Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
MATAKULIAH KIMIA ANALITIK

REVIEW

OLEH:
MUHAMMAD AGUNG
D061181010

GOWA
2020
REVIEW MATERI

A. Definisi kimia analitik

Kimia analitik dalam ilmu geologi merupakan bagian dari geokimia


yang berfokus pada analisis sampel geologi, missal: batuan, mineral,
tanah, air, gas, bijih, dll., untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi
kimiawinya. Kimia Analitik merupakan cabang ilmu Kimia yang
mempelajari prinsip identifikasi, separasi dan kuantifikasi senyawa-
senyawa kimia melalui pengembangan metode, teknik, dan instrumentasi
yang dikaji secara fundamental dan aplikasinya. Kimia Analitik mencakup
metode klasik, modern dan instrumentasi.
Kimia analitik dibagi menjadi dua jenis :
1. Kualitatif : bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau
senyawa kimia, baik organik maupun inorganic.
2. Kuantitatif : bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu cuplikan.
Metode kualitatif dan kuantitatif klasik menggunakan pemisahan
seperti presipitasi, ekstraksi, dan distilasi dengan identifikasi pada
perbedaan warna, bau, titik lebur, faktor pendidihan, radioaktivitas atau
reaktivitas. Metode instrumentasi digunakan untuk memisahkan sampel
menggunakan kromatografi, elektroskopi atau pemisahan berdasarkan
fraksi alirnya. Evaluasi kualitatif dan kuantitatifnya dapat dilakukan
dengan instrumen yang sama dan dapat menggunakan interaksi panas,
medan listrik atau medan magnet sesuai dengan karakteristiknya.
B. Jenis analisis
Tipe analisis berdasarkan ukuran sampel: • Analisis makro: jika
sampel > 0,1 g. • Analisis semimikro : sampel antara 10 100 mg • Analisis
mikro: sampel ukuran antara 1 10 mg • Analisis ultra mikro: sampel dalam
orde mikrogram ( 1 μ = 10 ⁻⁶ g)
Berdasarkan klasifikasi modern:
1. Analisa kualitatif
Analisa kualitatif itu menentukan ada atau tidaknya sebuah senyawa,
namun tidak massa atau juga konsentrasinya. Analisa kualitatif tersebut tidak
menghitung jumlah.
2. Analisa gravimetri
Analisa gravimetrik ini menentukan massa dari suatu analit dengan
menimbang sebuah sampel sebelum dan/atau setelah mengalami beberapa kali
perubahan. Contoh yang umum ialah menentukan massa air dalam suatu hidrat
dengan memanaskan sampelnya untuk dapat menghilangkan air yang ada,
sehingga akan ada perbedaan pada massa sebab molekul air akan terlepas.
3. Analisa volumetrik
Pada titrasi tersebut terdapat penambahan reaktan ke larutan yang sedang
dianalisis pada sampai titik ekivalen tercapai. Jenis yang paling umum ialah titrasi
asam-basa yang menggunakan berbagai macam indikator yang menunjukkan
perubahan warna. Terdapat beberapa macam titrasi, misalnya pada titrasi
potensiometri. Tipe indikator yang digunakan tersebut berbeda-beda untuk dapat
tercapainya titik ekivalen.
Tahapan Analisis
Tahapan utama dalam kimia analitik umumnya terdiri dari lima yaitu :
1. Pencuplikan sampel, pemilihan bagian sampel yang representatif
2. Pelarutan sampel
3. Konversi analit menjadi suatu bentuk yang dapat diukur
4. Pengukuran
5. Perhitungan dan penafsiran dari hasil pengukuran tersebut.
Tahapan lain yang mungkin dibutuhkan, misal pengeringan sampel,
pengukuran berat atau penimbangan yang akurat atau pengukuran volume (bila
sampel berupa gas). Hal ini mutlak diperlukan karena hasil kuantitatif biasanya
dilaporkan dalam satuan relatif, misalnya jumlah gram analit per 100 g sampel
(persen berat).

C. Kimia Analitik Konvensional


Analisis Konvensional adalah suatu teknik analisa menggunakan alat-alat
konvensional, misalnya pada contoh metode analisis titrimetri(volumetric) yang
menggunakan peralatan gelas kaca dan analisis gravimetri.
Metode Analisis Konvensional
1. Analisa Volumetrik
Analisis volumetric adalah suatu analisis kimia kuantitatif untuk
menentukan banyaknya suatu zat dalam volume tertentu dengan mengukur
banyaknya volume larutan standar yang dapat bereaksi secara kuantitatif dengan
zat yang akan ditentukan. Penentuan konsentrasi zat atau larutan dilakukan
dengan cara mereaksikannya secar kuantitatif dengan suatu larutan lain pada
konsentrasi tertentu.
2. Analisis Gravimetri
Analisis gravimetric merupakan salah satu metode kuantitatif dengan
penimbangan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen yang
ingin diketahui dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel
kemudian dilakukan pengendapan. Pengukuran dalam metode gravimetri adalah
dengan penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari
hubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis, massa atom reatif, massa
molekul relative dan berat endapan hasil reaksi.
3. Metode Elektrolisis
Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam
terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation
apabila dialiri dengan arus listrik dengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka
akan terjadi reaksi reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi=0. Endapan
yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya, misalnya
mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan cara mereduksi.
Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung
kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah. Suatu analisis gravimetri
dilakukan apabila kadar analit yang terdapat dalam sampel relatif besar sehingga
dapat diendapkan dan ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa
unsur pelarut, maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti. Sampel
yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel padat
maupun sampel cair.

D. Kimia Analitik Modern


Analisis modern/ analisis instrumental adalah analisis yang dilakukan
berdasarkan sifat fisiko-kimia zat untuk keperluan analisisnya. Sifat fisiko-kimia
zat sangat spesifik dan dapat dideteksi dengan menggunakan peralatan khusus.
Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan sifat fisiko-kimia zat sehingga
menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian dimanfaatkan
untuk teknik analisis spektroskopi. Sifat fisiko–kimia lain seperti pemutaran rotasi
optik, hantaran listrik hantaran panas, beda partisi isi dan absorpsi diantara dua
fase dan resonansi magnet inti melahirkan teknik analisis modern yang lain.
Dalam analisisnya teknik ini menggunakan alat-alat yang modern sehingga
disebut juga dengan analisis modern. Kimia analisis modern dikategorisasikan
melalui dua pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analisis
dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis
lingkungan, dan forensik.
Berdasarkan metodenya, kimia analisis modern dapat dibagi menjadi
spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis, kristalografi,
mikroskopi, dan elektrokimia.

E. Prinsip Kerja Instrument Kimia Analitik


Instrumen adalah suatu peralatan dengan fungsi tertentu yang membantu manusia
dalam menyelesaikan suatu tugas. Oleh karena itu instrumen analisis merupakan suatu
alat  untuk membantu melakukan suatu analisis terhadap sampel kimia .
Gambar: Instrument Kimia Analitik

1. XRF , X-Ray Flourescence yaitu metode analisis dengan menggunakan sinar X


sebagai sumber sinarnya. Pada XRF, sampel akan di sinari dengan sinar X
hingga elektronnya terlempar keluar akibat tumbukan dengan partikel sinar X.
Kemudian elektron di kulit atasnya akan turun ke bawah dan menempati
tempat dimana sebelumnya ada elektron yang keluar. Turunnya elektron dari
tempat berenergi tinggi ke tempat bernergi rendah ini akan menghasilkan sinar
flourescence yang  berbeda beda dari tiap atom. spesifikasi energi inilah yang
mendasari analisis dari sampel. XRF dapat melakukan analisis 

Gambar: XRF (X-Ray Flourescence)

2. NAA ,Neutron Activation Analysis atau analisis aktivasi neturon ialah


metode analisis yang sangatakurat dan memiliki sensitifitas yang sangat
tinggi hingga dapat   mendeteksi kandungan dengan tingkat ppb. metode ini
menggunakan radiasi radioaktif sehingga butuh penanganan yang lebih tinggi.
Prinsip analisisnya yaitu dengan menghitung energi radiasi dari sampel
sehingga diketahui  komposisi sampelnya. Enargi radiasi juga spesifik
berbeda beda tiap unsur. Metodenya yaitu menyinari sampel dengan neutron
sehingga sampel yang tadinya stabil akan akan menjadi tidak stabil dan
mengeluarkan radiasi, energi radiasi inilah yang diukur energinya sehingga
dapat diketahui kadar dan komposisi dari sampel.

Gambar: NAA (Neutron Activation Analysis)

3. AAS, Atomic absorption Spectroscopy atau Spektroskopi serapan atom


ialah suatu metode pengukuran yang didasarkan pada serapan sinar oleh
atom, Jadi padaa AAS, suatu sampel yang akan di analisis akan di
destruksi dahulu agar homogen, lalu ditempatkan pada tempat sampel,
sampel akan dibakar dengan gas tertentu hingga lebih dari 1000C sehingga
teratomisasi. saat itulah sampel akan disinari dan, akan mengabsorp sinar
hingga tereksitasi. setiap unsur memiliki panjang gelombang yang berbeda
sehingga dapat diidentifikasi unsurnya

4. MS, Mass Spectroscopy atau spektroskopi masa ialah metode analisis


yang didasarkan pada energi kinetik tiap atom. prosedurnya molekul yang
akan dianalisis diuapkan terlebih dahulu lalu di ionisasi, kemudian
dipercepat. disinilah perbedaan energi atom terlihat, atom akan melewati
suatu medan magnet tang lorongnya berbelok. jika massa nya terlalu kecil
akan dibelokkan dengan mudah , sedangkan jika masanya besar
pembelokkannya hanya sedikit. sehingga atom atom yang sampai ke
detektor tidak semuanya.
Gambar: MS, (Mass Spectroscopy)

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Analisis kimia klasik dan analisis. Diakses pada 8 maret 2020
https://www.infokimia.com/2018/12/analisis-kimia-klasik-dan-
analisis.html

Anonim. 2016. Kimia. Diakses pada 8 maret 2020 http://kimia.fmipa.unej.ac.id/?


page_id=238

Anonim. 2013. Macam macam instrument kimia. Diakses pada 8 maret 2020
https://bisakimia.com/2013/01/21/macam-macam-instrumen-analisis-
kimia/

Anonim. 2016. Pengertian kimia analisis dan metode. Diakses pada 8 maret 2020
https://pendidikan.co.id/pengertian-kimia-analisis-jenis-dan-metode/

Fitriyah.Zhaffis. 2013. Analisis kimia

Anda mungkin juga menyukai