Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATAKULIAH SEMINAR FISIKA

TAHUN 2017/2018

NAMA :Ruslin Zainal Badddiun TOPIK: FISIKA EKSPERIMEN


NIM : 1708041033
JUDUL:
Studi Perbandingan Tingkat Kecerahan Langit Dengan Menggunakan Camera
Smartphone dan Sky Quality Meter
LATAR BELAKANG MASALAH:
Penelitian tentang kecerahan langit adalah kajian terpenting dalam kehidupan dan
untuk memelihara ekosistem kehidupan pada malam hari. Kecerahan langit terjadi dari
aktivitas alami dan aktivitas yang dilakukan manusia, contoh dariaktivitas alami
seperti cahaya bulan, dan sinar-sinar bintang yang terdapat di langit, dan contoh
aktivitas manusia seperti cahaya lampu pada malam hari yang di pancarkan dari bumi.
Akan tetapi, aktivitas manusia terhadap kecerahan langit ini mulai berlebihan, hal
tersebut dikarenakan pencahayaan yang tidak teratur, dan tidak tepat terhadap sasaran.
Kecerahan langit meruapaan faktor terpenting dalam penelitian astronomi,
semakin besar nilai kecerahan langit, maka semakin gelap langit sehingga benda-
benda langit akan tampa kterlihat. Dalam mengukur tingkat kecerahan langit pada
malam hari terdapat beberapa metode, dan yang paling konvensional adalah
pengukuran secara fotometri. Dalam pengukuran ini membutuhkan alat yang cukup
mahal, akan tetapi akhir-akhir ini terdapat alat yang lebih maju dan modern dalam
mengukur tingkat kecerahan langit yaitu Sky Quality Meter (SQM). SQM adalah
fotomter yang memiliki ukuran saku sehingga sangat mudah untuk di bawa kemana-
mana dan harganyapun terjangkau, keluaran hasil pengukurannya adalah satuan
kecerahan langit yaitu magnitu doper satuan detik busur kuadrat (MPDB), yang
dimana hal tersebut dapat memudahkan kita dalam meneliti nilai keccerahan langit
berkaitan dengan warna langit saat gelap total, maka nilai kecerahan langit akan
tinggi. Semakin menuju fajar, langit berubah kebiru-biruan lalu memerah dan
selanjutnya terang oleh matahari, dimana perubahan warna yang terjadi dapat di
dokumentasikan melalui kamera pada smartphone
Pengukuran kecerahan langit pula dapat dilakukan dengan menggunakan camera
smartphone, yang dimana pada saat sekarang ini smartphone sangat banyak yang
memilikanya akan tetapi belum ada yang mampu mengoptimalkan keguanaannya
dalam mengukur tingkat kecerahan langit.
RUMUSAN MASALAH:
1. Bagaimanaka perbandingan antara pengukuran kecerahan langit, dengan
menggunakan SQM (Sky Quality Meter) dan smartphone pada malam hari?
2. Bagaimanakah Hasil perbandingan kedua alat ukur tersebut di Berbagai titik di
kota Yogyakarta.

TUJUAN:
1. Menentukan tingkat kecerahan langit pada malam hari dengan menggunakan
SQM (Sky Quality meter ) dan smartphone.
2. Mengetahui perbedaan tingkat kecerahan langit antara dua buah alat ukur: SQM
(Sky Quality meter) dan smartphone.

MANFAAT PENELITIAN:
1. Sebagai pengetahuan untuk mengetahui pengukuran tingkat kecerahan langit
dengan menggunakan SQM (Sky Quality meter ) dan smartphone.
2. Sebagai pengetahuan akan manfaat penggunaan SQM (Sky Quality meter ) dan
smartphone dalam mengukur tingkat kecarahan langit.
3. Sebagai pengetahuan dalam perbandingan antara kedua alat ukur kecerahan langit
yaitu SQM (Sky Quality meter ) dan smartphone.

LANDASAN TEORI:
1. Nilai Kecerahan Langit
Kecerahan langit dari observatorium, tidak sepenuhnya gelap, itu dikarenakan
faktor utama yang membatasi besarnya teleskop dan waktu pencahayaan yang
diberikan sinyal yang diminta untuk rasio dari target. untuk instrumen fiber
spektral, pengurangan langit adalah langkah penting dalam pengurangan data
spektrum fiber, biasanya langkah ini bergantung pada bagaimana sampel fiber
latar belakang yang umumnya dianggap homogen dalam 1 derajat di malam yang
gelap. sekali ada gradien di latar belakang langit (seperti di malam bulan), lebih
banyak usaha akan dibutuhkan baik dalam mendesain sampel langit dan
pengurangan data. sehingga estimasi yang baik dari distribusi latar belakang langit
sangat penting dalam merancang survei spektroskopi serat dengan bidang besar
seperti langit besar multi-objek fiber spektroskopik teleskop (LAMOST a.k.a.
teleskop Goushoujing, cui et al (2012)).
Terdapat beberapa faktor yang bisa merubah tingkat kecerahan langit. Seperti,
cahaya terintegrasi dari galaksi jauh, cahaya bintang terintegrasi dalam galaksi
kita, cahaya rasi bintang, aliran udara malam, aurora, cahaya emisi twilight, alami
dan polusi cahaya, serta fase bulan. Kondisi polusi cahaya berbeda antara kota
besar dan kota kecil. Yogyakarta merupakan kota kecil. Yang memiliki area 32.5
km2. Kota ini merupakan tujuan wisata terbesar. Sehingga, polusi cahayanya
tinggi. Jika dibandingkan dengan gunung kidul yang lokasinya juga terdapat di
propindi yang sama yaitu D.I Yogyakarta, memliki area yang cukup luas, dan
polusi cahaya nya rendah (A.Y. Raisal, Yudhiakto P., DKK (2017))
2. SQM (Sky Quality Meter)
SQM (Sky Quality Meter) telah menjadi alat yang sering diguanakan untuk
mengukur kecerahan langit dari wilayah polusi untuk pengamatan astronomi.
SQM sering dgunakan untuk mengkaji polusi cahaya (Falchi 2011; pun & so
2012; Kyba et al. 2012, 2015; puschign et al 2014).
SQM meruapakan alat yang sederhana dan bisa dibawa kemanapun dan
meruapakan salah satu fasilitasuntuk mengukru tingkat kecerahan langit. Samapai
sekarang, telah ada dua generasi dari SQM, dan diperkirakan pengemabangan
selanjutnya akan segera dirilis, komponeneya teridiri dari fotodioda silicon yang
digunakan sebagai detector (ams- TAOS TSL237S), sebagian tertutup oleh filter
penolakan dekat-inframerah. Respon spectral dari perangkat mencoba menirukan
mata manusia di bawah regimen photopic. Alat ini juga memiliki converter
frekuensi cahaya dengan respon yang signifikan terhadap infra merah.
SQM biasanya digunakan untuk mengukur kualitas brigthness langit malam.
Karena langit kecerahan tergantung pada ketinggian matahari, SQM mampu
mengukur perubahan kecerahan langit dalam fungsi waktu. Seiring waktu
berubah, ketinggian matahari atau sudut depresi matahari berubah.
3. Sensor Kamera
Kamera akan mengubah sebuah objek di dunia dalam bentuk gambar tertentu.
kamera analog akan mentransfer film plastik dan kamera digital akan transfer ke
adegan piksel. Kegiatan ini akan sangat tergantung pada unsur-unsur utama dan
kamera yang sensor. Mengenai jenis sensor, kamera terdiri dari sensor CCD
(Charge Couple Device) dan sensor CMOS (Complementary Metal-Oxide
Semiconductor). CCD akan membentuk piksel dan gambar matriks dengan shift
register, sedangkan CMOS juga akan hal yang sama tetapi dilengkapi baris
decode dan matriks kolom yang membuat setiap piksel yang lebih terstruktur dan
efisien untuk sistem penyimpanan (Sang-Zo Nam. (2013))
Analisis warna tidak hanya dilakukan dengan pengukuran
sampel secara langsung, namun juga dapat dilakukan melalui citra digital hasil
pemotretan sampel dengan kamera digital. Sampel dapat dianalisis melalui
berbagai unit warna seperti XYZ, HSV, LUV, RGB, Hunter Lab, dan CIE
L*a*b*. Pengukuran warna pangan umumnya menggunakan unit warna L*a*b*
(Leon et al. 2006)

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan peralatan yang digunakan
sebagai berikut:

a. SQM (Sky Quality meter ) (SQmLU-DL)


b. Smartphone.
c. Komputer
d. 2 buah Tripod
e. Software paint
Penelitian ini dilakukan di Observatorium Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan,
dan waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2018.

PROSEDUR EKSPERIMEN
1. Rangkai alat seperti gambar.

Gambar 1. Sky Quality meter (SQM) yang dihubungkan dengan Laptop


Gambar 2. Smartphone yang yang diletakkan ke tripod
2. Mengarahkan Sky Quality Meter dan Kamera Smartphone ke arah Zenit.
3. Mengambil gambar dengan menggunakan smartphone setiap 30 menit kearah
Zenit
4. Mengambil data SQM (Sky Quality Meter) setiap 1 menit kearah Zenit

METODE ANALISIS DATA


SQM : pengambilan data 15 menit sebelum dan sesudah waktu pengambilan data
kamera, dilakukan perhitungan nilai rata dan standar deviassi dari data
SQM
Kamera : mengambil gambar yang berada di tengah frame dengan bantuan software
paint, mengambil pixcel untuk gambar tengah frame, dilakukan
perhitungan rata-rata dan standar deviasi dari data pixcel.

HASIL YANG DIHARAPKAN


Dari penelitian, diharapkan memberikan pengetahuan mengenai bagaimana
cara menentukan kecerahan langit dengan menggunakan SQM (Sky Quality Meter)
dan smart phone, dan menyajikan grafik hubungan antara data SQM dan Pixcel
kamera smart phone terhadap waktu

SQM Pixcel

Waktu

Grafik 1. Hubungan antara SQM, Pixcel dan waktu


REFERENSI
A. S’anches D.M, M.Aub, J. Zamorano, M. Kocifaj, J. Roby, C. Taipa. 2017. Sky Quality
Meter measurements in a colour changing world. V2.2
León K, Mery D, Pedreschi F, León J. 2006. Color measurement in L*a*b* units
from RGB digital images. J. Foodres. 39: 1084-1091
Sang-Zo Nam. 2013. Evaluation of university students’ utilization of smartphone.
IJSH. 7 (4): 175-182.
Song Y, Hao-tang Z, Hai-long Y, Yong-heng Z, Yi-Qiao D, Zhong R. B, Li-cai D, Ya-
juan L. 2013. Moon night sky brightness simulation for Xinglong Station. China
;0:11.
Yudhiakto P., Muchlas A. 2016. The Sky Brightnes Measurment during the 2016 Solar
Eclipse in Ternate. UAD. Yogyakarta.
Yudhiakto P., A.Y. Raisal., Okimustava And Muchlas. 2017. The moon Phases influence
on the beginning of astronomical dawn determination inyogyakarta. UAD.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai