Anda di halaman 1dari 38

Transport Phenomena

Dosen : Dr. Herti Utami, S.T., M.T.


Kode Mata Kuliah/ SKS :
CHE 616206/ 3 SKS
• Konsep dasar perpindahan momentum dan
fluida Newton yang mencakup tentang
Newtonian fluid dan non Newtonian fluid,
konsep dasar transfer momentum secara
molekuler dan hukum Newton, transfer
momentum secara aliran, perpindahan
momentum aliran laminar satu dimensi
dalam cairan dan padatan
Transfer Momentum
• Mencakup studi mengenai gerakan fluida dan
gaya-gaya yang menghasilkan gerakan ini.
• Bagian dari transport phenomena atau
fenomena perpindahan, salah satu bagian
mekanisme di mana partikel berpindah dari
satu tempat ke tempat lain (transfer
momentum, transfer massa dan transfer
panas)
Fenomena perpindahan
• Ditemui dalam berbagai aspek kehidupan
• Definisi : Fenomena fisik yang terjadi pada
saat sistem berada jauh dari keadaan
setimbang
• Sesuatu yang berpindah : flux
• Kondisi proses menciptakan suasana kondusif
untuk terjadinya perpindahan Panas,
Momentum dan Massa
Apa momentum itu?
• Hasil kali antara massa (m) dan kecepatan (v)
disebut momentum, biasanya dilambangkan
dengan huruf P, sedangkan
• gaya (F) dikalikan dengan rentang waktu (Δt)
disebut impuls. Impuls sama dengan
perubahan momentum
• Benda diam memiliki momentum sebesar nol
satuan.
• Benda yang bermassa m dan bergerak dengan
kecepatan v, memiliki momentum sebesar mv.
• Momentum sebuah benda dapat berpindah
ke benda lain jika antara keduanya terjadi
persentuhan atau adanya interaksi gaya antara
dua benda.
• Jumlah momentum sebelum dan sesudah
interaksi adalah sama.
• Momentum pada sebuah sistem adalah kekal.
• Momentum berkaitan dengan gerak dan gaya
dan oleh karena itu secara langsung berkaitan
pula dengan kerja dan energi. Sederhananya
adalah bahwa momentum berkaitan erat
dengan perilaku dinamika benda.
• Azas-azas momentum tersebut diterapka
terhadap FLUIDA. Boleh dikatakan bahwa
transfer momentum identik dengan mekanika
fluida
Fluida itu apa?
• (Welty) fluida didefinisikan sebagai substansi
yang berdeformasi (mengalami perubahan
bentuk) secara kontinyu (secara terus-
menerus) bila dikenai tegangan geser (ketika
fluida dalam keadaan diam maka tidak
mungkin ada tegangan geser)
• Sesuatu yang dapat mengalir, sering disebut
sebagai zat alir
Pada transfer momentum fluida dibayangkan
sebagai obyek yang terdistribusi kontinyu
• Fluida selalu mempunyai bentuk yang dapat berubah
secara kontinyu seperti wadahnya, sebagai akibat gaya
geser (tidak dapat menahan gaya geser)

CAIR:
• Molekul-molekul terikat secara longgar namun tetap
berdekatan
• Tekanan yg terjadi karena ada gaya gravitasi bumi yg
bekerja padanya
• Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang

GAS:
• Molekul bergerak bebas dan saling bertumbukan
• Tekanan gas bersumber pada perubahan momentum
disebabkan tumbukan molekul gas pada dinding
• Tekanan terjadi tidak tegak lurus pada bidang
• Apa penyebab terjadinya deformasi?
Jawabannya adalah gaya. Sebuah benda yang
tidak sanggup menahan gaya yang bekerja
padanya akan menyebabkan bentuknya
berubah.
• Fluida tidak sanggup mempertahankan
bentuknya karena ikatan antar molekul fluida
tersebut sangat lemah, yang jenis ikatannya
adalah ikatan Van der Waal.
• Shear stress adalah gaya yang bekerja pada
luas permukaan benda yang sejajar dengan
arahnya sendiri.
Perpindahan momentum/transfer momentum :
semua kejadian yang menyangkut aliran atau
gerakan fluida, atau berpindahnya momentum
dari kecepatan fluida yang tinggi menuju ke
kecepatan fluida yang lebih rendah.
Macam-macam aliran fluida :
• Aliran Laminar : bagian-bagian fluida bergerak
melalui jalur-jalur yang sejajar satu dengan
yang lain dan tetap mengikuti arah alir
• Aliran turbulen : terdapat banyak aliran
bergolak ke samping meninggalkan arah alir.
VISKOSITAS DAN MEKANISME TRANSPORT
MOMENTUM
Sub-Pokok Bahasan
• Hukum Newton tentang Viskositas
• Fluida Non-Newtonian
• Efek Tekanan dan Temperature pada Viskositas
• Teori Viskositas Gas pada Densitas Rendah
• Teori Viskositas Cairan
VISKOSITAS DAN MEKANISME TRANSPORT
MOMENTUM (Chapter 1, Bird)
• Fenomena / Kelakuan aliran fluida viskos (viscous)
• Viskositas adalah ketahanan aliran (kekentalan)
• Viskositas merupakan sifat fisik bahan/material serta berubah
terhadap fungsi temperatur
• Contohnya adalah aliran air, pelumas
• Bagian ini akan membahas analisis kuantitatif terhadap
viskositas gas dan cairan
• Perhatikan akibat dari perpindahan massa yang bergerak
(momentum)
Transfer Momentum (Mekanika Fluida)
• Statika fluida (fluida diam)
• Dinamika fluida (fluida bergerak)
Ketika fluida bergerak pada arah x, pararel dengan
permukaan solid, fluida tersebut memiliki
momentum pada arah x, dengan konsentrasi ( )
Dengan difusi acak molekul, maka ada perpindahan
molekul pada arah y. Maka momentum pada arah
x berpindah ke arah y pada lapisan yang bergerak
lebih cepat ke lapisan yang bergerak lebih lambat.
HUKUM NEWTON TENTANG VISKOSITAS

• Analisis aliran fluida (gas atau cairan)


• Perhatikan fluida yang terletak diantara dua pelat dengan luas
A dan jarak Y (garis hitam pada gambar)
• Pelat digerakkan dengan kecepatan V
• Gaya F bekerja pada pelat

Momentum berpindah
dari bawah (posisi 1) 2
ke atas (posisi 2) 1
• Momentum adalah produk dari massa dan kecepatan
momentum = m x V
momentum = massa x kecepatan

Fluida menerima perpindahan momentum dari pelat yang bergerak


• Pada kondisi stabil/teratur (steady), gaya F yang dibutuhkan pada
pelat (aliran laminar) :

Analisis gaya dari sumbu y = 0 sampai y = Y :

 adalah viskositas / kekentalan.


Perhatikan aliran yang terjadi di dalam fluida
Fluida dianalisis sebagai lapisan-lapisan.
Tiap-tiap lapisan fluida bergerak
Gaya F disebut gaya geser
• Gaya per luas sebanding dengan penurunan kecepatan pada arah Y
• Dari persamaan Hukum Newton untuk viskositas diperoleh
persamaan

• Maka shear stress/tegangan geser (force per unit area)


Atau dapat dituliskan Hukum Newton

• Shear stress dapat disebut tegangan geser : gaya


yang bekerja per satuan luas sejajar dengan arah
x
Laju alir momentum (fluks momentum)
• Banyaknya momentum per satuan waktu yang
melewati satu satuan luas ke arah y
arah kecepatan V ke arah x
arah perpindahan momentum ke arah y
Macam-Macam Fluida
• Fluida Newton : fluida yang mengikuti hukum
Newton, fluida Newtonian (μ tetap pada suhu
tertentu)
• Fluida non Newtonian : Bingham model,
Oswald-de Waele model, Eyring model, Ellis
Model, Reiner-Philippoff model (contoh pasta,
aspal cair dsb). Fluida yang viskositasnya
tergantung pada tekanan, suhu, dan faktor-
faktorlain (waktu)
Hubungan antara τ dengan (dVx/dy) untuk berbagai jenis
fluida adalah seperti pada gambar berikut.
Di dalam fluida yang mengalir ada 2 jenis
perpindahan momentum :
• Perpindahan momentum secara molekuler
yaitu perpindahan momentum yang
ditimbulkan karena gaya tarik menarik antar
molekul ( )
• Perpindahan momentum secara konveksi yaitu
perpindahan momentum karena dibawa arus
(aliran massa)
Transfer Momentum karena dibawa arus :

• Fluks momentum dibawa arus : ρ. A. Vy. Vx


• Atau = ρ. A. Vx. Vx
τ = ρ. A. V2
Velocity Distributions in Laminar
Flow

Tujuan :
1. Mencari distribusi kecepatan, (V=f(posisi))
2. Mencari besaran-besaran lain berdasarkan
distribusi kecepatan (misal kecepatan
maksimun, kecepatan rata-rata, debit dll)
Langkah-langkah analisis :
Bentuk neraca momentum :

Macam-macam gaya-gaya :
-Adanya tekanan fluida
-Adanya gaya gravitasi
Transfer momentum : karena gaya (shear
stress)/molekuler, karena tekanan (∆P), karena gravitasi,
karena dibawa arus
Beberapa Boundary Condition (BC) yang sering
dijumpai :
1. Fluida yang bersinggungan dengan padatan, jika
tidak ada slip, kecepatan fluida sama dengan
kecepatan padatan
2. Cairan yang bersinggungan dengan gas/udara,
tegangan gesernya dianggap nol.
3. Pada bidang batas cair-cair :
VI = VII
τI = τII
Bentuk-bentuk tempat
• Plat, antara dua plat
• Bidang miring
• Pipa, silinder
• Antara dua silinder (annulus)
• Kerucut
• Antara dua kerucut
• Bola Sistem spheris

• Sistem kartesian (x,y,z)


• Sistem silindris (r,θ,z)
• Sistem spheris (r, θ, φ)
Langkah-langkah :
1. Menentukan bidang, garis, dan titik referensi
(titik 0)
2. Menentukan elemen volum
3. Menyusun neraca momentum pada elemen
volum
4. Penyusunan PD dengan BC (boundary
condition) dengan penyelesaian matematis
akan diperoleh V=f(posisi)
Kasus 1.

Anda mungkin juga menyukai