Anda di halaman 1dari 14

Critical Jurnal Report

Fisika Inti

Dinamika elekton

Dosen Pengampu:

Disusun oleh:

1. Despriyani br Ginting(4202121009)
2. Elly Antika(4201121010)
3. Kristina Triani Mandalahi(4203121044)
4. Khaidir Hamonangan Nasution(4201121015)

PROGRAM STUDI (S-1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, saya
dapat menyelesaikan makalah Critical Jurnal Riview . Saya menyampaikan rasa terimakasih.,
sebagai dosen mata kuliah telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan
tugas ini.

Harapan saya semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan tentang tugas Critical Jurnal
Riview, bagi para pembaca agar mengetahui tentang Atlet

Saya menyadari bahwa dalam penulisan critical jurnal riview ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca supaya dapat menjadi lebih baik lagi, demikian critical jurnal riview ini saya buat, jika
ada kesalahan dan kekurangan saya mohon maaf.

Medan, 26 Maret 2023


DAFTAR ISI

BAB I IDENTITAS JURNAL

A.Informasi Identitas Jurnal Pertama

BAB II RINGKASAN JURNAL

A.Abstrak Jurnal Utama

C.Review Jurnal

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

Daftar Pustaka
BAB I

IDENTITAS JURNAL

A. Informasi Identitas Jurnal


1.Jurnal Nasional

Perancangan Sistem Pump-Probe Spectroscopy


Judul sebagai Metode Dalam Analisis Dinamika
Elektron pada Larutan

Jurnal Jurnal Nasional

Volume dan Halaman 10 No. 1

ISSN 2237-3520

Tahun 2019

Penulis Gilang Mulyawan

Reviewer Kelompok

Tanggal 18 Mei 2023

2. Ju
Nasional

Judul Dinamika Elektron Terhadap Pembelajaran Fisika


di sekolah

Jurnal Jurnal Nasional

Volume dan Halaman 03 No 2

ISSN 2512- 2312

Tahun 2016
Penulis Risky Mulya

Reviewer Kelompok

Tanggal 18 Mei 2023

BAB II

RIVIEW JURNAL

A. Review Jurnal
1 Jurnal Utama

Review Pump-probe spectroscopy masuk ke dalam ranah optik non-


linier yang mempelajari tentang sifat optis dari benda non-
linier. Dalam hal tersebut, sifat optis dari sebuah material
ditentukan oleh medan magnet cahaya yang datang ke dalam
benda tersebut. Sebagai contoh, indeks bias dari suatu
material dapat bersifat spesifik terhadap sifat dari cahaya
datang [4].

Sistem pump-probe sendiri merupakan sistem yang dinamis


[5], dikarenakan pulsa laser yang dipakai memiliki nilai delay
yang berbeda. Hal ini memungkinkan pengguna dari sistem
ini untuk menganalisis dinamika struktur elektron dalam
suatu sampel yang beraneka ragam, dari larutan biasa,
quantum dot, bahan semikonduktor, hingga alloy logam.
Adapun sistem pump-probe ini perlu diperturbasi dari
keadaan setimbang, dengan cara mendekatkan sumber laser
pump kepada sampel agar berkas laser tersebut tiba terlebih
dahulu daripada probe. Intensitas dari berkas laser pump akan
selalu lebih besar daripada intensitas laser probe [6].

Merujuk pada gambar 1, sinyal pump bekerja pada tingkat


dasar/ground state (g) pada waktu 𝑡 dan 𝑡 untuk

membangkitkan vibrational coherence (|e, v>,<e, v'|) diantara

sinyal probe yang di-delay pada waktu 𝑡 juga tiba pada 3

tingkat v dan v' dalam tingkat yang tereksitasi (e). Adapun

tingkat elektronik selanjutnya (d). Jika vibrational coherence


masih ada pada saat waktu delay Dt = 𝑡3- 𝑡2, transimisi dari
pulsa probe tersebut dimodulasi sesuai dengan pergerakan
partikel yang koheren.

Subjek ng relasi antara suatu


Penelitian zat dengan radiasi elektromagnetik. Namun, berbagai metode

spektroskopi seperti UV-Vis maupun Raman Spectroscopy

tidak mampu untuk mendeskripsikan analisis bahan pada


skala

dinamika elektron yang merupakan hal yang esensial dalam

menganalisis bahan semikonduktor, seperti carbon quantum

dot. Dalam penelitian ini telah dibuat rancang bangun sistem

laser dalam waktu skala femtosekon (10−15 sekon), sehingga


laser ini dapat digunakan untuk memodelkan dinamika
elektron dalam suatu atom.

Metode Pump-Probe ini merupakan metode yang paling


sederhana dari semua permodelan dinamika elektron yang
ada karena metode ini hanya menggunakan satu sumber laser
yang berkas cahayanya dibagi menjadi dua bagian untuk
eksitasi (pump) dan pengukuran (probe) dengan
menggunakan beam splitter. Spektroskopi Pump-Probe
diharapkan mampu untuk mempelajari zat dalam skala
dinamika elektron yang dapat memiliki dampak besar
terhadap analisis bahan semikonduktor dalam segi
kemurnian, kestabilan zat kimia setelah melalui reaksi
tertentu, serta mengembangkan akuisisi data yang baik dan
benar dalam analisis zat yang diujikan.

Sistem dirancang dalam bentuk simulasi

berbasis Lindbladian Master Equation dan setup eksperimen.


Sistem menggunakan cahaya laser dengan panjang
gelombang 1064 nm yang dikenakan pada zat uji. Laser
dipisahkan menjadi dua beam menggunakan sebuah beam
splitter, yakni pump dan probe. Cahaya laser pump digunakan
untuk mengeksitasi zat yang diujikan, sedang cahaya laser
probe digunakan untuk melakukan probing pada zat tersebut
untuk ditangkap oleh photodetector. Pengaturan delay stage
pada sistem akan membantu dalam menghasilkan data
struktur elektron yang berubah terhadap waktu. Kemudian
data diklasifikasi dengan recurrent neural network untuk
memprediksi jenis bahan uji. Terdapat hasil berupa nilai
absorbansi setinggi 0.3 unit absorbansi baik untuk sampel
berupa larutan carbon quantum dot maupun quantum dot.
Dari pengklasifikasi data didapatkan akurasi 90% untuk
klasifikasi data pada sampel larutan quantum dot dan 81%
untuk larutan carbon quantum dot. Hal tersebut digunakan
untuk membuktikan bahwa hasil dari komputasi simulator
sama dengan hasil setup eksperimen, serta pengklasifikasi
yang telah dibuat dapat mencapai akurasi yang ting

Hasil Dari sistem pump probe yang telah dibuat, dapat disimpulkan
Penelitian bahwa sistem pump-probe spectroscopy memiliki
kemampuan dengan potensial yang sangat tinggi dalam
memodelkan dinamika elektron pada suatu bahan. Pada hasil
eksperimen didapatkan nilai absorbansi terhadap perubahan
waktu delay pada dua jenis sampel dengan nilai puncak
sekitar 0.35 satuan absorbansi. Hal tersebut digunakan untuk
membuktikan bahwa teori serta eksperimen dari sistem
pump-probe spectroscopy berjalan selaras, dengan hasil dari
komputasi simulator mengalami fenomena yang sama dengan
hasil yang didapatkan pada sampel dengan setup eksperimen,
yakni terdapat pergeseran grafik dari waktu delay 40 sekon ke
60 sekon dan penambahan nilai satuan absorbansi dari 0.01
ke 0.25. Selain itu, program pengklasifikasi data sampel yang
menggunakan metode RNN dapat menghasilkan model
dengan akurasi yang sangat tinggi pada angka 90% pada
pelatihan 100 epoch untuk larutan quantum dot, dengan
angka loss terakhir tercatat di bawah 2% dan 81% untuk
larutan carbon dot pada pelatihan 12000 epoch.
Kekuatan 1.Terdapatnya Pendahuluan yang sangat bagus dengan di
Penelitian sertai penjelasan mengenai materi.
2.Terdapatnya hasil penelitian dan metode penelitian

Kelemahan 1. Tidak menampilakan waktu penelitian secara spesifik.


Penelitian

B. Review Jurnal Pembanding


2 Jurnal Nasional

Review
anah optik non-linier yang mempelajari tentang sifat optis
dari benda non-linier. Dalam hal tersebut, sifat optis dari
sebuah material ditentukan oleh medan magnet cahaya yang
datang ke dalam benda tersebut. Sebagai contoh, indeks bias
dari suatu material dapat bersifat spesifik terhadap sifat dari
cahaya datang [4].

Sistem pump-probe sendiri merupakan sistem yang dinamis


[5], dikarenakan pulsa laser yang dipakai memiliki nilai delay
yang berbeda. Hal ini memungkinkan pengguna dari sistem
ini untuk menganalisis dinamika struktur elektron dalam
suatu sampel yang beraneka ragam, dari larutan biasa,
quantum dot, bahan semikonduktor, hingga alloy logam.
Adapun sistem pump-probe ini perlu diperturbasi dari
keadaan setimbang, dengan cara mendekatkan sumber laser
pump kepada sampel agar berkas laser tersebut tiba terlebih
dahulu daripada probe. Intensitas dari berkas laser pump akan
selalu lebih besar daripada intensitas laser probe [6].

Merujuk pada gambar 1, sinyal pump bekerja pada tingkat


dasar/ground state (g) pada waktu 𝑡 dan 𝑡 untuk

membangkitkan vibrational coherence (|e, v>,<e, v'|) diantara

sinyal probe yang di-delay pada waktu 𝑡 juga tiba pada 3

tingkat v dan v' dalam tingkat yang tereksitasi (e). Adapun

tingkat elektronik selanjutnya (d). Jika vibrational coherence


masih ada pada saat waktu delay Dt = 𝑡3- 𝑡2, transimisi dari
pulsa probe tersebut dimodul erancangan klasifikasi sistem,
maka perlu mendefinisikan library yang akan dipakai, seperti
numpy tensorflow, dan pandas. Kemudian dengan
menggunakan pandas kita mengambil dataset yang akan
dijadikan acuan latihan dari RNN. Tahap yang selanjutnya
dilakukan ialah membangun model yang diinginkan, yakni
model LSTM dengan 128 layer dan dilatih sebanyak 100 dan
12000 epochs untuk data quantum dot dan carbon dot. Setelah
LSTM tersebut dipasangkan droupout layer yang digunakan
untuk mencegah overfitting.

Dense layer yang berisi masing-masing fungsi aktivasi ReLU


dan Softmax. Langkah terakhir yang dapat dilakukan sebelum
melakukan training adalah mengkonfigurasi loss yang
diperlukan dengan fungsi model.compile().

Visualisasi prediksi data dilakukan menggunakan confusion


matrix, dimana perhitungan akurasi prediksi dari
pengklasifikasi yang telah dilatih dapat dirumuskan sebagai:

𝑇𝑟𝑢𝑒 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑒+𝑇𝑟𝑢𝑒 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = (12)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛

dimana true positive merupakan nilai di mana hasil prediksi


benar sesuai dengan hasil yang benar, true negative adalah
nilai di mana hasil prediksi salah sesuai dengan hasil yang
salah

Subjek 3) Delay Stage Newport DL125


Penelitian Delay Stage Newport DL125 mengatur besar delay dari
berkas laser probe dengan menggerakan cermin pemantul
menjauhi sumber laser.

Bahan uji yang akan dianalisis. Sinyal pump dikenakan pada


sampel untuk dieksitasi dan sinyal probe untuk menganalisis
bahan tersebut.

Sebagai alat untuk mengakuisisi data dari berkas laser probe


dengan menggunakan spektrofotometer MayaPRO2000.

Untuk memroses data yang telah ditangkap oleh fotodetektor.

Adapun tahap ini juga meliputi troubleshooting bila terjadi


kesalahan desain.

Sistem akuisisi data didesain menggunakan program NI


LabVIEW 2018 dengan diagram alir sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 6. Akuisisi data spektrofotometer
ini memiliki dua jenis sistem, yakni sistem akuisisi data
spektrofotometer dan penggerak delay stage untuk mengatur
delay sinar laser probe yang masuk.

Adapun dalam setup eksperimen ini digunakan dua jenis


sampel yakni larutan carbon dot lengkuas dan jahe. Data
diakusisi dengan acquisition time sebesar 0.5 detik dan move
step sebesar 2 mm, setara dengan pergerakan stage dari delay
0 pikosekon hingga 13 pikosekon.

Hasil metode untuk menyelesaikan persamaan Schrödinger; yaitu


Penelitian metode analitik dan numerik. Dengan menggunakan metode
numerik, seperti pada metode pendekatan potensial,
didapatkan hasil yang akurat [2]. Salah satu metode numerik
yang digunakan adalah metode matriks transfer (MMT).
Sampai saat ini MMT merupakan metode yang lebih akurat
dibandingkan metode beda hingga konvensional. Sebelumnya
telah dilakukan perhitungan untuk mendapatkan rumusan
analitik arus terobosan pada transistor dwikutub sambungan
hetero Si/Si1-xGex/Si anisotropik dengan MMT [3].

MMT adalah suatu cara untuk menyelidiki keterkaitan dan


keadaaan hamburan pada struktur kuantum. Metode ini
terutama digunakan untuk memecahkan persamaan
Schrödinger 1D atau persamaan massa efektif misalnya,
untuk memperoleh energi eigen yang terkuantisasi dalam
sumur kuantum heterostruktur dan Metal Organic
Semiconductor (MOS) atau koefisien transmisi potensial
penghalang [4]. Potensial dari sistem ini sangat berbeda
dengan yang telah dibahas dalam buku mekanika kuantum
standar.

Koefisien transmisi adalah salah satu besaran penting dalam


perhitungan hamburan kuantum. Sebelum menghitung
koefisien transmisi dilakukan perhitungan amplitudo refleksi
dan transmisi untuk hamburan yang didapatkan dari potensial
penghalang 1D. Amplitudo refleksi dan transmisi dihitung
dengan MMT yang dihubungkan dengan fungsi gelombang
pada kedua sisi potensial penghalang. Hal ini juga diterapkan
pada propagasi 1D dari gelombang elektromagnetik dalam
sistem berlapis [5]. MMT dapat pula digunakan untuk analisis
gelombang propagasi pada partikel kuantum, medan
elektromagnetik, akustik, dan gelombang elastis. Setelah
teknik ini dikembangkan untuk satu jenis gelombang, dengan
mudah dapat diterapkan untuk masalah gelombang lainnya
[6]

Kekuatan 1.Terdapatnya Pendahuluan yang sangat bagus dengan di


Penelitian sertai penjelasan mengenai materi.
2.Terdapatnya hasil penelitian dan metode penelitian

Kelemahan 2. Tidak menampilakan waktu penelitian secara spesifik.


Penelitian

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil Critical Jurnal Review yang sebelumnya telah banyak menjelaskan isi bahkan
kelebihan dan kelemahan masing-masing dari jurnal dapat disimpulkan bahwa jurnal yang paling
bagus ataupun yang dapat dijadikan sebagai jurnal referensi yang sangat baik untuk mempelajari
media pembelajaran yang di gunakan di dalam kelas yaitu jurnal dikarenakan banyak kelebihan
atau keunggulan yang diberikan atau diterapkan pada jurnal. Walaupun jurnal utama juga
memiliki banyak keunggulan dari pada jurnal utama. Hal ini dapat menjadi sumber referensi
yang sangat berpengaruh terhadap pengetahuan mengenai media pembelajaran.

B. Saran
Semoga dengan adanya Critical Jurnal Review ini dapat menambah pengetahuan kita
tentang jurnal mana saja yang dapat kita gunakan dan mempermudah kita dalam proses
pembelajaran di kelas. Baik sebagai mahasiswa , maupun sebagai calon guru untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media pembelajaran: Bahan
sajian program pendidikan akta mengajar. FIP. UM.

Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Purwanto. 2007.
Evaluasi Hasil Belajar.Jakarta: Pustaka Pelajar
Reni Akbar-Hawadi. 2001. Buku Dua dari Tiga Kreativitas. Jakarta: Grasindo.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sudjana, Nana. 2005. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sukmadinata,
Nana Syaodih, 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Prestasi Belajar Dan Kompetensi


Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Usman, Uzer. 2003. Menjadi guru profesional. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya

Winkel. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo


Jurnal:
Chandra Putri Tirtiana. 2013. Pengaruh Kreativitas Belajar, Pengunaan Media Pembelajaran
Power Point, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada
Siswa Kelas X Akt SMK Negeri 2 Blora Tahun Ajaran 2012/2013 (Motivasi Belajar Sebagai
Variabel Intervening). Econpmic Educational Analysis Journal 2(2) 2013.
Keke T. Aritonang. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Penabur No. 10 Tahun ke-7 Juni 2008.
Peraturan Perundangan:
............................Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Inter Net:
heritl.blogspot.com/2007/12/belajar-danmotivasinya
Rusman. 2008. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.http://style-lecture.
blogspot.com/2012/09/pembelajaran-kooperatif-model-jigsaw.html

Anda mungkin juga menyukai