Anda di halaman 1dari 76

PROSES TRANSFER

ERLINDANINGSIH
DAFTAR PUSTAKA
Bird,R.B., Stewart, W.E., and Lightfoot, E.N., 2002,
Transport Phenomena, 2 ed., John Wiley and
Sons, Inc., New York.
Kessler, D.P, Greenkorn, R.A, Momentum, Heat,
and Mass Transfer Fundamentals, 1999, Marcel
Dekker Inc
Welty, J.R., Wilson, R,E., and Wicks, C.E., Rorrer,
GE, 2008, Fundamentals of Momentum, Heat,
and Mass Transfer, 5ed, John Wiley and Sons,
Inc., New York
PERSENTASE NILAI
Tugas : 25 %
Quiz : 20 %
ETS : 45 %
Daftar Hadir : 10 % 80%
Kedisiplinan, Keaktifan : 5%
POKOK BAHASAN
1. Hukum dasar transfer momentum, transfer panas, dan transfer
massa
2. statika fluida
3. persamaan umum transfer momentum, untuk neraca massa,
neraca energi, dan neraca momentum
4. Analisis makroskopis peristiwa sederhana berbasis konsep
fundamental transfer panas
5. Transfer panas secara konduksi, konveks, dan radiasi
6. Koefisien perpindahan panas pada perpindahan panas sensible,
pengembunan dan pendidihan
7. Analisis makroskopis peristiwa transfer massa sederhana
8. Perpindahan massa secara difusi dan konveksi
9. Koefisien transfer massa
10. Perpindahan massa dan panas simultan
PENDAHULUAN
Mengpa Seorang Sarjana Teknik Kimia
perlu belajar Proses Perpindahan???
Perancangan dan operasi satuan operasi teknik
kimia sangat tergantung pada sifat perpindahan
dari bahan yang terlibat.
Ada tiga pengetahuan dasar inti yang harus
dikuasai oleh seorang sarjana Teknik Kimia. Yaitu
: Teknik Reaksi Kimia, Thermodinamika dan
Proses Perpindahan
Proses Perpindahan memberikan jawaban
tentang mengapa momentum, panas dan massa
bergerak menuruni gradient.
Dari enam skala pengetahuan proses
perpindahan panas : (1) non insinyur (2) operasi
(3) perbaikan (4) perancangan satuan operasi (5)
insinyur doktor (6) insiyur doktor, spesialis
proses perpindahan Sarjana Teknik Kimia
perlu pengetahuan sampai skala 4
TIGA PENDEKATAN MEMPELAJARI
PROSES PERPINDAHAN
PENDEKATAN MIKROSKOPIS : meninjau sistem
sebagai elemen volume yang sangat kecil.
Persamaan matematika yang dihasilkan umumnya
berupa persamaan DIFFERENSIAL
PENDEKATAN MAKROSKOPIS : meninjau sistem
dengan volume yang besar dimana persamaan yang
dihasilkan berupa persamaan integral
PERPINDAHAN ANTAR FASA : mempelajari peristiwa
perpindahan antar dua fasa yang berbeda, misalnya
: padat gas, padat cair, gas - cair
KONSEP DASAR dan DEFINISI
Zat cair dan gas adalah fluida, dimana keduanya
tidak memiliki kemampuan seperti zat padat
untuk memberikan tahanan permanen terhadap
sebuah gaya yang berusaha untuk
mendeformasi.
Fluida bisa didefinisikan sebagai zat yang
terdeformasi secara kontinu jika terkena aksi
gaya geser
DENSITAS
Didefinisikan sebagai massa per satuan volume
fluida yang bisa dinyatakan m

V

Volume spesifik kebalikan dari densitas 1 V


m

Specific Gravity (s.g) : nisbah antara densitas


suatu zat terhadap densitas ait murni ( udara
pada STP jika fluidanya adalah gas)


ref
VISKOSITAS
Merupakan ukuran ketahanan fluida terhadap aliran
viskositas rendah akan mengalir lebih cepat dan
lebih bebas daripada fluida kental
Viskositas kinematik merupakan viskositas dinamik
dibagi dengan densitas fluida


Viskositas sangat tergantung pada suhu, tetapi pada
umumnya tidak tergantung tekanan
Viskositas zat cair pada umumnya dua tingkat lebih
besar daripada viskositas gas pada tekanan atmosfer
Contoh : 25oC,air = 1 centipoise dan udara = 1 x 10-2
centipoise
TEKANAN UAP
Tekanan yang dihasilkan oleh molekul bebas
pada permukaan zat cair, atau oleh fluida pada
molekul molekul di permukaan
Jika tekanan atmosfir standard (1.013x105Pa)
dipilih sebagai referensi, tekanan terukur
(tekanan gage). Tekanan gage positif adalah
tekanan di atas atmosfer. Tekanan gage negatif
(vakum) adalah tekanan di bawah atmosfir
Jika tekanan nol dipilih referensi (tekanan
absolut)
Tekanan absolute = tekanan atmosfir + tekanan gage
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan zat cair adalah kerja
yang harus dilakukan untuk membawa molekul
dalam jumlah yang cukup untuk membentuk
satu satuan luas permukaan dari dalam zat cair
ke permukaan
Tegangan permukaan adalah kecenderungan
permukaan zat cair berkelakuan seperti
membran elastis yang tertarik
KAPILARITAS
Kenaikan atau penurunan zat cair di dalam
sebuah pipa kapiler disebabkan oleh adanya
tegangan permukaan
Kenaikan atau penurunan tersebut tergantung
pada besarnya kohesi dan adhesi zat cair relatif
terhadap dinding wadahnya
Zat cair di dalam pipa kapiler naik jika mereka
membasahi (adhesi > kohesi) dan turun jika tidak
membasahi (kohesi > adhesi)
TIPE TIPE FLUIDA
1. Fluida Newtonian : menunjukkan viskositas yang
tidak tergantung kepada laju perubahan shear
stress dan mengikuti hukum viskositas Newton,
biasanya diwakili oleh gas dan liquid encer yang
memiliki rumus molekul sederhana
dv

dy
2. Fluida non-Newtonian : menunjukkan viskositas
yang tergantung pada laju perubahan shear stress,
biasanya campuran kompleks (slurry,gel,larutan
polimer
Tipe tipe fluida non-Newtonian

Bingham-plastic : menahan shear stress yang kecil


tetapi mengalir dengan mudah pada shear stress yag
lebih besar , pasta gigi, jelli, berupa slurry
Pseudo-plastic : sebagian besar fluida non-Newtonian
masuk dalam kelompok ini. Pada shear stress rendah,
fluida lebih kental daripada fluida Newtonian, dan
pada shear rate tinggi, viskositas lebih rendah
Fluida dilatant : viskositas bertambah dengan
bertambahnya gradien kecepatan, fluida ini tidak
lazim, contohnya suspensi kanji dan pasir
Fluida non-Newtonian yang perilakunya tergantung
waktu bila dikenai shear

fluida thixotropic : viskositas mengecil dengan


waktu bila dikenai gaya shear, cat jelly thixotropic
fluida rheopectic : viskositas naik dengan waktu
bila dikenai gaya shear, suspensi gypsum dalam air
fluida visco-elastic : beberapa fluida memiliki sifat
elastis, yang membuatnya mengerut kembali jika
gaya shear dilepaskan, putih telur
Fluida incompressible : jika tidak begitu
dipengaruhi oleh perubahan tekanan, sebagian
besar liquida
Fluida compressible : dipengaruhi oleh perubahan
tekanan
gas ideal PV nRT

Gas non-Ideal
PV ZnRT
STATIKA FLUIDA
Pada umumnya, studi tentang perpindahan
momentum dibagi menjadi dua cabang
Statika fluida : mempelajari fluida dalam keadaan
stimbang tanpa gaya geser (shear stress)
Dinamika fluida : perilaku fluida ketika sebagian
fluida bergerak relatif terhadap bagian fluida yang
lain
Diperkenalkan mengenai konsep teknan dn akan
membuktikan bahwa tekanan memiliki harga
tertentu pada ketinggian tertentu.
Ditunjukkan bagaimana gaya gaya dalam fluida
statis berubah terhadap kedalaman menurut
persamaan hidrostatis
Beberapa fakta dalam fluida statis
yang perlu diingat
Tidak ada gaya geser (shear force) yang bekerja pada
fluida statis
Gaya yang bekerja antara fluida dan permukaan
batas bekerja dengan sudut yang tegak lurus
terhadap batas tersebut
Untuk sebuah elemen fluida statis, elemen tersebut
akan berada dalam kesetimbangan jumlah
komponen gaya gaya dalam segala arah sama
dengan nol
Jumlah momen gaya elemen di sekitar suatu titik
juga harus sama dengan nol
Tekanan
Suatu fluida akan memberikan gaya normal
(tegak lurus) pada suatu permukaan yang
berkontak dengannya
Jika permukaan tersebut berukuran besar, gaya
akan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.
gaya
tekanan
luas dim ana gaya be ker ja

F
p
A
Hukum pascal untuk tekanan pada
sebuah titik
Hukum ini membuktikan bahwa tekanan bekerja
sama besar dalam semua arah
Fluida tersebut diam sehingga kita tahu bahwa
tidak ada gaya geser, dan bahwa semua gaya
bekerja pada sudut yang benar
Ps bekerja tegak lurus terhadap permukaan ABCD
Px bekerja tegak lurus terhadap permukaan ABFE
py bekerja tegak lurus terhadap permukaan FECD
Karena fluida diam, dalam kesetimbangan, jumlah
gaya arah manapun adalah nol
Gaya karena px
Fx , x p x xLuas ABFE p x xy

Komponen gaya dalam arah x karena ps


Fx , s p s xLuas ABCDx sin
y
p s sz p s yz
s
Perlu diingat bahwa sin y / s komponen gaya
dalam arah x karena Py
Fx , y 0

Dalam kesetimbangan
Fx , x Fx , s Fx , y 0
p x xy p s yz 0

px p

Dengan cara yang sama, jumlahkan gaya gaya


dalam arah y
Fy , y p y xLuas EFCD p y xy
Komponen gaya karena Ps
Fy , s p s xLuas ABCDx sin
x
p s sz p s xz
s
Ingat bahwa sin x / s komponen gaya
karena Px
Fy , x 0
Gaya karena gravitasi
berat berat jenis volume elemen
1
g xyz
2
Pada kesetimbangan
Fx , x Fx , s Fx , y berat 0


p y xy p s xz pg xyz 0
1
2

Elemen tersebut kecil, dengan kata lain x,yz


adalah kecil, sehingga dapat diabaikan
p y ps

p x p y ps
Variasi tekanan secara vertikal dalam
fluida statis
Gaya karena P1 pada A
(keatas) = p1 A
Gaya karena P2 pada A (ke
bawah) = p2 A
Gaya karena berat elemen (
ke bawah) = mg

densitas massa volume


gA z 2 z1
Ambil arah ke atas sebagai positif, dan keadaan
setimbang kita memiliki

p1 A p2 A gAz 2 z1 0
p1 p2 gAz 2 z1

Jadi dalam suatu fluida dengan adanya gravitasi,


tekanan berkurang dengan bertambahnya
ketinggian z z z
2 1
Kesamaan Tekanan pada Ketinggian
Sama dalam Fluida Statis
p1 A p2 A

p1 p2
Jadi terlihat jelas
bahwa tekanan
pada arah
horisontal adalah
nol
pD p A gz

Dan pC p B gz
sehingga p A gz pB gz

p A pB
Persamaan umum untuk variasi
tekanan pada fluida statis
Gaya gaya yang bekerja pada
elemen
pA bekerja dengan sudut yang
sesuai terhadap ujung muka
pada z
p p Abekerja dengan sudut
yang sesuai terhadap ujung
muka pada z z
mg berat elemen yang be ker ja dalam arah vertikal ke bawah
densitas massa volume gravitasi
Asg
Dalam keadaan setimbang
pA p pA gAs cos 0
p gs cos
p
g cos
s

jika kita ambil limit s 0


dp
g cos
ds
Jika = 90 maka s adalah pada arah x atau y
(horisontal)
dp dp dp
0
ds 90o dx dy
Jika = 0, maka s dalam arah z (vertikal)
dp dp
g
ds 0o dz

Sehingga dapat disederhanakan menjadi


p 2 p1
g
z 2 z1
Tekanan dan Head
Hubungan antara tekanan dan ketinggian untuk
fluida statis di bawah pengaruh gravitasi dapat
dinyatakan
dp
g
dz

Persamaan dasar statika fluida Persamaan


Barometrik
Dalam fluida statis
berdensitas konstan,
persamaan di atas bisa
diintegralkan, menjadi

p gz kons tan ta

Pada zat cair dengan


permukaan bebas, tekanan
pada sembarang kedalaman
z diukur dari permukaan
bebas sehingga z=-h,
memberikan tekanan
p gh kons tan ta
Pada permukaan fluida pada umumnya
berhubungan denga tekanan atmosfer, jadi
p gh p atm

Tekanan di atas atau di bawah atmosfer


p gage gh

Tekanan batas bawah tekanan adalah nol


(vakum sempurna) . Tekanan yang diukur di
atas dasar absolut

pabs gh p atm
Contoh : suatu tangki berisi minyak dengan
densitas 917 kg/m3. tinggi tangki adalah 3.66 m
(12ft) dan bagian atas tangki terbuka ke udara (
tekanan absolut adalah 1 atm). Ketinggian
permukaan dalam tangki adalah 3.05 m(minyak)
(10ft)dan juga berisi 0.61 m air di dasar tangki.
Hitung tekanan dalam Pa dan Psia pada bidang
3.05m dari dasar tangki dan pada bidang dasar.
Hitung juga tekanan gage pada bidang dasar
tangki
g
p1 p0 h1 min yak
gc
lbm lbf
p1 14,696 10 ft 0,917 62.43 3 1 18,68british
1
2
ft lbm 144in / ft
2
Tekanan pada bidang 2
g
p 2 p1 h2 air
gc
lbm lbf
p 2 18,68 2 ft 1 62.43 3 1 19,55british
1

2
ft lbm 144in / ft
2

Tekanan gage
P gage = 19.55-14.696= 4.85 psig
Untuk gas ideal densitas bisa dinyatakan
PM

RT
Jika digabung dengan persamaan barometrik
dP PM
g
dz RT
Diintegrasi, menghasilkan

gMz
P2 P1 exp
RT
Contoh : pada permukaan laut tekanan atmosfer
adalah 14.7 psia (1 atm) dan suhunya 70oF.
Anggap suhu tak berubah dengan ketinggian.
Hitung tekanan9dalam atm) pada ketinggian
1000ft di atas permukaan laut

32.2 ft / s 2 29lbm / lbmol 1000 ft ft 2 lbf .s 2


P2 1exp
2 3
. 2
.
10.73lbf / in . ft / lbmol.R 530R 144in 32.2lbm. ft

P2 = 0.965 atm
Gaya Tekan pada Permukaan
Fluida statis hanya dapat menimbulkan gaya tekan
pada suatu permukaan yang berkontak dengan
fluida tersebut
Gaya tekan pasti bekerja normal (tegak lurus)
terhadap permukaan karena tekanan adalah gaya
normal (tegak lurus) per satuan luas
Untuk permukaan yang luasannya sangat kecil dA
dF Pd 1
Untuk permukaan datar semua vektor diferensial dF
menunjukkan pada arah yang sama
Sehingga gaya total bisa dicari dengan
mengintegralkan pers (1)
F PdA
2

Jika tekanan pada seluruh permukaan konstan,


mis : permukaan berukuran sedang yang
terpapar ke gas, atau permukaan datar horisontal
terpapar ke fluida diam, maka

F PA 3
Contoh 1
Sebuah tangki penyimpan minyak memiliki atap
datar horisontal berbentuk lingkaran yang
diameternya 150ft. Tekanan atmosfer adalah
14,7 psia. Berapa gaya atmosfer yang diberikan
ke atap?
Penyelesaian
Dari pers (3), gaya yang diberikan ke atap adalah
lbf 2
F PA 14,7 2 150 ft 144 2
2 in
in 4 ft
3,74 10 7 lbf 166,4
Contoh 2
Lapisan air hujan yang dalamnya 4 in terkumpul di
atas atap tangki penyimpan minyak contoh (1).
Berapakah gaya tekan yang diberikan kepada atap
tangki?
Penyelesaian :
Tekanan yang diberikan oleh air hujan pada atap
tangki adalah

lbm ft 4 lbf s 2
Pgage gh 62,3 3 32,2 2 ft
ft s 12 32,2lbm ft
lbf lbf
20,8 2
0,144 2
0,996kPa
ft in

Jadi gaya yang diberikan oleh air hujan adalah


lbf
F PA 20,8 2 150 ft
2

in 4

3,67 10 lbf 1,63


5
Untuk bentuk tak beraturan kita bisa
menggunakan gagasan tentang titik pusat pada
sebuah bidang
Gaya total pada suatu permukaan dengan luas
penampang A yang tercelup pada suatu fluida
dengan densitas konstan dapat dicari
(berdasarkan tekanan gage)dengan pers (2).
Substitusi pers p gage gh untuk tekanan
gage diperoleh

F g hdA 4
Kalikan pers (4) dengan A/A, didapatkan

F gA
hdA 5
A
hdA / A adalah definisi dari hc, titik pusat
kedalaman diukur dari permukaan bebas. Pers
(5) disederhanaka menjadi
F gAh 6

Untuk mencari titik pusat tekanan, titik di mana


gaya total pada luasan terpusat
Fhc. p. hPdA 7
A

Substitusi untuk tekanan menghasilkan


Fhc. p. 2
gh dA 8
A
Substitusi pers (6) ke pers (8), menghasilkan
1
hc. p. dA
2
h
Ahc A
9

Contoh 3
Pintu penutup (Lock gate) suatu saluran (kanal)
berbentuk persegi empat dengan lebar 20m dan
tinggi 10m. salah satu sisi pintu berhubungan
dengan udara dan sisi lain bersentuhan dengan air
yang tinggi permukaan atasnya sama dengan tinggi
pintu. Tentukan gaya total pada pintu penutup
Penyelesaian :
Gaya bersih adalah gaya yang diberikan oleh air di
depan pintu dikurangi gaya yang diberikan oleh
atmosfer di belakang pintu. Pada jarak vertikal
pendek yang terlibat, tekanan atmosfer bisa
dipandang konstan = Patm. Jadi gaya yang diberikan
pada belakang pintu adalah PatmA, di mana A
adalah luas pintu. Tekanan pada sembarang titik
dalam air diberikan oleh
P2 P1 g z 2 z1
Di sini didefinisikan W sebagai lebar pintu dan h
sebagai kedalamandi bawah permukaan air
bebas, maka gaya pada air adalah
Fair PdA Patm gh dA Patm A g hWdh

10 m
h 2
Patm A gW
2 0

Gaya bersih dalam arah x adalah


10 m
h 2
Fbersih Fair Fudara Patm A gW Patm A
2 0
Kedua suku tekanan atmosfer saling meniadakan,
maka
Fbersih Fair Fudara
h 10 m
kg m h 2
N s2
998,2 3 9,81 2 20m
m s 2 h 0 kg m

9,80MN 2,20 10 6 lbf


Contoh 4
Sebuah bendungan berbentuk segitiga dengan
panjang melintang ujung atas 100ft dan
dalamnya 75ft. Bendungan terisi air sampai ke
puncak pada salah satu sisi, sisi lain terpapar ke
atmosfer. Berapakah gaya bersih pada
bendungan
Seperti contoh (3), suku tekanan atmosfer saling
menghilangkan sehingga kita bisa menghemat
tenaga denga mengerjakan problema tekanan
gage. Integralkan secara lagsung pers (4) dengan
dA = W dh didapatkan
F g hWdh

Di sini
h
W 1001
75 ft
sehingga
h
F g 100 ft h
1 75 ft
dh

75 ft
h 2
3
F g 100 ft
h

2 3 75 ft 0
lbm ft 75 ft 2 75 ft 3 lbf s 2
62,3 3 32,2 2 100 ft
ft s 2 3 75 ft 32,2lbm ft

5,84 10 6 lbf 26,0MPa

Gaya ini juga bisa dicari dengan pers (6). Dalam


hal ini titik pusat kedalaman sama dengan titik
pusat bangun segitiga

hc 75 ft 25 ft
1
3
Dan luas segitiga adalah

A 100 ft 75 ft 3750 ft 2
1
2
Sehingga

lbm ft lbf s 2
F gAhc 62,3 3 32,2 2 3750 ft 2 25 ft
ft s 32,2lbm ft

5,84 10 6 lbf 26,0MPa


Untuk bidang datar vertikal dan horisontal, gaya
dengan mudah dapat dihitung dengan pers (2).
Untuk bidang miring, komponen gaya tekan
horisontal dan vertikal diberikan
dFx P sin dA 10
dFy P cos dA 11

Contoh 5
Sebuah bendungan yang dipasang pada sudut
70o dari horisontal. Panjang bendungan adalah
20ft dan lebarnya 10ft dan berisi air sampai pada
puncaknya. Berapa gaya bersih karena air
tersebut pada arah yang tegak lurus bendungan?
Berapakah komponen x dan y nya?
Di sini digunakan pers (2)
dan seperti sebelumnya,
konstribusi atmosfer saling
meniadakan, sehingga bisa
digunakan tekanan gage :

F PdA Wg hdz

Di mana z adalah jarak yang


diukur ke bawah dari
puncak bendungan. maka

h z sin
z 20 ft
z 2
F Wg sin
2 z 0
lbm ft
10 ft 62,3 3 32,2 2 0,9397
20 ft

2
lbf s
ft s 2 32,2lbm s 2
1,17 10 5 lbf 520,3kN
z 20 ft
z
2
Fx P sin dA Wg sin
2

2 z 0

F sin 1,17 10 5 lbf 0,9397

1,10 10 5 lbf 489kN


z 20 ft
z 2
Fy P cos dA Wg sin cos
2 z 0
F cos 1,17 10 5 lbf 0,342

4,0 10 4 lbf 177,9kN

Disini tanda minus menunjukkan bahwa arah gaya


adalah ke bawah

Komponen gaya total arah x dan y dapat dicari dengan


mengintegralkan pers (10 dan 11). Berlaku untuk
sembarang jenis permukaan. Untuk permukaan yang
rumit pers (10 dan 11) diintegrasi menghasilkan
Fx P sin dA Pd proyeksi x dari A 12

Fy P cos dA Pd proyeksi y dari A 13

Contoh 6
Sebuah bendungan dibangun dari sebuah pipa
silinder besar berdiameter 10ft dan panjang 3ft.
Hitung komponen gaya fluida vertikal dan
horisontal bersih pada bendungan ini
Penyelesaian :
P gh g r r cos
dA Wrd

jadi

Fx P sin dA Wg r r cos sin rd
0

1
Wgr cos sin 2Wgr 2
2 2

2 0
lbf s 2
2 3 ft 62,3 3 32,2 2 5 ft
lbm ft 2

ft s 32,2lbm ft
9345lbf 41,57kN

Fy P cos dA Wg r r cos cos rd
0

2 1 1 2
Wgr sin sin cos Wgr
2 2 0 2

lbf s 2
2 3 ft 62,3 3 32,2 2 5 ft
lbm ft 2

ft s 32,2lbm ft


Fx 7340lbf 32,65kN
4
Dari contoh(3) untuk persegi empat gaya pada
arah x adalah
h2
Fx gW
2
Gaya Apung
Hukum gaya apung (gaya tekan ke atas) yang
ditemukan Archimedes dalam abad ketiga SM,
yaitu :
1. Benda yang tercelup di dalam suatu fluida
mengalami gaya apung (buoyancy force)
sebesar berat benda fluida yang dipindahkannya
2. benda yang terapung memindahkan fluida yang
beratnya sama dengan berat benda tersebut
Sebuah balok kayu
Gaya gaya yang bekerja
pada arah horisontal saling
meniadakan
Gaya gaya yang bekerja
pada arah vertikal : gaya
gravitasi dan gaya tekan
total di seluruh permukaan
balok, yang keduanya
memiliki besar yang sama
dan berlawanan arah
Resultan gaya pada balok
F Pdasar Patas xy B gHxy
Beda tekanan Pdasar Patas dapat dinyatakan sebagai
liq gh udara g H h sehingga
F liq ghxy udarag H h xy B gHx
Atau
F liq B gVliq udara B gVudara 14

Jika liq B , resultan gaya apung akan


menyebabkan balok tenggelam. Dalam hal benda
tenggelam, gaya apungnya adalah
liq gV B
Contoh 7
Balon helium berada pada tekanan dan suhu
yang sama seperti udara disekitarnya 91 atm,
20oC) dan memiliki diameter 3 m. berat kulit
plastik balon dapat diabaikan. Berapa banyak
beban yang dapat diangkat kertas oleh balon
tersebut
Penyelesaian :
Gaya apung adalah berat udara yang dipindahkan
Fapung udara gVbalon
Berat helium
Whel hel gVbalon

Beban yang dapat diangkat balon :

Beban Fapung Whel Vbalon g udara hel

Vg
P
M udara M hel
RT

3m 2
39,81m 1atm
6 s
8,2 10 5 m 3 atm / mol K 293,15 K
g g kg N s2
29 4
mol mol 1000 g kg m

= 144,2N = 32,4lbf
Contoh 8
Sebuah balok kayu mengapung pada antarmuka
lapisan bensin dan lapisan air. Berapa fraksi kayu
yang di bawah antarmuka
Penyelesaian :
Di sini berat kayu sama dengan gaya apung, yang
sama dengan berat kedua fluida yang
dipindahkan
Vkayu kayu g Vair air g Vben sin ben sin g

Dibagi dengan g air


Vkayu sg kayu Vair Vben sin sg ben sin
tetapi

Vkayu Vair Vben sin


Pengukuran Tekanan : Manometer
Integrasi pers
dP
g
dz

Antara titik C dan D dalam


fluida manometer
didapatkan

Patm PC m gd 2 15
Dan kemudian integralkan antara titik B dan A
dalam fluida tangki, diperoleh

PA PB T gd1 16

Karena prinsip pascal mensyaratkan bahwa


tekanan dalam fluida diam adalah sama semua
titik dengan ketinggian yang sama, maka kedua
pers di atas digabung menjadi
PA Patm m gd 2 T gd1 17
Dengan menggunakan
pers Bernoulli, laju alir
volumetrik fluida dapat
dihubungkan dengan
beda tekanan sebagai
2P1 P2 18
Q Ao Cd

1 4
Dengan ketinggian titik
1 dan 2 sama, masing2
terhubung dengan
aliran sebelum dan
sesudah oriface, maka
pers 17, menjadi
P1 P2 m gz 19
Pers 19 disubstitusi ke pers 18
2 m gz 20
Q Ao Cd

1 4
Contoh 9
Sebuah manometer digunakan untuk mengukur
head atau pressure drop sebuah flow meter
(oriface). Fluida dalam manometer adalah air raksa
(m = 13,6 g/cm3) dan fluida yang mengalir adalah
air (=1,00 g/cm3). Pembacaan pada manometer
adalah 32,7 cm. hitunglah beda tekanan dalam
N/m2 menggunakan sistem satuan SI
Penyelesaian :
Dengan pers 19 dan dengan merubah satuan
dan z, beda tekanan adalah

P1 P2 m gz


13.6 1 1000kg / m 3 9,8066m / s 2 32,7 / 100m

4,040 10 4

Anda mungkin juga menyukai