraksi lagi untuk memisahkan plasenta dari myometrium dan
mengeluarkannya melalui vagina. Kejadian ini berlangsung selama
15-30 menit.

F. Terjadinya Anak Kembar


Berdasar asal-usul zigot, kembar dibedakan menjadi 2 :
1. Kembar Identik (Monozigot)
Yaitu kembar yang berasal dari satu telur. Mempunyai gen yang
sama, jenis kelamin yang sama, dan muka yang serupa.
Proses terjadinya kembar identik yaitu karena pada masa
pembuahan, 1 sel telur matang di buahi oleh 1 sperma dan membentuk
zigot, lalu zigot ini membelah.
Jika pembelahan zigot terjadi saat awal pembuahan (1-3 hari
setelah pembuahan) maka setiap embrio biasanya akan memiliki
kantong ketuban yang berbeda, dan satu plasenta. Tetapi bila
pembelahan terjadi setelah 14 hari maka kemungkinan kembar akan
terjadi join / menempel bersama pada bagian dari tubuhnya /
pembelahan yang tidak sempurna yang disebut sebagai kembar siam
lebih tinggi.
Jadi kembar siam terjadi pada kembar monozigot. Dengan
pemeriksaan USG (utrasonografi), dokter dapat menilai keadaan dari
janin, jenis kelamin, kelainan maupun posisi dll.

14
2. Kembar Fraternal (Dizigot)
Yaitu kembar yang berasal dari dua telur. Mereka biasanya tidak
terlalu mirip atau seperti kakak adik saja. Tidak selalu memiliki jenis
kelamin yang sama.
Proses terjadinya kembar fraternal yaitu pada masa pembuahan
terdapat 2 buah sel telur matang yang masing- masing di buahi oleh
sperma yang berbeda. Karena berasal dari 2 telur dan sperma yang
berbeda maka masing-masing mempunyai kantung ketuban dan
plasenta sendiri. Jadi kembar fraternal, adalah terjadinya 2 proses
pembuahan dalam satu kehamilan.
KEMBAR IDENTIK KEMBAR FRATERNAL

DNA sama DNA beda

Jenis kelamin sama Jenis kelamin sama/beda

Wajah/Muka sama Wajah/muka beda

Golongan darah sama Golongan darah beda

G. Laktasi
Yaitu proses produksi sekresi, dan pengekuaran ASI (Air Susu Ibu).
Dipengaruhi oleh beberapa hormon :
 Hormon prolaktin, membantu menstimuli produksi susu. produksi
hormon ini sangat dipengaruhi oleh frekuensi, intensitas dan durasi

15
anak menstimuli puting melalui isapan, semakin sering anak
menyusui, maka level hormon ini semakin meningkat dan berdampak
positif
terhadap
produksi ASI.

 Hormon oksitosin, merangsang pengeluaran susu. Berbeda dengan


hormon prolaktin, hormon ini dipengarui oleh kondisi fisik dan mental
si ibu. Produksi hormon ini meningkat saat ibu berada dalam situasi /
perasaan yang nyaman dan tidak stress. Sikap ibu juga harus terus
optimis untuk mendukung keberhasilan proses menyusui

1. Manfaat ASI bagi Bayi


 Mudah dicerna dan mengandung nutrisi yang baik
 Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
 Meningkatkan kecerdasan bayi
 Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan anak
2. Manfaat ASI bagi Ibu
 Berat badan cepat kembali normal setelah melahirkan
 Merangsang uterus untuk kembali normal
 Mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, kanker
rahim, osteoporosis, dan artritis.

III. GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI

A. Gangguan Sistem Reproduksi Laki-laki


Gangguan pada sistem reproduksi laki-laki dapat meliputi gangguan pada
testis, epididimis, skrotum, dll. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :

16
1. Kanker Testis
Termasuk jarang terjadi. Umumnya hanya terjadi pada rata-rata
pria berusia 29-35 tahun yang berasal dari ras kaukasia. Meski jarang,
penyakit ini sangat mematikan.Kanker ini memiliki dua jenis yaitu
seminoma dan nonseminoma. Biasanya hanya menghantam satu testis
saja. Gejala pertama dirasa dari munculnya sel-sel tumor adalah nyeri
dan bengkak.
Hingga kini penyebab kanker testis masih belum pasti. Pria yang
memiliki testis tidak berkembang sempurna berisiko tinggi terkena
kanker. Demikian pula mereka yang terlahir dari ibu yang
mengkonsumsi hormon tambahan selama kehamilan.
Kanker testis umumnya terdiagnosa karena kehadiran substansi
kimia tubuh seperti alpha fetoprotein dan beta human chorionic
gonadotropin yang diproduksi sel-sel kanker. Pemeriksaan umumnya
dilakukan melalui darah.
Meskipun tergolong jenis kanker langka namun mematikan. Sebab
belum ada obatnya. Meski demikian dengan perawatan tinggi dan
menjaga kondisi tubuh, sekitar 70% penyandang kanker testis dapat
bertahan hidup lebih lama. Kanker ini tidak menular bahkan terhadap
pasangannya.
Dalam kondisi tertentu, untuk menghentikan sebaran sel kanker ke
bagian yang lainnya, seringkali mengharuskan membuang testis.
Perawatan selanjutnya termasuk operasi yang juga membersihkan
jaringan lymphatic yang dicurigai sebagai sarang sel kanker.
Pada stadium awal atau pria dengan jenis kanker
testis seminoma dilakukan terapi radiasi. Jika kanker telah menyebar
sedemikian rupa umumnya dilakukan kemoterapi.
Efek samping dari setiap jenis upaya menghalangi sebaran kanker
bervariasi. Paling umum adalah stres. Meskipun membuang satu buah
zakar tidak otomatis membuat impoten. Namun jika
jaringan lymphatic dibuang menyebabkan produksi sperma berkurang.

17
Terapi radiasi umumnya menyebabkan rasa terbakar dan kelelahan
yang amat sangat. Namun akan terus berkurang jika terapi selesai
sepenuhnya. Penyakit ini seringkali menyebabkan ketidaksuburan.
Sementara itu kemoterapi umumnya menyebabkan mual dan
muntah-muntah, mengganggu sistem kekebalan tubuh, infertil dan
botak. Efek samping ini bisa bersifar temporer atau permanen. Namun
yang paling penting adalah memperhatikan tanda-tanda tubuh, apakah
sel kanker telah mati, masih ada, atau tumbuh kembali.
2. Epididimitis
Epididimitis adalah
peradangan pada epididimis, yaitu
saluran berkelok-kelok yang
menghubungkan testis dengan vas
deferens. Epididimitis biasanya
disebabkan oleh infeksi atau oleh
penyakit menular secara seksual (
PMS ) yang mengakibatkan rasa
nyeri dan pembengkakan pada
salah satu testis.
3. Hernia Inguinal
Hernia Inguinal adalah
gangguan atau kelainan yang
ditandai dengan sebagian usus
terdorong menembus dinding
abdominal dan masuk ke
selangkangan atau skrotum.
Hernia terlihat sebagai suatu
pembengkakan di daerah
selangkangan. Kelainan ini dapat
diperbaiki dengan cara pembedahan.

18
4. Ambiguous Genitalia ( Alat Kelamin Ganda )
Ambiguous Genitalia merupakan kelainan yang sangat jarang
terjadi. Kelainan ini ditandai dengan seorang bayi lahir dengan alat
kelamin yang tidak jelas apakah laki-laki atau perempuan. Sebagian
besar anak laki-laki yang lahir dengan kelainan seperti ini memiliki
penis yang sangat kecil atau tidak ada, tetapi memiliki jaringan testis.
Pada sejumlah kecil kasus, seorang anak memiliki jaringan testis dan
ovarium.
5. Mikropenis
Mikropenis merupakan kelainan lainnya yang juga sangat jarang.
Pada kelainan seperti ini, penis terbentuk secara normal, tetapi dengan
ukuran di bawah ukuran rata-rata, yang ditunjukkan dengan
pengukuran standar.
6. Sterilitas/Infertilitas
Jika seorang laki-laki steril atau mandul, tubuhnya tidak mampu
membentuk sperma sama sekali atau tidak mampu menghasilkan
sperma dalam jumlah yang cukup. Hal itu terjadi sebagai akibat tidak
normalnya organ-organ reproduksi, peradangan pada alat kelamin,
kecanduan alkohol, atau akibat penyakit menular seksual. Beberapa
laki-laki juga mengalami masalah ejakulasi.

B. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita

1. Pelvic Inflammatory Disease (PID)


Rongga perut pada wanita, tidak seperti pada pria, rentan terhadap
infeksi dan peradangan karena terbuka untuk lingkungan eksternal
melalui saluran reproduksi.
Ada kemungkinan bakteri masuk melalui vagina dan menuju tuba
falopi, sehingga menyebabkan peradangan. Dan infeksi yang
mengikuti jalan ini dapat menyebabkan PID. contoh berulang
peradangan dapat memblokir tuba falopi dan menyebabkan
kemandulan.

19
2. Prolaps Uteri

Rahim diadakan di atas vagina oleh ligamen dengan serviks (pada


rahim) memperluas ke vagina bagian atas. Dukungan ini penting untuk
mencegah leher rahim dari meluncur keluar melalui lubang vagina,
atau disebut uterus prolaps. Setiap prolaps tersebut hanya dapat
diperbaiki setelah operasi.
3. Endometriosis dan Adenomiosis
Endometriosis dan adenomiosis adalah dua penyakit pada sistem
reproduksi wanita yang disebabkan oleh pertumbuhan abnormal
endometrium. Endometrium adalah jaringan yang melapisi rahim atau
uterus. Ketika jaringan ini terbentuk di bagian lain dari sistem
reproduksi seperti di luar rahim, indung telur atau tuba falopi, kondisi
ini disebut sebagai endometriosis.
Jika pertumbuhan terjadi ke dalam otot yang mengelilingi rahim,
hal itu disebut adenomiosis. Karena semua jaringan endometrium
didorong keluar dari tubuh dengan selesainya siklus menstruasi,
pertumbuhan abnormal dapat menyebabkan nyeri siklik di perut atau
panggul.
4. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual pada wanita dapat menyebabkan
komplikasi lebih lanjut dan penyakit pada sistem reproduksi wanita

20
lainnya seperti PID. Infeksi seperti klamidia, sifilis, gonore dan herpes
genital, jika tidak diobati, akan menyebabkan radang panggul. PID
dapat melukai saluran tuba dan meningkatkan kemungkinan infertilitas
atau kehamilan ektopik di mana sel telur ditanamkan dalam tuba falopi
setelah pembuahan.
5. Uterine Fibroid

Kadang-kadang tumor dapat tumbuh di dinding otot rahim. Namun,


tumor ini tidak bersifat kanker. Mereka disebut fibroid rahim dan dapat
menyebabkan peningkatan buang air kecil, nyeri di punggung bawah,
pendarahan berat dan nyeri selama periode menstruasi, nyeri selama
hubungan seksual, keguguran dan kemandulan.
6. Polycystic Ovarium Syndrome
Sindrom ini disebabkan ketika ovarium menghasilkan hormon
tertentu berlebihan, yaitu androgen. Peningkatan kadar hormon ini
dapat menghambat proses ovulasi dan menyebabkan kista pada
ovarium.
Hal ini juga dapat menyebabkan infertilitas dengan mempengaruhi
pelepasan telur ovarium pada siklus menstruasi. Beberapa gejala
adalah rambut rontok, jerawat, nyeri di daerah panggul, kulit

21
berminyak, dan peningkatan pertumbuhan rambut pada wajah atau
tubuh.

Tidak ada obat untuk penyakit pada sistem reproduksi wanita ini,
tapi produksi hormon dapat dikontrol dan kulit dibersihkan dengan
terapi hormon.
7. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah istilah yang diberikan untuk infeksi dan
peradangan berikutnya dari jaringan vulva atau vagina. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai hal seperti kebersihan yang buruk, penyakit
menular seksual, virus, ragi dan bakteri.
Vagina mengeluarkan bau tidak sedap, perubahan warna, bau dan
jumlah keputihan, iritasi dan peradangan di sekitar vagina, dan
kesulitan saat buang air kecil dapat menunjukkan adanya
vulvovaginitis.
Antibiotik atau antijamur topikal dan oral dapat digunakan untuk
mengobati ini.
8. Kista ovarium
Kedua ovarium (indung telur) pada wanita menghasilkan sel telur
dan juga meproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hal ini
memungkinkan untuk kista terbentuk pada permukaan eksternal atau

22
internal ovarium. Kista ovarium adalah kantong yang berisi dengan
cairan dan tidak terlalu berbahaya.
Hal ini sering terjadi dan umumnya menghilang sendiri tanpa perlu
pengobatan apapun. Dalam beberapa kasus kista ini mungkin menjadi
masalah serius dengan terjadinya torsi ovarium atau pecah.
Diasarankan untuk rutin check-up panggul untuk membantu
mengidentifikasi kista berbahaya pada tahap awal.
9. Wanita Infertilitas
Kesulitan dalam mendapatkan kehamilan setelah mencoba untuk
jangka waktu yang cukup lama dapat menunjukkan infertilitas.
Penyimpangan dalam durasi siklus menstruasi atau tidak mengalami
menstruasi dapat menunjukkan kurangnya ovulasi.
Penyebab infertilitas dapat bervariasi dan dapat disebabkan oleh
penyakit pada sistem reproduksi wanita lainnya. Gangguan ovulasi
seperti penyimpangan dalam produksi hormon atau masalah dalam
ovarium menjadi penyebab 25% dari kasus infertilitas. Endometriosis,
kerusakan pada saluran tuba, tuba uterine atau leher rahim juga dapat
menyebabkan infertilitas.
Ada berbagai metode untuk menginduksi kehamilan seperti dengan
obat kesuburan, operasi atau cara untuk membantu pembuahan telur.
10. Kanker Ovarium

23
Kanker jenis ini dimulai dalam ovarium dan dapat menyebar ke
pelvis dan perut. Beberapa gejala adalah sembelit, sering merasakan
ingin buang air kecil, nyeri di daerah panggul, kehilangan berat badan
dan perut kembung. Kemungkinan terjadi lebih tinggi pada orang yang
memiliki riwayat keluarga sindrom Lynch, kanker payudara atau
ovarium.
Meskipun sulit untuk dideteksi, lebih mudah mengobati ketika
kanker hanya terbatas pada ovarium.
11. Disfungsi Seksual Wanita
Disfungsi seksual wanita, ini bukan salah satu penyakit pada sistem
reproduksi wanita yang umum, terjadi ketika seseorang gagal untuk
dirangsang selama hubungan seksual. Gejala lain yang menyertainya
mungkin termasuk hasrat seksual berkurang, kesulitan dalam gairah,
anorgasmia dan nyeri selama hubungan seksual.
Jika anda mengalami penyakit pada sistem reproduksi, segera
hubungi atau datang ke klinik utama gracia untuk mendapatkan
penanganan,pengobatan, dan perawatan yang tepat dari dokter kami.
Klinik Utama Gracia menawarkan penanganan,pengobatan, dan
perawatan dengan kualifikasi terbaik, dokter yang profesional dan
terampil di bidang kesehatan, dan didukung dengan menggunakan
teknologi medis yang canggih.

IV. TEKNOLOGI SISTEM REPRODUKSI

A. Amniosentesis

Amniosentesis adalah prosedur untuk menguji cairan ketuban (amnio)


yang ada di rahim wanita hamil. Prosedur ini juga dikenal dengan istilah
tes cairan ketuban. Digunakan untuk diagnosis dan pemeriksaan,
amniosentesis hanya dilakukan saat ditemukan gangguan janin yang
serius. Prosedur ini dapat mendeteksi adanya kelainan kromosom dan
cacat bawaan serta mendiagnosis penyakit. Akan tetapi prosedur ini juga

24
beresiko, sehingga dokter akan sangat mempertimbangkan manfaat dan
bahaya amniosentesis sebelum menyarankannya pada pasien.
Amniosentesis dilakukan di klinik dokter spesialis kebidanan atau
rumah sakit. Prosedur ini biasanya dilakukan pada trimester kedua
kehamilan, atau saat janin berusia 15-20 minggu. Walaupun jarang,
amniosentesis juga dapat dilakukan lebih awal. Batas maksimalnya adalah
pada usia 11-13 minggu, karena jika terlalu dini dapat meningkatkan
resiko cedera janin. Biasanya prosedur ini tidak perlu dilakukan lagi pada
trimester ketiga.

Saat tes, dokter akan mengambil cairan dari kantung ketuban dengan
menyuntikkan jarum ke rahim melalui perut pasien. Jumlah cairan ketuban
yang dibutuhkan adalah sekitar 20 ml. Sebelum tes pasien akan menjalani
ultrasound, supaya dokter dapat mengetahui titik teraman untuk
penyuntikan.
Proses pengambilan cairan hanya membutuhkan 5 menit. Namun,
seluruh proses tes dapat membutuhkan waktu hingga 45 menit, termasuk
ultrasound dan persiapan lain.
Sampel cairan akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hasilnya
bisa didapatkan dalam beberapa hari atau minggu dan dijelaskan pada
pasien saat konsultasi lanjutan dengan spesialis kebidanan.

25
Amniosentesis merupakan prosedur invasif yang dapat membahayakan
ibu dan bayi. Maka dari itu, prosedur ini hanya akan dilakukan bila sangat
dibutuhkan. Beberapa resiko amniosentesis adalah:
 Infeksi rahim
 Air ketuban pecah
 Kelahiran prematur
 Kesulitan bernapas
 Kelainan rangka tubuh pada bayi
 Trauma pada janin
 Penyakit Rhesus, atau aloimunisasi pada ibu
 Keguguran

B. USG

USG merupakan singkatan dari Ultra Sound Graph, merupakan


teknologi yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia. Dalam
hal ini USG memiliki beberapa manfaat yang akan dibahas secara singkat
pada artikel ini. Secara sederhana USG merupakan alat yang digunakan
untuk memantau perkembangan janin pada ibu hamil. Dengan
menggunakan USG, maka kita dapat mengetahui apakah janin yang berada

26
dalam kandungan ibu dalam keadaan baik atau justru sebaliknya. Ibu dapat
melihat gerakan bayi, mengetahui ukuran lingkar kepala bayi, serta
mengetahui hari perkiraan lahir sang buah hati. Itu merupakan sedikit dari
banyak manfaat dari USG. Berikut pembahasan tentang teknologi USG.
1. Cara pemindaian USG
Mesin USG menggunakan gelombang suara berfrekuensi sangat
tinggi untuk membuat gambar di layar komputer. Gelombang tersebut
dipancarkan dengan sebuah perangkat yang disebut transduser yang
ditempelkan di perut dan digeser-geser untuk “menyoroti” isi rahim
(seperti sebuah lampu senter, tapi yang disorotkan adalah gelombang
suara bukan gelombang cahaya). Pantulan kembali gelombang ke
transduser lalu diproyeksikan menjadi gambar bergerak di layar.
Gelombang USG tidak dapat melalui udara sehingga diperlukan gel
untuk memastikan kontak yang baik antara kulit ibu dan transduser.
Untuk pemindaian awal kehamilan, gambar bayi Anda akan lebih
jelas jika kandung kemih tidak sepenuhnya kosong. Sebaiknya tidak
buang air kecil selama sekitar satu jam sebelum kunjungan.
2. Manfaat USG Kehamilan

 USG sangat diperlukan untuk diagnosis awal kehamilan ektopik


(kehamilan di luar rahim) dan kehamilan molar/anggur (kehamilan
yang disertai tumor).
 Melihat posisi dan kondisi plasenta. Plasenta yang menghalangi
jalan lahir (plasenta previa) dapat menyulitkan proses kelahiran
bayi.
 Memeriksa denyut jantung janin. Denyut jantung janin bisa dilihat
dan dideteksi pada umur kehamilan 6 minggu dan menjadi jelas
pada 7 minggu.
 Mengetahui bila Anda memiliki lebih dari satu bayi (kembar).
 Menghitung usia kehamilan dan berat janin.

27
 Mendiagnosis kelainan janin. Banyak kelainan struktural janin
seperti malformasi janin (anensefali, spina bifida, dll), kelainan
jantung, dan hidrosefalus dapat didiagnosis dengan USG yang
biasanya dilakukan sebelum 20 minggu. Sejumlah kecil masalah
dapat diobati sebelum bayi lahir..
 Memeriksa jumlah cairan ketuban. Jumlah cairan ketuban terlalu
banyak atau terlalu sedikit dapat dengan jelas digambarkan oleh
USG. Kedua kondisi ini dapat berdampak merugikan pada janin:
 Polihidramnion (kelebihan cairan ketuban) dapat mengakibatkan
sesak nafas berat pada ibu dan persalinan prematur. Faktor risiko
termasuk diabetes ibu yang tidak terkontrol, kehamilan kembar,
isoimunisasi, dan malformasi janin.
 Oligohidramnion (kekurangan cairan ketuban) dapat menyebabkan
kematian janin. Kondisi ini sering terkait dengan kelainan bawaan
pada saluran kemih, hambatan pertumbuhan janin dan berat janin
kurang.
 Mengetahui jenis kelamin bayi. USG hanya mengidentifikasi jenis
kelamin dengan benar pada 46 persen janin berusia 12 minggu dan
80 persen pada janin berusia 13 minggu. Di usia 13 minggu, bayi
masih dapat meringkuk dan melakukan akrobatik sehingga
mendapatkan sudut yang tepat bisa sangat sulit.

C. Fertilisasi In Vitro (Bayi Tabung)

28
Fertilisasi in vitro atau umumnya disebut bayi tabung adalah
proses fertilisasi dengan mempertemukan sel telur dan sperma secara
manual di dalam cawan laboratorium (American Pregnancy
Association).
Apabila proses ini berhasil maka akan dilanjutkan dengan proses
lain yaitu pemindahan embrio yang bertujuan menempatkan embrio
di dalam uterus.
Prosedur Secara umum dapat dibagi dalam beberapa tahap. Tahap
pertama adalah mengawasi dan menstimulasi perkembangan sel telur
yang sehat dalam ovarium. Langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan sel-sel telur yang siap dibuahi. Setelah persiapan sel
telur, sperma sehat dari laki-laki diambil untuk membuahi sel telur.
Tahap yang menentukan adalah mempertemukan sel telur dan sel
sperma bersama di dalam wadah steril di laboratorium.
Penyediaan lingkungan yang sesuai untuk fertilisasi dan
perkembangan awal juga merupakan hal yang wajib diperhatikan.
Embrio yang telah terbentuk di dalam cawan steril dipindahkan ke
dalam uterus ibunya.
a. Pelaksanaan
Tahap 1

Digunakan obat untuk mengontrol waktu pematangan sel telur dan


meningkatkan kemungkinan mendapatkan jumlah sel telur yang
lebih banyak selama satu siklus ovulasi wanita; disebut induksi
ovulasi. Jumlah sel telur yang banyak sangat diharapkan karena
beberapa sel telur terkadang tidak dapat matang atau tidak dapat
berkembang setelah dibuahi. Perkembangan sel telur diawasi
dengan menggunakan ultrasonografi untuk memeriksa ovarium,
dan urin atau darah untuk memeriksa kadar hormon pasien.

Tahap 2

29
Sel telur kemudian diambil melalui operasi minor dengan bantuan
ultrasonografi untuk menuntun jarum yang digunakan untuk
mengambil sel telur melalui rongga pelvis. Pembiusan atau anestesi
lokal diperlukan dalam prosedur ini. Sel telur diambil dari ovarium
menggunakan jarum, tindakan ini biasa disebut aspirasi folikuler.
Beberapa wanita mengalami kram pada saat pengambilan, selain
itu rasa penuh atau tekanan pada perut yang dapat dirasakan hingga
beberapa minggu setelah tindakan.

Tahap 3

Pengumpulan sperma yang akan membuahi sel telur.

Tahap 4

Proses tahap ini biasa disebut inseminasi, sel telur dan sperma
ditempatkan pada inkubator di laboratorium dimana fertilisasi
dapat terjadi. Pada beberapa kasus dengan fertilisasi diduga rendah,
digunakan metode lain yaitu intracytoplasmic sperm injection
(ICS). Melalui prosedur ini, sperma tunggal dapat diinjeksikan
secara langsung ke sel telur agar terjadi fertilisasi. Sel telur akan
diawasi untuk mengkonfirmasi terjadinya fertilisasi dan
pembelahan sel. Apabila telah terjadi pembelahan sel, maka sel
telur yang telah dibuahi tersebut disebut embrio.

Tahap 5

Embrio biasanya dipindahkan ke dalam uterus antara hari pertama


hingga keenam setelah terbentuk, paling sering pada hari kedua
atau ketiga; pada saat sel embrio telah membelah menjadi dua
hingga empat sel. Proses pemindahan ini dilakukan dengan
menggunakan spekulum agar serviks jelas terlihat. Kemudian
beberapa embrio di dalam cairan akan ditempatkan ke dalam uterus
melalui kateter. Proses ini dilakukan dengan bantuan

30
ultrasonografi. Tindakan ini biasanya tidak menimbulkan nyeri,
namun pada beberapa pasien dapat mengakibatkan kram ringan.
Setelah tahap ke lima, istirahat dan diawasi apakah ada gejala
kehamilan. Tes ultrasonografi dan tes darah dapat digunakan untuk
melihat apakah telah terjadi implantasi dan kehamilan.

b. Skrining sebelum fertilisasi in vitro


Sebelum melakukan prosedur fertilisasi in vitro, setiap
pasangan harus menjalani beberapa tes dan pemeriksaan; di
antaranya analisis semen, pemeriksaan saluran reproduksi wanita
menggunakan hysterosalpingography, USG transvaginal atau
keduanya, serta tes untuk mendeteksi ovulasi.
Karena respons dan fertilitas pada usia yang sudah lanjut
bervariasi besar, dilakukan tes tambahan untuk deteksi ovarian
reserve pada wanita yang akan melakukan fertilisasi in vitro.
Berkurangnya ovarian reserve bermanifestasi sebagai
kurangnya respon ovarium terhadap pengobatan untuk
menstimulasi ovulasi, sehingga hanya terdapat sedikit sel telur
yang dihasilkan, mengakibatkan lebih sedikit embrio dan tingkat
kehamilan yang lebih rendah. Banyak wanita dengan masalah
infertilitas ternyata disebabkan oleh berkurangnya ovarian reserve.
Berkurangnya ovarian reserve biasanya didiagnosis
berdasarkan serum FSH yang meningkat (>12mIU per millimeter)
pada siklus hari ketiga atau dengan menemukan volume ovarium
yang rendah dengan USG transvaginal (<3ml per vaginal).
Diagnosis juga dapat ditegakkan apabila hanya terdapat sedikit
folikel antrum (<10 folikel antrum dengan diameter antara 2 - 10
mm).
Tes-tes tersebut sebenarnya bukan merupakan tes yang ideal.
Hasil tes positif menunjukkan abnormalitas; angkanya lebih rendah

31
pada wanita dengan usia di bawah 35 tahun daripada wanita
dengan usia yang lebih tua.
Pada wanita berusia di atas 40 tahun, walaupun hasil tes
normal, kesempatan hamil lebih kecil.
Hasil tes ovarian reserve dapat memberikan informasi
mengenai prosedur stimulasi ovarium yang akan dilakukan.

c. Risiko Fertilisasi in vitro


 Gestasi multipel
Secara umum, transfer lebih dari satu embrio
mengakibatkan tingkat kehamilan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan transfer embrio tunggal; namun dapat
meningkatkan risiko terjadinya gestasi multipel. Kelahiran
ganda merupakan komplikasi tersering dari fertilisasi in vitro.
Di Amerika Serikat pada tahun 2003, didapatkan 31%
kehamilan ganda, 3% kehamilan triplet atau lebih dan hanya
1% dengan gestasi multipel spontan tanpa prosedur fertilisasi in
vitro. Gestasi multipel didapatkan sebanyak 3% dari seluruh
kelahiran hidup di Amerika Serikat; 23% di antaranya
mengalami kelahiran prematur serta 26% memiliki berat lahir
yang rendah < 1500 gram.

Penelitian menunjukkan bayi kembar hasil fertilisasi in


vitro lebih banyak berada di neonatal intensive care unit
(NICU) dan membutuhkan lebih banyak operasi intervensi, dan
perkembangan berbicara lebih lambat daripada bayi hasil
fertilisasi in vitro tunggal.
Risiko lain gestasi multipel bagi ibu adalah kelahiran
prematur, perdarahan persalinan, hipertensi dan membutuhkan
istirahat yang lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang
memiliki bayi tunggal.

32
Untuk mengurangi insiden gestasi multipel, di berbagai
negara telah dikeluarkan hukum dan asuransi yang mengatur
jumlah embrio yang dapat ditransfer setiap siklus fertilisasi in
vitro. Hal tersebut telah berhasil menurunkan angka kelahiran
multipel dari fertilisasi in vitro.
 Kelainan kongenital
Pada pasien yang mengikuti program fertilisasi in vitro,
beberapa kelainan kongenital sering terjadi; antara lain kelainan
kardiovaskular, muskuloskeletal dan sindrom tertentu. Teknik
injeksi sperma juga tidak menurunkan terjadinya kelainan
kongenital. Penyebab peningkatan kongenital setelah prosedur
fertilisasi in vitro dengan atau tanpa injeksi sperma, hingga saat
ini belum jelas. Beberapa hipotesis menduga disebabkan oleh
proses selama prosedur fertilisasi in vitro.

V. METODE KONTRASEPSI DALAM PROGRAM KEPENDUDUKAN


DAN KB (KELUARGA BERENCANA)

Kontrasepsi adalah
metode atau alat yang
digunakan untuk mencegah
kehamilan. Prinsip metode
kontrasepsi adalah
menghambat pergerakan
sperma ke ovum, mencegah
ovulasi, atau mencegah
implantasi zigot.

Jika dilihat dari jangka


waktu serta efektifitasnya, alat kontrasepsi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
kontrasepsi temporer dan kontrasepsi permanen.

a. Jenis Kontrasepsi Temporer (Sementara)

33
Jenis kontrasepsi temporer atau disebut dengan Metode Kontrasepsi
Jangka Pendek, ialah kontrasepsi yang dikenal juga sebagai kontrasepsi
tidak tetap karena kemampuan hamil wanita dapat dikembalikan.
Kontrasepsi jenis ini dapat dilakukan dengan alat atau tanpa alat bantu.

1. Kontrasepsi Temporer dengan Alat Bantu


a. Memakai alat yang menghalangi terjadinya ovulasi dengan
pemakaian hormon. Contohnya, sebagai berikut.
1) Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon
progestin dan estrogen untuk mencegah ovulasi. Pil ini dikenal
dalam dua jenis utama, dari yang mengandung progesteron
sajadan pil kombinasi.
Kelebihan:
 Sangat efektif. Tingkat kegagalan hanya 8%.
 Melancarkan haid dan mengurangi kram saat haid, dapat
juga menghentikan haid, tergantung jenisnya.
Kekurangan:
 Tidak melindungi pengguna dari penyakit menular seksual.
 Dapat mendatangkan risiko seperti meningkatnya tekanan
darah, pembekuan darah, bercak darah, dan payudara
mengeras.
 Beberapa wanita dianjurkan tidak mengonsumsi pil KB,
misalnya: yang memiliki riwayat penyumbatan pembuluh
darah, penyakit jantung, gangguan hati, kanker payudara
atau rahim, migrain, hingga tekanan darah tinggi.
2) KB Susuk
Kontrasepsi ini berupa benda kecil seukuran dan berbentuk
seperti batang korek api yang dimasukkan ke bagian bawah
kulit, umumnya pada lengan bagian atas. Implan ini secara
perlahan mengeluarkan hormon progestin yang berfungsi
mencegah kehamilan selama 3 tahun.

34
Kelebihan:
 Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%.
 Dapat bertahan hingga 3 tahun.
Kekurangan:
 Relatif mahal.
 Dapat menyebabkan efek samping seperti haid tidak teratur.
 Dapat menyebabkan memar dan bengkak di awal
pemasangan.
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
seksual.
3) KB Suntik
Terdapat dua jenis suntik KB. Suntik KB yang bekerja selama
tiga bulan untuk mencegah kehamilan, dan suntik KB yang
bekerja selama 1 bulan.
Kelebihan:
 Lebih efektif dan praktis dari pil KB, dengan tingkat
kegagalan 3%. Jika digunakan dengan benar, tingkat
kegagalan pada suntik KB 1 bulan lebih rendah yaitu
kurang dari 1%.
Kekurangan:
 Relatif mahal.
 Suntik KB bulanan perlu memerlukan waktu kunjungan
rutin per bulan ke dokter atau bidan.
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
seksual.
 Dapat menyebabkan efek samping seperti bercak darah.
b. Memakai alat yang bertujuan menghalangi fertilisasi sperma dan
ovum. Contohnya, sebagai berikut.
1) IUDadalah singkatan dari intrauterine device. IUD adalah
plastik berbentuk huruf T yang diletakkan di dalam rahim yang

35
berguna untuk menghadang sperma agar tidak membuahi sel
telur. Ada dua jenis utama IUD:
a) IUD yang terbuat dari tembaga, seperti ParaGard, dapat
bertahan hingga 10 tahun.
b) IUD yang mengandung hormon, seperti Mirena, perlu
diganti tiap 5 tahun sekali.
Kelebihan:
 Tidak memerlukan perawatan rumit.
 Tahan lama.
Kekurangan:
 ParaGard dapat menyebabkan haid tidak lancar.
 Dapat lepas.
 Dapat menyebabkan efek samping.
 Biaya mahal di awal.
2) Spermisida/Jeli, adalah produk yang diaplikasikan di dalam
vagina sebelum berhubungan seksual. Produk yang berbentuk
jeli, krim, membran, atau pun busa ini mengandung bahan
kimia yang dapat membunuh sperma.
Kelebihan: tidak mahal dan mudah digunakan.
Kekurangan:
 Beberapa jenis perlu diaplikasikan 30 menit sebelum
berhubungan seksual.
 Jika terlalu sering digunakan, dapat menyebabkan iritasi
dan meningkatkan risiko infeksi penyakit seksual menular.
 Umumnya perlu digunakan bersamaan dengan alat
kontrasepsi lain.
 Tingkat kegagalan sekitar 29%.
3) Diafragma/Cervical Cup,
Berbentuk seperti diafragma, tapi dengan ukuran lebih kecil.
Alat yang digunakan bersama dengan spermisida ini
ditempatkan untuk menutup jalan masuk ke rahim.

36
Kelebihan: tidak mahal dan dapat digunakan hingga 2 hari.
Kekurangan:
 Tingkat kegagalan 30% pada wanita yang sudah memiliki
anak, dan 15% bagi yang belum memiliki anak.
 Pemasangan harus dilakukan dokter.
 Harus dilepas saat haid.
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
seksual.
4) Kondom,
a) Kondom Wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang menyelubungi
vagina. Terdapat cincin plastik di ujungnya yang berperan
untuk menyesuaikan posisi. Kondom wanita ini tidak dapat
digunakan bersamaan dengan kondom pria.
Kelebihan:
 Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual.
 Menjaga suhu tubuh lebih baik dibanding kondom pria.
Kekurangan:
 Kurang efektif dibanding kondom pria.
 Dapat menimbulkan bunyi yang mengganggu.
 Sekali pakai.
 Tingkat kegagalan 21%.
 Kondom pria
b) Kondom Pria
Kondom pria mencegah kehamilan dengan menghalangi
masuknya sperma ke dalam tubuh wanita.
Kelebihan:
 Tidak mahal.
 Melindungi pengguna dari sebagian besar penyakit menular
seksual.

37
 Mudah didapatkan.
Kekurangan:
 Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika kondom
tidak digunakan dengan tepat.
 Sekali pakai.
5) Koyo Ortho Evra.
Koyo ini ditempelkan pada kulit dan diganti seminggu sekali
selama tiga minggu. Koyo harus dilepas pada minggu keempat.
Koyo bekerja dengan melepaskan hormon yang sama
efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.
Kelebihan:
 Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil.
 Melancarkan haid dan meminimalkan kram saat haid.
Kekurangan:
 Relatif mahal.
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular
seksual.
 Dapat menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek
samping pil KB.
c. Alat kontrasepsi darurat dalam bentuk pil, dikenal sebagai after
morning pil, diminum setelah senggama yang tidak terlindungi.
2. Kontrasepsi Temporer tanpa Alat Bantu
Kontrasepsi tanpa alat bantu dilakukan dengan cara berikut:
a. Memperpanjang masa menyusui
b. Metode Kalender, tidak melakukan hubungan intim pada waktu
masa subur wanita
c. Mengeluarkan sperma di luar tubuh agar tidak masuk ke dalam
uterus wanita (disebut coitus interuptus).
d. Tidak melakukan hubungan suami istri ketika suhu tubuh wanita
tinggi. Suhu tubuh ini dapat diukur dengan termometer. Suhu tubuh
wanita setelah masa ovulasi meningkat 0,2–0,4 °C.

38
b. Jenis Kontrasepsi Permanen (Selamanya)
Pilihan ini hanya tepat diambil jika Anda dan pasangan memilih tidak atau
sudah tidak ingin memiliki keturunan lagi. Sterilisasi dilakukan dengan
cara-cara berikut ini:
1. Tubektomi (tubal ligation) adalah prosedur bedah suka rela untuk
menghentikan fertilitas seorang perempuan secara permanen.

2. Implan tuba, berbeda dengan ligasi tuba (tubektomi), metode ini tidak
memerlukan prosedur bedah dalam penerapannya tetapi dengan
penggunaan implan berupa 2 logam kecil fleksibel berbentuk tabung
yang panjangnya kira-kira 4 cm.

3. Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas


reproduksi pria dengan jalan melakukan operasi kecil sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.

39
SOAL
I. Pilihan Ganda
1. Saluran organ reproduksi wanita yang berfungsi menyalurkan ovum dari
ovarium ke uterus adalah . . .
a. Uretra
b. Epididimis
c. Tuba fallopi
d. Vas deferens
e. Duktus ejakulatoris
KJ : C
2. Fungsi dari testis adalah . . .
a. Memproduksi sperma
b. Tempat pematangan sperma
c. Mengatur suhu
d. Tempat keluarnya sperma dan urine
e. Menghasilkan cairan bersifat basa
KJ :A
3. Urutan tahapan perkembangan zigot menjadi embrio . . .
a. Blastula-zigot-morula-gastrula
b. Morula-zigot-blastula-gastrula
c. Morula-blastula-zigot-gastrula
d. Zigot-blastula-morula-gastrula
e. Zigot-morula-blastula-gastrula
KJ : E
4. Pada saat menstruasi akan terjadi peluruhan ovum dan dinding
endometrium. Setelah menstruasi selesai, terjadi pembentukan
endometrium kembali karena . . .
a. Terbentuknya hormon FSH
b. Adanya rangsang dari hormon LH
c. Adanya rangsang dari hormon estrogen
d. Adanya rangsang dari hormon prolaktin

40
e. Adanya lendir pada serviks yang bersifat basa
KJ : C
5. Berikut ini data alat reproduksi wanita :
1) Vulva
2) Infundibulum
3) Vagina
4) Uterus
5) Ovarium
6) Tuba faloppi
Berdasarkan data tersebut, maka urutan jalannya sel telur sampai
pembuahan dan embrio yaitu ....
a. 5-2-6-4
b. 2-1-3-4
c. 1-3-4-5
d. 2-4-5-6
e. 3-4-6-2
KJ : A
6. Tempat pembentukan sperma dan ovum berada di . . .
a. Testis dan tuba fallopi
b. Testis dan ovarium
c. Skrotum dan ovarium
d. Skrotum dan uterus
e. Epididimis dan uterus
KJ : B
7. Hasil dari oogenesis adalah . .
a. Oosit sekunder (n)
b. Oosit primer (2n)
c. 1 ovum (n) dan 3 badan polar (n)
d. 1 ovum (n) dan oosit sekunder (n)
e. Badan polar (n)

41
KJ : C
8. Hormon yang berfungsi merangsang kontraksi otot polos uterus selama
proses kelahiran adalah . . .
a. LH
b. FSH
c. Estrogen
d. Oksitosin
e. Relaksin
KJ : D
9. Pada peristiwa spermatogenesis, pembelahan meiosis I menghasilkan . . .
a. Sperma
b. Spermatid
c. Spermatogonium
d. Spermatosit primer
e. Spermatosit sekunder
KJ : E
10. Peningkatan sekresi ASI pada masa kehamilan dipengaruhi oleh hormon . .
a. LH
b. FSH
c. Prolaktin
d. Estrogen
e. Progesteron
KJ: C
11. Sel yang mempunyai kromosom haploid (n) pada spermatogenesis yaitu ...
a. Spermatid dan spermatisit pimer
b. Spermatid dan spermatogonium
c. Spermatogenium dan spermatosit sekunder
d. Spermatid spermatosit dan sekunder
e. Spematosit primer dan sekunder
KJ: E

42
12. Blastula membentuk tiga lapisan, meliputi mesoderm, ektoderm, dan
endoderm. Tahap tersebut disebut....
a. Fertilisasi
b. Gastrulasi
c. Implantasi
d. Blastulasi
e. Ereksi
KJ: B
13. Pada wanita, awal kehamilannya ditandai dengan terjadinya....
a. Implantasi blastosit di dinding rahim
b. Fertilisasi sperma dan ovum
c. Implantasi zigot di dinding rahim
d. Menempelnya zigot di tubuh Fallopi
e. Menempelnya zigot di ovarium
KJ: B
14. Hormon progesteron dalam sistem reproduksi wanita berperan dalam . . .
a. Merangsang ovulasi
b. Merangsang kontraksi uterus
c. Menghambat sekresi estrogen
d. Memelihara ketebalan endometrium
e. Merangsang pertumbuhan folikel primer
KJ : D
15. Jenis hormon yang merangsang pembentukan ASI yaitu ...
a. Insulin
b. Estrogen
c. Prolaktin
d. Progesteron
e. Testoteron
KJ : D

43
16. Menjelang kelahiran, serviks menjadi lunak dan tulang panggul menjadi
longgar. Kondisi tersebut terjadi karena . . .
a. Korpus luteum menghasilkan hormon relaksin
b. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon prolaktin
c. Kontraksi otot yang dipengaruhi hormon estrogen
d. Kontraksi otot yang dipengaruhi hormon oksitosin
e. Kontraksi otot yang dipengaruhi hormon prostaglandin
KJ : A
17. Seorang pria dinyatakan subur jika dalam 1 mL cairan semen mengandung
sperma sebanyak . . .
a. 2 ribu
b. 20 ribu
c. 200 ribu
d. 2 juta
e. > 20 juta
KJ : E
18. Jenis penyakit berikut yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum
adalah . . .
a. Sifilis
b. Herpes
c. Keputihan
d. Klamidiasis
e. Kutil kelamin
KJ : A
19. Mioma tumbuh pada alat reproduksi wanita di bagian . . .
a. Uterus
b. Vagina
c. Tuba fallopi
d. Vulva
e. Ovarium
KJ : A

44
20. Alat kontrasepsi yang mencegah ovulasi yaitu . . .
a. Pil KB
b. Kondom
c. Susuk KB
d. Spermisid
e. IUD
KJ : A

II. Uraian
1. Apa fungsi saluran vas deferens?
Vas deferens, berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis ke vesikula
seminalis.
2. Bagaimana proses terjadinya kembar identik?
Kembar identik terjadi ketika satu sel telur dibuahi oleh satu sperma yang
kemudian menghasilkan satu zigot. Zigot tersebut membelah menjadi dua
embrio yang berkembang menjadi dua janin. Janin ini akan berbagi
amnion atau plasenta yang sama, tetapi memiliki tali pusar dan kantong
ketuban yang berbeda.
3. Sebutkan 5 kegunaan USG Kehamilan!
 USG sangat diperlukan untuk diagnosis awal kehamilan ektopik
(kehamilan di luar rahim) dan kehamilan molar/anggur (kehamilan
yang disertai tumor).
 Melihat posisi dan kondisi plasenta. Plasenta yang menghalangi jalan
lahir (plasenta previa) dapat menyulitkan proses kelahiran bayi.
 Memeriksa denyut jantung janin. Denyut jantung janin bisa dilihat dan
dideteksi pada umur kehamilan 6 minggu dan menjadi jelas pada 7
minggu.
 Mengetahui bila Anda memiliki lebih dari satu bayi (kembar).
 Menghitung usia kehamilan dan berat janin.

4. Sebutkan 3 tahap persalinan!

45
 Dilatasi serviks (pembukaan) yaitu serviks dipaksa melebar sekitar
10 cm untuk jalan kepala bayi. Tahap ini paling lama yang
mehabiskan waktu hingga 24 jam.
 Kelahiran bayi yang dimana bayi mulai bergerak melewati serivks
dan vagina. Ibu dapat membantu mengeluarkan bayinya dengan cara
sengaja mengkontraksikan otot-otot diding abdomen atau perut
bersamaan dengan kontraksi uterus. Kelahiran bayi berlangsung
selama 30-90 menit.
 Kelahiran plasenta yang terjadi segera setelah bayi lahir. Uterus
berkontraksi lagi untuk memisahkan plasenta dari myometrium dan
mengeluarkannya melalui vagina. Kejadian ini berlangsung selama
15-30 menit.
5. Apa yang dimaksud Tubektomi dan Vasektomi?
Tubektomi (tubal ligation) adalah prosedur bedah suka rela untuk
menghentikan fertilitas seorang perempuan secara permanen.
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan operasi kecil sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi

46
DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas. 2017. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://www.chemistricks.com/2015/03/apa-itu-usg.html (diakses 10 April 2018)

http://masterbiologi.com/alat-reproduksi-wanita/ (diakses 10 April 2018)

http://www.eventzero.ord/pengertian-fungsi-dan-bagian-organ-reproduksi-laki-
laki-pria/ (diakses 10 April 2018)

https://duniabidan.com/knowledge/pengertian-kontrasepsi-dan-jenis-alat-
kontrasepsi.html (diakses 10 April 2018)

https://www.alodokter.com/memilih-alat-kontrasepsi (diakses 10 April 2018)

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-bayi-tabung-fertilisasi-in-
vitro/13743/2 (diakses 10 April 2018)

https://www.docdoc.com/id/info/procedure/amniosentesis-pada-saat-kehamilan/
(diakses 10 April 2018)

https://sebelasipasatoe.wordpress.com/2010/05/02/kelainan-atau-gangguan -pada-
sistem-reproduksi-laki/ (diakses 10 April 2018)

47

Anda mungkin juga menyukai