Disusun oleh
MASYKUR
H041 17 1318
Asisten
SALMIYAH
H311 14 032
Laporan Praktikum
MASYKUR
H041 17 1318
PENDAHULUAN
sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal dapat pula dilakukan.
Instrumen semacam itu dapat dikelompokkan secara manual atau merekam atau
pengelompokkan lain: berkas tunggal dan berkas rangkap (Ratnawulan dkk, 2013).
di dalam larutan berdasarkan absorbansi terhadap warna dari larutan pada panjang
konsentrasi mulai yang rendah sampai konsentrasi tinggi (Kirkiewicz dkk, 2004).
tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keuntungan utama
memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat
pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh media. Berdasarkan penurunan
intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pada tebal tipisnya media
dan konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible
umumnya disebut kalori,karena itu pembentukan warna pada metoda ini sangat
Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan agar praktikan dapat mengetahui
spektrofotometer.
1. 3 Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah mengukur absorbansi larutan pada panjang
TINJAUAN PUSTAKA
yang memenuhi hukum Lambert Beer, yang menyatakan adanya hubungan liniear
antara konsentrasi dan absorbansi adalah sebagai berikut (Masrukan dkk, 2012).
A= .b.c
2.2 Spektrofotometri
penyerapan sinar tampak untuk ultra violet dengan suatu molekul dapat
menyebabkan terjadinya eksitasi molekul dari tingkat energi dasar (ground state)
menentukan kandungan unsur logam dalam suatu bahan secara kualitatif maupun
cahaya ultra violet (180 350 nm) dan tampak (350-800 nm) oleh suatu senyawa.
Penyerapan sinar ultra violet (UV) dan tampak (visibel) oleh suatu senyawa dibatasi
pada sejumlah gugus fungsi yang mengandung elektron valensi dengan tingkat
eksitasi yang rendah dengan melibatkan 3 jenis elektron yaitu sigma, phi dan non
bonding elektron. Bagian molekul yang dapat menyerap sinar disebut sebagai gugus
spektrum dengan panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Apabila radiasi atau
cahaya putih dilewatkan melalui larutan berwarna, maka radiasi dengan panjang
gelombang tertentu akan diserap (absorbsi) secara selektif dan radiasi lainnya akan
dengan intensitas sinar datang. Nilai absorbansi ini akan bergantung pada kadar zat
yang terkandung di dalamnya, semakin banyak kadar zat yang terkandung dalam
suatu sampel maka semakin banyak molekul yang akan menyerap cahaya pada
panjang gelombang tertentu sehingga nilai absorbansi semakin besar atau dengan
kata lain nilai absorbansi akan berbanding lurus dengan konsentrasi zat yang
Jika suatu molekul bergerak dari suatu tingkat energy ke tingkat energi yang
lebih rendah maka beberapa energy akan dilepaskan. Energi ini dapat hilang sebagai
radiasi dan dapat dikatakan telah terjadi emisi radiasi. Jika suatu molekul dikenai
suatu radiasi elektromagnetik pada frekuensi yang sesuai sehingga energi molekul
tersebut ditingkatkan ke level yang lebih tinggi, maka terjadi peristiwa penyerapan
(absorpsi) energi oleh molekul. Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya
sinar yang diserap dengan frekuensi (panjang gelombang) sinar merupakan spektrum
absorpsi (jamak: spektra). Spektra juga dapat berfungsi sebagai bahan informasi yang
bermanfaat untuk analisa kualitatif. Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang
sehingga spektra absorpsi juga dapat digunakan untuk analisa kuantitatif. Dalam
suatu molekul, yang memegang peranan penting adalah elektron valensi dari setiap
atom yang ada hingga dapat menentukan sifat suatu materi. Elektron-elektron yang
dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar
mengenai suatu molekul, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang
akan diserap. Jika molekul menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi
elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya
inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau electron ikatan pada suatu
molekul hanya akan bergetar (vibrasi), sedangkan gerakan berputar elektron terjadi
pada energi yang lebih rendah lagi. Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang
untuk mengukur konsentrasi yang ada dalam suatu sampel, dimana molekul yang ada
dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.
Ketika cahaya mengenai sampel, sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan
Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang
mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang
dapat diukur adalah transmittansi atau absorbansi. Cahaya yang diserap diukur
transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer yang
berbunyi, jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya)
yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi
eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan. Secara kualitatif, absorpsi cahaya
dapat diperoleh dengan pertimbangan absorbsi cahaya pada cahaya tampak. Kita
melihat objek dengan pertolongan cahaya yang diteruskan atau dipantulkan. Apabila
maka medium itu tampak berwarna. Karena panjang gelombang yang diteruskan
sampai ke mata, maka panjang gelombang inilah yang menentukan warna medium.
Warna ini disebut warna yang komplementer terhadap warna yang diabsorpsi
monokromatik, dengan molekul atau atom dari suatu zat kimia. Hal ini didasarkan
frekuensi cahaya tersebut sama dengan frekuensi getaran dari molelnil tersebut.
Elektron yang terikat dan elekkon yang tidak terikat akan tereksitasi pada suatu
daerah frekuensi, yang sesuai dengan cahaya ultraviolet dan cahaya tampak (UV-
Vis). Spektrum absorbsi daerah ini adalah sekitar 220 nm sampai 800 nm dan
bagian ultraviolet (190-380 nm), spektrum Vis (Vis = Visibel) bagian sinar tampak
dapat juga untuk analisa kualitatif. Panjang gelombang yang digunakan untuk
spektrum yang
panjang gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
5. Suatu detektor, yang berupa transduser yang merubah energi cahaya menjadi
suatu isyarat
6. listrik.
7. Suatu amplifier (pengganda) dan rangkaian yang berkaitan yang membuat isyarat
listrik itu
9. Suatu sistem baca dimana diperagakan besarnya isyarat listrik yang ditangkap.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Larutan CuSO4 0,2
M, Larutan CuSO4 yang belum diketahui konsentrasinya (sample) dan kertas grafik
UV/VIS, Labu takar 50 mL, pipet ukur 5 mL, erlenmeyer 100 mL dan karet
1. Buatlah deretan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,04; 0,06; 0,08; dan 0,1 M.
Bila serapan tersebut tersebut terlampau tinggi, buatlah larutan lebih encer, atau
bilamana serapan larutan terlampau rendah, maka buatlah deretan larutan baru
berikut:
1. disediakan larutan CuSO4 yang belum diketahui konsentrasinya oleh asisten.
Masukkan larutan tersebut ke dalam kuvet, lalu ukur serapannya pada panjang
gelombang maksimum.
2. Cara yang serupa bahwa sebelum pengukuran sampel, serapan blanko atau
referens diatur hingga menunjukkan angka nol (0). Plot serapan larutan sampel
plot tersebut adalah konsentrasi CuSO4 dalam larutan atau gunakan persamaan
2. 0,06 M 0,602
3. 0,08 M 0,864
4. 0,1 M 1.027
4.1.2 Reaksi
4.1.3 Grafik
0.8
Absorbansi
0.6
y = 10,57x - 0,031
0.4 R = 1
0.2
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Konsentrasi (M)
4.2 Pembahasan
analisa dengan sinar UV-Vis adalah sebagai berikut: Pembentukan molekul yang
dapat menyerap sinar UV-Vis, harus dilakukan jika senyawa yang dianalisa tidak
melakukan penyerapan didaerah UV-Vis, senyawa harus diubah menjadi bentuk lain
yang dapat melakukan penyerapan pada daerah yang dimaksud. Misalnya mengubah
menjadi berwarna atau tidak berwarna, pemilihan panjang gelombang agar diperoleh
standar ini diukur kemudian dibuat grafik A versus C. Hukum Lambert Beer
terpenuhi, jika grafik berbentuk garis lurus yang melalui titik nol. Pengukuran
sampel dilakukan pada kondisi yang sama seperti pada larutan standar.
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan
dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat
berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi.
tembaga adalah 470 nm. Pada kurva kalibrasi terlihat bahwa semakin tinggi
konsentrasi maka semakin besar pula nilai absorbansi dan berdasarkan nilai
5.1 Kesimpulan
diserap atau diteruskan oleh suatu larutan merupakan fungsi eksponensial dari
konsentrasi (M) dengan nilai absorban. Semakin besar konsentrasinya maka nilai
5.2 Saran
para praktikan nyaman dalam melakukan percobaan. Saran untuk praktikum adalah
harus selalu diperbarui dan penuntun praktikum seharusnya lebih dilengkapi lagi
Henry, A dkk., 2002, Analisi Spektrofotometri UV-Vis Pada Obat Influenza Dengan
Menggunakan Aplikasi Sistem Persamaan Linear, Jakarta, Farmasi FMIPA
Universitas Hasanuddin.
BAGAN KERJA
CuSO4
Hasil
CuSO4
Hasil
C. Penentuan Konsentrasi Larutan CuSO4
CuSO4
berwarna hijau
- Menetralkan spekrofotometer.
Hasil
PERHITUNGAN
0,2 10 = M2 50
M2 = 2/50 = 0,04 M
0,2 15 = M2 50
M2 = 3/50 = 0,06 M
0,2 20 = M2 50
M2 = 4/50 = 0,08 M
0,2 25 = M2 50
M2 = 5/50 = 0,1 M
( .)( )( )
= 2
( )( )2
3(0,15454)(0,2)(2,022)
= 3(0,0152)(0,2)2
0,46320,4044
= 0,04560,04
0,05922
=
0,0056
= 10,57
= 0,674 10,57
= +
1 = 0,0313525 + (10,57)(0,04)
1 = 0,392
2 = 0,0313525 + (10,57)(0,06)
2 = 0,603
3 = 0,0313525 + (10,57)(0,10)
3 = 1,026
y = 10,57x - 0,031
x = 0,08 M.