Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Laju Reaksi

Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya produk
(hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia,
sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru
yang disebut dengan produk. Beberapa reaksi kimia ada yang berlangsung cepat. Natrium
yang dimasukkan ke dalam air akan menunjukkan reaksi hebat dan sangat cepat, begitu pula
dengan petasan dan kembang api yang disulut. Bensin akan terbakar lebih cepat daripada
minyak tanah. Namun, ada pula reaksi yang berjalan lambat. Proses pengaratan besi,
misalnya, membutuhkan waktu sangat lama sehingga laju reaksinya lambat. Cepat lambatnya
proses reaksi kimia yang berlangsung dinyatakan dengan laju reaksi. Dalam mempelajari laju
reaksi digunakan besaran konsentrasi tiap satuan waktu yang dinyatakan dengan molaritas.

Manfaat Laju Reaksi


 dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dengan mempelajari laju reaksi kita dapat mengetahui bahwa reaksi itu dapat berlangsung
dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya saja luas permukaan. Jika kita mengetahui bahwa
luas permukaan itu mempengaruhi laju reaksi, pasti kita akan memperkecil luas permukaan
suatu zat sebelum mengolahnya.

 Beberapa contoh penerapan Laju Reaksi dalam kehidupan sehari hari :

1. Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah yang
akan di masukan ke dalam bubur kacang.
2. Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian sebelum
dimasukkan ke dalam tungku perapian.
3. Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng
sebelum dicampurkan dengan bahan lain.
4. Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih dahulu untuk
membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh sehingga
campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.
5. Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran kasar. Untuk
mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut dihancurkan sampai
halus.
6. Dalam pembuatan roti kita bisa menambahkan ragi yang berfungsi sebagai katalis
untuk mempercepat laju reaksinya.

Faktor Laju Reaksi


Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain:
1. Konsentrasi Reaktan
Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak jumlah partikel reaktan yang
bertumbukan, sehingga semakin tinggi frekuensi terjadinya tumbukan dan lajunya meningkat.
Sebagai contoh, dalam reaksi korosi besi di udara, laju reaksi korosi besi lebih tinggi pada
udara yang kelembabannya lebih tinggi (konsentrasi reaktan H2O tinggi)

2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi
yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga
tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya,
apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

3. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu
juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan
memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.

4. Keberadaan Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam
reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan
yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.

5. Luas Permukaan Sentuh

Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil
tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik
kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka
semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu,
maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

Reaksi Endotrem dn Reaksi Eksotrem

Reaksi Endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor. Pada reaksi ini,
terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan turun dan
menjadi lebih dingin. 

Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor. Pada reaksi eksoterm,
suhu campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan
akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke lingkungannya.

Perbedaan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm


Terdiri dari:

→ Reaksi Eksoterm

1. Membebaskan kalor
2. Suhu sistem lebih tinggi dibandingkan Suhu lingkungan
3. Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan
4. Entalpi sistem akan berkurang
5. Mengalami kenaikan suhu

→ Reaksi Endoterm

 Memerlukan kalor
 Suhu sistem lebih rendah dibandingkan suhu lingkungan
 Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem
 Entalpi sistem akan bertambah
 Mengalami penurunan suhu

Anda mungkin juga menyukai