Anda di halaman 1dari 14

Neraca massa

Pengertian
Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang
mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah
sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang
diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi
logis dariHukum di musnahkan ataupun
diciptakan.Contoh dari pemanfaatan neraca massa
adalah untuk merancang reactor kimia,menganalisa
berbagai alternative proses produksi bahan kimia,dan
untuk memodelkan pendispersian polusi.Kekekalan
Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah
total massa adalah kekal.

Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar


meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam
sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini
memberikan persamaan dasar neraca massa:
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke
dalam sistem, [massa keluar] merupakan massa yang keluar
dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi
massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif
atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan
memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem.
Pada perhitunganteknik kimia, neraca massa juga dibangun
dengan memperhitungkan total massa komponen-komponen
senyawa kimia yang melalui sistem (contoh:air) atau total
massa suatu elemen (contoh:karbon). Bila dalam sistem yang
dilalui terjadireaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca
massa ditambahkan variabel [produksi] sehingga persamaan
neraca massa menjadi:
[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi
massa]
(https://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa)

Keadaan mantap (steady) dan Tak


mantap (unsteady)
Proses dalam keadan mantap (steady) adalah proses dimana semua
aliran yang masuk dan keluar, laju dan komposisinya tetap (tidak
bergantung dari waktu). Pada keadaan seperti ini jumlah massa yang
menumpuk juga tetap (laju akumulasi/penumpukan = 0 ) dan tidak
turut diperhitungkan. Pada keadaan ini persamaan neraca massa
menjadi :
Jumlah massa masuk = Jumlah massa keluar
Pada proses yang tidak/belum mantap (unsteady/transisi), laju alir
maupun komposisi senantiasa berubah (merupakan fungsi waktu).
Untuk keadaan ini akumulasi selalu diperhitungkan.
pada keadaan mantap :
qi = qo = tetap
tinggi permukaan tetap
Pada keadaan tak mantap :
qi = qo = q (t), fungsi waktu (t)
tinggi permukaan berubah
(
https://selfinagala.wordpress.com/2009/10/03/neraca-massa-neracabahan
/)

STEADY
Aliran Steady terjadi di titik manapun bila kondisi seperti kecepatan, tekanan
dan kondisi lintasan partikel di dalam fluida tidak terjadi perubahan terhadap
waktu. Tetapi dalam kenyataannya, kecepatan dan tekanan dalam fluida selalu
bervariasi dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain. Apabila ratarata kecepatan dan tekanan tersebut adalah konstan, maka aliran tersebut
dimasukkan ke aliran steady. Sehingga didapatkan macam-macam aliran steady
yaitu:
Aliran uniform steady adalah aliran yang mempunyai kondisi tidak berubah
terhadap posisi dan waktu. Kecepatan dan penampang aliran fluida sama dalam
satu bentuk penampang. Misalnya, aliran dalam pipauniform dengan kecepatan
konstan.
Aliran non-uniform steady adalah aliran yang kondisinya berubah dari satu posisi
ke posisi yang lain tetapi tetap terhadap waktu. Kecepatan dan penampang aliran
fluida sama dalam beberapa bentuk penampang aliran yang berbeda tetapi tidak
berbeda terhadap waktu. Contohnya, aliran fluida dalam pipa yang berbentuk
tangga dengan kecepatan yang konstan.
Dimana aliran dikatakan uniform, bila kecepatan aliran fluida sama dari titik satu
ke titik yang lain dan sebaliknya.
Dalam rumusan matematis aliran steady dapat dirumuskan:
/t = 0
yaitu perubahan kondisi fluida, misal kecepatan, dan t adalah perubahan
waktu. (http://lustyyahulfa.blogspot.co.id/2011/02/mekanika-fluida-serta-

Aliran 1 Dimensi
Aliran 1 Dimensi kecepatannya di setiap titik pada
tampang lintang mempunyai besar dan arah yang sama.
Aliran satu dimensi jika parameter aliran(seperti
kecepatan,tekanan,dll kedalaman) pada saat tertentu
dalam waktu hanya bervariasi dalam arah aliran dan
tidak di seluruh penampang.Flow mungkin goyah,dalam
hal ini parameter berbeda dalam waktu tetapi masih
belum diseluruh penampang.Contoh dimensi aliran satu
adalah aliran dalam pipa.Perhatikan bahwa karena aliran
harus nol pada dinding pipa namun nol-nol ditengah ada
perbedaan parameter di seluruh penampang.(http://ninoninerante.blogspot.co.id/2011/10/mekanikafluidamacam-macam-aliran-zat.html)

Kecepatan Rerata

Bila,kita melintasi sungai akan terasa bahwa


kecepatan arus dipinggir lebih kecil dibandingkan
ditengah ,artinya kecepatan arus tidak serba
sama.Maka demikikian yang lebih kita perlukan
adalah kecepatan reratanya.Persamaan keadaan
ajeg,
Bila fluidanya serba sama (homogen)maka lebih
praktis menghitung kecepatan volume aliran
Kecepatan volume=Q=Kecepatan
massa/Kerapatan
Dari sini bisa dihitung kecepatan linier
rerata,Kecepatan linier rerata=V rerata=Q/A

Tipe-Tipe Aliran yang dikenal dalam


Distribusi Kecepatan
1.

Aliran laminar
Adalah aliran fluida yang ditunjukkan dengan gerak partikel-partikel fluidanya
sejajar dan garis-garis arusnya halus. Dalam aliran laminer, partikel-partikel fluida
seolah-olah bergerak sepanjang lintasan-lintasan yang halus dan lancar, dengan satu
lapisan meluncur secara mulus pada lapisan yang bersebelahan. Sifat kekentalan zat
cair berperan penting dalam pembentukan aliran laminer. Aliran laminer bersifat
steady maksudnya alirannya tetap. Tetap menunjukkan bahwa di seluruh aliran
air, debit alirannya tetap atau kecepatan aliran tidak berubah menurut waktu.
Aliran fluida pada pipa, diawali dengan aliran laminer kemudian pada fase
berikutnya aliran berubah menjadi aliran turbulen. Fase antara laminer menjadi
turbulen disebut aliran transisi. Aliran laminar mengikuti hukum Newton tentang
viskositas yang menghubungkan tegangan geser dengan laju perubahan bentuk
sudut. Tetapi pada viskositas yang rendah dan kecepatan yang tinggi aliran laminar
tidak stabil dan berubah menjadi aliran turbulen.
Bisa diambil kesimpulan mengenai ciri- ciri aliran laminar yaitu: fluida bergerak
mengikuti garis lurus, kecepatan fluidanya rendah, viskositasnya tinggi dan lintasan
gerak fluida teratur antara satu dengan yang lain.

2. Aliran turbulen
Kecepatan aliran yang relatif besar akan menghasilakan aliran yang
tidak laminar melainkan komplek, lintasan gerak partikel saling
tidak teratur antara satu dengan yang lain. Sehingga didapatkan Ciri
dari lairan turbulen: tidak adanya keteraturan dalam lintasan
fluidanya, aliran banyak bercampur, kecepatan fluida tinggi,
panjang skala aliran besar dan viskositasnya rendah. Karakteristik
aliran turbulen ditunjukkan oleh terbentuknya pusaran-pusaran
dalam aliran, yang menghasilkan percampuran terus menerus antara
partikel partikel cairan di seluruh penampang aliran.
Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau laminer, terdapat
suatu angka tidak bersatuan yang disebut Angka Reynold
(Reynolds Number). Angka ini dihitung dengan persamaan reaksi
tersebut.

3. Aliran Transisi
Merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
Aliran berdasarkan bisa tidaknya dicompres :
Compressible flow, dimana aliran ini merupakan aliran yang mampu
mampat.
Incompressible flow, aliran tidak mampu mampat.
Empat faktor penting dalam pengukuran aliran fluida dalam pipa
adalah :
Kecepatan fluida
Friksi/gesekan fluida dengan pipa
Viskositas/kekentalan fluida
Densitas/kerapatan fluida
(http://aya-snura.blogspot.co.id/2012/01/aliran-fluida-dalam-pipa.html)

Gambar Aliran 1 Dimensi

Gambar Aliran Laminer

Gambar Aliran Turbulen

Aliran Gambar Transisi

Anda mungkin juga menyukai