Anda di halaman 1dari 12

PENGENALAN BATUAN

Zulfadli Nizar1), Wirahadi Rahmat2)


1
Praktikan Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universtas Hasanuddin
2
Asisten Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universtas Hasanuddin

ABSTRAK
Batuan adalah Semua bahan yang menyusun Kerak Bumi, atau suatu
kumpulan dari mineral-mineral yang menjadi satu, mineral tersebut bisa satu
atau lebih. Pada praktikum acara delapan ini kita akan mempelajari tentang
jenis-jenis batuan, yang bertujuan untuk dapat mengidentifikasi nama dan sifat
fisik dari batuan. Dengan metode pendeskripsian, dimana batuan yang diberikan
dideskripsi mulai dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Dari
enam batuan yang dideskripsi batuan beku diperoleh Granit dan Quartz Diorite,
batuan sedimen diperoleh Batupasir Halus dan Batupasir Sangat Halus, batuan
metamorf diperoleh eklogit dan marmer.

KATA KUNCI : batuan, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.

I. PENDAHULUAN
Berdasarkan hal tersebut,
Geologi adalah suatu bidang maka penting bagi kita dalam
ilmu pengetahuan Kebumian mempelajari lebih dalam tentang
yang mempelajari segala sesuatu ilmu geologi. Oleh karena itu di
mengenai planet bumi beserta lakukanlah praktikum Mineralogi
isinya yang pernah ada. dan Kristalografi acara kedelapan
Merupakan kelompok ilmu yang yaitu pengenalan batuan. Adapun
membahas tentang sifat-sifat dan tujuan dari parktikum ini adalah
bahan-bahan yang membentuk agar praktikan dapat
bumi, struktur, didalam maupun mengidentifikasi sifat fisik dari
diatas permukaan bumi, mineral batuan beku, batuan sedimen,
hingga kristal (Noor, 2012). dan batuan metamorf.
tersebut, batuan beku terbentuk
II. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai akibat dari pendinginan
2.1 Pengertian Batuan dan pembekuan magma.

Dalam The Penguin Pendinginan magma yang berupa

Dictionary of Geology, yang lelehan silikat, akan diikuti oleh

dinamakan dengan batuan (rock) proses penghabluran yang dapat

adalah material penyusun kerak berlangsung dibawah atau diatas

bumi yang tersusun baik oleh permukaan Bumi melalui erupsi

satu jenis mineral gunung berapi. (Djauhari Noor,

(monomineralic) maupun oleh 2012). Kelompok batuan beku

banyak jenis mineral tersebut, apabila kemudian

(polymineralic). Berdasarkan tersingkap dipermukaan, maka ia

proses terjadinya batuan dibagi akan bersentuhan dengan

menjadi 3, yaitu: Batuan beku atmosfir dan hidrosfir, yang

(Igneous rock) Batuan sedimen menyebabkan berlangsungnya

(Sedimentary rock) Batuan proses pelapukan. Melalui proses

metamorf/malihan (Metamorphic ini batuan akan mengalami

rock). (Arc-Sinklin, 2010) penghancuran. Selanjutnya,


batuan yang telah dihancurkan ini
2.2 Siklus Batuan
akan dipindahkan/digerakkan dari

Pada gambar 2.1 tempatnya terkumpul oleh

diperlihatkan bagaimana gayaberat, air yang mengalir

perjalanan daur tersebut. Melalui diatas dan dibawah permukaan,

daur batuan ini, juga dapat angin yang bertiup, gelombang

diruntut proses-proses geologi dipantai dan gletser

yang bekerja dan mengubah dipegunungan-pegunungan yang

kelompok batuan yang satu ke tinggi. Media pengangkut

lainnya. Konsep daur batuan ini tersebut juga dikenal sebagai alat

merupakan landasan utama dari pengikis, yang dalam bekerjanya

Geologi Fisik yang diutarakan berupaya untuk meratakan

oleh James Hutton. Dalam daur permukaan Bumi. Bahan-bahan


yang diangkutnya baik itu berupa terbentuk batuan malihan atau
fragmen-fragmen atau bahan batuan metamorfis. Apabila
yang larut, kemudian akan batuan metamorfis ini masih
diendapkan ditempat-tempat mengalami peningkatan tekanan
tertentu sebagai sedimen. dan suhu, maka ia akan kembali
(Djauhari Noor, 2012) leleh dan berubah menjadi
magma. Panah-panah dalam
gambar, menunjukan bahwa
jalannya siklus dapat terganggu
dengan adanya jalan-jalan pintas
yang dapat ditempuh, seperti dari
batuan beku menjadi batuan
metamorfis, atau batuan
Gambar 2.1 Siklus Batuan
metamorfis menjadi sedimen
Proses berikutnya adalah tanpa melalui pembentukan
terjadinya ubahan dari sedimen magma dan batuan beku. Batuan
yang bersifat lepas, menjadi sedimen dilain pihak dapat
batuan yang keras, melalui kembali menjadi sedimen akibat
pembebanan dan perekatan oleh tersingkap ke permukaan dan
senyawa mineral dalam larutan, mengalami proses pelapukan.
dan kemudian disebut batuan (Djauhari Noor, 2012)
sedimen. Apabila terhadap
2.3 Batuan Beku
batuan sedimen ini terjadi
peningkatan tekanan dan suhu Batuan beku atau batuan
sebagai akibat dari penimbunan igneus (dari Bahasa Latin: ignis,
dan atau terlibat dalam proses "api") adalah jenis batuan yang
pembentukan pegunungan, maka terbentuk dari magma yang
batuan sedimen tersebut akan mendingin dan mengeras,
mengalami ubahan untuk dengan atau tanpa proses
menyesuaikan dengan kristalisasi, baik di bawah
lingkungan yang baru, dan permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas fluvial, meskipun sedimen dapat
permukaan sebagai batuan juga mengendap pada aliran
ekstrusif (vulkanik). Magma ini yang sangat lambat atau pada air
dapat berasal dari batuan yang relatif diam seperti di danau
setengah cair ataupun batuan atau di lautan. Endapan “sand
yang sudah ada, baik di mantel dunes” dan endapan “loess” yang
ataupun kerak bumi. Umumnya, terdapat di gurun merupakan
proses pelelehan terjadi oleh contoh dari pengangkutan dan
salah satu dari proses-proses pengendapan yang disebabkan
berikut: kenaikan temperatur, oleh proses angin, sedangkan
penurunan tekanan, atau endapan “moraine” yang terdapat
perubahan komposisi. Lebih dari di daerah yang beriklim dingin
700 tipe batuan beku telah merupakan contoh dari
berhasil dideskripsikan, sebagian pengangkutan dan pengendapan
besar terbentuk di bawah proses gletser. (Djauhari Noor,
permukaan kerak bumi. (Djauhari 2009).
Noor, 2009) Secara umumnya, sedimen
atau batuan sedimen terbentuk
2.4 Batuan Sedimen
dengan dua cara (Djauhari Noor,

Sedimen adalah setiap 2009), yaitu:

partikel yang dapat ditransport 1. Batuan sedimen yang

oleh aliran fluida yang kemudian terbentuk dalam cekungan

diendapkan sebagai sedimen. pengendapan atau dengan

Pada umumnya, sedimen kata lain tidak mengalami

diangkut dan dipindahkan oleh air proses pengangkutan.

(proses fluvial), oleh angin Sedimen ini dikenal sebagai

(proses aeolian) dan oleh es sedimen autochthonous. Yang

(glacier). Endapan pasir pantai termasuk dalam kelompok

dan endapan pada saluran batuan autochhonous antara

sungai adalah contoh-contoh dari lain adalah batuan evaporit

pengangkutan dan pengendapan (halit) dan batugamping.


2. Batuan sedimen yang juga mengandung arti perubahan
mengalami proses yang terjadi pada batuan
transportasi, atau dengan kata sedimen. Hanya saja proses
lain, sedimen yang berasal diagenesa terjadi pada
dari luar cekungan yang temperatur dibawah 200° C dan
ditransport dan diendapkan di tekanan dibawah 300 MPa (MPa
dalam cekungan. Sedimen ini = Mega Pascal) atau setara
dikenal dengan sedimen dengan tekanan sebesar 3000
allochthonous. Yang termasuk atmosfir, sedangkan
dalam kelompok sedimen ini “metamorofsa” terjadi pada
adalah Batupasir, temperatur dan tekanan diatas
Konglomerat, Breksi, Batuan “diagenesa”. Batuan yang dapat
Epiklastik. mengalami tekanan dan
temperatur diatas 300 Mpa dan
2.5 Batuan Metamorf
200° C umumnya berada pada

Kata “metamorfosa” berasal kedalaman tertentu dan biasanya

dari bahasa Yunani, yaitu berasosiasi dengan proses

“metamorphism” dimana “meta” tektonik, terutama di daerah

yang artinya “berubah” dan tumbukan lempeng atau zona

“morph” yang artinya “bentuk”. subduksi. Batas atas antara

Dengan demikian pengertian proses metamorfosa dan

“metamorfosa” dalam geologi pelelehan batuan masih menjadi

adalah merujuk pada perubahan pertanyaan hingga saat ini. Sekali

dari kelompok mineral dan tekstur batuan mulai mencair, maka

batuan yang terjadi dalam suatu proses perubahan merupakan

batuan yang mengalami tekanan proses pembentukan batuan

dan temperatur yang berbeda beku. Batuan metamorf adalah

dengan tekanan dan temperatur batuan yang terbentuk dari

saat batuan tersebut pertama batuan asal (batuan beku,

kalinya terbentuk. Sebagai sedimen, metamorf) yang

catatan bahwa istilah “diagenesa” mengalami perubahan


temperatur(T), tekanan (P), atau
Temperatur (T) dan Tekanan (P) Asistensi Acara
secara bersamaan yang
berakibat pada pembentukan
mineralmineral baru dan tekstur Tugas
batuan yang baru. (Djauhari Pendahuluan

Noor, 2009).

III. METODOLOGI
Praktikum
Pertama-tama yang dilakukan
yaitu studi pustaka dengan
disiapkan berbagai macam Asistensi
Jurnal
literatur selanjutnya praktikum
dilakukan dengan melakukan
pengamatan. Lalu dilanjutkan
Jurnal
dengan menganalisis data yang
ada dengan menentukan warna Gambar 3.1 Bagan Diagram Alir
segar, warna lapuk, cerat, kilap,
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
belahan, pecahan, kekerasan,
berat jenis, sifat kemagnetan, 4.1 Sampel 1
derajat kejernihan, tenacity,
sistem kristal, komposisi kimia,
golongan mineral, nama
mineral , dan yang terakhir di
lakukan dengan penyusunan
setiap hasil deskripsi yang telah
Foto 4.1 sampel 1
dilakukan pengamatan
Batuan ini memiliki warna
lapuk hita,, warna segarnya itu
merah muda, dan tekstur meliputi
kristalinitas holohialin, yaitu
kristalinitas yang menunjukan akibat letusan gunung api yang
seluruh massa batuan tersusun eksplosif, yang terbentuk dari
oleh mineral amorf/gelas, lava yang mengalir. Sehingga
granularitas faneroporpiritik, yaitu mempunyai kenampakkan tekstur
granularitas yang menunjukkan yang khusus, yaitu tekstur granit.
fenokris yang terdapat pada Tekstur granit berupa mikrolit
massa dasar Kristal yang yang membentuk orientasi
faneritik, fabric yang terbagi atas tertentu, karena dihasilkan oleh
dua yaitu bentuk subhedral yaitu mekanisme aliran.
bidang batas mineral sebagian Batuan ini digunakan
jelas dan teratur dan sebagian sebagai penda daerak vulkanik
tidak teratur, relasi equigranular walaupun terjadi pada letusan
yaitu tekstur batuan beku yang gunung api yang tidak eksplosif,
memperlihatkan perbedaan besar batuan ini banyak dimanfaatkan
butir yang tegas antara yang sebagai bahan kontruksi
halus dan yang kasar, komposisi bagunan.
mineral hornblende, plagioklas,
4.2 Sampel 2
dan massa dasar sehingga
batuan ini disebut Granit.
Granit terbentuk pada
daerah vulkanik (karena
merupakan batuan beku
vulkanik), yaitu dengan
pembekuan magma yang Gambar 4.1 Quartz dyorite
cenderung cepat sehingga
Pada sampel pertama ini
mineral penyusunnya terlihat
dengan jenis batuan beku. warna
lebih kecil. Batuan Vulkanik atau
segar pada sampel ini yaitu
biasa disebut dengan batuan
berwarna putih kehitaman dan
Ekstrusi, ini terbentuk di Luar
warna lapuk yang dihasilkan
gunung berapi. Tetapi
berwarna putih kecoklatan.
terbentuknya granit bukanlah
Tekstur pada batuan ini sebagai batu ornamen dinding,
kristalinitasnya yaitu holokristalin, lantai bangunan gedung,
holokristalin batuan yang pengeras jalan, pondasi, bahkan
tersusun oleh mineral secara dapat digunakan sebagai
menyeluruh. Granulitas yaitu gamestone.
faneritik, faneritik yaitu ukuran
4.3 Sampel 3
butirannya kasar dan dapat dilihat
dengan mata. Fabrik berbentuk
euhedral. Relasi yang dimiliki
yaitu enequigranular. Persentase
komposisi mineralnya yaitu
kuarsa berwarna putih sebanyak
15%, hornblende yang berwarna
hitam sebanyak 40%, plagioklas Foto 4.3 Sampel 3
sebanyak 25% dan piroksin Pada sampel dengan
sebanyak 20%. Struktur dari nomor urut 3 termasuk kedalam
batuan ini yaitu masif, masif jenis batuan sedimen dalam
merupakan massa batuannya keadaan lapuk berwarna coklat
yang seragam, sehingga nama dan memiliki warna segar putih
batuan ini disebut dengan quartz kecoklatan, tekstur terbagi atas;
diorite. ukuran butir pasir sangat halus
Batuan ini biasanya terbentuk (1/16 mm), derajat kebundaran
sebagai intrusi, baik secara dike rounded yaitu bentuk butir yang
maupun sill pada kerak benua. relative membundar, sortasi baik
Diorit sering terbentuk di atas yaitu keseragaman ukuran butir,
batas lempeng konvergen, yang kemas terbuka yaitu rongga antar
mana subduksi lempeng samudra matriks atau fragmen. Kemudian
menyusup ke bawah lempeng struktur tidak berlapis, komposisi
benua. material meliputi fragmen tidak
Kegunaan diorit adalah ada, matriks pasir sangat halus,
batuan ini dapat digunakan
semen tidak ada sehingga batuan
ini disebut Batupasir halus.
4.4 Sampel 4
Batupasir halus adalah suatu
batuan sedimen clastic yang
dimana partikel penyusunya
kebanyakan berupa butiran
berukuran pasir. Kebanyakan
batupasir dibentuk dari butiran-
butiran yang terbawa oleh
Foto 4.4 Sampel 4
bergerakan air, seperti ombak
Pada sampel dengan nomor
pada suatu pantai atau saluran di
urut 4 termasuk kedalam jenis
suatu sungai. Butirannya secara
batuan sedimen dalam keadaan
khas di semen bersama-sama
lapuk berwarna coklat dan
oleh tanah kerikil atau kalsit untuk
memiliki warna segar putih
membentuk batu batupasir
kecoklatan, tekstur terbagi atas;
tersebut. Batupasir paling umum
ukuran butir lanau (1/256 mm),
terdiri atas butir kwarsa sebab
derajat kebundaran sub rounded
kwarsa adalah suatu mineral
yaitu bentuk butir yang relative
yang umum yang bersifat
membundar tanggung, sortasi
menentang laju arus.
baik yaitu keseragaman ukuran
Batupasir halus mempunyai
butir, kemas terbuka yaitu rongga
banyak kegunaan didalam
antar matriks atau fragmen yang
industri konstruksi sebagai suatu
mampu meloloskan air.
kumpulan dan batu-tembok.
Kemudian struktur tidak berlapis,
batupasir hasil galian dapat
komposisi material meliputi
digunakan sebagai material di
fragmen tidak ada, matriks
dalam pembuatan gelas/kaca.
sangat halus, semen lanau
sehingga batuan ini disebut
Batupasir sangat halus.
Batupasir sangat halus
biasanya terbentuk dari pecahnya
kristal kuarsa berukuran pasir.
4.5 Sampel 5
Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan
regolit secara kimiawi maupun
pelapukan secara fisik melalui
embun beku (frost) dan
haloclasty. Proses utama
melibatkan abrasi, baik padat
(oleh gletser), cair (pengendapan Foto 4.5 sampel 5
sungai), maupun oleh angin. Di
Batuan termasuk jenis batuan
wilayah-wilayah setengah kering
metamorf memiliki warna lapuk
produksi lanau biasanya cukup
abu-abu, memiliki warna segar
tinggi. Batupasir halus yang
hijau kehitaman. Tekstur
terbentuk secara glasial (oleh
kritaloblastik jenis nematoblastik
gletser) dalam bahasa Inggris
yaitu apabila terdiri dari mineral-
kadang-kadang disebut sebagai
mineral yang prismatik, komposisi
rock flour ("bubuk batu") atau
mineral yaitu kuarsa, glukovan,
stone dust ("debu batu"). Secara
dan garnet. Struktur non foliasi
komposisi mineral, lanau
jenis hornfelsik yaitu kenampakan
tersusun dari kuarsa dan
dari agregasi mineral-mineral
feldspar.
equidimensional, tanpa terjadi
Batupasir sangat halus
penjajaran mineral yang pipih.
digunakan sebagai ornamen atau
sehingga batuan ini disebut
perabotan rumah tangga dan
Eklogit.
sebagai aksesoris interior dan
Dihasilkan dari metamorfisme
eksterior.
dengan suhu tinggi dari batuan
beku basa (basaatau gabro).
Beberapa eklogit umumnya juga
terbentuk dari magma
yangmengkristal dan mendingin Terbentuk karena adanya
di antara mantel atau kerak tekanan dan panas yang terjadi
bagian atas benua. pada batugamping dan memiliki
derajat metamorfisme tinggi
Kegunaan dari batuan ini
sampai sedang.
yaitu sebagai penanda
Dapat digunakan sebagai
lingkungan pantai, banyak
bahan dasar pembersih rumah,
digunakan sebagai kontruksi
sebagai pupuk, bahan pewarna,
bangunan.
dan penetral asam.
4.6 Sampel 4.6
V. KESIMPULAN

Pada akhir praktikum ini,


praktikan dapat menarik
kesimpulan, dari enam sampel
yang dideskripsikan termasuk
batuan beku adalah, batuan
sedimen adalah, dan batuan
Gambar 4.5 Marmer
metamorf adalah eklogit dan
Pada sampel ini masuk schist clorit
didalam jenis batuan metamorf.
DAFTAR PUSTAKA
Warna segar yang dihasilkan
yaitu berwarna putih sedangkan Departemen pendidikan km hmg

warna lapuk yang dihasilkan putih “arc-sinklin”. 2010. Fakultas

kecoklatan. Tekstur dari sampel Teknik Geologi, Universitas

ini yaitu graoblast. Mempunyai Padjadjaran

struktur yaitu non foliasi. Noor, Djauhari. 2012. Pengantar

Berdasarkan ciri-ciri dari deskripsi Geologi.Bogor: Universitas

di atas maka batuan ini bernama Pakuan.

marmer. Noor, Djauhari. 2009. Pengantar


Geologi.Bogor: Universitas
Pakuan.

Anda mungkin juga menyukai