Mekanika adalah cabang ilmu yang menelaah hal-hal yang berkaitan dengan gaya dan
gerakan. Fluida adalah zat yang berada dalam keadaan cair (liquid) dan gas. Zat cair adalah
zat yang untuk jumlah massa tertentu akan memiliki volume tertentu yang tidak tergantung
pada bentuk benda dimana zat cair tersebut ditempatkan. Untuk mengukur volume zat cair
biasanya dilakukan dengan mengukur volume kontainer dimana zat cair itu berada. Namun
volume yang sebenarnya hanyalah sesuai jumlah yang mengisi kontainer tersebut. Jika
volumenya lebih kecil dari kontainer, maka akan terbentuk permukaan bebas; misalnya
pada danau dan tandon yang tidak terisi penuh. Sebaliknya, gas dengan jumlah massa
tertentu bisa memiliki volume yang bervariasi sesuai dengan wadah dimana gas itu berada.
Gas akan mengisi dan memenuhi seluruh wadah dimana gas berada Bahan bakar dalam
tabung LPG senantiasa memiliki volume yang sama, sejak awal pemakaian sampai isinya
hampir habis. Namun massa LPG semakin berkurang seiring dengan pemakaian LPG
tersebut. Digabung menjadi satu, mekanika fluida memiliki definisi cabang ilmu yang
menelaah gaya dan gerakan yang terjadi dalam fluida. Gaya dapat menghasilkan gerakan,
dan sebaliknya, gerakan dapat menghasilkan gaya. Gaya dan gerakan selalu berkaitan
dengan momentum dan energi. Kincir angin, adalah mesin fluida (fluid machinery) yang
mengekstrak energi kinetik yang dimiliki oleh udara yang bergerak, untuk kemudian
menyimpannya dalam bentuk energi listrik; atau bisa juga dikonversi secara langsung
menjadi energi mekanis untuk memompa air. Sebaliknya, kipas angin adalah mesin fluida
yang mengonversikan energi listrik menjadi gerakan udara. Udara dapat digerakkan oleh
kipas angin dengan menggunakan sudu-sudu dengan desain yang sedemikian hingga fluida
dapat dialirkan dan diarahkan dengan baik dalam jumlah sesuai yang dibutuhkan. Pada
fluida yang tidak bergerak (statis), gaya yang terjadi adalah akibat tekanan fluida pada
batas/dinding dimana fluida berada.
Mekanika fluida juga di sebut sebagai cabang mekanika yang mempelajari
mengenai pergerakan dari fluida. Pergerakan ini diamati dalam bentuk
cairan maupun gas. Dalam mekanika fluida juga dipelajari fluida yang tidak dalam
keadaan bergerak atau diam. Sebagian besar bahasan dalam mekanika fluida
berkaitan dengan mekanika kontinum. Secara garis besar, mekanika fluida terbagi
menjadi statika fluida yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan dinamika
fluida yang mempelajari fluida dalam keadaan bergerak. Khusus pada dinamika
fluida digunakan pendekatan matematika dan bukti empiris guna penyelesaian
masalah.
Statika Fluida
Statika fluida membahas mengenai fluida yang diam dan dalam keadaan
setimbang. Perumusan pada statika fluida menggunakan hukum gerak Newton yang
pertama dan yang ketiga. Kajian di dalam statika fluida meliputi massa jenis
tekanan, daya apung, dan tegangan permukaan .
Dinamika Fluida
Dinamika fluida merupakan cabang keilmuan mekanika fluida yang paling rumit.
Dalam dinamika fluida, perhitungan dan perumusan nilai fluida dilakukan dalam
keadaan bergerak. Analisa dalam dinamika fluida memanfaatkan model-model
ideal yang sederhana, tetapi didukung oleh hukum gerak Newton dan hukum
kekekalan energi.
Dinamika fluida adalah bidang penelitian utama dengan banyak hal yang belum
terselesaikan atau hanya sebagian yang terselesaikan. Mekanika fluida dapat
menjadi sangat rumit secara matematika, dan sangat tepat untuk diselesaikan
dengan metode numerik biasanya dengan menggunakan perhitungan
komputer. Dinamika fluida adalah salah satu disiplin yang dikhususkan untuk
penyelesaian masalah mekanika fluida dengan pendekatan numerik.
Kekentelan
Kekentelan merupakan salah satu sifat cairan yang bergerak atau mengalir
dengan melawan tegangan geser. Adanya kohesi antarpartikel cairan menjadi
penyebab timbulnya kekentalan. Kekentalan menyebabkan molekul-molekul cairan
memiliki tegangan geser. Pada zat cair yang ideal, kekentalan tidak ada sama
sekali. Kekentalan terbagi menjadi dua jenis yaitu kekentalan kinematis dan
kekentalan dinamik.
Tekanan
Aliran Laminar
Aliran laminar merupakan aliran fluida yang terbentuk sebagai akibat dari tidak
adanya gangguan pada pengaliran fluida di tiap lapisan yang saling sejajar. Kondisi
ini membuat garis aliran dari masing-masing aliran fluida tidak saling berpotongan.
Karakteristik dari aliran laminar adalah tidak membentuk pusaran, persilangan
maupun percampuran garis aliran. Setiap partikel di dalam fluida bergerak serenjang
dengan arah garis aliran secara teratur. Aliran laminar dipelajari dalam Dinamika
fluida Kondisi yang memungkinkan terbentuknya aliran laminar adalah fluida
bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat. Pembentukan aliran laminar juga
dapat terjadi pada fluida yang memiliki tingkat kekentelan yang tinggi.
Aliran Transisi
Aliran transisi merupakan aliran fluida dengan bentuk peralihan antara aliran
laminer menjadi aliran turbulen. Keberadaan aliran transisi merupakan akibat dari
perbedaan sifat antara aliran laminar dan aliran turbulen. Perbedaan sifa ini
utamanya dalam hal kehilangan energi akibat gaya gesek. Kehilangan energi ini
terjadi selama pengaliran fluida. Status aliran transisi dapat diketahui melalui
nilai bilangan Reynolds. Aliran transisi dapat terbentuk ketika terjadi peningkatan
pada nilai bilangan Reynolds dari aliran laminar. Nilai bilangan Reynolds pada aliran
transisi berada di dalam rentang bilangan Reynolds aliran laminar dan aliran
turbulen. Kisaran nilainya antara 2000 hingga 4.000.
Aliran Turbulen
Aliran turbulen merupakan aliran fluida yang memiliki kecepatan yang berubah-
ubah. Di dalam aliran turbulen terdapat partikel- partikel yang bergerak secara acak
dan tidak stabil. Garis aliranpada masing-masing partikel dalam aliran turbulen
selalu saling berpotongan satu dengan yang lainnya. Aliran turbulen hanya dapat
terbentuk pada kecepatan fluida yang sangat tinggi dengan nilai kecepatan yang
selalu berubah-ubah setiap waktu. Aliran turbulen umumnya hanya terbentuk dalam
waktu yang singkat. Setelahnya, aliran turbulen akan menghilang akibat partikel-
partikel di dalamnya saling bertumbukan
Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa setiap bagian fluida akan menerima tekanan
yang sama di tiap bagian permukaannya jika fluida berada dalam ruangan tertutup.
Tekanan dengan nilai yang sama juga dialami oleh permukaan dinding yang
membatasi fluida dalam ruang tertutup. Hukum Pascal dikemukakan oleh Blaise
Pascal (1623-1662 M) pada tahun 1653 M.