Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan Percobaan .......................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3
2.1 Karbol .......................................................................................................... 3
2.2 Arpus ........................................................................................................... 3
2.3 Soda Api (NaOH) .......................................................................................... 4
2.4 Kamfer ......................................................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................................... 7
METODE PERCOBAAN............................................................................................ 7
3.1 Alur Skema Percobaan ................................................................................. 7
3.2.1 Alat : .................................................................................................. 9
3.2.2 Bahan : ............................................................................................... 9
BAB IV ................................................................................................................... 13
DATA HASIL PECOBAAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 13
4.1 Data Hasil Pecobaan .................................................................................... 13
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 13
4.2.1 Mohamad Fajar Setiawan ................................................................... 13
BAB V .................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 15
5.2 Saran ......................................................................................................... 15
LAMPIRAN ............................................................................................................ 17
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebersihan lantai merupakan salah satu indikasi kebersihan suatu tempat secara
umum dan dapat dikaitkan dengan penularan berbagai penyakit ataupun penyebaran
mikroorganisme. Saat ini banyak masyarakat menggunakan cairan pembersih lantai
untuk menjaga kebersihan lantai. Selain sebagai pembersih, cairan pembersih karbol
memiliki fungsi sebagai desinfektan.
Desinfektan dalam cairan pembersih lantai akan membunuh mikroorganisme yang
terdapat di lantai. Mikroorganisme tersebut antara lain adalah Escherichia coli,
Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter cloacae, Salmonella sp. Beberapa penelitian
membuktikan bahwa Escherichia coli (E. coli) termasuk salah satu bakteri yang paling
sering ditemukan di lantai (Nurina Susanti Listyawati, 2007; Rasmika Dewi Dap dkk.,
2008). Selain itu, Staphylococcus aureus (S. aureus) merupakan salah satu bakteri yang
sering ditemukan di berbagai tempat, antara lain permukaan benda, baju, lantai, tanah,
rumah sakit, bahkan pada kulit manusia dan bersifat patogen bagi manusia (Brooks et
al., 2007).
Untuk mengatasi masalah kebersihan pada lantai, maka diperlukan cairan pembersih
lantai yang efektif untuk membunuh bakteri namun tetap aman bagi manusia. Selain itu,
perlu ditambahkan fungsi lain seperti pengharum, penghilang kerak lantai untuk
menambah nilai jual dan manfaat dari cairan pembersih lantai.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Mahasiswa dapat memahami cara membuat karbol

2. Mahasiswa dapat menganalisa pH karbol

3. Mahasiswa dapat menganalisa massa karbol

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 1


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

4. Mahasiswa dapat menganalisa tekstur karbol

5. Mahasiswa dapat menganalisa bau karbol

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 2


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karbol

Pembersih lantai sekaligus pembunuh kuman, bakteri maupun jamur, tidak


hanya cocok untuk di kamar mandi saja sehingga kita betah di kamar mandi
berjam-jam, tetapi untuk semua ruangan dirumah, perkantoran, rumah sakit
dll. Mengatasi bau yang sangat membandel yang tidak bisa diatasi oleh
pewangi atau parfum apapun. Bau tidak sedap disebabkan oleh kuman atau
jamur hidup dengan memberikan cairan karbol bau tak sedap akan hilang
seketika. Juga bisa penghilang bau bangkai dengan menyiramkan cairan
karbol di bangkai tersebut. Keset dan wangi segarnya aroma pinus (bukan
cemara yang tahu selama ini), maksudnya lantai tidak licin sehingga tidak
mudah akan terpeleset umumnya untuk kamar mandi dan kususnya bagi yang
punya anak kecil. Wanginya segar nuansa pegunungan pohon pinus. Karbol +
diterjen bisa untuk membersihkan kerak-kerak yang membandel. Pembuatan
karbol Dalam pembuatan karbol ada dua cara yaitu cara dingin dan cara panas.
Cara dingin dengan menggunakan air dingin akan menghasilkan karbol
berwarna seperti kopi susu dan cara panas akan menghasilkan karbol berwarna
seperti minyak goreng.

2.2 Arpus
Getah pohon pinus di olah melalui proses penyulingan akan menghasilkan minyak
pinus yang dinamakan pine oil dan residunya dinamakan arpus
/gondorukem/gumrosin/siongka. Bentuk arpus mirip bongkahan batu berwarna coklat
TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 3


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

kekuninga-kuningan mudah pecah. Arpus inilah sebagai bahan utama sekaligus sebagai
bahan aktif pembuatan karbol atau kreolin. Arpus mengandung desinfektan cocok
untuk pembersih lantai sekaligus pembunuh kuman, bakteri dan jamur sehingga kita
terhindar penyakit. Minyak pinus (pine oil) juga berfungsi sebagai desinfektan dan juga
sebagai antiseptic.

Gondorukem (arpus) merupakan senyawa kompleks yang terdiri dari 80% - 90%
asam-asam resin dan sekitar 10% bahan netral. Asam-asam resin ini terbagi dalam dua
golongan, yaitu tipe abietat dan tipe pimarat. Tipe abietat terdiri dari asam abietat,
levopimarat, neoabietat, palustrat, dehidroabietat dan asam tetraabietat, sedangkan tipe
pimarat terdiri dari asam pimarat, isopimarat danasam isopimarat, di mana rumus
empiris kedua tipe asam tersebut sama, yaitu C20H30O2 (Kirk-Othmer, 2005). Tipe
asam pimarat yang ada dalam gondorukem Indonesia meliputi asam sandara copimarat
dan isopimarat, sedangkan tipe asam abietat meliputi asam abietat, asam palustrat,
asam dehidroabietat, asam neoabietat dan asam merkusat yang merupakan ciri khas
gondorukem dari Pinus merkusii

2.3 Soda Api (NaOH)


Natrium Hidroksida ( NaOH ) merupakan salah satu senyawa ion yang bersifat
basa kuat, kaustik dan memiliki sifat korosif dan higroskopik ( suka menyerap air ).
Dalam kehidupan kita sehari-hari,senyawa ini biasa kita sebut dengan nama "soda api"
atau "kaustik soda",namun untuk nama resmi atau nama perdagangnganya senyawa ini
biasa disebut dengan nama "Sodium Hidroksida".

Tingkat kelarutan senyawa natrium hidroksida di dalam air cukup tinggi. Pada
suhu 0 C, kelarutan natrium hidroksida berada pada kisaran 418 g/L. Pada suhu 20 C,
kelarutan natrium hidroksida berada pada kisaran 1150 g/L.Jika dilihat dari data diatas,
kita dapat menyimpulkan bahwa senyawa ini memiliki tingkat kelarutan yang sangat
tinggi. Selain itu, ada beberapa fakta-fakta penting dari natrium hidroksida yang perlu
TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 4


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

kamu ketahui, berikut ini fakta-fakta penting dari Natrium Hidroksida ( NaOH ) :

Profil Natrium Hidroksida ( NaOH ) :

1) Jenis Senyawa : Senyawa Ion

2) Bentuk : Kristal dan Bubuk Bewarna Putih dan Tidak Berbau

3) Densitas : 2,13 gr/cm

4) Titik Leleh : 318 C

5) Titik Didih : 1388 C

6) Tingkat Kelarutan Dalam Air : Suhu 0 C , 418 gr/L. Suhu 20 C , 1150 gr/L

7) Massa Molekul Relatif ( Mr ) = 40

8) Larut Dalam : Air, Methanol,Ethanol, larutan Ammonia dan Eter

9) Bahaya : Bersifat Corrosif

10) Rivalitas Asam : HCl

2.4 Kamfer
Kamper terutama dibuat dari minyak terpentin. Pohon kamper merupakan tanaman
asli Cina, Taiwan, dan Jepang. Pohon lain yang menghasilkan kamper adalah
Dryobalanops camphora, dengan kamper yang diekstrak dari pohon ini dikenal sebagai
kamper Kalimantan. Di bagian lain Asia, kamper sebagian diperoleh dari pohon
camphor basil. Kamper dengan mudah dikenali dari aromanya yang kuat dan
digunakan untuk berbagai macam pengobatan tradisional. Minyak kamper putih
memiliki kandungan safrol rendah sehingga secara luas digunakan untuk tujuan
pengobatan. Kamper pada dasarnya dikenal memiliki sifat anti-inflamasi, analgesik,
TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 5


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

obat penurun panas, ekspektoran, dekongestan, antimikroba, dan insektisida.

Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan kamper.

1. Meredakan Nyeri dan Gatal

Minyak kamper sering digunakan untuk meringankan nyeri otot dan sendi karena
efek analgesik yang dimilikinya. Saat dioleskan pada kulit, minyak kamper pertama
mendinginkan daerah yang terkena dan kemudian menghangatkan dengan
meningkatkan aliran darah. Kamper juga merangsang ujung saraf perifer, yang pada
gilirannya membantu mengurangi rasa sakit dan gatal. Minyak atau pasta kamper dapat
dioleskan untuk mengurangi rasa sakit dan kekakuan sendi yang disebabkan oleh
osteoarthritis, rematik, keseleo, dan memar.

2. Melegakan Tenggorokan

Kamper efektif meredakan batuk dan melegakan tenggorokan karena sifat


dekongestannya sehingga menjadi bahan yang umum dalam balsem gosok.

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 6


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alur Skema Percobaan


Menimbang NaOH 5 gram

Melarutkan NaOH dengan sebagian air dalam beaker glass 1000 ml


(campuran A)

Menumbuk arpus bongkahan arpus sampai halus

Mengayak hasil tumbukan arpus dan ditimbang sampai 100 gram

Memasukan Arpus yang sudah ditimbang dalam campuran A sambil


dipanaskan dan diaduk hingga homogern

Menimbang 5 gram kamfer kristal

Mengukur pine oil 5 ml dengan gelas ukur 10 ml

Memasukan kamfer kristal dalam pine oil dalam beaker glass 250 ml
sambil diaduk hingga larut sempurna (Campuran B)
TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 7


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

Memasukkan campuran B ke dalam campuran A, diaduk sampai rata,


kemudian didiamkan sampai mengendap sempurna (+10 menit)

Menyaring hasil larutan dalam beaker 1000 ml dan karbol siap


dikemas

Gambar 3.1.1 Skema Percobaan Pembuatan Karbol

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 8


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

3.2 Alat dan bahan percobaan

3.2.1 Alat :

 Penumbuk 2 buah

 Beaker glass 1000 ml 2 buah

 Beaker glass 250 ml 1 buah

 Gelas ukur 10 ml 1 buah

 Ayakan / saringan 1 buah

 Spatula 2 buah

 Neraca massa 1 buah

 Hot plate 1 buah

 Corong 1 buah

 Botol kemasa 350 ml 3 buah

3.2.2 Bahan :

 Arpus 100 gram

 Kamfer kristal 5 gram

 NaOH 5 gram

 Pine oil/minyak pinus 5 ml

 Air 1000 ml

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 9


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

3.3 Gambar Alat

Gambar 3.3.1 Beaker glass 100ml Gambar 3.3.2 Beaker glass 200ml

Gambar 3.3.3 Penumbuk Gambar 3.3.4 Ayakan/saringan

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 10


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

Gambar 3.3.5 Neraca Massa Gambar 3.3.6 Spatula

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 11


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

Gambar 3.3.7 Hotplate Gambar 3.3.8 Corong

Gambar 3.3.9 Botol plastik 350 ml

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 12


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

BAB IV

DATA HASIL PECOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pecobaan

No. Parameter Hasil Analisa

1 pH 9 ( asam )

2 Massa Akhir (tanpa endapan) 939 gram

3 Massa endapan 69.35 gram

4 Volume Akhir 1150 ml

5 Tekstur Warna putih susu, encer dan lengket

6 Aroma Aroma pine oil

Tabel 4.1.1 Data Hasil Percobaan

4.2 Pembahasan

4.2.1 Mohamad Fajar Setiawan

Pada proses pembuatan karbol bahan utama yang di gunakan ialah arpus atau
gondorukem yang merupakan residu pine oil. Arpus dalam hal ini berfungsi
sebagai desinfektan yang cocok untuk pembersih lantai sekaligus pembunuh
kuman, bakteri dan jamur sehingga kita terhindar penyakit. Selain arpus digunakan
juga bahan-bahan lainnya antara lain kamfer yang berfungsi sebagai antimikroba
juga sebagai pelega tenggorokan. kemudian ada juga NaOH yang berfungsi sebagi
basa kuat pelarut arpus selain itu NaOH juga berfungsi menaikkan pH kamfer

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 13


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

menjadi basa sehingga mempermudah dalam membersihkan lantai dari minyak


atau lemak. Lalu dipakai juga pine oil yang berfungsi sebagai pemberi aroma alami
pada kamfer, pine oil juga memiliki fungsi yang sama dengan arpus sebagai
desinfektan.

Dari hasil percobaan pembuatan karbol yang kami lakukan, didapatkan massa
bersih karbol sebesar 939 gram dan volume karbol sebanyak 1150 ml. Jika kita
menghitung massa jenisnya secara teoritis maka diperoleh massa jenis karbol
sebesar 0.82 gr/ml yang berarti massa jenis karbol lebih kecil dari masa jenis air
(1 gr/ml). Kemudian setelah menganalisa pH karbol menggunakan pH universal di
dapatkan pH karbol yaitu 9 (basa), dimana pH karbol pada umumnya ialah 8 - 9.
Sifat basa pada karbol ini disebabkan oleh penambahan NaOH sebagai basa kuat
dan sifat basa ini lah yang membuat karbol mudah untuk membersihkan lemak
atau minyak yang menempel pada lantai. Pada prosesnya kami menggunakan
metode pemanasan untuk mempercepat laju reaksi, namun produk yang kami
hasilkan berwarna putih susu dimana seharusnya warna karbol yang menggunakan
metode pemanasan ialah seperti minyak. Kami mengindikasi kemungkinan
penyebab ketidaksesuaian warna ialah karna proses pemanasan kami yang kurang
maksimal dan juga terlalu terburu buru melakukan penyaringan sebelum endapan
mengendap sempurna.

Tekstur karbol yang yang di dapatkan ialah encer dan lengket serta terdapat
gumpalan endapan (sebelum penyaringan). Gumpalan ini terjadi karena larutan
yang terlewat jenuh sehingga menyebabkan arpus tidak terlarut sempurna. Aroma
yang dihasilkan karbol dominan pada aroma alami pine oil sehingga nyaman jika
dihirup dan tidak menyebabkan sesak nafas. Setelah hasil karbol didiamkan selama
± 1 hari ternyata terbentuk endapan pada bagian bawah, hal ini membuktikan
bahwa arpus tidak terlarut sempurna. Jika terdapat endapan pada larutan karbol,
maka sebelum menggunakannya sebaiknya larutan dikocok terlebih dahulu agar
arpus dapat terdispersi secara merata pada larutan
TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 14


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan pembuatan karbol atau kreolin didapatkan pH karbol ialah 9
(basa), Kemudian massa akhir karbol (tanpa endapan) ialah 939 gram sedangkan massa
endapan karbol adalah 69,35 gram. Volume akhir karbol yang di hasilkan sebanyak 1150 m,
kemudian tekstur yang terbentuk ialah larutan encer berwarna putih susu dan sedikit
lengket jika terkena tangan. Terakhir aroma yang dihasilkan dominan pada aroma pine oil
yang merupakan aroma alami

5.2 Saran

 Pada proses penumbukan dan pengayakan arpus sebaiknya dilakukan 2 kali


untuk mendapatkan arpus yang lebih halus sehingga lebih mudah larut

 Pada proses pencampuran arpus kedalam NaOH sebaiknya dilakukan secara


sedikit demi sedikit (bertahap) agar larutan tidak cepat melewati titik
jenuh

 Setelah proses pemanasan sebaiknya larutan didiamkan dulu hingga mengendap


sempurna sebelum disaring

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 15


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

DAFTAR PUSTAKA

Riekha Pricilia.25 Oktober 2011. Keguanaan Karbol.


http://faceblog-riekha.blogspot.co.id/2011/10/memfaatkan-karbon.htm
(diakses pada 02 Desember 2017, 09:21)

Aperlius Gulo. Karbol Sereh Leviathan.


https://karbolserehleviathan.weebly.com/karbol.html (diakses pada 02
Desember 2017, 09:45)

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 16


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KARBOL

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Hasil akhir karbol setelah dikemas

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA 17

Anda mungkin juga menyukai