Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan Karena anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata pelajaran
Kimia Fisika yang berjudul Kesetimbangan Homogen. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya dan dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan
kepada para pembaca umumnya.

Bogor, 22 April 2016

Penulis

KATA PENGANTAR | Kesetimbangan Homogen

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 3
B. Tujuan ........................................................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3
D. Manfaat......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Kesetimbangan Kimia ................................................................................................ 5
A.1.

Definisi Kesetimbangan Kimia.......................................................................... 5

A.2.

Jenis-jenis kesetimbangan Kimia .................................................................... 6

A.3.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan ...................................... 7

A.4.

Tetapan Kesetimbangan ................................................................................... 9

B. Kesetimbangan Homogen ....................................................................................... 12


B.1

. Kesetimbangan Gas ...................................................................................... 12

B.2

. Kesetimbangan dalam fase cair .................................................................. 18

B.3

. Penerapan Reaksi Kesetimbangan Homogen dalam Industri ................ 19

C. Contoh Soal ............................................................................................................... 22


BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 32

DAFTAR ISI | Kesetimbangan Homogen

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah setimbang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Makna istilah
setimbang adalah keadaan dimana keadaan yang satu dengan keadaan yang
lainya sama. Makna tersebut merupakan makna setimbangan secara umum.
Dalam ilmu kimia terdapat makna yang disebut kesetimbangan. Pada dasarnya,
istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut keseimbangan
kimia. Bila laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi reaktan
dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, maka terjadilah
keadaan reaksi yang dimaksud kesetimbangan reaksi atau kesetimbanga kimia.
Kesetimbangan kimia umumnya dibagi menjadi 2 macam yaitu
kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. Dengan mengetahui
berbagai jenis kesetimbangan kimia maka reaksi antara reaktan dapat
dimaksimalkan untuk menghasilkan produk lebih banyak atau sebaliknya. Pada
makalah kali ini akan membahas lebih detail mengenai kesetimbangan
homogen. Karena kesetimbangan homogen memiliki aplikasi yang penting di
dunia industri.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan
kimia.
2. Untuk mengetahui macam-macam kesetimbangan kimia.
3. Untuk mengetahui pengertian kesetimbangan homogen.
4. Untuk mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan homogen
dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan homogen.
5. Untuk mengetahui penerapan kesetimbangan homogen.
6. Untuk mengetahui pengertian ketimbangan heterogen.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia ?
2. Apa saja macam-macam kesetimbangan kimia?
3. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan homogen?
4. Apa aplikasi yang dapat diterapkan dari kesetimbangan homogen?
5. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan heterogen?

BAB I PENDAHULUAN | Kesetimbangan Homogen

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan
kimia.
2. Dapat mengetahui macam-macam kesetimbangan kimia.
3. Dapat mengetahui apakah yang dimaksud kesetimbangan homogen.
4. Dapat mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan homogen
dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan homogen.
5. Dapat mengetahui aplikasi dari kesetimbangan homogen.
6. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ketimbangan
heterogen.

BAB I PENDAHULUAN | Kesetimbangan Homogen

BAB II PEMBAHASAN
A. Kesetimbangan Kimia
A.1. Definisi Kesetimbangan Kimia
Sebelum berbicara mengenai kesetimbangan kimia maka perlu untuk
mengetahui macam-macam dari reaksi. Reaksi dibagi menjadi 2 macam yaitu
reaksi reversible dan reaksi irreversible. Reaksi reversible adalah reaksi dimana
zat-zat yang sudah bereaksi membentuk zat hasil, zat hasil itu dapat bereaksi
kembali membentuk zat pereaksi dan terjadinya secara spontan.sedangkan
reaksi irreversible adalah reaksi dimana zat-zat yang sudah bereaksi membentuk
hasil tidak dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksinya.
Kesetimbangan kimia adalah ilmu yang mempelajari semua proses yang
dapat berlangsung dua arah, artinya proses atau reaksi yang dapat balik. Pada
reaksi reversible (reaksi bolak-balik) yang sudah setimbang, maka konsentrasi
reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang
teramati dalam sistem dan seolah-olah reaksi telah berhenti. Akan tetapi pada
kenyataannya secara mikroskopis reaksi tersebut masih berlangsung
terusmenerus dengan laju reaksi sama.Kecepatan reaksi (laju reaksi) ke kanan
(ke zat hasil) sama dengan laju reaksi ke kiri (penguraian zat hasil menjadi zat
reaktan (pereaksi) (V1 = V2). Kesetimbangan demikian disebut kesetimbangan
dinamis.

Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi dan konsentrasi


pereaksipun berkurang. Beberapa waktu kemudian reaksi dapat berkesudahan,
artinya semua pereaksi habis bereaksi. Namun banyak reaksi tidak
berkesudahan dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan
produk reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversibel dan
mencapai kesetimbangan. Pada reaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi
akan bereaksi membentuk kembali pereaksi. ketika reaksi berlangsung laju
reaksi ke depan (ke kanan), sedangkan laju reaksi sebaliknya kebelakang (ke
kiri) bertambah, sebab konsentrasi pereaksi berkurang dan konsentrasi produk
reaksi semakin bertambah
Pada umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus
berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan dinamis. Berbagai hasil
percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu reaksi kimia, perubahan reaktan

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi dilakukan


dalam waktu yang relatif lama. Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung,
reaktan mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah reaksi berlangsung
konsentrasi akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi konstan.
Keadaan kesetimbangan dinamis akan dicapai apabila dua proses yang
berlawanan arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi
tidak lagi mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar.
Secara garis besar Kesetimbangan kimia hanya dapat berlangsung dalam
sistem tertutup. Sementara itu, pada umumnya proses alami berlangsung dalam
sistem terbuka. Sebagaimanaterjadi dalam berbagai proses alami, seperti
perkaratan logam, pembusukan, dan pembakaran merupakan reaksi yang
berlangsung searah. Akan tetapi, jika sistemnya kita perbesar misalnya
mencakup atmosfir secara keseluruhan, kita dapat melihat berbagai
keseimbangan. Misalnya kesetimbangan yang mengatur komposisi atmosfir
yang relatif konstan dari waktu ke waktu. Proses kesetimbangan juga dapat
terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Darah manusia, sebagi contoh, mempunyai
suatu sistem yang mengatur pH tetap sekitar 7,4. Hal itu sangat penting, karena
perubahan kecil saja pada pH darah akan mengganggu fungsinya, misalnya
dalam kegiatan pengikatan logam.
A.2. Jenis-jenis kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan dibedakan menjadi kesetimbangan homogen dan
kesetimbangan heterogen. Perbedaan ini berdasarkan wujud zat yang ada
dalam keadaan setimbang.
a. Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang wujud zatzatnya sama.
Contoh:
N2(g)+3H2(g)2NH3(g)
Fe3+(aq) + SCN-(aq) Fe(SCN)2+(aq)
b. Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah suatu kesetimbangan yang wujud zatzatnya berbeda.
Contoh:
CaCO3(s)CaO(s)+CO2(g)
H2O(g)H2O(l)
PbSO4(s)+2I-(aq)PbI2(s)+SO42-(aq)

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

A.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan


Kesetimbangan dinamis akan terganggu kesetimbangannya oleh beberapa
faktor, yaitu perubahan konsentrasi, perubahan tekanan (untuk sistem
kesetimbangan gas), perubahan volum, dan perubahan suhu serta pengaruh
katalisator. Seorang ahli Kimia bernama Henry Louis Le Chatelier (1850 1936) berkebangsaan Perancis, pada tahun 1884 menyampaikan pendapatnya
yang dikenal dengan "asas Le Chatelier". Asas ini berbunyi jika reaksi kimia
yang setimbang menerima perubahaan keadaan (menerima aksi dari luar),
reaksi tersebut akan menuju pada kesetimbangan baru dengan suatu
pergeseran tertentu untuk mengatasi perubahan yang diterima (melakukan
reaksi sebagai respon terhadap perubahan yang diterima).
1. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka
reaksi bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan bila konsentrasinya
diperkecil maka reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut.
2. Pengaruh tekanan dan volume
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas,
berdasarkan hukum boyle bila tekanan gas diperbesar maka
volumenya diperkecil, sedangkan bila tekanan gas diperkecil maka
volume gas diperbesar, berdasarkan persamaan gas ideal :
PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas
bertambah maka tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol
gas berkurang maka tekanan akan menjadi kecil. Dengan demikian
jika tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah
mol gas yang lebih kecil dan juga sebaliknya.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Pada

temperatur

tetap,

apabila

tekanan

dinaikkan,

kesetimbangan akan bergeseer ke arah hasil reaksi sehingga volume


akan berkurang dan mengurangi kenaikan tekanan. Bila tekanan
diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi atau ke arah
jumlah molekul yang banyak.

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

3. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi
endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan
bergeser ke arah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500 menjadi 1200 maka kesetimbangan ke
arah endoterm atau ke kiri.
4. Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya
kesetimbangan kimia. Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu
katalis menaikkan kecepatan reaksi maju dan reaksi balik dengan
sam kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang ada
dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah berubah.
Katalis mempengaruhi laju reaksi maju sama besar dengan reaksi
balik.
5. Pengaruh gas inert
Gas

inert

tidak

mempengaruhi

tetapan

kesetimbangan

termodinamika Ka, tetapi mempengaruhi K, karena:


Ka=K . KP
Maka KP juga berubah. Seandainya pengaruh terhasap KPdiabaikan,
adanya gas inert ini mempengaruhi tekanan parsial, hingga dapat
mengakibatkan pergeseran kesetimbangan.
Kesetimbangan

COCl2 CO + Cl2

Pada 394,80C dengan tekanan total 1 aatm, mempunyai =0,206.


Misalnya pada kesetimbangan tersebutdiberi gas N2 dengan tekanan
0,40 atm dan tekanan total tetap 1 atm. Tekanan COCl2, CO, dan Cl
tersisa 0,60 atm.
(
(
(

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

)
)
)

Dalam hal ini bertambah besar. Penambahan gas inert pada kesetimbangan
menyebabkan tekanan gas yang bersangkutan lebih kecil, berarti volume
menjadi lebih besar. Sesuai dengan prinsip Le Chatelier Braun, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul yang lebih banyak. Bila
jumlah molekul di kedua ruas sama maka gas inert tidak berpengaruh.
A.4. Tetapan Kesetimbangan
1. Hukum Kesetimbangan
Pada tahun 1864, Cato Maximillian Gulberg dan Peter Waage menemukan
adanya hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen-komponen dalam
kesetimbangan
yang
dikenal
dengan
hukum kesetimbangan: "Pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi zat-zat hasil
reaksi
dibagi
dengan
hasil kali konsentrasi zat-zat reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan
koefisiennya akan menghasilkan suatu bilangan tetap."
Misal: aA + bB cC + Dd
[ ] [ ]
[ ] [ ]
di mana:
Kc = tetapan kesetimbangan untuk konsentrasi
[ ] = tanda konsentrasi
a, b, c, d = koefisien reaksi

2. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)


Reaksi kesetimbangan homogen
Contoh:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
[
[

]
] [

Satuan Kc tergantung pada rumus Kc nya. Untuk rumus Kc di atas, satuan Kc


adalah:

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

[ ]
[ ] [ ]
Reaksi kesetimbangan heterogen
Pada kesetimbangan heterogen, komponen yang berwujud zat padat murni
atau zat cair murni tidak mempengaruhi kesetimbangan sehingga tidak
disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan.
Contoh:
BiCl3(aq) + H2O(l) BiOCl(s) + 2HCl(aq)

[
[

]
]

[
[

]
]

3Fe(s)+4H2O(g)Fe3O4(s)+4H2(g)

3. Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (Kp)


Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas dapat dinyatakan
berdasarkan tekanan parsial gas. Oleh karena yang mempengaruhi tekanan
adalah fase gas maka perhitungan dilakukan hanya untuk fase gas baik
kesetimbangan homogen maupun kesetimbangan heterogen.
Reaksi kesetimbangan homogen
Reaksi kesetimbangan homogen secara umum:
aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)
[
[

10

] [
] [

]
]

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

Di mana:
Kp = tetapan kesetimbangan tekanan
pA = tekanan parsial A
pB = tekanan parsial B
pC = tekanan parsial C
pD = tekanan parsial D
a, b, c, d = koefisien reaksi
Contoh
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
[
[

]
] [

Reaksi kesetimbangan heterogen


Dalam kesetimbangan heterogen, yang masuk dalam perhitungan hanya yang
berwujud gas saja.
Contoh:
CaO(s) + SO2(g) CaSO3(s)
[

4. Hubungan Kc dan Kp
Dari persamaan gas ideal:

Karena ( n/V ) = konsentrasi (C) (Molaritas), maka P = CRT


Untuk reaksi A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)n

11

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

B. Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang hanya terdiri
atas satu fasa atau reaksi dalam dimana semua spesies pereaksi ada dalam
fase yang sama . Salah satu contoh kesetimbangan homogen yaitu :
H2O + I2 2HI
2SO2 + O2 2SO3
Gas A dan B bereaksi membentuk C dan D. Pada saat setimbang, kecepatan reaksi
pembentuk gas C dan D adalah sama dengan pembentukan gas A dan B. Reaksi ini
dapat dinyatakan dengan persamaan :
A(g) + B(g) C(g) + D(g)
V1 adalah kecepatan reaksi pembentukan gas C dan D. V2 adalah kecepatan reaksi
pembentukan gas A dan B.
Pada saat setimbang :
[ ][ ]
][ ]

K=[

Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk reaksi pada
temperatur tetap, secara umum dinyatakan dengan persamaan :
mA + nB pC + qD
Kc =

[ ] [ ]
[ ] [ ]

Selain itu ada beberapa kesetimbangan dalam fase tertentu yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah
B.1 . Kesetimbangan Gas
(a) Ketimbangan Amoniak
(g) +

(g)

NH3 (g)

Kesetimbangan ini diselidiki dengan melewatkan campuran volume H2 dan 1


volume N2 melalui spiral besi yang dimasukkan dalam thermostat. Sebagai
katalisator dipakai katalisator Fe halus yang dilapiskan pada spiral. Setelah
kesetimbangan dicapai masing masing gas dianalisis :

12

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

P = 10 atm

P = 30 atm

P=

50 atm
T0C

% NH3

Kp

% NH3

Kp

% NH3

Kp

350

7,35

0,0266

17,80

0,0273

25,11

0,0278

400

3,85

0,0129

10,09

0,0129

15,11

0,0130

450

2,04

0,00659

5,80

0,00676

9,17

0,00690

Contoh :Untuk P total = 30 atm dan t = 400o C berapa harga Kp?


Jawab : P NH3 = 30 x 10,09% = 3,03 atm
P H2 + P N2 = 30,00 3,03 = 26,97
P N2 = x 26,79 = 20,22 atm
P N2 = x 26,96 = 6,75
Kp =

= 0,0129
(b) Kesetimbangan fosgen
P Cl2 = 351,4 253,9 = 97,5 mm = 0,128 atm
P CO = 342,0 253,9 = 88,1 mm = 0,116
PCOCl2 = 253,9 mm = 0,334 atm
Pada 394,80C

Untuk disosiasi:

13

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

Dari tetapan kesetimbangan disosiasi dapat ditentukan besarnya derajat


disosiasi, bila tekanan total diketahui:

t=0

nmol

t=t

nmol

(n-n)mol

nmol

ntotal = n(1+)mol

(
(

)
)

) (
(
(

)
)

Untuk P = 1atm

(c) Disosiasi Antimon Pentaklorida


Besarnya juga dapat ditentukan dari rapat atau berat molekul campuran:

t=0

nmol

t=t

n(1-)

14

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

ntotal = n(1+)mol
Temp = T
Tekanan = P

P.V = nt .RT

Volume = V

V = n(1+) RT

(
(

)
)

Untuk : PV = nRT ; P.M = dRT

Jika Vm = volume molar gas, maka:

M = berat molekul
Ma = berat molekul campuran

15

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

Tabel xx. Disosiasi SbCl5 pada P total = 1atm


Temperatur (0C)

Ma

128

276,2

0,082

141

265,5

0,126

157

252,7

0,183

169

245,3

0,219

182

231,5

0,292

Bila 1 molekul berdisosiasi menjadi v molekul


A vB

(d) Disosiasi Gas H2S


Kesetimbangan gas : 2 H2S

(g)

2 H2 (g) + S2 (g)dipelajari dengan melewatkan

gas H2S melalui pipa porselen yang panjang, dan H2S dibiarkan mencapai
kesetimbangan. Pada bagian tengah ditempatkan bola platina kecil dan berlaku
sebagai membran permeabel bagi gas H2S. Dari ini dapat diketahui
tekanan total kesetimbangan dapat dicari KP:
2 H2S (g)

2 H2 (g)

S2 (g)

t=0

nmol

t=t

n(1-)

16

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

. Dari

(
(

)
)

)(

Bila sebelum kesetibangan sudah terdapat gas H2 dan S2, maka perhitungan
menjadi:
2 H2S

2 H2

S2

t=0
t=t

17

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

Untuk P = 1 atm,

=
(

) (

)(

)
)

X = -0,526

Di sini H2S tidak berdisosiasi, tetapi H2 dan S2 berasosiasi.

B.2 . Kesetimbangan dalam fase cair

18

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

)(

)(

Dalam percobaan diambil a tetap 1 mol dan b berubah-ubah dengan hasil:


Tabelxx. Uraian ambil ester dari asam diklor asetat
B (mol)

V (liter)

KC

1,05

0,215

0,455

3,31

2,61

0,401

0,615

3,12

4,45

0,640

0,628

3,54

5,91

0,794

0,658

3,44

7,30

0,959

0,650

1,73

Kc untuk nonelektrolit atau elektrolit-elektrolit lemah tidak begitu dipengaruhi oleh


konsentrasi, tetapi untuk elektrolit-elektrolit kuat, Kc berubah dengan naiknya
konsentrasi. Dalam hal ini c harus diganti a.
B.3 . Penerapan Reaksi Kesetimbangan Homogen dalam Industri

1. Pembentukan Amonia dengan proses Haber-Bosch


Proses Haber Bosch dalam bidang industri contohnya pada pembuatan
amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen yang sangat penting bagi
kehidupan, teutama sebagai bahan pembuatan pupuk dan sebagai pelarut yang
baik untuk berbagai senyawa ionik dan senyawa polar. Amonia dibuat
berdasarkan reaksi antara gas nitrogen dengan hidrogen.
2. Pembentukan Belerang Trioksida (SO3) pada proses kontak
2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) + 42.000 kal
Reaksi ini menyerupai sintesis amonia karena reaksi yang terjadi adalah
eksoterm dan terjadi penurunan volume. Untuk mengatasi SO3 yang optimum
operasi/reaksi dilakukan pada temperatur rendah, tekanan tinggi, dan gas

19

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

oksigen atau SO2 berlebihan, tetapi proses tidak ekonomis karena laju reaksinya
rendah.
3. Pembentukan Nitrogen Oksida ( Proses Birkland-Eyde )
N2 + O2(g) 2NO 43.250 kal
Reaksi pembentukan NO merupakan reaksi eksoterm, maka jika
temperatur dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah penyerapan kalor
atau ke arah reaksi endoterm. Dengan demikian, pembentukan NO akan
bertambah pada kenaikan temperatur. Selain itu, hasil NO semakin bertambah
bila gas N2 dan O2 berlebihan.
4. Proses Kontak
a. Pembuatan SO2
Ada dua cara untuk membuat sulfur dioksida, membakar sulfur (S) dengan
oksigen berlebih :

atau memanaskan sulfide ores seperti FeS2 dalam udara berlebih.

Keduanya dilakukan dengan oksigen berlebih untuk memastikan semua


sulfur terkoversi menjadi SO2. Oksigen sisa akan digunakan pada proses
berikutnya. Pada proses pembakaran sulfur, konsentrasi SO2 yang diperoleh
sekitar 9 10 %.
b. Konversi menjadi SO3
Konversi SO2 menjadi SO3 dilakukan dalam reaktor berkatalis. Reaksi
konversi ini merupakan reaksi eksoterm (menghasilkan panas).

Pada reaksi eksoterm, temperatur adalah parameter yang sangat


penting. Pada temperatur tinggi, laju reaksi cepat namun konversi rendah.
Untuk memperoleh SO3 sebanyak mungkin diperlukan temperatur reaksi
yang rendah. Namun pada temperatur ini laju reaksi kecil, untuk itu
diperlukan katalis. Katalis yang biasa digunakan adalah V2O5 dan temperatur
reaksi 400-450 oC.
Tekanan bukan parameter penting yang perlu diperhatikan. Lihat
persamaan reaksi diatas, 3 mol reaktan menjadi 2 mol produk. Jumlah mol ini
sebanding dengan volume (reaksi fasa gas) atau tekanan pada volume tetap.
20

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

Walaupun dilakukan pada tekanan tinggi, pada akhirnya tekanan akan turun
dengan sendirinya. Reaksi ini dilakukan pda tekanan mendekati atmoferik.
Selain itu, pada kondisi ini (temperatur 400-450 oC, tekanan atmosferik)
konversi reaksi mencapai 99,5 sehingga hanya sedikit sekali peningkatan
konversi jika tekanan dinaikkan.
c. Konversi SO3 menjadi H2SO4
Secara teori SO3 dapat dikonversi menjadi H2SO4 jika direaksikan
dengan air, namun hal ini tidak dapat dilakukan karena reaksi SO3 + H2O sulit
dikontrol dan menimbulkan kabut asam sulfat. SO3 direaksikan terlebih dahulu
dengan H2SO4 membentuk H2S2O7 (oleum).
reaksi ini dilakukan dalam kolom absorber.
Oleum dapat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat.

21

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

C. Contoh Soal

1. Rumus kesetimbangan kimia untuk reaksi :


Fe2O3(g) + 3CO(g) 2Fe(g) + 3CO2(g) adalah...
[

B.

][

[
[

C.

[
[
[
[
[

D.
E.

]
][

]
]
]
]
] [
][

]
]

Dari reaksi di atas, persamaan kesetimbangan dapat dituliskan sebagai


[

2.
B.
C.
D.
E.
F.

] [

]
[
][ ]
Pada pemanasan 1 mol gas SO2 dalam ruang volumenya 5 liter diperoleh gas O2
sebanyak 0,25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan kesetimbangan Kc adalah...
0,01
0,05
0,25
10,00
20,00
Langkah 1. Carilah konsentrasi SO2 dan gas O2
[

dan [

Langkah 2.
Reaksi
Awal
Rx

2SO3(g)
0,2 M
0,1 M

2SO2(g)

O2(g)

0,1 M

Akhir

0,1 M

0,1 M

0,1
M
0,1
M

] [
[
]

) (
(

)
)

Jawaban yang tepat adalah opsi B.


3. Pada suhu 30oC, gas N2 bereaksi dengan gas H2 membentuk NH3. Pada
keadaan setimbang, tekanan parsial gas H2 = atm dan gas NH3 = atm. Jika
Kp pada 30oC = 48, maka tekanan parsial gas N2 ( dalam atm ) adalah ...

22

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

A.
B.
C.
D.
E.

1/12
1/16
1/48
1/64
Jawab

(
(

)
)(

( )
(

)( )

Jawaban yang tepat adalah opsi B.


4. Pada reaksi : A(g) + 2B(g) 2C(g) H= -a kJ, kesetimbangan akan bergeser ke
arah C jika...
a. Volume diperbesar
b. Volume diperkecil
c. Gas B dikurangi
d. Suhu dinaikkan
e. Tekanan diperkecil
Jawab
: pada reaksi di atas, besarnya entalpi reaksi bernilai negatif. Agar
kesetimbangan bergeser ke kanan, maka suhu harus diturunkan (geser ke
eksoterm), tekanan diperbesar (geser ke koefisien kecil), dan volume diperkecil
(geser ke koefisien yang kecil). Jawaban yang tepat adalah opsi B.
5. Nilai tetapan kesetimbangan K untuk reaksi : H2(g) + I2(g) 2HI(g) pada To = 4.
Tentukan tetapan kesetimbangan (K) bagi reaksi : HI(g) 1/2H2(g) + 1/2I2(g) !
a.
e. 1/12
b. 1/6
c.
d. 1/8
Jawab
: Reaksi yang ditanyakan merupakan reaksi yang diketahui dibalik
dan dibagi 2. Jika reaksi dibalik maka, K(baru) = 1/K(lama)
K (baru ) =

Jawaban yang tepat adalah opsi C.


6. Pada ToC, di dalam ruangan 10 liter terdapat kesetimbangan 0,2 mol PCl5; 0,3
mol PCl3; dan 0,1 mol Cl2. Menurut reaksi setimbang : PCl5(g)
PCl3(g) +
Cl2(g). Tentukan nilai tetapan kesetimbangan bagi reaksi tersebut pada ToC!
a. 1,5
b. 0,15

23

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

c. 0,015
d. 0,0015
e. 15
Jawab
7.

a.
b.
c.
d.
e.

][
[

]
]

)(
(

)
)

Jawaban yang tepat adalah opsi C.


Diketahui reaksi kesetimbangan dan nilai K pada 1000 K untuk reaksi-reaksi:
CO(g) + 1/2 O2 CO2(g)
K=1,1x1011
H2O(g) H2(g) + 1/2O2(g)
K=7,1x10-12
Tentukan nilai tetapan kesetimbangan (K) pada nilai 1000 K untuk reaksi :
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g) !
7,66x10-1
7,79x10-2
7,81x10-2
7,81x101
7,81x10-1
Jawab
: kedua reaksi dijumlahkan
CO(g) + 1/2 O2
CO2(g)
H2O(g)
H2(g) + 1/2O2(g)
Zat bagian kiri dan kanan bisa di coret sehingga,
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
Dengan K= K1 + K2 = 1,1x1011 x 7,1x10-12 = 7,81x10-1
Jawaban yang tepat adalah opsi E.

8. Diantara reaksi-reaksi berikut yang termasuk reaksi kesetimbangan homoge


adalah...
a. Fe2O3(s) + CO(g) Fe(s) + CO(g)
b. Al(s) + O2(g) Al2O3(g)
c. CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g)
d. Mg(s) + O2(g) MgO(s)
e. 2NO(g) + 2H2(g) N2(g) + 2H2O(g)
Jawab
: Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia yang
melibatkan semua zat dengan fase yang sama. Reaktan dan produk yang
wujudnya sama terdapat dalam opsi E. Jawaban yang tepat adalah opsi E.
9. Dalam ruangan yang tekanannya 3 atm, dipanaskan 0,5 mol gas N2 dan 1,5 mol
gas H2. Pada suhu 400 K, terjadi reaksi kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
Ternyata pada saat setimbang terdapat gas N2 sebanyak 0,25 mol. Hitunglah Kp
pada saat itu!
a. 634,745
b. 0,69
c. 0,95
d. 0,59
e. 0,1
24

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

Jawab
: Reaksi, N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
M
0,5
1,5
R
0,25
0,75 0,5
S
0,25
0,75 0,5
P = n/ntotal x Ptotal
P N2 = 0,25/1,5 x 3 atm = 0,5 atm
P H2 = 0,75/1,5 x 3 atm = 1,5 atm
P NH3 = 0,5/1,5 x 3 atm = 1 atm
Kp = (

)
)(

( )
)(

Jawaban yang tepat adalah opsi D,


10. Dari reaksi nomor 9, Kc pada saat itu adalah...
a. 634,745
b. 0,69
c. 0,95
d. 0,59
e. 0,1
Jawab
: Kp = Kc(RT)n
Kc =

Jawaban yang tepat adalah opsi A.


11. Dalam sistem kesetimbangan:
A(g) + B(g) 2C(g) + D(g)
Terdapat 2 mol gas A, 3 mol gas B, 4 mol gas C dan 2 mol gas D. Tekanan
ruangan pada kesetimbangan adalah 2,2 atm. Hitunglah nilai Kp untuk
kesetimbangan tersebut!
A. 10,67
B. 106,7
C. 1,067
D. 11,67
E. 1,117
Jawab

: Menentukan tekanan parsial masing-masing zat,

P = n/ntotal x Ptotal
P A = 2/11 x 2,2 atm = 0,4 atm
P B = 3/11 x 2,2 atm = 0,6 atm
P C = 4/11 x 2,2 atm = 0,8 atm
P D = 2/11 x 2,2 atm = 0,4 atm

25

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

Kp =

) (
)(

)
)

(
(

) (
)(

)
)

Jawaban yang tepat adalah opsi C.


12. Ke dalam ruangan tertutup yang volumenya 10 liter direaksikan masing-masing
0,5 mol gas N2 dan 0,5 mol gas O2 hingga membentuk reaksi setimbang :
2N2(g) + O2(g) 2N2O(g)
Jika pada saat tercapai kesetimbangan terdapat 0,3 mol gas N2, hitunglah nilai
tetapan kesetimbangannya!
a. 11,11
b. 11,15
c. 1,111
d. 111,1
e. 1,115
Jawab
: 2N2(g) + O2(g) 2N2O(g)
M
0,5
0,5
R
0,2
0,1
0,2
S
0,3
0,4
0,2
K=[

]
] [

)
)(

Jawaban yang tepat adalah opsi A.


13. Gas N2 yang volumenya 20 ml direaksikan dengan 25 ml gas H2 di dalam ruang
tertutup dan tekanan tetap hingga membentuk reaksi kesetimbangan : N2(g) +
3H2(g) 2NH3(g)
Pada saat kesetimbangan tercapai, volume sistem menjadi 40 ml. Jika volume
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan volume NH3 pada saat
kesetimbangan!
a. 17,5 L
b. 21,5 L
c. 35 L
d. 5 L
e. 40 L
Jawab
: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
M
20
25
R
x
3/2x
x
S
20- x
25-3/2x
x
Volume total = 40 L = 20- x + 25-3/2x + x
40 = 45 x
X = 45 40
X=5L
Jawaban yang tepat adalah opsi D.

26

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

14. SO3 (Mr=80) sebanyak 160 gram dipanaskan dalam wadah bervolume 1 L dan
terjadi reaksi, 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g). Pada saat seimbang perbandingan
mol SO3 : O2 = 2 : 3, maka derajat disosiasi SO3 adalah...
a.
d. 2/3
b. 1/3
e. 3/4
c.
Jawab

: Mol SO3 = 160/80 = 2 mol

Reaksi: 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)


M 2 mol
R 6x
S 2x

6x

3x

* nilai x pada zat SO3


2 6x = 2x
X = 0,25
=

Jawaban yang tepat adalah opsi E.


15. Reaksi kesetimbangan berikut yang tidak mengalami pergeseran jika volumenya
diperbesar...
a. N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
b. N2O4(g) 2NO2(g)
c. CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)
d. PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)
e. 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
Jawab
: agar tidak terjadi pergeseran maka pilihlah koefisien reaktan dan
produk yang sama pada setiap reaksi. Dari jawaban di atas, opsi A, B, D, dan E
memiliki koefisien yang berbeda, maka reaksi yang tidak mengalami pergeseran
jika volume diperbesar adalah opsi C, yang memiliki koefisien 2 di sebelah kiri
dan kanan tanda kesetimbangan,
Jawaban yang tepat adalah opsi C.
16. Pada reaksi kesetimbangan : A + B C + D
Kesetimbangan akan lebih cepat tercapai apabila
a. Zat A ditambah
b. Tekanan diperbesar
c. Volume diperbesar
d. Digunakan katalis
e. Suhu dinaikkan
27

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

Jawab
: untuk mempercepat reaksi dapat digunakan katalis. Katalis dapat
menurunkan energy pengaktifan reaksi segingga reaksi lebih mudah.
Jawaban yang tepat adalah opsi D.
17. Tentukan persamaan tetapan kesetimbangan (Kc) dari sistem kesetimbangan
berikut
ini:
[
[
[
[
[
[
[
[

a.
b.
c.
d.

e.

][ ]
][
]
][
]
][ ]
] [
]
] [ ]
] [ ]
] [
]
][ ]
] [
]

Jawaban
Perhatikan

rumus

untuk

kesetimbangan

kimia

berikut

ini:

Sehingga

Jawaban yang tepat adalah opsi D.


18. Dalam suatu ruang 1 liter pada suhu TC terdapat dalam keadaan
setimbang 2 mol NH3, 1 mol O2, dan 2 mol H2 menurut persamaan
reaksi:

a.
b.
c.
d.
e.

Tentukan harga tetapan kesetimbangan Kc pada suhu tersebut!


6
8
4
2
10
Jawab
Tetapan

28

:
kesetimbangan

reaksi

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

di

atas

Karena volumnya adalah satu liter, maka konsentrasinya tinggal


masukkan
molnya
masing-masing.

19. Diketahui suatu reaksi kesetimbangan. Pada kondisi awal di dalam


bejana satu liter terdapat 2 mol A dan 2 mol B. Jika dalam
kesetimbangan terdapat 0,5 mol A, maka tetapan kesetimbangannya
adalah....
a.
b.
c.
d.
e.

0,4166
1,2
0,8333
2,4
1,5
Jawab
:
Saat kesetimbangan terdapat 0,5 mol dari awalnya 2 mol, sehingga A
yang bereaksi adalah 1,5 mol. Gunakan untuk menentukan mol-mol
yang
lain
saat
kesetimbangan.

Sehingga

tetapan

kesetimbangan

Jawaban yang tepat adalah opsi D.


20. Dalam

wadah

liter

terjadi

reaksi

kesetimbangan

dengan harga Kc = 0,5 pada suhu tertentu. Konsentrasi I2 yang


29

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

diperlukan agar saat kesetimbangan terdapat P M H2 dan Q M HI


adalah....
A. 0,5(P) / (Q)2
B. (Q)2/0,5
(P)
C. (Q)/0,5
(P)
D. (Q)2/(P)
(Q)2
E. 0,5
/(P)
(UN
2012)

Pembahasan
Tetapan
kesetimbangan

untuk

reaksi

Masukkan datanya sehingga

Jawaban yang tepat adalah opsi B.

30

BAB II PEMBAHASAN | Kesetimbangan Homogen

di

atas

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapat berlangsung
dua arah. Pada saat kesetimbangan tercapai, kecepatan reaksi ke kiri adalah
sama dengan kecepatan reaksi ke kanan. Sistem kesetimbangan homogen
terjadi bila dalam sistem terdapat satu fasa. Sedangkan jika fasa komponen zat
lebih dari satu atau berbeda disebut kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc merupakan tetapan pada temperatur tertentu yang tetap dan
hanya berlaku untuk gas. Dengan demikian, kesetimbangan reaksi dipengaruhi
oleh konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur. Pengaruh konsentrasi,
tekanan, volume, dan temperatur pada kesetimbangan dijelaskan menurut Le
Chatelier, maka pada sistem akan timbul reaksi yang berusaha untuk
menetralkan aksi tersebut, sehingga harga tetapan kesetmbangan tetap. Pada
kesetimbangan homogeny terdapat beberapa kesetimbangan yang di perhatikan
diantaranya adalah kesetimbangan dalam fase gas dan kesetimbangan dalam
fase cair
Penerapan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada kondisi-kondisi
tertentu (konsentrasi, tekanan, katalis, dan temperatur) dilakukan agar proses
dapat dilakukan secara ekonomis. Salah satu proses yang mengguanakan
prinsip sistem kesetimbangan dalam reaksi adalah proses Haber-Bosch dalam
pembentukan amonia.

31

BAB III PENUTUP | Kesetimbangan Homogen

DAFTAR PUSTAKA

Sukardjo. 2013. KIMIA FISIKA. Jakarta:Rineka Cipta


Purba, Michael. 2006. Kimia. Jakarta : Erlangga
Rohayati, Siti. Tin Kartini. 2015. Modul Kimia Fisika. Bogor : SMK SMAK Bogor
Anonim.
Modul
II
Kesetimbangan
Kimia.
25
maret
2016
http://diploma.chemistry.uii.ac.id/kuliah%20online/MODUL%20II.pdf
Nasrudin, Harun. 2004. Kesetimbangan Kimia. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional
Anonim. Kesetimbangan Kimia. 25 Maret 2016. http://ebook.sman1slo.sch.id/Kimia/KIMIA%20XI%20PS/PDF/BAB%204.pdf

32

DAFTAR PUSTAKA | Kesetimbangan Homogen

Anda mungkin juga menyukai