ABSTRAK
Temperatur bintang perlu ditentukan karena beberapa alasan seperti untuk penentuan bintang induk pada
sistem planet tata surya luar. Metode spektroskopi arbsorbsi telah digunakan dalam menentukan temperatur
sebuah bintang. Pada penelitian ini, sebuah sistem teleskop GAO-ITB digunakan untuk menentukan
temperatur bintang. Sistem tersebut adalah sistem teleskop GAO-ITB yang terdiri dari spektograf NEO-
R1000, teleskop celeston C11, dan kamera CCD SBIG ST-8. Sampel terdiri dari 15 bintang, yaitu satu
untuk setiap masing-masing klasifikasi O, B, dan A, dan tiga bintang untuk setiap masing-masing
klasifikasi F, G, K dan M. Data yang diperoleh dari sistem berupa spektrum kemudian diolah menggunakan
software IRAF berupa reduksi data, kalibrasi panjang gelombang dan kalibrasi fluks. Hasil yang didapatkan
berupa grafik intensitas terhadap panjang gelombang, temperatur efektif, dan persentase perbedaan dengan
temperature yang ditentukan secara teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang panjang gelombang
yang diperoleh untuk kelimabelas bintang adalah berkisar antara (3500-8000) Ǻ, rentang temperatur efektif
antara (3626 – 8186) K dan persentase perbedaan antara perhitungan dengan teori berkisar antara (0,7 –
79,5) %.
Kata Kunci: Klasifikasi bintang, temperatur bintang, metode spektroskopi absorpsi, sistem teleskop GAO-
ITB, software IRAF
ABSTRACT
Star Temperatures need to be determined for some purposes such as finding mother star of solar system of
outer planets. Absorption spectroscopy method can be used in star temperature measurement. Absorption
spectroscopy method have been used to measure temperatures of star. In this study, a GAO-ITB telescope
system were used to calculate star temperature. The system consists of NEO-R1000 spectrograph, C11
Celestron telescope, and SBIG ST-8 CCD camera. The samples comprised of 15 stars i.e. 1 star for each
O, B, and A star classification and 3 stars each for F, G, K and M star classification. Data obtained were
star absorption spectra which were analyzed by IRAF software, which performs data reduction, wavelength
calibration, and flux calibration. The results were presented by intensity vs. wavelength graph, effective
temperature, and percentage difference to theoretical temperature. The results showed that wavelength
range measure for 15 stars were 3500-8000 Ǻ, effective temperature ranges were 3626 – 8186 K, and
percentage differences with theoretical temperature were 0,7 – 79,5 %.
Keywords: Star classification, star temperature, absorption spectroscopy method, GAO-ITB telescope
system, IRAF software
Proseding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau 2016 ISBN : .........
8150 8122
gambar berbasis LINUX.
8100 8065
Pengamatan sampel bintang
8050
dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 8000
2016 dengan keadaan langit cerah. δ Ori γ Lyr α Lyr
Pemilihan bintang sampel dilakukan secara SAMPEL BINTANG
acak, dengan total 15 bintang. Spektrum
bintang akan dilakukan proses reduksi data,
kalibrasi panjang gelombang, kalibrasi Gambar 1 Grafik temperatur efektif dari δ
fluks, dan fitting menggunakan software Ori, γ Lyr, dan α Lyr.
IRAF, sehingga didapatkan nilai temperatur
dan persentase perbedaan temperatur efektif Bintang δ Ori memiliki temperatur
dengan temperatur yang dihitung secara efektif yang tinggi dikarenakan bintang δ
Proseding Seminar Nasional Fisika Universitas Riau 2016 ISBN : .........
80
70 perbedaan ketiga sampel berada di rentang
60.38
60 25 %, hal ini menunjukkan bahwa sampel
50 data dapat diolah oleh software IRAF yang
40 digunakan. Sampel bintang kelas spektrum
30
20 12.81 G yang dipilih adalah α Cen, β Aql, dan l
10 Aql. Ketiga sampel berada di konstilasi
0 Aquila. Tabel data bintang kelas spektrum F
δ Ori γ Lyr α Lyr dapat dilihat pada Tabel 2.
BINTANG SAMPEL
Tabel 2. Data Bintang kelas Spektrum G
Aquila. Tabel data bintang kelas spektrum kedua temperatur efektif yang didapatkan
K dapat dilihat pada Tabel 3. berkisar antara 3626 K, yang dimiliki oleh
bintang α Ori , sampai 8186 K, yang dimiliki
Tabel 3. Data Bintang kelas Spektrum K oleh bintang δ Ori.
Kesimpulan ketiga panjang
Bintang Teff Tmean % diff gelombang berbanding terbalik dengan
λmaks (Ǻ) (%)
sampel (K) (K) temperatur. Hal ini sesuai dengan hukum
ξ Aql 5955,801 4865 6,92 wien. Perubahan temperatur bintang
62 Aql 6323,944 4582 4550 0,7 terhadap panjang gelombang dibuktikan
γ Aql 7224,347 4011 11,85 dengan bintang kelas spektrum O, B, A, F,
G, K dan M memiliki temperatur yang
Tabel 3 menunjukkan λmaks, Teff, dan menurun secara berurutan pada panjang
% diff dari ketiga bintang sampel dari kelas gelombang yang meningkat secara
spektrum K. Secara keseluruhan ketiga berurutan. Kesimpulan keempat persentase
sampel memiliki persentase perbedaan yang perbedaan dihitung dengan membandingkan
relatif kecil, hal ini dikarenakan spektograf Teff dengan Tmean. Rentang persentase
NEO R-1000 memiliki panjang gelombang perbedaan berkisar antara 0,7 sampai 79,5
efektif dikisaran cahaya tampak. Spektrum %. Persentase perbedaan terbesar dimiliki
cahaya tampak berada di kisaran spektrum oleh bintang δ Ori, sedangkan persentase
kuning dan merah. perbedaan terkecil dimiliki oleh bintang 62
Sampel bintang kelas spektrum M Aql.
yang dipilih adalah α Sco, k Aqr, dan α
Ori. Menurut Neilson dkk (2011) Ucapan Terimakasih
temperatur efektif dari α Ori adalah 3590
K. Λmaks, Teff, dan % diff dari bintang kelas . Terimakasih kepada keluarga besar
spektrum M dapat dilihat pada Tabel 4. Observatorium Bosscha yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan
Tabel 4. Data Bintang kelas Spektrum M penelitian di sana.
% Daftar Pustaka
Bintang Teff Tmean
λmaks (Ǻ) diff
sampel (K) (K) (%)
AP. 2016. 3 planets orbiting dwarf star
α Sco 7021,012 4128 29
prime spots to search for life. Artikel
k Aqr 7259,898 3992 3200 24,8 dalam Yahoo! News. Diakses pada 4
α Ori 7992,661 3626 13,3 Juni 2016.
Kitchin, C.R., 1995, Optical Astronomical Thorne, Anne P., 1988, Spectrophysics, 2nd,
Spectroscopy, IOP Publishing Ltd, Ed, Chapman and Hall, New York,USA
Bristol, UK
Young, Hugh D., Freedman, Roger A.,
Morison, Ian, 2008, Introduction to 2012, University Physics With Modern
Astronomy and Cosmology, Wiley, Physics, Addison-Wesley, San
Chichester, West Sussex Francisco