“FRIN KARBOL”
KARBOL MINYAK SEREH
Disusun Oleh:
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini dapat selesai dengan judul “Frin Karbol. Karbol
Minyak Sereh”. Makalah ini adalah suatu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah Praktikum Kimia Organik, agar dapat membantu mahasiswa dalam
memahami mata kuliah tersebut. Meskipun makalah ini telah diupayakan semaksimal
mungkin namun masih banyak kekurangan , untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun kami harapkan.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seperti yang kita tahu bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Maka perlu
diperhatikan bahwa tempat yang bersih harus diutamakan. Hal ini dikarenakan
tempat kotor dapat mencemari lingkungan dan membuat suasana menjadi tidak
nyaman. Tempat yang kotor juga mengandung banyak kuman, dimana kuman-
kuman tersebut dapat menimbulkan penyakit dan berdampak pada kesehatan.
Tempat yang kita gunakan setiap hari tentunya akan menjadi kotor apabila tidak
dibersihkan secara rutin. Salah satu contohnya adalah kamar mandi. Kamar mandi
merupakan tempat yang rentan terhadap munculnya kuman, sehingga harus rutin
dibersihkan agar tidak kotor dan menjadi sarang kuman. Untuk membersihkan
kamar mandi tersebut dapat menggunakan cairan karbol atau kreolin.
Karbol adalah cairan pembersih lantai yang dibuat dengan residu getah pinus
(arpus/gondorukem/siongka) yang telah melewati proses penyulingan sebagai bahan
dasar utamanya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian karbol ?
2. Bahan dan alat apa saja yang dapat digunakan untuk membuat karbol?
3. Bagaimana cara pembuatan karbol?
4. Apa saja manfaat penggunaan karbol?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah Praktikum Kimia Organik, serta bertujuan pula untuk:
1. Mengetahui pengertian karbol
2. Mengetahui bahan-bahan serta alat yang dibutuhkan untuk membuat karbol
3. Mengetahui cara pembuatan karbol
4. Mengetahui manfaat penggunaan karbol
4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Dapat mengetahui Pengertian Karbol
2. Dapat mengetahui bahan-bahan serta alat yang dibutuhkan untuk membuat
karbol
3. Dapat mengetahui cara pembuatan karbol
4. Dapat mengetahui manfaat dari penggunaan karbol
BAB II PEMBAHASAN
(Alam, 2012)
Pembersih lantai bersifat polar dan nonpolar. Ujung pembersih lantai yang
bersifat polar akan mengikat air, sedangkan ujung yang bersifat nonpolar akan mengikat
minyak atau kotoran organik yang bersifat nonpolar juga. Perbedaan antara pembersih
lantai dengan sabun adalah pembersih lantai lebih keras daya membersihkannya
dibanding dengan sabun (Dion, 2012).
Karbol adalah cairan yang mempunyai khas wangi yang berasal dari getah
pohon pinus (arpus) selain memberi aroma yang menyegarkan cairan ini dapat
membunuh kuman dan bakteri. Pada dasarnya karbol terbuat dari campuran Arpus,
NaOH, Camper, Pine Oil/Minyak pinus dan Air. Pada penelitian ini minyak pinus
digunakan dalam bahan dasar pembuatan karbol ditambahkan minyak sereh.
Bahan dasar pembuatan karbol adalah arpus selain itu arpus adalah bahan aktif pada
karbol, yang berfungsi membunuh bakteri. Arpus dihasilkan dari residu getah pohon
pinus, getah yang diolah memalui penyulingan akan menghasilkan minyak pinus dan
residu (arpus), bentuk arpus seperti bongkahan yang memiliki sifat mudah pecah dan
berwarna kuning kecoklatan.
Pada pembuatan karbol, Arpus yang berbentuk bongkahan ini mula-mula dihaluskan.
Penghalusan ini bertujuan agar ketika dilarutkan, arpus tercampur dengan baik oleh air
yang ditambah NaOH. Penambahan NaOH selain untuk membeningkan warna dapat
pula berfungsi untuk melarutkan endapan-endapan yang merupakan butir-butir kecil
arpus yang tak halus. Larutan coklat bening pada penelitian ini memiliki aroma khas
yang menyegarkan yang berasal dari arpus itu sendiri.
Selain aroma arpus yang menyegarkan, diberikan aroma lain pada karbol yaitu berupa
minyak sereh, campuran ini dilarutkan dalam larutan arpus yang telah homogen. Setelah
bahan tercampur sempurna inilah yang disebut karbol. Karbol yang dihasilkan berwarna
coklat gelap.
Analisa Bahan :
1. Arpus/Gondorukem
Arpus merupakan padatan yang diperoleh dengan cara penyulingan getah pinus dan
berwarna jernih kekuning-kuningan sampai kuning kecoklatan. Menurut Kirk dan
Othemer (2007) arpus merupakan resin padat yang terjadi dari getah pohon pinus.
Arpus berdasarkan sumber bahan bakunya dibagi menjadi tiga macam yaitu arpus getah
(gum rosin) diperoleh dari residu penyulingan getah hasil sadapan pohon pinus, arpus
kayu (wood rosin) yang diperoleh dari hasil ekstraksi batang kayu dengan bahan pelarut
organik kemudian larutan tersebut disuling, an arpus tall oil (tall oil rosin) yang
merupakan hasil sampingan industri pulp yang berbahan dasar baku kayu pinus.
Arpus merupakan senyawa kompleks yang larut dalam pelarut organik, yang terdidi
dari 80%-90% asam-asam resin dan sekitar 10% komponen netral. Secara garis besar
asam-asam resin dalam arpus terbagi menjadi dua golongan, yaitu tipe abietat dan tipe
pimarat. Jenis asam resin yang termasuk dalam tipe abietat terdiri dari asam abietat,
levopimarat, neobietat, palustrat, dehidroabietat, dan asam tetraabietat. Asam abietat ini
masih terisomer oleh panas dan mudah teroksidasi oleh oksigen dari udara, sedangkan
asam levopimarat yang jumlahnya sedikit sangat reaktif dan mudah terisomer menjadi
asam lainnya oleh pengaruh panas. Sedangkan jenis asam resin yang termasuk tipe
pimarat terdiri dari asam pimarat dan isopimarat. Tipe pimarat lebih stabil dibanding
kan dengan asam lainnya yang terdapat dalam arpus. Kedua tipe asam tersebut
mempunyai rumus empiris yang sama yaitu C20H30O2 (Ari, 2011).
2. Kamper
Kapur barus atau kamper adalah zat padat berupa lilin berwarna putih dan agak
transparan dengan aroma yang khas dan kuat. Zat ini adalah terpenoid dengan formula
kimia C10H16O. Zat ini ditemukan dalam kayu tanaman jenis pohon laurel kamper
(Cinnamomum camphora), pohon besar yang ditemukan di Asia, terutama di Sumatera,
Kalimantan dan Taiwan, juga pohon Dryobalanops aromatica, pohon besar yang
tumbuh di hutan Kalimantan. Kamper juga dapat disadap dari pohon-pohon jenis lain
dari keluarga laurel, misalnyaOcotea usambarensis. Daun rosemary kering (Rosmarinus
officinalis), dan keluarga tanaman mint lainnya juga mengandung hingga 20% kamper.
Kapur barus juga dapat dibuat secara sintetis dari terpentin. Zat ini biasanya digunakan
sebagai wewangian, sebagai bumbu makanan (hanya di India), serta sebagai cairan
pembalseman, untuk keperluan obat-obatan, kimia, ataupun upacara keagamaan. Bahan
pembuat kamper utama di Asia adalah selasih kamper (Wikipedia, 2017)
3. Minyak Sereh
Minyak atsiri dari sereh wangi didapatkan dengan cara penyulingan dari daun dan
batang sereh segar dengan metode destilasi uap dengan kandungan minyak atsirinya
0,5-1,2 % (Ginting, 2004). Kandungan utama dari minyak atsiri yaitu sitronellal,
geraniol, dan sitral. Jumlah kandungan senyawa yang terkandung berkaitan juga dengan
spesies tanamnnya. Jenis Cymbopogon winterianus memiliki kandung an sitronellal
geraniol yang paling tinggi (Arswendiyumna, 2006).
Komposisi kimia penyusun utama dari minyak sereh wangi adalah golongan
monoterpen, alkohol, dan aldehida, sehingga minyak atsiri memiliki sifat fisik dan
kimia yang termasuk dalam kelas alkohol. Geraniol merupakan persenyawaan yang
terdiri dari dua molekul isopropen, sedangkan sitronellol merupakan hasil kondensasi
dari sitronellal termasuk dalam grup aldehida. Dengan kandungan minyak seperti ini
maka daya menguapnya termasuk dalam golongan cepat sampai sedang (top to middle
note). Kandungan sitronellal dan sitral memiliki potensi efek biologis sebagai analgesik,
yaitu memberikan efek menenangkan dan pengurangan rasa sakit (De sousa and Damio,
2011)
Komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup kompleks, namun komponen
yang paling penting adalah sitronellal dan geraniol. Kedua komponen tersebit
menentukan intensitas bau, seta harga minyak sereh wangi. Biasanya jika kadar geraniol
tinggi maka kadar sitronellal juga tinggi. Menurut Suradikusumah (1989) kandungan
minyak atsiri batang sereh wangi adalah 0,4% dengan komponen utama sitronellal 66-
85 %. Berdasarkan penelitian pada daun tanaman sereh wangi, ditemukan kandungan
minyak atsiri sebesar 1% dengan komponen utama sitronellal dan geraniol. Terdapat
sebelas komponen dari minyak sereh yang dapat diidentifikasi dengan analisis
kromatografi gas dan spektrometri massa. Komponen-komponen trsebut adalah α-pinen,
limonen, linalool, sitronellal, sitronellol, geraniol, sitrinelil asetat, β-kariofilen, geranil
asetat, d-kadinen, dan elemol, dengan komponen utamanya adalah sitronellal (Budi,
1992).
Keterangan :
NaOH memiliki sifat sebagai pelunak dan pembersih kotoran yang kuat.
Komposisinya dapat diatur sesuai selera, namun perlu diingat terlalu banyak NaOH
dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman sereh
adalah tanaman yang memiliki sedikit macamnya dan tidak mempunyai
kandungan yang berbahaya bagi manusia. Tanaman sereh wangi dapat di
destilasi menjadi minyak sereh serta dapat dicampurkan dalam pembuatan
karbol. Karbol sereh mempunyai banyak manfaat diantaranya sebagai pembersih
lantai kamar mandi atau tempat lain diruangan rumah, dapat digunakan sebagai
anti kuman dan bakteri, serta dapat mengusir nyamuk, kecoa, lalat dan serangga
lainnya. Aroma dari minyak sereh ini dapat membuat relaksasi dengan aroma
khas alami dari sereh. Karbol sereh ini juga mempunyai prospek keuntungan
yang lumayan tinggi untuk para wirausahawan.
3.2 Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah
tentang “FRIN KARBOL” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami
buat ini ialah dengan mencari lebih banyak referensi dari berbagai sumber, baik
dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik
dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaikan semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Daftar Pustaka
2. Dokumentasi kelompok