BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan logos (ilmu). Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang
bentuknya yang bersifat uniseluler. Oleh karena itu, dilakukan percobaan ini
C. Tujuan
D. Manfaat
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros = kecil, bios = hidup dan
hidup atau jasad-jasad renik. Istilah lain yang digunakan selain makhluk
hidup yang kecil atau renik ialah mikroorganisme, mikroba, protista (jasad
1992).
aseksual. Miselium fungi ini tumbuh sebagai saproba atau parasit pada
khamir adalah fungi uniseluler yang mencapai habitat cair dan lembap,
aseksual, dengan cara pembelahan sel sederhana atau dengan cara pelepasan
sel tunas dari sel induk. Beberapa khamir bereproduksi secara seksual,
Kapang atau cendawan merupakan salah satu jenis parasit yang terdiri
spesies dari tiga genus kapang ini dapat menginfeksi kulit, bulu/rambut dan
dkk, 2013).
arah proses degradasi senyawa organik di dalam tanah, khamir juga telah
Sel khamir dapat berbentuk bulat, oval, silinder, bulat panjang dengan
bentuk botol atau lemon. Dalam kultur yang sama, ukuran dan bentuk sel
khamir mungkin berbeda karena pengaruh umur sel dan kondisi lingkungan
aseptik sebagian miselium kapang ke dalam media kultur. Isolat kapang yang
meliputi ada tidaknya septa pada hifa, pigmentasi hifa, hubungan ketam
pada media PDA baru. Tahapan pembuatan preparat jamur yaitu jamur
glass yang telah diberi sedikit media PDA sebagai media pertumbuhan koloni
dan ditutup dengan cover glass. Preparat kemudian diinkubasi selama 2-3
hari didalam wadah yang telah dialasi dengan tissue lembab dan ditutup
rapat agar tidak terkontaminasi oleh spora jamur dari udara. Pengamatan
hifa (bersekat atau tidak bersekat), pertumbuhan hifa (bercabang atau tidak
bercabang), warna hifa dan konidia (bulat, lonjong, berantai atau tidak
banyak jenis jamur yang belum diketahui jumlah dan jenisnya. Jumlah
spesies jamur yang sudah diketahui hingga kini hanya kurang lebih 69.000
dari perkiraan 1.500.000 spesies yang ada di dunia. Dapat dipastikan bahwa
dkk, 2009).
lidah.
air mendidih.
RM / BM : H2O / 18,02
tidak berasa.
RM : C2H6O
berasap.
dalam eter P.
Kegunaan : Antiseptikum
RM : C4H6O6
RM / BM : C37H27N3Na2O9S3 / 799,80
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Solanum
daun-daun kecil seperti sisik pada ketiak daun terdapat tunas ketiak yang
yang berasal dari umbi tidak terdapat akar utama tetapi hanya akar halus
atau akar serabut saja yang panjangnya dapat mencapai 60 cm. Dalam tanah
METODE PERCOBAAN
1. Alat
a. Autoklaf
b. Cawan petri
e. LAF
f. Lampu bunsen
g. Spoit 10 mL dan 1 mL
h. Pisau bedah
i. Pinset
j. Pipet tetes
k. Tabung reaksi
l. Timbangan analitik
a. Alkohol 70%
b. Air suling
d. Air tuak
e. Akar kecombrang
f. Batang jati
g. Batang kecombrang
h. Bunga kecombrang
i. Batang sirih
j. Daun jati
k. Daun sirih
l. Kapas
m. Kasa
n. Kertas bekas
o. Kertas label
q. Plastik wrep
r. Ragi roti
s. Tisu
t. Yogurt plain
1. Sterilisasi Alat
b. Diambil sampel tumbuhan segar dan dicuci bersih dengan air mengalir
h. Ditanam potongan sampel ke dalam media PDA yang telah padat pada
langsung
pengenceran 10-3
langsung
terkecil.
a. Dibuat susunan batang v, objek gelas, dek gelas dan kertas saring pada
b. Disterilisai.
preparat.
A. Hasil Pengamatan
1. Khamir
KETERANGAN
GAMBAR KETERANGAN
GAMBAR
Nonspora, bentuk
Sampel yogurt
sel rods atau
dengan perbesaran
coccobacilli, dan
4
anaerob.
Nonspora, bentuk
Sampel yogurt
sel rods atau
dengan perbesaran
coccobacilli, dan
10
anaerob.
100
Sampel akar
kecombrang
Konidia
dengan perbesaran
10
yang tersebar luas di alam dan bersifat saprfit (dekomposer). Jamur atau
fungi ada yang bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan.
organisme hidup lainnya. Dalam hal ini, jamur merugikan jika dapat
adalah fungi yang bersel satu atau uniseluler ada beberapa diantaranya
alat yang akan digunakan agar terbebas dari mikroba yang tidak diinginkan.
biologis.
seperti air tuak, air tape ubi, ragi roti, yogurt dan yogurt plain. Prosedur kerja
percobaan ini dilakukan khusus di dalam LAF (Laminar Air Flow) agar udara
menggunakan mikroskop denan perbesaran 10x, 40x dan 100x. Metode yang
digunakan pada percobaan ini ada dua yaitu metode mikroskopik secara
pada kaca objek dan diberikan 1 tetes metilen blue. Kemudian, ditutup
langsung. Sampel diambil sedikit kemudian diletakkan pada gelas objek yang
diteteskan dengan larutan PDA (potatoes dekstrose agar) dan ditutup dengan
sampel tersebut tidak memiliki spora, bentuk sel rods atau coccobacilli, dan
anaerob. Pada sampel ragi roti dengan perbesaran 10 dan sampel air tuak
Jamur atau yeast yang terdapat pada yoghurt yang memiliki morfologi
berbentuk blastospora yang bulat, lonjong, silindris, oval atau bulat telur.
merupakan jamur Aspergillus sp. yang ditandai karena berwarna hijau dan
dibidang farmasi yaitu agar dapat membedakan kapang dan khamir dengan
PENUTUP
A. Kesimpulan
morfologi yakni miselium, hifa, dinding sel, dan septum. Kapang yang
digunakan yaitu kapang endofit (daun bunga dara, akar kecombrang, daun
sirih) dan khamir yang digunakan yaitu beberapa sampel (air tuak, yoghurt,
air tape singkong dan ragi roti). Perbesaran mikroskop yang digunakan yaitu
B. Saran
Saran saya pada praktikum ini agar praktikan lebih teliti dalam
Adzima, V., Faisal, J., dan Mahdi, A., 2013, Isolasi dan Identifikasi
KapangPenyebab Dermatofitosis pada Anjing di Kecamatan Syiah Kuala
Banda Aceh, Jurnal Medika Veterinaria, Vol. 7(1).
Campbell, N., A., Jane, B., Lawrence, G., M., 2003, Biologi, Jakarta:
Erlangga.
Ditjen POM RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Ilyas, M., 2006, Isolasi dan Identifikasi Kapang pada Relung Rizosfir
Tanaman di Kawasan Cagar Alam Gunung Mutis, Nusa Tenggara
Timur, Jurnal Biodiversitas, Vol. 7(3).
Kanti, A., 2004, Identifikasi Jenis Khamir yang Diisolasi dari TanahGambut
Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi, Jurnal BioSMART, Vol. 6(1).
Kusmiati, Swasono, R., T., S., N., dan Nita, I., 2007, Produksi dan
PenetapanKadar β-glukan dari Tiga Galur Saccharomyces
cerevisiae dalam Media Mengandung Molase, Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia, Vol. 5(1).
Purwantisari, S., dan Rini, B., T., 2009, Isolasi dan Identifikasi Jamur
Indigenous Rhizosfer Tanaman Kentang dari Lahan Pertanian Kentang
Organik di Desa Pakis, Magelang, Jurnal Bioma, Vol. 11(2).
Wulandari, D., Liliek, S., dan Anton, M., 2014, Keanekaragaman Jamur
Endofit pada Tanaman Tomat (Lycopercium esculentum Mill.) dan
Kemampuan Antagonisnya, Jurnal HPT, Vol. 2(1).
LAMPIRAN
A. SKEMA KERJA
Preparat ditutup
Deck glass
Pengamatan Morfologi
Oleh mikroskop (mulai perbesaran terkecil)
Gambar
1. Miselium
2. Konidia
3. Konidiofor
4. Spora
5. Kolumela
6. Metula
7. Fialid
8. Vesikel
9. Rhizoid
Capet Batang V
Objek glass
Kertas saring
Deck glass
Sterilisasi
1 tetes 1 ose
Biakan jamur
Medium PDA +
Gliserol 10%
Capet ditutup
Gambar