Anda di halaman 1dari 28

 Hukum Ke Nol Termodinamika

 Hukum Pertama Termodinamika


 Entalpi
 Entropi

Gas Dan Termodinamika

Moondra Zubir 1
Systems and Surroundings

• The system is what we focus our attention


on.

• The surroundings is everything else in the


universe.

• We need to consider only the part interacts


with the system.
Pengertian Kerja, Kalor dan Energi
 Kerja, Kalor dan Energi adalah konsep yang
mendasar dalam termodinamika .
 Semua pengukuran kalor dan perubahan
energi menghasilkan pengukuran kerja.
 Kerja = gaya x jarak ; kerja dilakukan selama
proses untuk menghasilkan suatu perubahan
 Energi = kapasitas sistem untuk melakukan
kerja
 Kalor = energi sistem yang berubah sebagai
hasil perbedaan temperatur antara sistem
dan temperatur lingkungan.
 Proses pelepasan energi sebagai kalor
disebut eksoterm, dan proses penyerapan
energi sebagai kalor disebut endoterm
Transfer of heat and work from the surroundings
to the system in a reversible process
Sifat Ekstensif dan Sifat Intensif
- Sifat Ekstensif : sifat variable yang tergantung pada ukuran
system, seperti : Energi, Massa dan Volume
- Sifat Intensif : sifat variable yang tidak bergantung pada
ukuran system : Temperatur, Tekanan, dan Kuantitas molar

Fungsi Keadaan dan Differensial Eksak


Berdasarkan sifat fungsi keadaan dan differensial eksak, energy
dibagi menjadi 2 :
1.Energi yang meruapakan differensial eksak dan fungsi keadaan
(kelompok 5)
 U, F, G, H, S
Hanya bergantung kepada keadaan awal dan keadaan akhir karena
tidak bergantung kepada jalannya proses.

2. Energi yang bukan merupakan differensial eksak dan fungsi


keadaan (kelompok 2)
 q dan w
Hanya bergantung kepada jalannya proses, tidak bergantung
kepada keadaan awal dan keadaan akhir.
Hukum Termodinamika ke Nol
- Hukum ini meletakkkan konsep suhu pada dasar yang
kokoh, yaitu bila dua sistem ada dalam kesetimbangan
termal, maka keduanya mempunyai suhu yang sama,
bila tak ada dalam kesetimbangan termal maka
keduanya mempunyai suhu yang berbeda.

- Tinjau 3 sistem A, B dan C, Fakta eksperimental : bila


sistem A ada dalam kesetimbangan termal dengan
sistem B, dan sistem B juga ada dalam kesetimbangan
termal dengan C maka A ada dalam kesetimbangan
dengan C:
A B C - TA = TB
TA = TC
- TB = TC
EK = 0
Energi tidak dapat
diciptakan atau EP = mgh
dimusnahkan

Energi hanya
dapat diubah dari
satu bentuk ke EK = ½mu2
bentuk lainnya
EP = 0 EP = 0

EK = ½mu2
Bergerak lebih cepat

EK bertambah

T naik 8
INTERNAL ENERGY (U)

INTERNAL ENERGY

ENERGI KINETIK ENERGI


POTENSIAL

Sebagai akibat gerakan Berhubungan dengan


molekul ikatan kimia dan juga
(translasi, rotasi dan elektron bebas pada
vibrasi) logam
9
9
GAS

GAS MONOATOMIK GAS POLIATOMIK

Energi kinetik akibat Energi kinetik akibat


gerakan translasi linier gerakan translasi,
dari atom tipe "hard rotasi, dan vibrasi
sphere"
10
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA

• Secara matematis. hukum termodinamika I pada


sistem tertutup, dinyatakan sebagai:
dU = dq + dw

U = q + w
• Dengan kata lain, perubahan energi dalam sistem (U)
setara dengan panas yang diberikan pada sistem (q)
dan kerja yang dilakukan terhadap sistem (w)
• Jika hanya diberikan panas, berlaku:
U = q
• Jika hanya dilakukan kerja berlaku:
U= Q + W

Konvensi tanda:
• Positif jika Q atau W ditransfer ke
dalam sistem
• Negatif jika Q atau W ditransfer
dari sistem
What is enthalpy ?

• Enthalpy Jumlah energy yang dihasilkan dari system


termodinamika untuk perpindahan antara system tersebut
dan lingkungannya.

• Seperti dalam reaksi kimia, perubahan entalpi system adalah


panas reaksi.
• Dalam perubahan fase, seperti dari cairan ke gas,
perubahan entalpi system adalah panas laten penguapan.
• Dalam perubahan suhu sederhana, perubahan entalpi pada
tiap derajat adalah kapasitas panas sistem pada tekanan
tetap.
Entalpi (H) / Heat content
• Pengertian entalpi dipakai untuk perubahan-perubahan
pada tekanan tetap
H = U + PV
dan PV hanya targantung kedaan awal dan akhir sistem

• Besarnya perubahan entalpi dari sistem :


H = H2 –H1
= (U2+P2V2) – (U1+P1V1)
= (U2-U1) + (P2V2-P1V1)
pada P tetap
 H =  U + P(V2-V1)
H=U+PV
• Jika dihubungkan dengan hukum termodinamika pertama
pada tekanan tetap berlaku:  H = q
Perubahan energi pada berbagai keadaan
-Perubahan energi pada volum konstan dV = 0

dW   PdV  0
dU v  dqV
atau U = qV

Terjadi pada kalorimeter bom


-Perubahan energi pada tekanan konstan dP = 0
dU  dq  PdV
2
U  q p  P  dV
1

U2 – U1= qp – p(V2 – V1)


(U2+PV2) - (U1+PV1) = qp
H2 - H1 = qp
Proses reversibel adalah
proses yang arahnya dapat
dibalik karena adanya
perubahan infinitisimal
(extremely small) dari
kondisi eksternal.

Usaha kompresi/ekspansi gas l


yang disebabkan oleh
pergeseran infinitesimal dari
piston dalam silinder:
W =  P dVt

V2t
W    P dV t Ekspansi gas dalam silinder
t
V1 16
DIAGRAM P-V
Kerja yang dilakukan gas P
untuk proses dari (P1, V1) P1
ke (P2, V2) adalah Luas
bagian kurva yang diarsir
P2

P (105 N/m2)

V2 V
4 V1

Contoh: hitunglah kerja


2 yang dilakukan gas jika
mengalami proses
seperti pada gambar di
samping ini!

1 5 V (m3)
Diagram PV untuk 4 proses dasar

P
Proses Isokhorik ∆ U = Q, W = 0

Proses Isobarik W = P(V2V1)

V1 V2 V

Proses Isotermal W = Q = nRT ln (V2/V1)

Proses Adiabatik W = - ∆ U
V1 V2 V
Neraca energi untuk sistem homogen tertutup yang terdiri
dari n mol:
dU = Q +  W

Untuk kerja yang reversibel:


 W =  P dV
Jika kedua persamaan digabung:
dU = dQ  P dV
Untuk proses dengan V konstan, dV = 0, sehingga:
 Q = dU

Q = n U
Untuk n = 1  U = Q
19
Hukum I Termodinamika dapat ditulis sebagai:
Q = dU + P dV dU =  Q  P dV
Untuk proses dengan P konstan:
Q = dU + dPV = d(U + PV)

Didefinisikan sebagai enthalpy (H)

H  U + PV
Persamaan di atas dapat ditulis sebagai:
Q = d(nH)
Q = n H
Untuk n = 1  Q = H
20
Q
Definisi dari kapasitas panas C 
dT
KAPASITAS PANAS PADA V KONSTAN
Untuk proses dengan V konstan  Q = U
 U 
Cv   
  T V

Untuk sistem tertutup yang mengalami proses pada V


konstan:
dU = CV dT (V konstan)
T2
U   CV dT (V konstan)
T1
T2
Q  n U  n  CV dT (V konstan)
T1 21
Q
C
dT

Untuk proses dengan V konstan  Q = U

dU (V konstan)
Cv 
dT

 U 
Cv   
  T V

22
KAPASITAS PANAS PADA P KONSTAN
Untuk proses dengan P konstan  Q = H
 H 
CP   
  T P

Untuk sistem tertutup yang mengalami proses pada P


konstan:
dH = CP dT (P konstan)
T2
H   C P dT (P konstan)
T1

Untuk proses reversibel pada P konstan:


T2
Q  n H  n  C P dT (P konstan)
T1
23
CONTOH SOAL
Satu rangkaian piston/silinder ditempatkan secara mendatar
di dalam suatu constant-temperature bath. Piston dapat
bergerak di dalam silinder tanpa gesekan. Ada gaya luar yang
menahan piston pada posisinya, melawan tekanan mula-mula
gas sebesar 14 bar. Volum gas mula-mula 0,03 m3. Gaya
eksternal yang bekerja pada piston dikurangi sedikit demi
sedikit, dan gas mengalami ekspansi secara isotermal sampai
volumnya menjadi 2 kali lipat. Jika hubungan antara volum gas
dan tekanan dapat dinyatakan dengan:

PVt = konstan

Berapa usaha yang dilakukan oleh gas pada saat ekspansi?


Berapa besar usaha yang akan dilakukan oleh gas jika gaya
eksternal dikurangi secara mendadak sampai gaya tsb menjadi
setengah dari gaya mula-mula.
24
PENYELESAIAN
V2t k
W    P dV t
PV =k t P t
V1t V

dV tV2t
V2t
W  k t
  k ln t
V V 1
t
V1

Dengan: V1t  0,03 m3 dan V2t  0,06 m3

Maka bisa diperoleh:

 
k  PV t  P1 V1t  14  105  0,03  42.000 J

Maka: W =  42.000 ln (2) =  29.112 J


25
k 42.000
Tekanan akhirnya = P2  t
  700.000 Pa  7 bar
V2 0 ,06

P1

P2

V1t V2t
Pada kasus kedua, P gas turun mendadak menjadi 7 bar.

W = - P Vt = - P (V2t – V1t)

W =  (7  105) (0,06  0,03) =  21.000 J

Proses kedua ini merupakan proses irreversibel, karena


perubahannya tidak berlangsung sedikit demi sedikit.

Jika dibandingkan dengan proses reversibel, maka


efisiensi dari proses yang kedua (irreversibel) adalah:

21.000
 0 ,721 Atau 72,1%
29.112
27
27

Anda mungkin juga menyukai