Anda di halaman 1dari 5

Bakteri Psikrofil

Bakteri ini hidup pada suhu rendah, yaitu antara 0-30 C. Bakteri ini banyak
terdapat di dasar lautan, daerah kutub, juga bahan makanan yang didinginkan. Bakteri
psikrofil ditandai dengan membran sel lipid kimia resisten terhadap kaku yang
disebabkan oleh dingin yang ekstrim, dan sering membuat protein antifreezes untuk
menjaga cairan ruang internal mereka dan melindungi DNA mereka bahkan dalam
suhu di bawah titik beku air .
Pertumbuhan bakteri psikrofilik pada bahan makanan menyebabkan kualitas
bahan makanan tersebut menurun/ menjadi busuk.

Habitat
a.         Laut Artik dan benua Antartika
b.        ½ luas permukaan bumi adalah laut yang suhu permukaannya 1°C - 4°C
c.         Laut dalam 1°C - 4°C
Kemampuan bakteri psikrofilik untuk bertahan pada kondisi temperatur rendah
cukup bertolak belakang dengan kelompok bakteri termofilik. Enzim yang disintesis
memiliki struktur α-heliks yang lebih banyak bila dibandingkan dengan struktur β-
sheet. Struktur α-heliks yang lebih fleksibel menyebabkan enzim tetap dapat bekerja
walaupun pada suhu yang rendah. Di samping itu, enzim bakteri psikrofil harus lebih
bersifat polar dan hanya mengandung sedikit asam amino yang bersifat hidrofobic.
Selain enzim dan protein yang teradaptasi, membran sitoplasma kelompok bakteri ini
juga telah mengalami penyesuaian dengan mengandung lebih banyak asam amino
tidak jenuh.

Adaptasi terhadap suhu rendah


a.    Memproduksi molekul osmotik :
1)   Asam amino (Prolin)
2)   Asam amino khusus (Glisin-betain)
3)   Gula tertentu (Trehalosa, Manitol)
4)   Gliserol
Perubahan pada urutan asam-amino protein (enzim), Memproduksi enzim khusus
,Adaptasi terhadap sinar berlebihan (pada tanaman) yang biasa menyertai kerusakan
akibat suhu rendah .

4.    Adaptasi enzim terhadap suhu rendah yaitu:


a.    Memiliki suhu optimum yang lebih rendah dari pada enzim dari organisme mesofil
b.    Lebih tidak tahan panas
c.    Lebih efisien dalam mengkatalisis

Spesies
Contoh bakteri psikrofil adalah:
a.         Bacillus cereus (Staphylococcus aureus)
Merupakan bakteri gram - positif , berbentuk batang , bakteri hemolitik beta endemik.
Beberapa strain yang berbahaya bagi manusia dan menyebabkan penyakit bawaan
makanan, sementara jenis lainnya dapat bermanfaat sebagai probiotik untuk hewan .
Bakteri ini menyebakan pembusukan pada buah sayur dan umbian dan jenis bakteri
yang menghasilkan racun . Racun ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit : satu
jenis yang ditandai dengan diare dan lainnya , yang disebut toksin muntah , mual dan
muntah. Guna dalam pembuatan yogurt.

b. Pseudomonas
Bakteri gram negatifaerob obligat, berkapsul, mempunyai flagella polar sehingga
bakteri ini bersifat motil, berukuran sekitar 0,5-1,0 µm. Bakteri ini tidak
menghasilkan spora dan tidak dapat menfermentasikan karbohidrat. Pada uji
biokimia, bakteri ini menghasilkan hasil negatif pada uji , Merah Metil, dan Voges-
Proskauer. Bakteri ini secara luas dapat ditemukan di alam, contohnya di tanah, air,
tanaman, dan hewan.P. aeruginosa adalah patogen oportunistik. Bakteri ini
merupakan penyebab utama infeksi pneumonianosokomial. Pseudomonas
cocovenenans, menghasilkan racun pada tempe bongkrek. Tempe bongkrek adalah
tempe yang dibuat dari ampas kelapa, jika kurang bersih bisa dijangkiti bacteri
Pseudomonas yang menghasilkan aflatoksin. Guna bakteri ini berperan dalam
pembusukan sampah organic dan pembuatan vitamin B.
 
c.         Flavobacterium
Bakteri ini berbentuk batang dan gram positif, mampu menghidrolisis arginin,
dekarboksilase lysine, tidak mampu memanfaatkan citrate sebagai sumber karbon,
deaminase triptophane, memiliki enzim gelatin, mengoksidasi glukosa, mengoksidasi
manitol, mengoksidasi sorbitol, pada uji O/F tidak memproduksi enzimurase, tidak
membentuk nitrit, dan tidak mengasamkan sukrosa. Koloni bakteri berbentuk bulat,
licin, cembung dan pigmen kekuningan. Guna pembudidayaan rumput laut dan
pembusukan sampah organik. Bakteri ini juga menyebabkan penyakit luka sirip dan
insang pada ikan, pembusukan pada telir dan penyebab meningitis pada bayi.

d.   Achromobacter,
Genus dari gram - negatif, aerobik ketat , tidak membentuk spora batang .
Tanah dan air dianggap sebagai habitat alami. Bakteri Acetobacter xylinum berperan
dalam pembuatan nata de’ coco. Bakteri ini menyebabkan pembusukan pada telur dan
daging.

e.    Alcaligenes
Merupakan bakteri gram - negatif , berbentuk batang , motil , non - nitrat
mengurangi, oksidase positif , katalase positif , alpha hemolitik , dan sitrat obligat
aerob positif yang umum ditemukan di lingkungan. Pertumbuhan yang optimal terjadi
pada sekitar 37 ° C tanpa pigmentasi. Sementara infeksi oportunistik terjadi, bakteri
umumnya dianggap non-patogen. Alcaligenes telah digunakan untuk produksi asam
amino non - standar. Alcaligenes biasanya ditemukan di tanah , air , dan lingkungan
dalam hubungannya dengan manusia. Ditemukan terutama di saluran usus, bahan
membusuk, produk susu, air, dan tanah. Kontaminasi tersebut dapat menyebabkan
terjadinya proses pembusukan pada temperatur dingin, dan juga menimbulkan
penyakit pada manusia menyebabkan infeksi oportunistik dan penyebab gejala klinis
penyakit paru. Guna menghambat pertumbuhan beberapa ganggang.

Hubungan Psikrofilik Dengan Pengawetan Pangan


Bakteri psikrofilik dapat mengganggu makanan yang di simpan terlalu lama di
dalam lemari es. Golongan bakteri yang dapat hidup pada bata-batas suhu yang
sempit, misalnya, Conococcus itu hanya dapat hidup subur antara 30 ° dan 40 ° C,
jadi batas antara minimum dan maksimum tidak terlampau besar, maka bakteri
semacam itu kita sebut stenotermik.
a.    Bakteri Bacillus cereus menyebakan pembusukan pada buah sayur dan umbian dan
jenis bakteri yang menghasilkan racun . Racun ini dapat menyebabkan penyakit.
b.    Bakteri Bacillus cereus dalam pembuatan yogurt.
c.    Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun pada tempe bongkrek.
d.   Flavobacterium guna pembudidayaan rumput laut.
e.    Bakteri Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de’ coco
f.     Bakteri Acetobacter xylinum menyebabkan pembusukan pada telur dan daging.
g.    Alcaligene kontaminasi tersebut dapat menyebabkan terjadinya proses pembusukan
pada temperatur dingin, dan juga menimbulkan penyakit pada manusia menyebabkan
infeksi oportunistik dan penyebab gejala klinis penyakit paru.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta: Djambatan

Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: PT Gramedia Pustaka     


Utama

N. Wulandari , F. Kusnandar, dan P. Hariyadi Aspek Mikrobiologi Makanan Kaleng.


Pdf

Shielderri pungky reidounna. Total Mikroba Berdasarkan Perbedaan Suhu Optimum


            “Termofilik”.2012 Tinjauan pustaka. Teknologi Hasil Pertanian Teknologi  
Pertanian Universitas Andalas ,Padang.

Anda mungkin juga menyukai