Anda di halaman 1dari 12

ALVIKAM PRATAMA DM

NIM:19010054
PENGERTIAN
FLUIDA
FLUIDA ATAU ZALIR (ZAT ALIR) ADALAH SEGALA JENIS ZAT YANG
DAPAT MENGALIR DALAM WUJUD GAS MAUPUN CAIRAN.[2]
 BERDASARKAN PERGERAKANNYA, FLUIDA DIBEDAKAN MENJADI
FLUIDA STATIK DAN FLUIDA DINAMIK.[3] FLUIDA ADALAH SUB-
HIMPUNAN DARI FASE BENDA, TERMASUK CAIRAN, GAS, PLASMA,
DAN PADAT PLASTIK. FLUIDA MEMILIKI SIFAT TIDAK MENOLAK
TERHADAP PERUBAHAN BENTUK DAN KEMAMPUAN UNTUK
MENGALIR (ATAU UMUMNYA KEMAMPUANNYA UNTUK MENGAMBIL
BENTUK DARI WADAH MEREKA). SIFAT INI BIASANYA
DIKARENAKAN SEBUAH FUNGSI DARI KETIDAKMAMPUAN MEREKA
MENGADAKAN TEGANGAN GESER DALAM EKUILIBRIUM STATIK.
KONSEKUENSI DARI SIFAT INI ADALAH HUKUM PASCAL YANG
MENEKANKAN PENTINGNYA TEKANAN DALAM MENGGOLONGKAN
BENTUK FLUIDA. FLUIDA ADALAH ZAT ATAU ENTITAS YANG
TERDEFORMASI SECARA BERKESINAMBUNGAN APABILA DIBERI
TEGANGAN GESER WALAU SEKECIL APAPUN TEGANGAN GESER ITU.
Grafik btuan fluida
Keterangan:
p: Tekanan (N/m² atau dn/cm²)
F: Gaya (N atau dn) •ph: Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)
A: Luas alas/penampang (m² atau cm²) •h: jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)
Satuan: •s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)
1 Pa = 1 N/m² = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg
•ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)
atau torr = 0,145 x 10-3 lb/in² (psi)
1 torr= 1 mmHg •g: gravitasi (m/s² atau cm/s²
Tekanan gauge: selisih antara
tekanan yang tidak diketahui dengan
tekanan udara luar.
Tekanan mutlak = tekanan gauge +
tekanan atmosfer
Cara mendapatkan fluida

Aliran fluida merupakan perpindahan fluida yang membentuk garis aliran dengan kecepatan


 tertentu. Penandaan terhadap garis aliran adalah pada garis singgung antara tiap titik
perpindahan fluida dengan pengamatan vektor kecepatan. Berdasarkan garis aliran ini,
aliran fluida terbagi menjadi aliran stasioner dan aliran non-stasioner. Aliran stasioner
terbentuk ketika garis aliran berimpit dengan arah aliran setiap saat. Sementara aliran non-
stasioner adalah aliran yang selalu tidak berimpit dengan garis alirannya. Kedua jenis aliran
ini akhirnya juga membentuk tabung aliran, yang merupakan suatu ruangan berbentuk 
tabung dengan pembatas berupa kumpulan garis aliran, Kecepatan aliran fluida berbeda-
beda pada tiap penampang dan ditentukan berdasarkan jumlah tabung alirannya. Aliran
fluida ini diamati dalam bentuk cairan yang mengalir dengan satuan waktu sepanjang
bagian pengaliran. Satuan yang digunakan untuk menetapkan nilai alirannya dapat berupa
satuan volume, satuan berat atau satuan massa dari tiap unit. Pada cairan yang tidak
mengalami tekanan akibat keberadaan aliran stasioner, nilai kecepatan alirannya selalu
konstan pada tiap bagian dari tabung alirannya.
Tabung aliran yang tidak memiliki luas penampang mempunyai batas ruangan yang sama
dengan garis aliran. Pada kondisi tanpa penampang, tabung aliran mempunyai vektor
kecepatan yang sama nilainya dengan tangensial antara bagian permukaannya. Pada bagian 
dinding pembatas, tidak terjadi perpindahan partikel, karena tabung aliran ini tidak
mempunyai komponen kecepatan yang normal.
Aliran laminar merupakan aliran fluida yang terbentuk sebagai akibat dari tidak adanya gangguan pada
pengaliran fluida di tiap lapisan yang saling sejajar. Kondisi ini membuat garis aliran dari masing-masing
aliran fluida tidak saling berpotongan. Karakteristik dari aliran laminar adalah tidak membentuk pusaran,
persilangan maupun percampuran garis aliran. Setiap partikel di dalam fluida bergerak serenjang dengan
arah garis aliran secara teratur. Aliran laminar dipelajari dalam dinamika fluida. Kondisi yang
memungkinkan terbentuknya aliran laminar adalah fluida bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat.
Pembentukan aliran laminar juga dapat terjadi pada fluida yang memiliki tingkat kekentalan yang tinggi. 
Difusi momentum pada aliran laminar sangat besar. Sebaliknya, momentum konveksi yang dihasilkan oleh
aliran laminar bernilai sangat kecil. Nilai bilangan Reynolds pada aliran laminar selalu kurang dari 2000.
Setelah waktu dan kondisi tertentu, aliran laminar akan berubah menjadi aliran turbulen.
Aliran transisi merupakan aliran fluida dengan bentuk peralihan antara aliran laminar menjadi aliran turbulen.
Keberadaan aliran transisi merupakan akibat dari perbedaan sifat antara aliran laminar dan aliran turbulen.
Perbedaan sifa ini utamanya dalam hal kehilangan energi akibat gaya gesek. Kehilangan energi ini terjadi selama
pengaliran fluida. Status aliran transisi dapat diketahui melalui nilai bilangan Reynolds. Aliran transisi dapat terbentuk
ketika terjadi peningkatan pada nilai bilangan Reynolds dari aliran laminar. Nilai bilangan Reynolds pada aliran
transisi berada di dalam rentang bilangan Reynolds aliran laminar dan aliran turbulen. Kisaran nilainya antara 2000
hingga 4.000. Rentang nilai aliran transisi dipengaruhi oleh tingkat ketidaksempurnaan sistem aliran fluida beserta
dengan tingkat gangguan lainnya. Setelah waktu dan kondisi tertentu, aliran transisi akan berubah menjadi aliran
turbulen. Aliran transisi umumnya terbentuk pada aliran udara yang bertumbukan dengan benda yang melengkung.
Permukaan benda yang mengalami tumbukan umumnya berbentuk bola
5
Aliran turbulen merupakan aliran fluida yang memiliki kecepatan yang berubah-ubah. Di dalam aliran turbulen
terdapat partikel-partikel yang bergerak secara acak dan tidak stabil. Garis aliranpada masing-masing partikel
dalam aliran turbulen selalu saling berpotongan satu dengan yang lainnya. Aliran turbulen hanya dapat terbentuk
pada kecepatan fluida yang sangat tinggi dengan nilai kecepatan yang selalu berubah-ubah setiap waktu. Aliran
turbulen umumnya hanya terbentuk dalam waktu yang singkat. Setelahnya, aliran turbulen akan menghilang
akibat partikel-partikel di dalamnya saling bertumbukan. Persamaan matematika yang digunakan agar suatu
aliran disebut sebagai aliran turbulen adalah bilangan Reynolds tak-berdimensi. Suatu aliran fluida dinyatakan
sebagai aliran turbulen ketika bilang Reynolds mencapai lebih dari 4000. Perhitungan bilangan Reynolds pada
aliran turbulen menambahkan faktor gaya inersia, tetapi tidak menambahkan faktor gaya akibat kekentalan
Dalam perhitungan fluida, nilai tekanan lebih diutamakan untuk diketahui dibandingkan dengan gaya. Hal ini dilandasi oleh
fenomena fluida yang memberikan tekanan sebagai hasil gaya yang terjadi padanya. Tekanan diartikan sebagai besarnya gaya 
serenjang yang diberikan terhadap suatu permukaan tiap satuan luas. [16] Gaya serenjang dihasilkan ke seluruh permukaan benda
yang bersentuhan dengan fluida pada kondisi fluida yang tenang. Dalam kondisi ini, molekul-molekul di dalam fluida tetap
bergerak, sehingga gaya yang timbul merupakan akibat dari tumbukan molekul-molekul.[17] Satuan tekanan yang umum digunakan
dalam fluida adalah Pascal yang setara dengan nilai 1 Newton per meter persegi.[18]
Besarnya tekanan yang diterima dari fluida menuju ke suatu bidang tertentu adalah sama dari arah manapun. Konsep ini berlaku
baik bagi fluida diam maupun fluida yang bergerak. [19] Tekanan yang dialami oleh fluida pada ruang terbuka berasal dari tekanan
atmosfer. Pada tekanan atmosfer, fluida seakan-akan tidak menerima gaya apapun tetapi sebenarnya menerima tekanan atmosfer.
Gaya tidak terukur karena permukaan bidang atmosfer sangat luas yaitu udara. Pada ketinggian tempat yang berbeda-beda, nilai
tekanan atmosfer juga berbeda-beda.[20]
Sementara itu, nilai tekanan yang dialami oleh benda di dalam cairan atau merupakan nilai tekanan yang dihasilkan oleh fluida di  
lingkungan sekitarnya. Bila fluida yang berisi benda ini berada di ruang terbuka, maka nilai tekanannya merupakan penjumlahan
antara tekanan atmosfer dan tekanan fluida. Hasil penjumlahan ini disebut sebagai tekanan pengukuran. Perhitungan fluida secara
umum menggunakan nilai dari tekanan pengukuran. Ciri dari tekanan pengukuran ini adalah hanya dipengaruhi oleh kedalaman
benda di dalam fluida
Piezometer Pengukuran tekanan fluida salah satunya dapat menggunakan piezometer. Bentuk alat ukur
piezometer sangat sederhana. Bagian piezometer hanya terdiri dari sebuah tabung dengan salah satu sisi
permukaannya terhubung ke bagian yang akan diukur tekanannya. Sementara itu, ujung lainnya tidak
terhubung dengan apapun. Kekurangan dari piezometer adalah tidak dapat mengetahui nilai tekanan pada 
bejana ketika nilai tekanan atmosfer Bumi lebih besar dibandingkan dengan nilai tekanan di dalam bejana.
Nilai tekanan yang diukur juga sangat kecil dan terbatas hanya pada pengukuran cairan.[22]

A.FLUIDA DINAMIS
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang
bergerak. memiliki kecepatan yang konstan terhadap waktu), tidak
mengalami perubahan volume, tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran).

Ciri-Ciri Fluida Dinamis


•Tidak kompresibel, jika diberi tekanan maka volumenya tidak berubah
•Tidak mengalami gesekan ( saat mengalir, gesekan fluida degan
dinding dapat diabaikan)
•Alirannya stasioner, tiap paket fluida mempunyai arah aliran tertentu
dan tidak terjadi turbulensi (pusaran-pusaran).
•Alirannya tunak, aliran fluida mempunyai kecepatan yang konstan
terhadap waktu
Jenis Aliran Fluida
Jenis aliran fluida terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
•Aliran laminer
yaitu aliran dimana paket fluida meluncur bersama dengan paket fluida di
sebelahnya, tiap jalur paket fluida tidak berseberangan dengan jalur lainnya.
Aliran laminer ialah aliran ideal dan terjadi pada aliran fluida pada kecepatan
rendah.
•Aliran turbulen
adalah aliran dimana paket fluida tidak meluncur bersamaan dengan paket
fluida di sebelahnya, tiap jalur paket fluida bisa bersebrangan dengan jalur
lainnya. Aliran turbulen ditandai adanya pusaran-pusaran air
(vortex atau turbulen) dan terjadi andai kecepatan alirannya tinggi.

Q = V/t
Q = Av
Keterangan :
•Q adalah debit (m3/s)
•V adalah volume (m3)
•t adalah waktu (s)
•A adalah luas penampang (m2)
•v adalah kecepatan aliran (m/s)
B.GRAFIK FLUIDA DINAMIS, CARA MENDAPATKAN FLUIDA

P + 1/2 ρv2 + ρgh = Konstant


P1 + 1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 + 1/2 ρv22 + ρgh2

Keterangan :
P = tekanan (Pascal = Pa = N/m2)
ρ = massa jenis fluida; cairan ataupun gas (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

9
THANK YOU
FIKRAMP112@GMAIL.COM

HTTP://ALVIKAMPRATAMA
THANK YOU!
FLORA@CONTOSO.COM

HTTP://WWW.CONTOSO.COM/
CUSTOMIZE THIS TEMPLATE

Template Editing
Instructions and Feedback

12

Anda mungkin juga menyukai