Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan Karena anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata pelajaran
Kimia Fisika yang berjudul Kesetimbangan Homogen. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya dan dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan
kepada para pembaca umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
A.2.
A.3.
A.4.
B.2
B.3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah setimbang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Makna istilah
setimbang adalah keadaan dimana keadaan yang satu dengan keadaan yang
lainya sama. Makna tersebut merupakan makna setimbangan secara umum.
Dalam ilmu kimia terdapat makna yang disebut kesetimbangan. Pada dasarnya,
istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut keseimbangan
kimia. Bila laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi reaktan
dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, maka terjadilah
keadaan reaksi yang dimaksud kesetimbangan reaksi atau kesetimbanga kimia.
Kesetimbangan kimia umumnya dibagi menjadi 2 macam yaitu
kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. Dengan mengetahui
berbagai jenis kesetimbangan kimia maka reaksi antara reaktan dapat
dimaksimalkan untuk menghasilkan produk lebih banyak atau sebaliknya. Pada
makalah kali ini akan membahas lebih detail mengenai kesetimbangan
homogen. Karena kesetimbangan homogen memiliki aplikasi yang penting di
dunia industri.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan
kimia.
2. Untuk mengetahui macam-macam kesetimbangan kimia.
3. Untuk mengetahui pengertian kesetimbangan homogen.
4. Untuk mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan homogen
dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan homogen.
5. Untuk mengetahui penerapan kesetimbangan homogen.
6. Untuk mengetahui pengertian ketimbangan heterogen.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia ?
2. Apa saja macam-macam kesetimbangan kimia?
3. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan homogen?
4. Apa aplikasi yang dapat diterapkan dari kesetimbangan homogen?
5. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan heterogen?
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan
kimia.
2. Dapat mengetahui macam-macam kesetimbangan kimia.
3. Dapat mengetahui apakah yang dimaksud kesetimbangan homogen.
4. Dapat mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan homogen
dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan homogen.
5. Dapat mengetahui aplikasi dari kesetimbangan homogen.
6. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ketimbangan
heterogen.
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesetimbangan Kimia
A.1. Definisi Kesetimbangan Kimia
Sebelum berbicara mengenai kesetimbangan kimia maka perlu untuk
mengetahui macam-macam dari reaksi. Reaksi dibagi menjadi 2 macam yaitu
reaksi reversible dan reaksi irreversible. Reaksi reversible adalah reaksi dimana
zat-zat yang sudah bereaksi membentuk zat hasil, zat hasil itu dapat bereaksi
kembali membentuk zat pereaksi dan terjadinya secara spontan.sedangkan
reaksi irreversible adalah reaksi dimana zat-zat yang sudah bereaksi membentuk
hasil tidak dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksinya.
Kesetimbangan kimia adalah ilmu yang mempelajari semua proses yang
dapat berlangsung dua arah, artinya proses atau reaksi yang dapat balik. Pada
reaksi reversible (reaksi bolak-balik) yang sudah setimbang, maka konsentrasi
reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang
teramati dalam sistem dan seolah-olah reaksi telah berhenti. Akan tetapi pada
kenyataannya secara mikroskopis reaksi tersebut masih berlangsung
terusmenerus dengan laju reaksi sama.Kecepatan reaksi (laju reaksi) ke kanan
(ke zat hasil) sama dengan laju reaksi ke kiri (penguraian zat hasil menjadi zat
reaktan (pereaksi) (V1 = V2). Kesetimbangan demikian disebut kesetimbangan
dinamis.
temperatur
tetap,
apabila
tekanan
dinaikkan,
3. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan
bergeser ke arah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500 menjadi 1200 maka kesetimbangan ke
arah endoterm atau ke kiri.
4. Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya
kesetimbangan kimia. Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu
katalis menaikkan kecepatan reaksi maju dan reaksi balik dengan
sam kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang ada
dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah berubah.
Katalis mempengaruhi laju reaksi maju sama besar dengan reaksi
balik.
5. Pengaruh gas inert
Gas
inert
tidak
mempengaruhi
tetapan
kesetimbangan
COCl2 CO + Cl2
)
)
)
Dalam hal ini bertambah besar. Penambahan gas inert pada kesetimbangan
menyebabkan tekanan gas yang bersangkutan lebih kecil, berarti volume
menjadi lebih besar. Sesuai dengan prinsip Le Chatelier Braun, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul yang lebih banyak. Bila
jumlah molekul di kedua ruas sama maka gas inert tidak berpengaruh.
A.4. Tetapan Kesetimbangan
1. Hukum Kesetimbangan
Pada tahun 1864, Cato Maximillian Gulberg dan Peter Waage menemukan
adanya hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen-komponen dalam
kesetimbangan
yang
dikenal
dengan
hukum kesetimbangan: "Pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi zat-zat hasil
reaksi
dibagi
dengan
hasil kali konsentrasi zat-zat reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan
koefisiennya akan menghasilkan suatu bilangan tetap."
Misal: aA + bB cC + Dd
[ ] [ ]
[ ] [ ]
di mana:
Kc = tetapan kesetimbangan untuk konsentrasi
[ ] = tanda konsentrasi
a, b, c, d = koefisien reaksi
]
] [
[ ]
[ ] [ ]
Reaksi kesetimbangan heterogen
Pada kesetimbangan heterogen, komponen yang berwujud zat padat murni
atau zat cair murni tidak mempengaruhi kesetimbangan sehingga tidak
disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan.
Contoh:
BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)
[
[
]
]
[
[
]
]
3Fe(s)+4H2O(g)Fe3O4(s)+4H2(g)
10
] [
] [
]
]
Di mana:
Kp = tetapan kesetimbangan tekanan
pA = tekanan parsial A
pB = tekanan parsial B
pC = tekanan parsial C
pD = tekanan parsial D
a, b, c, d = koefisien reaksi
Contoh
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
[
[
]
] [
4. Hubungan Kc dan Kp
Dari persamaan gas ideal:
11
B. Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang hanya terdiri
atas satu fasa atau reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi ada dalam
fase yang sama . Salah satu contoh kesetimbangan homogen yaitu :
H2O + I2 2HI
2SO2 + O2 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat setimbang, kecepatan reaksi
pembentuk gas C dan D adalah sama dengan pembentukan gas A dan B. Reaksi ini
dapat dinyatakan dengan persamaan :
A(g) + B(g) C(g) + D(g)
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V2 adalah kecepatan reaksi
pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang :
[ ][ ]
][ ]
K=[
Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada
temperatur tetap, secara umum dinyatakan dengan persamaan :
mA + nB pC + qD
Kc =
[ ] [ ]
[ ] [ ]
Selain itu ada beberapa kesetimbangan dalam fase tertentu yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah
B.1 . Kesetimbangan Gas
(a) Ketimbangan Amoniak
(g) +
(g)
NH3 (g)
12
P = 10 atm
P = 30 atm
P=
50 atm
T0C
% NH3
Kp
% NH3
Kp
% NH3
Kp
350
7,35
0,0266
17,80
0,0273
25,11
0,0278
400
3,85
0,0129
10,09
0,0129
15,11
0,0130
450
2,04
0,00659
5,80
0,00676
9,17
0,00690
= 0,0129
(b) Kesetimbangan fosgen
P Cl2 = 351,4 253,9 = 97,5 mm = 0,128 atm
P CO = 342,0 253,9 = 88,1 mm = 0,116
PCOCl2 = 253,9 mm = 0,334 atm
Pada 394,80C
Untuk disosiasi:
13
t=0
nmol
t=t
nmol
(n-n)mol
nmol
ntotal = n(1+)mol
(
(
)
)
) (
(
(
)
)
Untuk P = 1atm
t=0
nmol
t=t
n(1-)
14
ntotal = n(1+)mol
Temp = T
Tekanan = P
P.V = nt .RT
Volume = V
V = n(1+) RT
(
(
)
)
M = berat molekul
Ma = berat molekul campuran
15
Ma
128
276,2
0,082
141
265,5
0,126
157
252,7
0,183
169
245,3
0,219
182
231,5
0,292
(g)
gas H2S melalui pipa porselen yang panjang, dan H2S dibiarkan mencapai
kesetimbangan. Pada bagian tengah ditempatkan bola platina kecil dan berlaku
sebagai membran permeabel bagi gas H2S. Dari ini dapat diketahui
tekanan total kesetimbangan dapat dicari KP:
2 H2S (g)
2 H2 (g)
S2 (g)
t=0
nmol
t=t
n(1-)
16
. Dari
(
(
)
)
)(
Bila sebelum kesetibangan sudah terdapat gas H2 dan S2, maka perhitungan
menjadi:
2 H2S
2 H2
S2
t=0
t=t
17
Untuk P = 1 atm,
=
(
) (
)(
)
)
X = -0,526
18
)(
)(
V (liter)
KC
1,05
0,215
0,455
3,31
2,61
0,401
0,615
3,12
4,45
0,640
0,628
3,54
5,91
0,794
0,658
3,44
7,30
0,959
0,650
1,73
19
oksigen atau SO2 berlebihan, tetapi proses tidak ekonomis karena laju reaksinya
rendah.
3. Pembentukan Nitrogen Oksida ( Proses Birkland-Eyde )
N2 + O2(g) 2NO 43.250 kal
Reaksi pembentukan NO merupakan reaksi eksoterm, maka jika
temperatur dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah penyerapan kalor
atau ke arah reaksi endoterm. Dengan demikian, pembentukan NO akan
bertambah pada kenaikan temperatur. Selain itu, hasil NO semakin bertambah
bila gas N2 dan O2 berlebihan.
4. Proses Kontak
a. Pembuatan SO2
Ada dua cara untuk membuat sulfur dioksida, membakar sulfur (S) dengan
oksigen berlebih :
Walaupun dilakukan pada tekanan tinggi, pada akhirnya tekanan akan turun
dengan sendirinya. Reaksi ini dilakukan pda tekanan mendekati atmoferik.
Selain itu, pada kondisi ini (temperatur 400-450 oC, tekanan atmosferik)
konversi reaksi mencapai 99,5 sehingga hanya sedikit sekali peningkatan
konversi jika tekanan dinaikkan.
c. Konversi SO3 menjadi H2SO4
Secara teori SO3 dapat dikonversi menjadi H2SO4 jika direaksikan
dengan air, namun hal ini tidak dapat dilakukan karena reaksi SO3 + H2O sulit
dikontrol dan menimbulkan kabut asam sulfat. SO3 direaksikan terlebih dahulu
dengan H2SO4 membentuk H2S2O7 (oleum).
reaksi ini dilakukan dalam kolom absorber.
Oleum dapat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat.
21
C. Contoh Soal
B.
][
[
[
C.
[
[
[
[
[
D.
E.
]
][
]
]
]
]
] [
][
]
]
2.
B.
C.
D.
E.
F.
] [
]
[
][ ]
Pada pemanasan 1 mol gas SO2 dalam ruang volumenya 5 liter diperoleh gas O2
sebanyak 0,25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan kesetimbangan Kc adalah...
0,01
0,05
0,25
10,00
20,00
Langkah 1. Carilah konsentrasi SO2 dan gas O2
[
dan [
Langkah 2.
Reaksi
Awal
Rx
2SO3(g)
0,2 M
0,1 M
2SO2(g)
O2(g)
0,1 M
Akhir
0,1 M
0,1 M
0,1
M
0,1
M
] [
[
]
) (
(
)
)
22
A.
B.
C.
D.
E.
1/12
1/16
1/48
1/64
Jawab
(
(
)
)(
( )
(
)( )
23
c. 0,015
d. 0,0015
e. 15
Jawab
7.
a.
b.
c.
d.
e.
][
[
]
]
)(
(
)
)
Jawab
: Reaksi, N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
M
0,5
1,5
R
0,25
0,75 0,5
S
0,25
0,75 0,5
P = n/ntotal x Ptotal
P N2 = 0,25/1,5 x 3 atm = 0,5 atm
P H2 = 0,75/1,5 x 3 atm = 1,5 atm
P NH3 = 0,5/1,5 x 3 atm = 1 atm
Kp = (
)
)(
( )
)(
P = n/ntotal x Ptotal
P A = 2/11 x 2,2 atm = 0,4 atm
P B = 3/11 x 2,2 atm = 0,6 atm
P C = 4/11 x 2,2 atm = 0,8 atm
P D = 2/11 x 2,2 atm = 0,4 atm
25
Kp =
) (
)(
)
)
(
(
) (
)(
)
)
]
] [
)
)(
26
14. SO3 (Mr=80) sebanyak 160 gram dipanaskan dalam wadah bervolume 1 L dan
terjadi reaksi, 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g). Pada saat seimbang perbandingan
mol SO3 : O2 = 2 : 3, maka derajat disosiasi SO3 adalah...
a.
d. 2/3
b. 1/3
e. 3/4
c.
Jawab
6x
3x
Jawab
: untuk mempercepat reaksi dapat digunakan katalis. Katalis dapat
menurunkan energy pengaktifan reaksi segingga reaksi lebih mudah.
Jawaban yang tepat adalah opsi D.
17. Tentukan persamaan tetapan kesetimbangan (Kc) dari sistem kesetimbangan
berikut
ini:
[
[
[
[
[
[
[
[
a.
b.
c.
d.
e.
][ ]
][
]
][
]
][ ]
] [
]
] [ ]
] [ ]
] [
]
][ ]
] [
]
Jawaban
Perhatikan
rumus
untuk
kesetimbangan
kimia
berikut
ini:
Sehingga
a.
b.
c.
d.
e.
28
:
kesetimbangan
reaksi
di
atas
0,4166
1,2
0,8333
2,4
1,5
Jawab
:
Saat kesetimbangan terdapat 0,5 mol dari awalnya 2 mol, sehingga A
yang bereaksi adalah 1,5 mol. Gunakan untuk menentukan mol-mol
yang
lain
saat
kesetimbangan.
Sehingga
tetapan
kesetimbangan
wadah
liter
terjadi
reaksi
kesetimbangan
Pembahasan
Tetapan
kesetimbangan
untuk
reaksi
30
di
atas
31
DAFTAR PUSTAKA
32