KELOMPOK II
ANDIWATI
SUKMAWAN. P
SELINA
RIDWAN
DIAN
HARSIH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Sumber sebuah titik (point source) yang berasal dari sumber individual
yang menetap dan dibatasi oleh luas wilayah kurang dari 1x1 km2
termasuk di dalamnya industri dan rumah tangga.
Nutrien Agar ( NA )
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang
tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini
merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan
agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan,
untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri,
dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan
medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena
mengandung banyak N2 (Dwidjoseputro, 1994). Agar yang digunakan
dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang
digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh
yang ideal bagi mikroba (Schlegel, 1994). Agar dilarutkan dengan
komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15
menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
Dalam percobaan warna NA sebelum dilarutkan dalam aquades
adalah coklat, dan setelah dilarutkan dalam aquades berubah menjadi
kekuning-kuningan dan terdapat endapan. Jadi untuk menghilangkan
endapan tersebut maka dipanaskan dalam penangas air dengan tabung
Erlenmeyer disumbat dengan alat penyumbat. Setelah sterilisasi warna
medium menjadi agak coklat.
Setiap kali tangan pekerja yang tidak higienis dan bersih kontak dengan
bahan pangan, maka mikroorganisme yang ada di tangan dapat
berpindah ke makanan dan akan mencemari makanan (Puspitasari,
2004:14).
B. Cara Kerja
Uji Sanitasi Ruangan Pengolahan
1. Uji Kontaminasi Udara (Labolatorium PMP)
Cara Kerja sbb :
a. Siapkan cawan petri steril berisi masing masinh Nitrien Agar
(NA)
b. Letakkan cawan petri berisasi NA di ruangan dengan tutup
cawan petri terbuka penuh selama 30 mnt.
c. Tutup cawan petri dan bungkus dengan kertas pembungkus dan
inkubasi selama 3 hari ke dalam inkubator dengan suhu 30
derajat celsius/
d. Dilakukan pengamatan dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh
pada cawan..
Rumus nya adalah sbb :
HASIL
1
Jumlah koloni/cm2 = Jumlah koloni x 10P x Luas Permukaan Cawan Petri ∗
Keterangan :
Dengan hasil pada medium NA sebesar 5.2 x102dan pada medium PDA
1.4 x102 dari hasil tabel dapat dilihat bahwa kontaminasi tidak hanya dari
udara dan meja kerja, kontaminasi juga dapat terjadi dari lingkungan
seperti hal nya dari rambut pekerja atau rambut analis.
BAB 1V
KESIMPULAN
Mikroba yang tumbuh pada swab test meja kerja, kemungkinan berasal dari
kontaminasi silang dari udara dan pakaian pekerja. Hal ini mungkin terjadi karena
ruangan penuh dengan praktikan pada saat dilakukan pengujian. swab test pada
rambut berhijab juga memberikan hasil jumlah bakteri yang sangat banya, hal ini
dapat terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan rambut. Penggunaan hijab atau
kerudung mengakibatkan kulit kepala menjadi lembab dan mempercepat
pertumbuhan mikroba. Karenanya, rambut dan kain kerudung harus dijaga
kebersihannya
Pada pengujian udara di bagian belakang lab, didapat kan hasil TBUD atau
Terlalu Banyak Untuk Dihitung. Artinya pertumbuhan bakteri pada media sangat
banyak hingga tidak mmungkinkan untuk dihitung. Hal ini dapat terjadi karena
kebersihan ruangan yang kurang terjaga, serta dari kontaminasi silang praktikan
yang hadir di ruangan laboratorium pada saat penggujian dilakukan.
- FAO. 2001. The State of World Fisheries and Aquaculture 2000. Rome: FAO.