Fluida Dinamis
Fluida sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap harinya, manusia
menggunakan fluida untuk minum, mencuci pakaian, menghirup udara dan banyak kegiatan
lainnya. Fluida ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu fluida statis dan fluida dinamis.
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
Debit atau Q merupakan jumlah volume fluida yang mengalir per satuan waktu atau secara
matematis ditulis dengan
Volume dapat dihitung dengan mengalikan luas penampang pada slang dengan panjang slang
atau V = A cdot L.
Sehingga persamaan debit menjadi panjang slang yang dilewati oleh air dapat dihitung dengan
cara kecepatan air dikali dengan waktu, atau dengan kata lain kecepatan adalah panjang selang
dibagi waktu, v = frac{L}{t}.
Sehingga persamaan debit menjadi maka hukum kontinuitas bisa dituliskan juga menjadi
2. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli ditemukan oleh Daniel Bernoulli, ilmuwan asal Jerman. Dari penemuan ini,
Pada tahun 1738, Bernoulli berhasil menerbitkan sebuah buku berjudul Hydrodynamica.
Hukum Bernoulli ialah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yang dialami
oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan
volume, serta energi potensial per satuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik
sepanjang suatu garis arus. Hukum ini dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis aliran fluida
asalkan memenuhi syarat-syarat berikut ini.
- Fluidanya tak dapat bisa (incompressible).
- Fluidanya tak mempunyai viskositas.
- Aliran fluidanya tetap (steady).
- Aliran fluidanya berjenis laminar (bersifat tetap dan tidak membentuk pusaran).
- Tidak ada energi yang hilang sebagai akibat gesekan antara fluida dan dinding serta
turbulen.
- Tidak ada transfer energi kalor.
Dalam hal ini berlaku Hukum Bernoulli yang menyatakan bahwa tiap jumlah dari tekanan (p),
energi kinetik per satuan volum ( ½rv2) dan energi potensial per satuan volum (rgh) mempunyai
nilai yang sama pada tiap-tiap titik sepanjang garis arus.
Hukum Bernoulli apabila dinyatakan dalam persamaan menjadi :
Keterangan :
P1 = tekanan di pipa 1 (N/m2);
P2 = tekanan di pipa 2 (N/m2);
ρ1 = massa jenis pipa 1 (kg/m3);
ρ2 = massa jenis pipa 2 (kg/m3);
v1 = kecepatan fluida yang berada di pipa 1 (m/s);
v2 = kecepatan fluida yang berada di pipa 2 (m/s);
h1 = ketinggian penampang pada pipa 1 dari titik acuan (m);
h2 = ketinggian penampang pada pipa 2 dari titik acuan (m); dan
g = percepatan gravitasi (m/s2).
2. Pipa Venturimeter
Pipa venturimeter ialah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan aliran zat cair.
Pipa ventirumeter ini didesain berbentuk pipa yang dengan penyempitan diameter. Berdasarkan
ada atau tidaknya alat pengukur tekanan, alat ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni
venturimeter tanpa manometer dan venturimeter dengan manometer.
Manometer ialah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara yang berada di ruang
tertutup. Apabila Grameds ingin mengetahui bentuk dari pipa venturimeter, perhatikan gambar
berikut.
Venturimeter yang ditampilkan pada gambar sebelumnya tak memiliki manometer. Maka dari
itu, untuk menentukan kecepatan aliran zat cair yang masuk penampang 1 dan 2 dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
A1 = luas penampang pipa 1 (m2);
A2 = luas penampang pipa 2 (m2);
v1 = kecepatan pada penampang pipa 1 (m/s);
v2 = kecepatan pada penampang pipa 2 (m/s);
h = perbedaan tinggi cairan pipa kecil di atas venturimeter (m); dan
g = percepatan gravitasi (m/s2).
3. Tabung pitot
Tabung pitot ialah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan gas yang berada di
dalam pipa. Perhatikan gambar berikut.
Secara matematis, laju aliran gas di dalam pipa dirumuskan dengan sebagai berikut.
Keterangan:
v = laju aliran gas (m/s);
Fluida Statis
Fluida Statis atau Hidrostatika dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu fisika yang membahas
perihal tekanan, keseimbangan air, dan juga cairan yang lainnya. Cairan yang berada di dalam
keadaan diam menciptakan masalah yang jauh dari kata sepele untuk dipecahkan apabila
dibandingkan ketika dengan fluida yang dinamis.
Jika ρ dari air lebih besar dari ρ benda, maka benda akan mengapung. Apabila ρ keduanya sama
besar, maka benda akan melayang di dalam air. Akan tetapi, jika ρ benda lebih besar daripada ρ
air maka benda akan tenggelam.
2. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis yang berada pada titik kedalaman berapapun, tak akan dipengaruhi oleh
berat air, luasan permukaan air, ataupun bentuk dari bejana air. Tekanan hidrostatis hanya akna
dipengaruhi oleh luas dari objek yang menerimanya atau dari kedalaman ukur.
Tekanan hidrostatis menekan ke berbagai arah, merupakan gaya yang diberikan pada luasan
yang dapat dihitung atau dapat diukur berdasarkan pada kedalaman dari objek.
Persamaan untuk hal ini ialah :
Ph= ρ.g.h
Keterangan:
ρ = massa jenis air (untuk air tawar, ρ = 1.000 kg/m3)
g = besar percepatan gravitasi (percepatan gravitasi di permukaan bumi sebesar g=9,8 atau 10
m/s2)
h = titik kedalaman yang diukur dari permukaan air (m)
Satuan yang digunakan adalah N/m2 atau Pascal (Pa). Ada juga tekanan yang disebut sebagai
tekanan mutlak. Tekanan mutlak adalah tekanan total yang dialami oleh objek yang berada di
dalam air, rumusnya:
P = Ph + Patm
Patm merupakan tekanan atmosfer.(1,013 x 105 Pa)
Hukum Pascal
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan dibagi luasan dari objek yang menerima gaya
tersebut. Dalam bentuk rumus, akan dituliskan menjadi:
P = FA
Keterangan:
F = besarnya gaya (Newton)
A = luasan penampang (m2)
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam ruang tertutup akan
diteruskan sama besar ke berbagai arah dan bisa disimpulkan menjadi:
Pmasuk = Pkeluar
Sehingga:
FMasukAMasuk= FKeluarAKeluar
F1 = (d1d2). F2
Keterangan:
d1 = diameter permukaan 1
d2 = diameter permukaan 2
1. Pengertian
Fluida statis ialah fluida yang sedang berada dalam fase diam atau fluida yang berada pada
kondisi tidak bergerak. Sedangkan fluida dinamis ialah fluida yang sedang dalam kondisi
bergerak.
2. Kecepatan
Fluida statis tak mempunyai perbedaan kecepatan antar partikel fluida. Hal itu dapat dikatakan
bahwa beberapa partikel fluida mempunyai pergerakan kecepatan yang seragam. Sehingga fluida
tersebut tak mempunyai gaya geser.
Sedangkan fluida dinamis mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu. Selain itu, fluida
dinamis tak mengalami perubahan volume dan tidak berwujud kental. Selain itu, fluida dinamis
juga tidak mengalami putaran atau turbulen.
Penyelesaian dalam penghitungan fluida dinamis, pada umumnya membutuhkan perhitungan
berbagai properti. Hal itu sebagai kecepatan, kepadatan, tekanan, serta suhu yang berfungsi
sebagai ruang dan waktunya.