Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS TOTAL PEMBERSIH LANTAI BERDESINFEKTAN

MEREK X
Proposal Praktik Kimia Terpadu Tahun Ajaran 2016/2017

oleh Kelompok PKT 46, XIII-7 :


Fajar Kurniawan Pratama

13.59.07496

Fatimatul Azizah

13.59.07506

Hani Nur Ramadhani Dehas

13.59.07521

Muhammad Harits Asyardy

13.59.07583

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri
Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK
Bogor
2016

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN


Analisis Total Pembersih Lantai Berdesinfektan Merek X

Disetujui dan disahkan oleh :

Disetujui oleh,

Dra. Hj. Leila Nuryati, M.Pd


NIP. 19650806 199303 2 002
Pembimbing

Disahkan oleh,

Ir. Hj. Tin Kartini, M.Si


NIP. 19640416 199403 2 003
Kepala Laboratorium Sekolah Menengah
Kejuruan-SMAK Bogor

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
A.

Latar Belakang.................................................................................. 4

B.

Pentingnya Masalah............................................................................5

C.

Tujuan............................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................6


A.

Analisis........................................................................................... 6

B.

Manufaktur...................................................................................... 6

C.

Pembersih Lantai............................................................................... 7

D.

Cairan Desinfektan.............................................................................7

BAB III METODE ANALISIS........................................................................9


BAB IV PELAKSANAAN..........................................................................14
A.

Kebutuhan Alat................................................................................16

B.

Kebutuhan Bahan.............................................................................17

BAB VI ANGGARAN...............................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebersihan merupakan sebagian dari iman, sebagaimana slogan tersebut di
katakan alangkah baik nya kita selalu menjaga kebersihan, saat ini sudah banyak
bahan pembersih yang beredar di masyarakat sehingga kita bisa selalu menjaga
kebersihan. Bahan pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang
bermanfaat sebagai pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini
yang dapat membantu proses pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya
menempel dan menahan agar kotoran yang telah terlepas tetap tersuspensi. Salah
satunya yaitu pembersih lantai, pembersih lantai adalah bahan kimia yang
digunakan untuk menghilangkan kotoran pada lantai porselen kandungan
pembersih lantai biasanya berupa senyawa senyawa kimia yang beracun jika
terkonsumsi. Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan
aktif. Formalin berfungsi sebagai pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika
termakan. Untuk itu berhati-hatilah menggunakan pembersih lantai. Untuk lebih
memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi
pewangi. Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Bahan utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi
kuman). Disin fektan yang pertama digunakan dalam pembersih lantai yaitu fenol
atau asam karbolat (carbolic acid). Fenol tergolong zat yang beracun dan merusak
kulit. Sekarang ini, terdapat berbagai disinfektanlain yang lebih baik, misalnya
heksil resorsinol dan kresol.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan
pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan
pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti
klorida (HCl). Asam tersebut berguna untuk melarutkan kotoran yang ada di
porselen.
Cairan pembersih lantai merupakan salah satu produk pembersih rumah
tangga yang paling sering digunakan. Bahkan hampir setiap hari, para ibu rumah
tangga menggunakan produk pembersih ini. Sehingga saat ini begitu banyak
produk cairan pembersih lantai yang beredar dan dijual di pasaran, maka di buat
SNI sebagai standar mutu yang harus dipenuhi oleh semua produk pembersih lantai

yang akan dipasarkan. Guna mengetahui kualitas dari suatu Pembersih Lantai
Berdesinfektan Merek X maka harus dilakukan percobaan dan dibandingkan
dengan SNI yang ada.
B. Pentingnya Masalah
Dengan banyak beredarnya pembersih lantai di pasaran, ada beberapa
oknum yang membuat pembersih lantai tanpa memikirkan SNI yang telah ada,
banyak zat aktif yang berbahaya terkandung dalam pembersih lantai tersebut, oleh
karena itu dilakukan analisis terhadap Pembersih Lantai Berdesinfektan Merek X
agar dapat di ketahui kandugan zat aktif pada pembersih lantai tersebut apakah
sudah memenuhi standar atau belum.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari proposal ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Menganalisis Pembersih Lantai Merek X yang beredar di pasaran.


Melakukan tugas Praktik Kimia Terpadu (PKT).
Mengetahui kualitas dari Pembersih Lantai Merek X.
Mengetahui apakah Pembersih Lantai Berdesinfektan Merek X tersebut
sudah memenuhi SNI atau belum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar
bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya.
Pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.
Analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah
bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada
kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang
dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan.
Namun, dalam perkembangannya, penggunaan kata analisa atau analisis mendapat
sorotan dari kalangan akademisis, terutama kalangan ahli bahasa. Penggunaan yang
seharusnya adalah kata analisis, hal ini dikarenakan kata analisis merupakan kata
serapan dari bahasa asing (Inggris) yaitu analisys. Dari akhiran isys bila diserap
ke dalam bahasa Indonesia menjadi isis.
B. Manufaktur
Manufaktur adalah membuat atau menghasilkan dengan tangan atau mesin
atau proses mengubah bahan mentah menjadi barang untuk dapat digunakan atau
dikonsumsi oleh manusia. Adapun pengertian manufaktur lainnya adalah suatu
cabang industri yang mengaplikasikan mesin,

peralatan dan tenaga kerja dan

suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk
dijual. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan
tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini
lebih sering digunakan untuk dunia industri, di mana bahan baku diubah
menjadi barang jadi dalam skala yang besar.

C. Pembersih Lantai
Bahan pembersih kimia adalah bahan kimia yang digunakan untuk
membersihkan noda dan kotoran yang melekat pada perabotan, perkakas, mesin,
kain pembersih dan peralatan pengolahan pangan. Banyak produk-produk
pembersih yang telah beredar di masyarakat. Salah satu contoh bahan pembersih
kimia adalah cairan pembersih lantai yang biasa digunakan untuk membersihkan
lantai yang kototr atau bernoda sehingga kebersihan dapat terjaga. Pembersih lantai
umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai
pembunuh kuman, akan tetapi formalin bersifat racun. Untuk lebih memberikan
kenyamanan pada penggunanya biasanya pembersih lantai diberi pewangi, hal ini
dikarenakan bau formalin yang tidak enak.
Bahan utama dalam pembersih lantai adalah desinfektan (pembasmi
kuman). Desinfektan yang pertama digunakan dalam pembersih lantai yaitu fenol
atau asam karbolat (carbolic acid). Rumah atau kamar mandi yang berporselen
biasanya menggunakan pembersih porselen. Pembersih porselen memiliki
komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih porselen
dibuat dari asamasam kuat seperti klorida (HCl). Asam tersebut berguna untuk
melarutkan kotoran yang ada pada porselen.
D. Cairan Desinfektan
Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk
membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit
lainnya. Desinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda
mati. Desinfeksi adalah pembunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi
infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen. Desinfeksi dilakukan
apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, meliputi : penghancuran dan
pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk
mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.
Kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar


Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur, dan
kelembapan
Tidak toksik pada hewan dan manusia
Tidak bersifat korosif
Tidak berwarna dan meninggalkan noda
Tidak berbau atau baunya disenangi
Bersifat biodegredable/mudah mengurai
Larutan stabil
Mudah digunakan dan ekonomis
Aktivitas berspektrum luas
Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai
antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan
antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut
harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras.
Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara
dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya
tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses
sterilisasi. Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfektan dan
sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganisme yang akan
dimatikan.

BAB III METODE ANALISIS


Berikut ini tabel parameter yang dilakukan pada Analisis Total Pembersih
Lantai Berdesinfektan Merek X yaitu :
Tabel 1. Parameter Uji
No

Kriteria Uji

Satuan

1
2

pH
Koefisien fenol
Stabilitas emulsi dalam air
sadah :

Persyaratan
Fenol
dan
turunannya
6-11
Minimum 2,50

6-11
Minimum 2,50

1 : 100

Stabil

5 : 100

Stabil

Daya membersihkan

Senyawa lain

Tidak
membentuk
emulsi
Tidak
membentuk
emulsi
Maksimum 7

1) Penetapan pH (Derajat Keasaman)


Dasar :
Elektroda yang dicelupkan dalam suatu larutan akan memiliki beda
potensial antara larutan didalam dan diluar elektroda. Elektroda gelas amat peka
terhadap ion H+, maka pH (derajat keasaman) suatu larutan dapat diketahui dari
konsentrasi ion H+ dalam larutan.
Alat dan Bahan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

pH meter
Labu semprot
Air suling
Tissue
Buffer pH 4,00 dan pH 7,00
Piala gelas 100 ml 2 buah
Sampel Larutan Pembersih Lantai Berdesinfektan Merek X

Cara Kerja :
1) Alat pH meter dikalibrasi dengan menggunakan buffer pH 4,00 dan pH
7,00
2) Disiapkan larutan standar dan contoh dalam piala gelas 100 ml
3) Elektroda dicelupkan ke dalam larutan

4) pH larutan dapat langsung dibaca setelah stabil.


2) Penentuan Koefisien Fenol
Dasar :
Zat-zat antimikroba yang digunakan sebagai desinfeksi harus diuji
keefektifannya. Cara penentuan daya sterilisasi zat-zat tersebut adalah dengan
melakukan tes koefisien fenol. Uji ini dilakukan untuk membandingkan aktivitas
suatu produk desinfektan dengan daya bunuh fenol dengan kondisi tes yang sama.
Alat dan Bahan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Biakan murni Salmonella Thyphi


Nutrient Agar
Fenol Standar
Tabung reaksi
Cawan petri
Ose
Inkubator
Sampel Larutan Pembersih Lantai Berdesinfektan Merek X

Cara Kerja :
1. Dibuat standar pengenceran fenol 20 %untuk 1 : 5, 1 : 10, 1 : 15, 1 : 20
2. Dibuat konsentrasi dari desinfektan pembersih lantai untuk 1 : 70, 1 : 80, 1 :
90, 1 : 100, 1 : 110
3. Dipipet suspense bakteri sebanyak 1 ml kedalam masing-masing desinfektan,
lalu waktunya dihitung selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit
(masing-masing waktu dipipet kedalam petri steril yang sudah diberi label
lengkap sebanyak 1 ml)
4. Dituang media PCA bersuhu 40-45 OC sebanyak 15 ml atau sepertiga volume
petri dan tunggu sampai beku.
5. Diinkubasikan pada suhu 37 OC selama 24 jam (posisi terbalik)
6. Diamati hasil (pertumbuhan bakteri) dan dicatat hasilnya
Perhitungan :

Koefisien Fenol=

pembanding(formalin)
standar (fenol / pembersih lantai )

Keterangan :
3) Penentuan Stabilitas Emulsi Air Sadah

10

Dasar :
Mengukur stabilitas emulsi yang terbentuk dari pencampuran contoh
dengan air sadah.
Alat dan bahan :
1) CaCl2 anhidrat
2) MgCl2.6 H2O
3) Erlenmeyer 250 ml
4) Labu ukur 1000 ml
5) Pengaduk kaca
6) Sampel Larutan Pembersih Lantai Berdesinfektan Merek X
Cara Kerja :
1) Disiapkan larutan standar air sadah dengan konsentrasi 342 mg/liter
dihitung sebagai kalsiumkarbonat (CaCO3) dengan melarutkan 0.304
gram CaCl2 anhidrat dan 0.319 gram MgCl2.6 H2O dalam labu ukur 1000
ml dan ditepatkan hingga tanda garis dengan air suling.
2) Dipipet 1 ml contoh dan masukkan ke dalam 100 ml air sadah lalu
diaduk dengan pengaduk kaca dan dibiarkan selama 6 jam.
3) Diamati apakah terjadi suatu pemisahan lapisan dan atau apakah terjadi
endapan dari suatu gumpalan (flok).
4) Dilakukan juga untuk perbandingan contoh dan air 5 : 100 ml.
4) Uji Daya Hambat
Dasar :
Daya hambat

adalah

kemapuan suatu zat

untuk

menghambat

pertumbuhan bakteri. Uji daya hambat ini menggunakan media Antibiotik Media
1 (AM 1) yang kemudian dilubangi lalu diteteskan masing-masing konsentrasi
pembersih lantai pada lubang tersebut dan diinkubasikan pada suhu 37 OC selama
24 jam.
Alat dan Bahan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)

Labu ukur 25 ml
Labu ukur 100 ml
Labu ukur 250 ml
Labu ukur 50 ml
Pipet tetes
Pipet serologi
Bulb
Erlenmeyer 250 ml
Gelas ukur
Tabung reaksi
Cawan petri

12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)

Pembakar spiritus
Baki
Pipa kaca
Incubator
Pipet volum 2 dan 5 ml
Sampel pembersih lantai
Buffer ph 5.8 steril
Air suling steril
Suspensi bakteri
Media Antibiotik Media no 1

11

22) Cara kerja :


a. Preparasi contoh
1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Dipipet 5 ml larutan pembersih lantai ke dalam labu ukur 25 ml
3. Dipipet 2 ml ke dalam labu ukur 100 ml pekerjaan ke no. 3 (L)
4. Dipipet 2 ml ke dalam labu ukur 50 ml pekerjaan ke no. 3 (M)
5. Dipipet 2 ml ke dalam labu ukur 25 ml pekerjaan ke no. 3 (H)
b. Preparasi suspense
1. Tanam bakteri Bacillus cereus pada agar miring
2. Inkubasi pada suhu 37 OC selama 24 jam
3. Hasil inokulasi diberi larutan fisiologis lalu dirontokan dan dipindah ke
dalam Erlenmeyer kososng. Ditambahkan larutan fisiologis sampai 40 ml.
c. Pengujian
1. Dilaksanakan teknik aseptic
2. Dibuka peralatan yang dibutuhkan dan menempel label
3. Disiapkan media biakan (media AM1 steril 100 ml 40 OC ditambah 1ml
suspense bakteri)
4. Dituang media biakan 20 ml ke dalam cawan petri dan tunggu hingga
membeku
5. Dibuat sumur pada media biakan yang sudah beku (menggunakan cock
borer/pipa kaca dengan diameter 1 cm)
6. Diteteskan masing-masing pengenceran ke setiap lubang sebanyak 0.1 ml
7. Didiamkan selama 15 menit agar sampel berdifusi
8. Diinkubasikan pada suhu 37 OC selama 24 jam
9. Dilakukan pengamatan (diukur zona hambat dengan jangka sorong) dan
dicatat hasilnya.
23)

24)

12

25)

BAB IV PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan
26)

Pelaksanaan analisis PKT ini dilakukan oleh kelompok PKT-46

kelas XIII-7 yang terdiri dari :


27)

Ketua : Fajar Kurniawan Pratama

28)

Anggota : Fatimatul Azizah


29)

Hani Nur Ramadani Dehas

30)

Muhammad Harits Asyardy

B. Tempat Pelaksanaan
31)

Kegiatan PKT ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Analis

Kimia Bogor, jalan Binamarga I Ciheuleut kotak pos 2017, Baranangsiang, Bogor
Timur, Kota Bogor 16143, telepon (0251) 8323138 dengan menggunakan sarana
antara lain :
1. Laboratorium Kimia Terpadu II
2. Laboratorium Mikrobiologi
3. Laboratorium Analisis Instrumen
32)
C. Waktu Pelaksanaan
33)

Praktikum Kimia Terpadu dilaksanakan pada semester VII yang

dimulai pada minggu terakhir bulan Juli dan minggu kedua bulan September dan
minggu pertama bulan Oktober. Jadwal kegiatan secara lengkap akan disajikan
pada tabel rencana kegiatan PKT pada halaman selanjutnya.
34)
35)
36)
37)
38)

13

39) Tabel 2. Rencana Kegiatan PKT


47) Okto
46) Sept
ber
emb
2016
er
2016
50) 52) 53) 54) 55) 56) 57) 58) 59) 60) 61) 62) 63) 64) 65) 66)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
51)
69) 70) 71) 72) 73) 74) 75) 76) 77) 78) 79) 80) 81) 82) 83) 84)

40)
N

41)
42) Kegiatan
43)

67)
1

139)
5

68) Pembagian
kelompok,
rubrik
PKT
dan
pembimbing
teori
86) Konsultasi
dengan
pembimbing
104)
Peng
umpulan dan
pengesahan
Judul PKT
122)
Pemb
uatan
dan
pengumpulan
Proposal
140)
Anali
sis produk

157)
6

158)
p

Stula

159)160)161)162)163)164)165)166)167)168)169)170)171)172)173) 174)

175)
7

176)
Kons
ultasi dengan
pembimbing
194)
Pemb
uatan makalah
dan
latihan
seminar
212)
Peny
erahan
makalah
230)
Semi
nar PKT

177)178)179)180)181)182)183)184)185)186)187)188)189)190)191) 192)

248)
Peny
erahan laporan
PKT

249)250)251)252)253)254)255)256)257)258)259)260)261)262)263) 264)

85)
2
103)
3

121)
4

193)
8

211)
9
229)
1
247)
1

44) Juli
2016

45) Agus
tus
2016

87) 88) 89) 90) 91) 92) 93) 94) 95) 96) 97) 98) 99) 100)101) 102)

105)106)107)108)109)110)111)112)113)114)115)116) 117) 118) 119) 120)

123)124)125)126)127)128)129)130)131)132)133)134)135)136)137) 138)

141)142)143)144)145)146)147)148)149)150)151)152)153)154)155) 156)

195)196)197)198)199)200)201)202)203)204)205)206)207)208)209) 210)

213)214)215)216)217)218)219)220)221)222)223)224)225)226)227) 228)

231)232)233)234)235)236)237)238)239)240)241)242)243)244)245) 246)

265)
266)

14

267)
268)
269)
270)
271)

272)

BAB V ALAT DAN BAHAN

A. Kebutuhan Alat
273)
berikut
274)

Alat yang digunakan pada metode analisis dicantumkan dalam tabel


Table 3. Kebutuhan Alat

275)
N

276)
Metode

277)
er

Paramet

278)

Alat

279)
Size

280)
Jumlah

281)
1
287)

282)
pHmetri
288)

283)

Ph

285)

293)
2

295)
Fenol

286)
1 buah
292)
2 buah
298)
14 buah

299)

294)
Mikrobiolog
i
300)

284)
pH
Meter
290)
Piala
Gelas
296)
Tabu
ng Reaksi

305)

306)

307)

311)

312)

313)

317)

318)

319)

323)

324)

325)

329)

330)

331)

335)

336)

337)

341)

342)

343)

347)

348)

349)

353)

354)

355)

359)
3
365)

360)
366)

361)
Stabilitas
Emulsi Air Sadah
367)

371)

372)

373)

289)
Koefisien

301)

302)
Ping
gan Petri
308)
Jaru
m Ose
314)
Pipet
Serologi
320)
Pipet
Serologi
326)
Bulp
Pipet Merah
332)
Erlen
meyer
338)
Rak
Tabung
344)
Inku
bator
350)
Pipa
Kaca
356)
Stop
watch
362)
Erlen
meyer
368)
Erlen
meyer
374)
Labu

291)
100 ml
297)
5 x 100
mm
303)
309)
315)
5 ml
321)
1 ml
327)
333)
100 ml
339)
345)
351)
357)
363)
250 ml
369)
300 ml
375)

15

304)
19 buah
310)
2 buah
316)
1 buah
322)
2 buah
328)
2 buah
334)
4 buah
340)
3 buah
346)
1 buah
352)
1 buah
358)
1 buah
364)
2 buah
370)
1 buah
376)

377)

378)

379)

383)

384)

385)

389)

390)

391)

395)

396)

397)

401)

402)

403)

407)

408)

409)

413)

414)

415)

419)

420)

421)

425)

426)

427)

431)
4
437)

432)
438)

433)
Daya
Membersihkan
439)

443)

444)

445)

449)

450)

451)

455)

456)

457)

461)

462)

463)

467)

468)

469)

473)

474)

475)

Ukur
380)
Peng
aduk Kaca
386)
Pipet
Serologi
392)
Bulp
Pipet Merah
398)
Kaca
Arloji
404)
Nera
ca
Analitik
Sortorius
410)
Piala
Gelas
416)
Pipet
Tetes
422)
Pipet
Serologi
428)
Pema
nas
Listrik/Hot
Plate
434)
Gela
s Ukur
440)
Piala
Gelas
446)
Peng
aduk Kaca
452)
Foto
Electric
Reflectometer
458)
Piala
Gelas
464)
Pipet
tetes
470)
Jang
ka Sorong
476)
Peti
Pengering/Dr
ying Oven

1 Liter
381)
387)
1 ml
393)
399)
d = 7
cm
405)

411)400
ml
417)
423)
10 ml
429)

435)
25 ml
441)
1 Liter
447)
453)

459)
600 ml
465)
471)
477)

479)
480)
481)
482)

B. Kebutuhan Bahan
483)
berikut

Bahan yang digunakan pada metode analisis dicantumkan pada tabel

16

1 buah
382)
1 buah
388)
1 buah
394)
1 buah
400)
1 buah
406)
1 buah
412)
1 buah
418)
2 buah
424)
5 buah
430)
1 buah

436)
1 buah
442)
1 buah
448)
1 buah
454)
1 buah
460)
1 buah
466)
2 buah
472)
1 buah
478)
1 buah

484)

Table 4. Kebutuhan Bahan

485)
N

486)
etode

487)
eter

Param

488)

490)
1
495)

491)
metri
496)

pH

492)

pH

500)

501)

502)

505)
2

506)
Mi
krobiologi

507)
Koefis
ien Fenol

510)

511)

512)

493)
Buffer Solution
pH 7.00
498)
Buffer Solution
pH 4.00
503)
Larutan
Pembersih
Lantai
Berdesinfektan
508)
Larutan
Pembersih
Lantai
Berdesinfektan
513)
Nutrient Agar

515)

516)

517)

518)

Fenol Standar

520)

521)

522)

523)

Aquadest

525)

526)

527)

530)

531)

532)

535)

536)

537)

528)
Media
Antibiotik No. 1
533)
Biakan murni
Salmonella Thyphi
538)
Alkohol

540)

541)

542)

543)

545)

546)

548)
Calsium Cloride
Dihydrate

550)

551)

547)
Stabilit
as Emulsi Air
Sadah
552)

555)

556)

557)

560)

561)

562)

565)

566)

567)
Daya
Membersihkan

570)

571)

572)

497)

Bahan

489)
J
umlah
494)
0 ml
499)
0 ml
504)
0 ml

509)
0 ml

514)
75 gram
519)
50 ml
524)
00 ml
529)
gram
534)

6,

1
1

2
3
2

539)
3
00 ml
544)
1
50 ml
549)
0,
304 gram

Spirtus

553)
Magnesium
Chloride
558)
Aquadest

554)
0,
319 gram
559)
1
Liter
564)
5
ml

563)
Larutan
Pembersih
Lantai
Berdesinfektan
568)
Larutan
Pembersih
Lantai
Berdesinfektan
573)
Aquadest

575)
576)

17

569)
0 ml

574)
00 ml

577)

BAB VI ANGGARAN

578)
579)

Anggaran yang di butuhkan selama analisis sebagai berikut :


Table 5. Anggaran

580)
No.

581)

Nama Bahan

582)
ah

Juml

583)

584)
1.

585)

Sampel

586)
ml

750

587)
Rp.
7.000,00

588)
2.

589)

CaCl2

590)
0.30
40 gram

591)
Rp.
1.600,00

592)
3.

593)

MgCl2.6H2O

594)
0.31
90 gram

595)
Rp.
1.700,00

596)
4.

597)

Air Steril

598)
ml

500

599)

600)
5.

601)

Aquadest

602)
Liter

1.2

603)
Rp.
16.800,00

604)
6.

605)

Plate Count Agar

606)
gram

6.75

607)
Rp.
13.635,00

608)
7.

609)

Buffer pH 4

610)
ml

10

611)
Rp.
25.000,00

612)
8.

613)

Buffer pH 7

614)
ml

10

615)
Rp.
25.000,00

616)
9.

617)

Fenol 20%

618)
ml

10

619)
Rp.
88.000,00

620)
10.

621)

Alkohol 70%

622)
ml

300

623)
Rp.
6.000,00

624)

Total

Harga

Rp.184.735,00

625)

18

626)
627)
628)
629)
630)
631)
632)
633)
634)
635)
636)
637)
638)

639)

DAFTAR PUSTAKA

640)

Marliana, Nina, S.Si & Sri, A, Rika, A.Md. 2014. Mikrobiologi. Bogor:

SMK SMAK Bogor


641)

Maranatha. 2012. Pembersih Lantai dan Cairan Desinfektan. Bogor.

http.//repository.maranatha.edu/2633/5/0910066_chapter1.decsta=U+ved=0CA8
QFjAAahUKEwijraidjkjHAVuC04ob, 7 Agustus 2016, pkl 18.45
642)

Sulaiman, Achmad. 2013. Pengertian Desinfektan.Bogor: sulaiman

analis.blogspot.com/2013/07/pengertian-desinfektan.html, 14 Agustus 2016, pkl


20.50

19

Anda mungkin juga menyukai