Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM ENDAPAN MINERAL


ACARA 5 & 6: ENDAPAN SKARN & VMS

JURNAL

OLEH :
MUHAMMAD AGUNG
D061181010

GOWA
2020
ENDAPAN SKARN & VMS
Muhammad Agung1, A Wirdiansyah2
1
Praktikan Laboratorium Endapan Mineral, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin
2
Asisten Laboratorium Endapan Mineral, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Skarn adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu batuan yang yang
didominasi oleh mineral-mineral calc-silica yang terbentuk oleh proses penggantian atau
replacement dari batuan yang bersifat karbonat selama proses metamorfisme atau akibat
adanya kontak dengan proses metasomatisme yang berasal dari suatu intrusi batuan beku,
sedangkan Endapan vms adalah kumpulan dari mineral-mineral sulfida dalam bentuk
perlapisan (stratiform) yang dibentuk oleh hasil presipitasi larutan hidrotermal di
permukaan atau dibawah lantai samudera (sea floor) pada zaman purba (ancient) atau pun
yang masih terus berlangsung. Adapun maksud diadakannya praktikum ini adalah untuk
mengetahui jurnal-jurnal yang membahas mengenai endapan skarn dan vms. Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mencari dan membahas yang berkaitan dengan
endapan skarn dan vms pada setiap jurnal-jurnal. Metode yang diterapkan adalah metode
pencarian pada setiap jurnal-jurnal geologi dan membahas sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. Adapun hasil penelitian yang dijumpai yaitu : kaolinit, spalerit, kuarsa,
galena, pyrite, carbonatite kalkopirit, pegmatite , kromit dan epidote
Kata kunci: Skarn,Endapan Volcanogenic Massive Sulfide

I. Pendahuluan jenis endapan bijih yang sangat


I.1. Latar belakang penting karena endapan ini
Endapan mineral (bahan merupakan salah satu sumber utama
tambang) merupakan salah satu dari bijih emas dan tembaga serta
kekayaan alam yang berpengaruh logam ekonomis lainnya.
dalam perekonomian nasional. Endapan porfiri adalah endapan
Endapan hidrotermal merupakan dengan tonase besar dan kadar
rendah hingga sedang yang mineral 1. Praktikan mampu
bijih utamanya secara dominan menentukan mineral yang
terkontrol oleh struktur dan secara termasuk endapan skarn dan
spasial dan pembentukan endapan vms daru analisis
berhubungan dengan serial intrusi data
porfiri felsik hingga intermediet 2. Praktikan mampu mengetahui
(Kirkham, 1972 dalam Sinclair, tekstur khusus dari tipe
2007). Ukurannya yang besar serta endapan skarn dan endapan
kontrol struktural (contoh: urat, set vms
urat/ Veintlet, stockwork, rekahan, II. Tinjauan Pustaka
dan breksi) membedakan endapan II.1. Endapan Skarn
porfiri dengan endapan lain yang
Skarn adalah istilah yang
mungkin berdekatan, sedangkan
digunakan untuk menjelaskan suatu
endapan epithermal ialah hasil dari
batuan yang yang didominasi oleh
sistem hidrotermal yang berskala
mineral-mineral calc-silica yang
besar dari lingkungan vulkanik.
terbentuk oleh proses penggantian
Dalam suatu sumber panas magmatik
atau replacement dari batuan yang
suatu sumber air tanah dalam. Oleh
bersifat karbonat selama proses
karena itu diadakannya praktikum
metamorfisme atau akibat adanya
ini.
kontak dengan proses
I.2. Maksud dan tujuan
metasomatisme yang berasal dari
Maksud dilakukannya
suatu intrusi batuan beku (Meinert,
praktikum Endapan Mineral ini
dkk. 2005; Pirajno, 2009).
adalah untuk mengetahui mengenai
Skarn dapat terbentuk selama
endapan skarn dan endapan
proses metamorfisme regional atau
volcanogenic massive sulfide
kontak dan dari proses
( VMS )
metasomatisme yang melibatkan
I.2.1. Tujuan
larutan yang berasal dari magma,
Adapun tujuannya yaitu metamorfik, meteorik dan marin.
sebagai berikut : Pada umumnya endapan skarn
dijumpai berdekatan dengan tubuh
batuan beku plutonik, disepanjang Skarn dapat dibagi berdasarkan
jalur patahan regional, pada sistem beberapa kriteria diantaranya
panas bumi yang dangkal, pada dasar berdasarkan skala, batuan asal
samudera dan pada kerak benua (protolith) yang terubah dan logam
bagian bawah. Skarn juga sangat yang dikandungnya.
umum dijumpai berdekatan dengan Berdasarkan skala, endapan
endapan tipe porfiri. skarn dibagi menjadi; reaction skarn
Proses terjadinya skarn dan replacement skarn (Eunaudi,
melibatkan proses metamorfisme 1982). -
kontak yang bertemperatur tinggi 1. Reaction skarn dicirikan
dimana magma yang kaya akan silika dengan penyebaran yang tidak luas,
mengintrusi batuan sedimen yang umunya berkisar dari mm sampai
kaya akan karbonat seperti dengan cm dan sering disebut dengan
batugamping. Daerah atau zona yang local exchange skarn yang terbentuk
dekat dengan intrusi tersebut akan dari proses high grade regional
mengalami proses pembakaran metamorphism pada kontak antara
(baked) dan terjadi proses serpih dan batugamping.
metamorfisme kontak yang 2. Replacement skarn umumnya
selanjutnya akan terjadi penambahan memiliki penyebaran yang luas,
unsur unsur penyusun dari magma ke berkisar antara m sampai dengan
dalam batugamping ratusan meter dan sering disebut
(metasomatisme), terutama dengan ore skarn karena
penambahan unsur silica dan menghasilkan mineralisasi yang
calcium- dan pengurangan unsur terbentuk dari adanya proses
pada batugamping. Unsur silica dan infiltrasi dari larutan yang berasal
calcium tersebut akan bergabung dari intrusi batuan beku.
untuk membentuk mineral-mineral Berdasarkan batuan asalnya
yang kaya akan calcium silica pada (protolith), skarn dibagi menjadi
temperatur yang tinggi. exoskarn dan endoskarn (Eunaudi,
2.2 Tipe Endapan Skarn 1982; Pirajno, 2009).
1. Exoskarn digunakan untuk skarn ini merupakan sumber utama
menjelaskan protolith yang terubah dari bijih magnetit sebagai sumber
berasal dari batuan sedimen terutama utama Fe dan sedikit Cu, Co, Ni dan
batuan karbonat sedangkan Au. Banyak endapan yang
endoskarn digunakan untuk mengandung potensi Fe yang cukup
menjelaskan protolith yang terubah besar (>500 juta ton, >300 juta ton )
berasal dari batuan beku intrusive yang terdiri dari magnetit dengan
atau batuan yang bersifat aluminous 123 hanya sedikit mineral pengotor
lainnya. silika. Terdiri dari calcic dan
2. Exoskarn umumnya lebih magnetit Fe skarn dimana calcic Fe
berkembang daripada endoskarn dan skarn cenderung dijumpai pada busur
banyak mengandung mineral bijih. kepulauan yang bersifat oseanik
Exoskarn sendiri dapat dibagi dimana tubuh plutonik yang kaya
menjadi 2, yaitu exoskarn 122 yang akan Fe mengintrusi batugamping
dijumpai pada batuan yang bersifat dan batuan gunungapi. Magnetit-Fe
dolomitik yang kaya akan Mg skarn sebaliknya berasosiasi dengan
dengan mineral-mineral penciri tubuh plutonik dengan komposisi
seperti forsterit, serpentinit dan biasa lebih beragam namun didominasi
disebut magnesian skarn, dan oleh granodiorite yang membentuk
exoskarn yang dijumpai pada batuan stock berukuran kecil, dyke, breccia
yang kaya akan karbonat dan Ca pipe dan sill pada beragam
dengan mineral penciri berupa lingkungan tektonik. Tipe ini
andradite, hedenbergite dan biasa berkembang pada batuan yang
disebut dengan calcic skarn. bersifat dolomitic (Mg-rich
Berdasarkan logam yang carbonate rock).
dikandungnya Eunaurdi (2005) 2) Tungsten skarn (W skarn),
membagi endapan skarn menjadi merupakan tipe skarn yang
beberapa tipe, yaitu; umumnya dijumpai pada tubuh
1) iron-skarn (Fe-skarn), plutonik yang bersifat calc-
merupakan tipe endapan skarn yang alkaline.yang dicirikan dengan
paling luas ditemukan di dunia. Tipe kehadiran metamorphic aurole
temperature tinggi dan pegmatit. oleh Zn. Berasosiasi dengan jenis
Mineral utama dari endapan ini yaitu batuan beku yang berkomposisi
wolframit dan scheelite. Dijumpai di granit silika tinggi sampai dengan
Australia, Tasman Fold Belt System. diorite. Skarn ini dibedakan dengan
3) Copper skarn (Cu-skarn), jenis skarn yang lainnya oleh
merupakan tipe endapan skarn yang melimpahnya kandungan mineral
paling banyak ditemukan di dunia kaya Mn dan Fe.
(Meinert, dkk. 1993; Meinert, dkk. Selain itu biasanya dijumpai pada
2005). Biasanya berasosiasi dengan daerah kontak batuan dan zona
plutonik jenis I-type dan magnetite- struktur serta tidak dijumpainya
series yang dijumpai pada kedalaman metamorphic aurole.
relatif dangkal yang mengalami 5) Tin-tungsten skarn (Sn-W
alterasi hidrotermal intensif. Tipe skarn), merupakan tipe skarn yang
skarn ini dicirikan dengan kehadiran didominasi oleh granit dengan silika
garnet yang bersifat andradit (Mn- yang tinggi dan umumnya
rich), diopsid, wolastonit, aktinolit berasosiasi dengan alterasi tipe
dan epidot. Garnet dijumpai greisen dan aktifitas F yang tinggi
berlimpah di dekat dengan tubuh yang biasanya tidak dijumpai pada
pluton sedangkan sulfida yang umum endapan skarn yang lainnya. Sn
dijumpai yaitu pirit, kalkopirit dan skarn berhubungan dengan tubuh
bornit. Contohnya yaitu Binghman di batuan granit yang dihasilkan oleh
Utah, USA yang merupakan Cu- adanya proses partial melting dari
skarn deposit terbesar di dunia kerak kontinen pada rift setting.
dengan kandungan sekitar 90 juta ton Zona yang dibentuk yaitu dari calcic-
Cu 0.8% (Laznika, 2006). magnesian, oxide-rich sampai
4) Zinc-lead skarn (Zn-Pb skarn), dengan sulphide-rich dan
merupakan endapan skarn yang mengandung F-B-Be-Li-W-Mo.
dijumpai pada lingkungan kontinen Di beberapa lokasi dijumpai
yang berasosiasi dengan subduksi gold-bearing skarn yang biasanya
maupun rifting. Sumber bijih utama berasosiasi dengan Cu-
yaitu Zn, Pb dan Ag yang didominasi
atau Fe-skarn. Namun karena nilai Sama halnya dengan sistem
ekonomis emas yang cukup tinggi, endapan hidrotermal yang telah
sejumlah peneliti kemudian dibahas sebelumnya, sistem
memisahkan tipe gold-bearing skarn hidrotermal di lantai samudera terdiri
menjadi tipe tersendiri. Pada dari sumber panas (magma), daerah
umumnya gold-bearing skarn recharge, arus sirkulasi dan jalur
berasosiasi dengan endapan Cu, Fe, pembuangan pada lantai samudera
Zn-Pb dan porphyry Cu- related yaitu mata airpanas yang tersalurkan
skarn. Gold-bearing skarn dapat lewat jalur berupa urat-urat dan
dijumpai pada beberapa jenis batuan rekahan (Gambar 2.3).
sedimen dan beku, diantaranya
batugamping, dolomit, serpih,
konglomerat, tufa andesitic sampai
riolitik dan batuan granitik. Karena
keberadaannya yang sangat sedikit,
laporan-laporan tentang keberadaan
gold-skarn tidak terlalu banyak yang
Gambar 2.3 Model skematik dari proses
dipublikasikan. pembentukan endapan VMS

2.4 Karakteristik Endapan


2.3 Endapan Volacogenic Massive
Volcanogenic massiv Sulfide
Sulfide VMS
Endapan Volcanogenic
Endapan VMS adalah
massive sulfide memiliki beberapa
kumpulan dari mineral-mineral
karakteristik yaitu:
sulfida dalam bentuk perlapisan
1. Secara spasial dan
(stratiform) yang dibentuk oleh hasil
temporal mempunyai hubungan yang
presipitasi larutan hidrotermal di
erat dengan kegiatan volcanism dan
permukaan atau dibawah lantai
batuan vulkanik.
samudera (sea floor) pada zaman
2. Bijih yang massif dijumpai
purba (ancient) atau pun yang masih
dalam bentuk lapisan (strata) atau
terus berlangsung (modern).
menyerupainya yang mengandung insulasi yang menyebabkan proses
lebih dari 60% mineral sulfida discharge akan lebih fokus, dan juga
3. Bijihnya mengandung unsur mempermudah larutan untuk
logam dasar seperti zinc (Zn), bergerak pada lapisan yang lebih
tembaga (Cu), dan lead (Pb) dengan permeabel yang akan menghasilkan
sedikit emas dan perak tetapi sangat sulphide replacement bodies.
signifikan dalam grade. Sedimen tersebut juga akan bereaksi
4. Mineral bijih terbentuk dengan larutan hidrotermal dan akan
berasosiasi dengan lingkungan sub- memberikan pengaruh pada
marine volcanoe namun juga komposisinya (Gambar 2.4).
dijumpai ada yang berasosiasi
dengan land-based volanic
Salah satu model dari
endapan VMS yang terkenal adalah
Besshi-type yang dicirikan oleh
kehadiran lensa sulfida massif kaya
akan Cu-Zn. Tipe ini terbentuk pada
lapisan sedimen terrigenous yang
Gambar 2.4 Skema endapan VMS yang
berasosiasi dengan sill dan aliran
berasosiasi dengan sedimen (Besshi-type)
lava berafinitas oseanik yang saling
(Goodfellow & Zierenberg, 1999).
tumpang tindih, dan yang juga
merupakan sumber panas dari Secara ideal, akan terbentuk
aktifitas hidrotermal yang terjadi. pyrite yang massif, dan kalkopirit di
Endapan tipe ini dijumpai pada pusat sekitar sistem rongga vent dengan
pemekaran samudera aktif yang bentuk halo dari gabungan antara
ditutupi oleh sedimen hemipelagik chalcopyrite-sphalerite-pyrit dan
dan turbidit dari kontinen bergradasi menjadi fasies sphalerite-
terdekatnya. Sedimen ini memainkan galena dan galena-manganese dan
peranan yang sangat penting dalam akhirnya fasies chert-manganese-
proses hidrotermal, yaitu sebagai hematite seperti pada gambar 2.5.
lapisan yang akan memberikan efek Pada saat larutan hidrotermal yang
panas bercampur dengan air laut ketinggian temperatur 400°C. Reaksi
yang dingin maka akan terbentuk fluida magmatis dengan air laut
mineral besi, tembaga dan zinc menyebabkan tingginya kadar sulfida
sulfide dan bercampur membentuk dan sulfat.
sebuah gumuk di atas permukaan 3.      Fluida yang panas perlahan
lantai samudera. Mineral bijih juga naik ke permukaan dikarenakan
dapat terbentuk pada rekahan yang adanya perbedaan suhu (discharge)
mengalasi gumuk mineral-mineral 4.      Lalu memancar ke permukaan
sulfida tersebut dan terbentuklah black smoker.

Gambar 2.7 Pembentukan endapan VMS


Gambar 2.6 Penampang skematik ideal
yang menggambarkan karakteristik dari 2.6 Tatanan Geologi dan Tektonik
endapan volcanogenic massive sulfid
Aggarwal & Nesbit (1984)

2.5 Proses Pembentukan Endapan menyebutkan bahwa endapan VMS


terbentuk di dasar laut yaitu di antara
Tahapan-tahapan mineralisasi
batas lempeng divergen di mana
endapan VMS sebagai berikut :
ophiolite berasosiasi dengan endapan
1.      Karena adanya tekanan
yang terbentuk akibat pemekaran
hidrostatis, air laut meresap melalui
lantai samudera (endapan Baie
rekahan-rekahan yang terbentuk di
Verte-Siprus) dan pada batas
lantai samudera (recharge). Air laut
lempeng konvergen (endapan
ini mempunyai karakter kimiawi
Kuroko-Jepang) yang berasosiasi
tertentu.
dengan lempeng samudera. Herzig
2.      Fluida tersebut dipanaskan oleh
dan Hannington (1995) berpendapat
batuan bagian dalam yang melebur
bahwa endapan VMS umumnya
pada kerak samudera sampai
terbentuk pada tektonik ekstensional
dasar laut yaitu di lingkungan di Blok Pilbara-Australia.
pemekaran samudera aktif (Mid Hutcison mencatat bahwa umur
Oceanic Ridge, MOR) dan di endapan VMS disesuaikan dengan
lingkungan back arc basin pada periode ketebalan endapan,
tatanan busur vulkanik. Kedua akumulasi supracrustal, sehingga
pendapat tersebut pada intinya sama. tidak termasuk dalam fenomena
Terdapat pendapat lain juga yang metalogenik serta dari area
mengatakan bahwa endapan VMS singkapan endapan dapat
berasosiasi dengan kaldera diperkirakan umur endapan.
submarine. Bagaimanapun tidak ada keraguan
bahwa aktifitas vulkanik dilaut
dalam, berumur dan memilike tipe
petrokimia yang sama, ini sangatjelas
terjadi distribusi sebagian pada
endapan VMS. Sebagai contoh,
83 endapan VMS ekonomis
diketahui terjadi di tahun 2650-2730
Gambar 2.8 Tatanan tektonik endapan
VMS
yang terjadi akibat sabuk vulkanik di
Canadian Shield, tapi hanya 2
2.3.1 Genesa Endapan
komposisi sabuk vulkanik yang
Endapan VMS diduga
diketahui berumur sama dengan yang
bersasosiasi dengan beberapa
ada di Australia (Franklin et al,
mineral berbeda seperti calc-
1981). Pada endapan yang
alkaline. Pada beberapa kasus,
termetamorfosa, biasanya bijih akan
calc-alkaline merupakan batuan
mengalami peningkatan kekasaran
induk. Dugaan inilah yang membuat
dengan meningkatnya kadar
beberapa scientist untuk melakukan
metamorfosa. Tekstur dan struktur
tes untuk memastikannya. Dari hasil
pada kebanyakan pada lapisan
tes, tidak terlihat distribusi waktu
sulfida massif yang telah
pembentukan endapan yang
termetamorfosa dan terdeformasi
berkisar pada umur 3500 SM
lebih tepatnya dideskripsikan
sebagai gneiss. Kemungkinan ciri- diasistensikan dan dianalisis lebih
ciri yang didasarkan pada endapan lanjut. Setelah itu, hasil akhir disusun
VMS telah terlihat pada zonasi dari menjadi laporan dalam bentuk jurnal.
kimia, mineralogi dan tekstur bijih
dan perubahan metasomatisme
menjadi batuan induk dalam jalur
Studi Pustaka
alterasi hidrotermal. Mineral logam
lainnya, pirotit, magnetit dan
bornit (jika ada) cenderung untuk Mencari

terkonsentrasi pada inti zona jurnal-jurnal

stockwork dan bagian tengah basalt


pada lapisan sulfida massif. Barit,
Pembuatan
umumnya terjadi dengan konsentrasi
jurnal
spalerit dan galena yang paling tinggi
pada zona paling luar dari lapisan
Tabel 3.1 Diagram alur
sulfida massif. Pirit, umumnya lebih
IV. Hasil dan pembahasan
dulu berada di sepanjang pola zonasi
4.1 Eksplorasi Endapan
sulfida, cenderung untuk mencapai
Hidrotermal di Daerah Kasihan,
bagian yang relatif maksimum
Pacitan, Jawa Timur
dimana spalerit menjadi dominan
daripada kalkopirit. Mineral alterasi hidrotermal di
daerah penelitian yang diperoleh dari
III. Metode pelaksanaan
analisis XRD pada 5 sampel batuan
praktikum
menunjukkan kehadiran mineral
Metode yang digunakan
silika, illit, klorit, kalsit, smektit,
dalam praktikum ini adalah terlebih
kaolin, sedikit anortit dan zeolit
dahulu studi pendahuluan, lalu
Secara umum, alterasi
mengumpulkan dan menganalisis
hidrotermal di daerah penelitian
jurnal yang berkaitan dengan
mencakup 3 jenis alterasi yakni
endapan epitermal dan porfiri. Dari
alterasi propilitik, alterasi argilik dan
hasil analisis tersebut kemudian
alterasi skarn. Alterasi propilitik di
daerah penelitian ditandai dengan anhedral, ukuran <2 mm dan mineral
kehadiran kumpulan mineral kalsit opak dengan ukuran bervariasi halus-
dan klorit. Hasil analisis XRD sedang, serta mineral primer berupa
menunjukkan kehadiran mineral kuarsa dan biotit berukuran <1 mm
kuarsa, kaolin, smektit, anortit dan ( 3C). Identifikasi mineral dengan
zeolit (KSH.05a dan KSH.05b). analisis XRD pada sampel batuannya
Mineral bijih logam berupa pirit menunjukkan kehadiran mineral bijih
dijumpai pada zona ini. Alterasi besi berupa mineral hematit dan pirit
argilik di daerah penelitian ditandai (KSH.01).
dengan kehadiran kumpulan mineral Mineral Bijih
dengan pH menengah (4- 5) dan Hasil analisis mikroskopis bijih
temperatur rendah (>200-250°C) pada 3 sampel yang dianalisis dari
berupa kaolin dan illit. Hasil analisis daerah penelitian diperoleh berupa
XRD menunjukkan adanya mineral mineral logam sulfida dan mineral
kuarsa dan klorit (KSH.02 dan logam oksida. Mineral bijih logam
KSH.03a). tersebut meliputi pirit, kalkopirit,
Alterasi skarn ditandai oleh sfalerit, kovelit dan hematit Mineral
hadirnya kumpulan mineral dengan bijih yang paling umum dijumpai
temperatur (300-700°C) dan pH yang adalah mineral pirit (FeS), yang
tinggi berupa mineral kuarsa, kalsit tersebar pada tubuh batuan 2 induk
dan piroksin Pengamatan baik yang masih segar maupun
mikroskopis sayatan tipis batuan induk yang teralterasi.
menunjukkan kehadiran mineral Pangamatan mikroskopik pada
dominan klinopiroksin Pada sampel biji dari batuan terubah
pengamatan megaskopis sampel hidrotermal, menunjukkan bahwa
batuan pada zona alterasi ini, pirit berasosiasi dengan mineral
diperoleh batuan berwarna gelap seperti kalkopirit, sfalerit, kovelit
coklat kehitaman dan mengandung dan hematit. Mineral bijih sulfida
mineral magnetik sehingga dapat kalkopirit (CuFeS ) juga hadir
menarik benda magnet. mineral pengamatan batuan secara
sekunder berbentuk subhedral- mikroskopis dari sampel batuan pada
zona alterasi skarn. Kalkopirit dapat keberadaan unsur logam mangan
ditemukan berasosiasi dengan sfalerit (Mn) yang diindikasikan oleh
yang kemungkinan terbentuk kemunculan mineral johansenit,
bersamaan. Sfalerit (ZnS) merupakan sebagaimana hasil investigasi Tun
mineral logam sulfida yang juga (2007). Hal ini dimungkinkan oleh
ditemui pada sampel batuan zona adanya konsentrasi Fe-Mn yang
alterasi skarn. Sfalerit dan kalkopirit tidak sama pada beberapa lokasi di
diduga terbentuk bersamaan pada daerah Kasihan (Warmada, drr.,
fase pertengahan mineralisasi. 2008), dimana lokasi yang kaya akan
Kovelit (CuS) intergrowths dengan Fe akan sangat rendah unsur Mn.
mineral kalkopirit, kemungkinan Kegiatan pengamatan geologi
terbentuk setelah pirit dan sfalerit. dan analisis sampel yang dilakukan
Secara mikroskopis hematit (FeO) pada penelitian ini merupakan bagian
dijumpai pada 2 3 sampel batuan dari peninjauan serta penguatan
dalam zona alterasi skarn. Hematit informasi dari zona mineralisasi di
terbentuk terakhir dari proses daerah penelitian terkait informasi
penggantian (replacements) yang karakteristik endapan mineral
mengalami pengayaan. Keberadaan hidrotermal. Karakteristik endapan
mineral oksida besi berupa hematit mineral hidrotermal yang diperoleh
ditemukan sangat melimpah pada merupakan aspek utama yang
batuan setempat yang berada pada menjadi tinjauan korelasi terhadap
zonasi skarn (Tun, 2007). hasil survei geofisika yang dilakukan
Investigasi geologi dan dalam daerah penelitian.
mineralisasi di daerah penelitian Hasil estimasi sumber anomali
yang dilakukan Tun (2007), cukup yang diperoleh dengan pemodelan
memberikan informasi terkait zona dekonvolusi Euler diplot dalam peta
mineralisasi endapan hidrotermal di menunjukkan korelasi positif
daerah penelitian. Menarik untuk terhadap pola arah mineralisasi
diketahui bahwa dalam investigasi endapan skarn pada hasil investigasi
mineral bijih pada zona mineralisasi geologi dan mineralisasi Tun (2007).
di penelitian ini tidak ditemukan Distribusi sumber anomali masih
dominan berada di sekitar daerah Selatan Jawa Timur dari tua ke
konsentrasi mineral dari skarn besi muda adalah (Samodra., drr, 1992) :
yang diinterpretasi sebelumnya kelompok batuan malihan Pra
ditunjukkan oleh lingkaran pada Tersier dan batuan Diorite Eosen,
( 8C). Beberapa fokus kelompok diatasnya diendapkan perselingan
hasil plot sumber anomali juga batuan volkanik bersifat andesitan
tersebar di luar zona mineralisasi dan batuan sedimen berumur Oligo-
skarn yang terpetakan, kemungkinan Miosen, kemudian ditutupi oleh
hal ini terkait alterasi hidrotermal batugamping Miosen, dan akhirnya
yang intens serta faktor kontak antara batuan- batuan tersebut sebagian
pluton dan skarn di bawah ditutupi oleh batuan volkanik
permukaan yang membentuk Kuarter. Batuan terobosan yang
anomali magnetik. Pengamatan menerobos zona selatan ini adalah
respon parameter fisik (karakteristik tonalit, granodiorit dan diorite
mineral) dengan penerapan metode (Oligosen), batuan granodiorit dan
geomagnet menunjukkan bahwa data diorite (Miosen), dan batuan andesit
geologi dan survei geofisika secara dan dasit (Mio-Pliosen). Adapun
umum menunjukkan korelasi positif litostratigrafi yang menyusun daerah
terkait zona mineralisasi endapan Pacitan terdiri dari 3 (tiga) formasi
hidrotermal di daerah penelitian. yaitu Formasi Arjosari (sedimen),
Formasi Mandalika (volkanik Oligo-
Miosen) dan Formasi Watupatok,
4.2 Paragenesa Mineral Bijih
yang ketiganya saling menjemari.
Sulfia Hidrotermal Didaerah
Kawasan Jawa Timur
Kluwih Kabupaten Pacitan Jawa
merupakan bagian dari ujung
Timur : Pendekatan Berdasarkan
Tenggara keratan Kraton Sunda yang
Mineralogi Dan Inklusi Fluida
batuan dasarnya adalah komplek
Kabupaten Pacitan secara
melange berumur Kapur – Tersier.
fisiografis termasuk dalam wilayah
Pola struktur regional berupa sesar
Lajur Pegunungan Selatan. Batuan
mendatar berarah baratdaya-
yang menyusun lajur pegunungan
timurlaut. Pola ini membentuk zona
kekar yang erat kaitannya dengan berhubungan dengan aktivitas
mineralisasi yang terbentuk. Adapun magmatik dan mengontrol
pola struktur daerah Pacitan yaitu: penyebaran mineralisasi logam mulia
pola sesar mendatar kiri, pola dan logam dasar di daerah Pacitan
baratdaya- timurlaut (Sesar dan sekitarnya. Gejala pensesaran
Grindulu), pola barat-timur. menyerupai pola huruf 'V' (Lemigas,
Sedangkan di bagian selatan dalam Wamilta, G. E. 1998) dan
dominan berpola baratlaut –tenggara diperkirakan merupakan bagian dari
dan timurlaut - baratdaya. sistem sesar yang dalam (deep seated
Gaya utama berarah utara- fault).
selatan mengangkat Formasi Andesit Batuan Ubahan / Alterasi
Tua pada Miosen Tengah bersamaan Zona ubahan ditandai oleh
sesar mendatar, perlipatan, serta hadirnya mineral sekunder seperti
rekahan- rekahan yang kemudian silika, klorit, serisit, epidot, kalsit
terisi oleh retas andesit, dasit, dan dan argilit. Berdasarkan perbedaan
urat kuarsa. Pengurangan energi karakter dan asosiasi mineral
kompresi mengakibatkan sesar-sesar ubahannya, dapat bedakan beberapa
normal pada arah yang sama dengan tipe ubahan, yaitu tipe argilik (argilit
berkembangnya sesar tarik dan sesar + mikrokuarsa), tipe propilitik (klorit
ekstensi. Pada Plio-Plistosen terjadi + epidot + kalsit +kuarsa), dan tipe
lagi kegiatan tektonik yang silisifikasi (dominan kuarsa ± kalsit
mengakibatkan terjadinya tilting ke ± adularia ± bijih) .
arah selatan pada formasi batuan Batuan ubahan di daerah
yang ada. Kluwih didominasi oleh tipe
Kehadiran tubuh-tubuh intrusi propilitik dan tipe argilik. Adapun
Miosen Tengah menyebabkan tipe silisifikasi terdapat secara
adanya re-orientasi gaya yang terbatas di dalam zona argilik
semula berarah Utara - Selatan maupun zona propilitik. Pada
menjadi Timurlaut- Baratdaya dan umumnya, sekuen yang terlihat di
memberikan pola struktur pada arah lapangan dari zona urat kuarsa
tersebut. Sesar tersebut diduga kearah luar adalah : kuarsa ± sulfida,
argilit, propilit. Di dalam zona atau bertipe stockwork, kadang
propilit dan urat kuarsa kadang mengandung sulfida.
diterobos oleh urat - urat argilit. Mineralisasi sulfida logam
Dalam zona argilit kadang terdapat yang terbentuk adalah : pirit,
fragmen propilit dan kuarsa. Hal kalkopirit, bornit, tetrahedrit, galena
inimenunjukkan bahwa proses dan sfalerit. Kadang dijumpai
alterasi di daerah Pacitan mengalami kelompok mineral sekunder hasil
overprint oleh argilit. dengan adanya pengendapan supergen seperti :
jejak- jejak propilitik dan silisifikasi kovelit, malakit, dan azurite ( ).
di dalam argilik. Pirit. Mineral pirit adalah yang
Secara sederhana dapat di paling banyak dijumpai, baik dalam
perkirakan bahwa alterasi dimulai urat kuarsa maupun dalam batuan
dari pengubahan propilit bersamaan ubahan, berukuran sangat halus
dengan pengendapan urat kuarsa hingga kasar, berkristal subhedral-
dengan atau tanpa pengendapan euhedral, kubus. Mineral pirit
mineral bijih sulfida. Fasa dijumpai di hampir semua tahapan
berikutnya, urat-urat kuarsa pengendapan, baik terdapat secara
memotong zona ubahan dan urat menyendiri, atau tumbuh bersama
yang terbentuk sebelumnya, kalkopirit atau galena.
kemudian akhirnya di overprint oleh Kalkopirit. Mineral kalkopirit
argilit. adalah terbanyak kedua setelah pirit,
Mineralisasi terdapat dalam urat kuarsa, berkristal
Mineralisasi sulfida logam subhedral-anhedral, sebagian masiv,
yang terbentuk di daerah Kluwih berukuran halus hingga 1cm lebih,
Pacitan bertipe zona urat, berasosiasi sebagian tumbuh bersama pirit,
dengan kuarsa, sebagian menyebar bornit, galena dan tetrahedrit.
tidak merata di dalam zona batuan Kadang terubah menjadi azurite atau
ubahan. Dibeberapa lokasi yang malakit, kadang diterobos urat
berdedekatan dengan zona urat kovelit.
kuarsa, dijumpai secara terbatas urat- Tetrahedrite, Mineral
urat kuarsa yang saling memotong tetrahedrit agak banyak dijumpai,
anhedral masiv, tumbuh bersama 4. Kuarsa ± pirit.
dengan kalkopirit dan kadang galena 5. Kovelit ± malakit ± azurit.
Galena, agak jarang dijumpai, Dari lima fasa pembentukan
subhedral-anhedral, berukuran halus mineral bijih, paling dominan adalah
- kasar, kadang tumbuh bersama pirit, disusul kalkopirit dan
kalkopirit dan tertrahedrit. bornit, tetrahedrit, adapun galena, bornit,
mineral ini jarang dijumpai, selalu sfalerit, kovelit, malakit dan azurit
bersama kalkopirit dalam bentuk terdapat dalam jumlah yang sangat
jejak jejak sisa dalam kalkopirit. sedikit.
Sfalerit, mineral yang paling jarang Pengeplotan mineral bijih
dijumpai, berbentuk subhedral – dalam diagram sekuen paragenesa
anhedral. Putz (2009) dikompilasi dengan Th
Kovelit, malakit dan azurit, inklusi fluida ( ), dapat
kelompok mineral sekunder ini diinterpretasikan terdapat paling
jarang dijumpai, berbentuk anhedral tidak ada 6 fasa pengendapan
masiv, hasil ubahan dari bornit atau mineral yang terbagi dalam satu fasa
kalkopirit. Kovelit kadang dijumpai pra mineralisasi, 4 fasa pengendapan
sebagai urat didalam Kristal hidrotermal dan satu fasa supergen,
kalkopirit. yaitu:
Berdasarkan pengamatan 1.Fasa pre mineralisasi, hanya
hubungan antar asosiasi mineral bijih pengendapan kuarsa dalam celah
yang saling memotong, terdapat (320°C),
paling tidak ada 5 asosiasi 2.Fasa pengendapan kuarsa +
pengendapan mineral bijih ( 4 fasa pirit (290°C),
hidrotermal dan 1 fasa supergen), 3.Fasa pengendapan Kuarsa +
yaitu : pirit + Kalkopirit + Bornit ± Galena
1. Kuarsa + pirit. ± sfalerit (260°C),
2. Kuarsa + pirit + Kalkopirit + 4.Fada pengendapan Kuarsa +
Bornit ± Galena ± sfalerit. pirit + Kalkopirit + Tetrahedrit +
3. Kuarsa + pirit + Kalkopirit + Bornit ± Galena (220°C),
Tetrahedrit + Bornit ± Galena.
5. Fasa pengendapan kuarsa + dengan ilmu geologi agar bisa
pirit (200°C) mempertimbangkan lagi untuk
6.Fasa Supergen, pengendapan penelitian selanjutnya
mineral sekunder (kovelit, malakit,
azurit) <100°C.
Mineral bijih yang terdapat di DAFTAR PUSTAKA
daerah Kluwih, yaitu : pirit,
Maulana, Adi. 2017. Endapan
kalkopirit, bornit, tetrahedrit,
Mineral. Yokyakarta:
galena,dan sfalerit merupakan
Penerbit Ombak
kelompok logam dasar (Base metal
Asrafil. 2017. Eksplorasi Endapan
yang kaya Cu), dalam model
Hidrotermal di Daerah Kasihan
Buchanan (1984, dalam Hedenquist
Pacitan Jawa Timur.
1998) termasuk dalam zona base
Universitas Tadulako
metal horizon hingga precious metal
Sudarsono. 2012. Paragenesa
horizon.
Mineral Bijih Sulfia
V. Penutup
Hidrotermal Didaerah Kluwih
5.1 Kesimpulan
Kabupaten Pacitan Jawa
Kesimpulan yang diperoleh Timur : Pendekatan
adalah sebagai berikut : Berdasarkan Mineralogi Dan
1. mineral yang terdapat pada Inklusi Fluida. Pusat Penelitian
endapan skarn dan volacanogenic Geoteknologi LIPI: Bandung
massive sulfide yaitu kalkopirit,
pirit, kuarsa kalsit
2. tekstur khusus yang terdapat pada
endapan skarn dan volacanogenic
massive sulfide yaitu chalcedonic
texture
5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum
petrografi ini untuk lebih banyak lagi
mencari jurnal-jurnal yang berkaitan

Anda mungkin juga menyukai