Anda di halaman 1dari 40

Pendahuluan

Fluida didefinisikan sebagai zat yang dapat


mengalir yaitu
zat cair dan zat gas(termasuk gas yang terionisasi
atau plasma) tetapi zat padat pada temperatur
tertentu dapat mengalir misalnya aspal dan ter.
Secara umum dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
fludia statik dan fluida dinamik
Sifat-sifat fluida adalah
Tidak dapat melawan secara tetap stress geser.
Mempunyai kompresibilitas.
Mempunyai kekentalan atau viskositas.

Zat cair
- Molekul terikat secara longgar
tapi berdekatan
-Tekanan yang terjadi karena
gaya grafitasi
-Tekanan terjadi tegak lurus
bidang

GAS
-Molekul bergerak bebas dan
saling bertumbukan
-Tekanan akibat tumbukan
antar molekul
-Tekanan terjadi tidak tegak
lurus bidang

Fluida Dinamik membahas


Persamaan Kontinuitas
Persamaan Bernaoulli
Viskositas

Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak secara


terus menerus terhadap lingkungan sekitarnya.
Besaran-besaran yang dibahas dalam fluida
dinamis adalah :
Sifat Fluida Dinamis
1. Kontinuitas
2. Azas Bernaulli
3. Penerapan Azas Bernoulli
a.Teorema Terrocelli
b.Venturmeter
c. Penyemprot nyamuk
d. TabungPitot
e. Gaya Angkat Pesawat2. .

17-Des-14

Persamaan Kontinuitas dan Bernaoulli


Dalam mempelajari materi fluida dinamis, suatu
fluida dianggap sebagai fluida ideal. Fluida ideal
adalah fluida yang memiliki ciri-ciri berikut ini.
a. Fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible),
yaitu volume dan massa jenis fluida tidak berubah
akibat tekanan yang diberikan kepadanya.
b. Fluida tidak mengalami gesekan dengan dinding
tempat fluida tersebut mengalir.
c. Kecepatan aliran fluida bersifat laminer, yaitu
kecepatan aliran fluida di sembarang titik berubah
terhadap waktu sehingga tidak ada fluida yang
memotong atau mendahului titik lainnya

Jika lintasan sebuah titik dalam aliran fluida ideal


dilukiskan, akan diperoleh suatu garis yang disebut
garis aliran (streamline atau laminer flow).
Perhatikanlah Gambar 1

.
Gambar 1. Setiap partikel fluida ideal mengalir menurut garis alirannya
masing-masing dan tidak pernah memotong garis aliran
partikel lain

Suatu fluida ideal mengalir di dalam pipa. Setiap


partikel fluida tersebut akan mengalir mengikuti
garis aliran laminernya dan tidak dapat berpindah
atau berpotongan dengan garis aliran yang lain.
Pada
kenyataannya,
Anda
akan
sulit
menemukan fluida ideal. Sebagian besar aliran
fluida di alam bersifat turbulen (turbulent flow).
Garis aliran turbulen memiliki kecepatan aliran
yang berbeda-beda di setiap titik. Debit aliran
adalah besaran yang menunjukkan volume fluida
yang mengalir melalui suatu penampang setiap
satuan waktu.

Gambar 2. Kecepatan aliran fluida di pipa berpenampang besar (v1) lebih kecil
daripada kecepatan aliran fluida di pipa berpenampang kecil
(v2).Adapun, tekanan di pipa berpenampang besar (p1) lebih besar
daripada tekanan di pipa berpenampang kecil (p2).

Besaran-besaran dalam fluida dinamis


Debit aliran (Q)
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau :

Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran adalah :
(1)
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)

Untuk fluida sempurna (ideal), yaitu zat alir yang


tidak dapat dimampatkan dan tidak memiliki
kekentalan (viskositas), hasil kali laju aliran fluida
dengan luas penampangnya selalu tetap. Air yang
mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai
debit yang sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau
2 tempat, sehingga ::
Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :
Secara matematis, dituliskan sebagai berikut.
A1 v1 = A2 v2
(2 )
Persamaan 2 di atas disebut juga persamaan
kontinuitas.

Contoh Soal :
1. Suatu pipa mengalirkan air dengan debit 1m3 tiap
sekonnya, dan digunakan untuk mengisi bendungan
berukuran ( 100 x 100 x 10 ) m. Hitung waktu yang
dibutuhkan untuk mengisi bendungan sampai penuh
Diketahui : Q = 1 m3, p = 100 m, l = 100 m, L =10 m
Ditanya : Waktu.
Jawab : Q = V x t maka waktu yang diperlukan adalah :

2. Air keluar dari ujung pipa dengan diameter 0,8


cm tentukan debit air jika kecepatan air pada
suatu titik di dalam pipa 6 cm/s.
Diket :
d = 0,8 cm
r = 0,4 cm
V= 6 cm/dtk
Dit : Q =
jawab :
Q = A.v = r2 v
= (0,4)2 6
= 0,16 . 6
= 0,96 m3/s

3. Sebuah pipa diletakkan mendatar diameter d1 = 4 cm dan


d2 = 2 cm, air mengalir dari pipa besar ke pipa kecil dengan
kecepatan 3 m/s dan tekanannya 10 N/m2 jika massa jenis air
1000kg/m3 g = 10 m/s2 tentukan tekanan air pada pipa kecil
Diket :
d1 = 4 cm, d2 = 2 cm
P = 10 N/m2
g = 10 m/s2
= 1000 kg/m3+

jawab :
A1. v1 = A2. v2
R2 3 = R2 V2
v2 = (2 x 10-2)2 .3
(10-2)2

V2 = 12 m/s
Dit :
P =.

P1 v12 = P2 v22
P1 = 3,25 x 104 Pa

Contoh Soal :
4. Sebuah pipa lurus memiliki dua macam penampang,
masing-masing dengan luas penampang 200 mm2 dan 100 mm2..
Pipa tersebut diletakkan secara horisontal, sedangkan air di
dalamnya mengalir dari penampang besar ke penampang kecil.
Jika kecepatan arus di penampang besar adalah 2 m/s,
tentukanlah:
a. Kecepatan arus air di penampang kecil, dan
b. Volume air yang mengalir setiap menit.
Diketahui: A1 = 200 mm2, A2 = 100 mm2, dan v1 = 2 m/s.
Ditanya : a). V2
b). V
Jawab
A1v1 = A2 V2 (200 mm2) (2 m/s) = (100 mm2)v2
v2 = 4 m/s
Q = v / t = Av V = A. v.t

Q = (200 106 m2) (2 m/s) (60 s) = 24 103 m3 =


= 2,4 104 m3

Persamaan Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan
pada hukum kekekalan energi yang dialami oleh
aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah
tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan
energi potensial per satuan volume memiliki nilai
yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis
arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :
Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air

Perhatikanlah Gambar dibawah

Gambar 3. Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas


penampangnya berbeda. Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan
kecepatannya berubah dari v1 ke v2

Suatu fluida bergerak dari titik A yang ketinggiannya


h1 dari permukaan tanah ke titik B yang
ketinggiannya h2 dari permukaan tanah. Pada
pelajaran sebelumnya, Anda telah mempelajari
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada suatu
benda. Misalnya, pada benda yang jatuh dari
ketinggian tertentu dan pada anak panah yang
lepas dari busurnya. Hukum Kekekalan Energi
Mekanik juga berlaku pada fluida yang bergerak,
seperti pada Gambar 3. Menurut penelitian
Bernoulli, suatu fluida yang bergerak mengubah
energinya menjadi tekanan

Secara lengkap, Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah


tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi
potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama di
setiap titik sepanjang aliran fluida ideal. Persamaan
matematisnya, dituliskan sebagai berikut
p + 1/2 v 2 + gh = konstan
atau
p1+ 1/2 v12 + gh = p2 + 1/2 v22 + gh
(4)
dengan:
p = tekanan (N/m2),
v = kecepatan aliran fluida (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
= massa jenis fluida.

3. Penerapan Persamaan Bernoulli

Hukum Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang


digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut uraian
mengenai cara kerja beberapa alat yang menerapkan Hukum
Bernoulli.
.Alat Ukur
Venturi Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu
pipa aliran untuk mengukur laju aliran suatu zat cair. Suatu zat
cair dengan massa jenis mengalir melalui sebuah pipa
dengan luas penampang A1 pada daerah (1). Pada daerah
(2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung
manometer (pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan massa
jenis dipasang pada pipa seperti gambar 4

(5)

Gambar 4. Penampang pipa menyempit di A2 sehingga


tekanan di bagian pipa sempit lebih kecil dan
fluida bergerak lebih lambat
Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan
persamaan.
(5)

Contoh Soal :
Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masingmasing 8 102 m2 dan 5 103 m2 digunakan untuk mengukur
kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam kedua
manometer adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah
kelajuan air tersebut ( raksa = 13.600 kg/m3).
Diketahui: A1 = 8 102 m2, A2 = 8 103 m2, h = 0,2 m, dan
g = 10 m/s2.

B. Tabung Pitot (Pipa Prandtl)


Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan
(6) aliran suatu
gas di dalam sebuah pipa. Perhatikanlah Gambar 5

Gambar 5. Prinsip kerja pipa Prandtl.

Misalnya udara, mengalir melalui tabung A dengan kecepatan v. Kelajuan


udara v di dalam pipa dapat ditentukan dengan persamaan :

(6)

C. Gaya Angkat pada Sayap Pesawat Terbang


Penampang sayap pesawat terbang memiliki bagian
belakang yang lebih tajam dan sisi bagian atasnya
lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya.
Bentuk sayap tersebut menyebabkan kecepatan
aliran udara bagian atas lebih besar daripada di
bagian bawah sehingga tekanan udara di bawah
sayap lebih besar daripada di atas sayap. Hal ini
menyebabkan timbulnya daya angkat pada sayap
pesawat. Agar daya angkat yang ditimbulkan pada
pesawat semakin besar, sayap pesawat dimiringkan
sebesar sudut tertentu terhadap arah aliran udara.
Perhatikanlah Gambar 6.
Gambar 6. (a) Ketika sayap pesawat horizontal,

Gambar 6. (a) Ketika sayap pesawat horizontal, sayap tidak mengalami


gaya angkat.
(b) Ketika sayap pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya
angkat sebesar F1 - F2.

Gaya angkat pada sayap pesawat terbang dirumuskan


sebagai berikut :

F1 F2 = A (v22 - v11)

(7)

dengan :
F1 F2 = gaya angkat pesawat terbang (N),
A = luas penampang sayap pesawat (m2),
v1 = kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s),
v2 = kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s), dan
= massa jenis fluida (udara).

Contoh Soal :
Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan
tertentu sehingga udara yang melalui bagian atas dan
bagian bawah sayap pesawat yang luas permukaannya
50 m2 bergerak dengan kelajuan masing-masing 320 m/s
dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya angkat pada sayap
pesawat terbang tersebut ? ( udara = 1,3 kg/m3)
Diketahui:
A = A = 50 m2, v2 = 320 m/s, v1 = 300 m/s, dan
udara = 1,3 kg/m3.
Ditanya : Besarnya gaya angkat sayap pesawat
Jawab :
F1 F2 = 1/2 A (v22 - v11)
(1,3 kg/m3)(50 m2)(320 m/s)2 (300 m/s)2
= 403.000 N

D. Penyemprot Nyamuk
Alat penyemprot nyamuk juga bekerja berdasarkan Hukum
Bernoulli. Tinjaulah alat penyemprot nyamuk pada Gambar
7. Jika pengisap dari pompa ditekan maka udara yang
melewati pipa sempit pada bagian A akan memiliki kelajuan
besar dan tekanan kecil. Hal tersebut menyebabkan cairan
obat nyamuk yang ada pada bagian B akan naik dan ikut
terdorong keluar bersama udara yang tertekan oleh
pengisap pompa.

Gambar 7. pB < pA sehingga cairan obat nyamuk di B bisa memancar keluar

E. Kebocoran Pada Dinding Tangki


Jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya
lubang di dinding tangki, seperti terlihat pada Gambar 8,
kelajuan air yang memancar keluar dari lubang tersebut dapat
dihitung berdasarkan Hukum Toricelli.

Gambar 8. Tangki dengan sebuah lubang kecil di dindingnya. Kecepatan aliran air
yang keluar dari tangki sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas.

Menurut Hukum Toricelli, jika diameter lubang kebocoran


pada dinding tangki sangat kecil dibandingkan diameter
tangki, kelajuan air yang keluar dari lubang sama dengan
kelajuan yang diperoleh jika air tersebut jatuh bebas dari
ketinggian h. Perhatikanlah kembali Gambar 8 dengan
saksama. Jarak permukaan air yang berada di dalam
tangki ke lubang kebocoran dinyatakan sebagai h1,
sedangkan jarak lubang kebocoran ke dasar tangki
dinyatakan h2. Kecepatan aliran air pada saat kali pertama
keluar dari lubang adalah :
(8)
Jarak horizontal tibanya air di tanah adalah :
(9)

Contoh Soal :

Gambar di samping menunjukkan sebuah reservoir yang


penuh dengan air. Pada dinding bagian bawah reservoir
itu bocor hingga air memancar sampai di tanah. Jika g =
10 m/s2, tentukanlah:
a. Kecepatan air keluar dari bagian yang bocor;
b. Waktu yang diperlukan air sampai ke tanah;
c. Jarak pancaran maksimum di tanah diukur
dari titik P.
Diketahui: h1 = 1,8 m, h2 = 5 m, dan g = 10 m/s2.
Ditanya :a). V
b). t
c ). x
Jawab :

4. Viskositas
Viskositas (kekentalan) fluida menyatakan besarnya gesekan yang
dialami oleh suatu fluida saat mengalir. Pada pembahasan
sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa fluida ideal tidak
memiliki viskositas. Dalam kenyataannya, fluida yang ada dalam
kehidupan sehari-hari adalah fluida sejati. Oleh karena itu, bahasan
mengenai viskositas hanya akan Anda temukan pada fluida sejati,
yaitu fluida yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Dapat dimampatkan (kompresibel);
b. Mengalami gesekan saat mengalir (memiliki viskositas);
c. Alirannya turbulen.
Zat cair dan gas memiliki viskositas, hanya saja zat cair lebih kental
(viscous) daripada gas. Dalam penggunaan sehari-hari, viskositas
dikenal sebagai ukuran ketahanan oli untuk mengalir dalam mesin
kendaraan. Viskositas oli didefinisikan dengan nomor SAES
(Society of Automotive Engineers). Contoh pada sebuah pelumas
tertulis
API SERVICE SJ SAE 20W 50

Klasifikasi
service
minyak
pelumas
ini
dikembangkan oleh API (American Petroleum
Institute) yang menunjukkan karakteristik service
minyak pelumas dari skala terendah (SA) sampai
skala tertinggi (SJ) untuk mesin-mesin berbahan
bakar bensin

Gambar 9. Aliran laminer cairan kental.

Koefisien viskositas fluida , didefinisikan sebagai


perbandingan antara tegangan luncur (F/A) dengan
kecepatan perubahan regangan luncur (v/l). Secara
matematis, persamaannya ditulis sebagai berikut .

(10)

Nilai viskositas setiap fluida berbeda menurut jenis material


tempat fluida tersebut mengalir. Nilai viskositas beberapa
fluida tertentu dapat Anda pelajari pada Tabel 4

Benda yang bergerak dalam fluida kental mengalami gaya


gesek yang besarnya dinyatakan dengan persamaan :
(11)
Untuk benda berbentuk bola, k = 6r (perhitungan laboratorium)
sehingga, diperoleh :
Ff = 6rv

Persamaan 12 dikenaldengan Hukum Stokes.

(12)

Tabel 4. Harga Tegangan Permukaan Berdasarkan Eksperimen


Fluida Uap Air

Viskositas

Keterangan

100C Air 99C

0,125 cP

Light Machine Oil 20C

0,2848 cP

Motor Oil SAE 10

102 cP

Motor Oil SAE 20

50100 cP, 65 cP

Poiseuille dan Poise adalah


satuan viskositas dinamis, juga
disebut viskositas absolut. 1
Poiseulle (PI) = 10 Poise (P) =
1.000 cP

Motor Oil SAE 30

125 cP 150200 cP
25.000 cP

Sirop Cokelat pada 20C


Kecap pada 20C

50.000 cP

Sumber: people.ece.cornell.edu

Jika sebuah benda berbentuk bola (kelereng) jatuh bebas


dalam suatu fluida kental, kecepatannya akan bertambah
karena pengaruh gravitasi Bumi hingga mencapai suatu
kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang
tetap tersebut dinamakan kecepatan terminal. Pada saat
kecepatan terminal tercapai, berlaku keadaan :
F=0
Ff + FA= mg
Ff = mg FA
6 r vT = bvbg fvbg
6 r vT = (b f) Vbg
(13)
Pada benda berbentuk bola, volumenya vb = 4/3 r3
sehingga diperoleh persamaan :

(14)

dengan:
vt = kecepatan terminal (m/s),
Ff = gaya gesek (N),
FA = gaya ke atas (N),
b = massa jenis bola (kg/m2), dan
f = massa jenis fluida (kg/m3).
Gambar 10. Sebuah bola jatuh bebas ke dalam fluida yang memiliki
viskositas tertentu.

Bernoulli adalah seorang ahli Fisika dan Matematika yang


berasal dari Swiss. Penemuannya yang sangat terkenal
adalah mengenai hidrodinamika, yaitu Hukum Bernoulli. Ia
juga menemukan bahwa perilaku gas berhubungan dengan
perubahan tekanan dan suhu gas tersebut. Penemuan
tersebut
mendasari
teori
kinetik
gas.
(Sumber:
people.ece.cornell.edu)
Pemakaian Hukum Bernaouli .
1. Untuk menghitung kecepatan arus pada cairan yang
keluar pada dasar bejana :
p

h
p

Anda mungkin juga menyukai