Anda di halaman 1dari 22

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

SHIMADZU UV-MINI-1240

Makalah ini diajukan guna melengkapi tugas Mata Kuliah


Pengelolaan Laboratorium Kimia Rombel 3
Dosen Pengampu:
Agung Tri Prasetya

Kelompok 10:
1. Mala Sari
2. Liska Ariani

4301414055
4301414061

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulisan makalah ini yang berjudul Spektrofotometer
UV-VIS Shimadzu UV-Mini -1240 selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan guna penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima
kasih banyak.
Semarang, 26 April 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
2

HALAMAN SAMPUL ...........................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ............................................................................

1.2

Rumusan Masalah........................................................................

1.3

Tujuan ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Spektrofotometer ...........................................................

2.2 Definisi Spektrofotometer Uv-Vis ..............................................

2.3 Kegunaan Spektrofotometer Uv-Vis ..........................................

2.4 Bagian dan Fungsi Spektrofotometer Uv-Vis ............................

2.5 Prinsip kerja Spektrofotometer Uv-Vis ......................................

11

2.6 Cara Pemakaian Spektrofotometer Uv-Vis ................................

13

2.7 Cara kalibrasi Spektrofotometer Uv- Vis ...................................

14

2.8 Parameter Instrumen Spektrofotometer Uv-Vis .........................

14

2.9 Prosedur Perawatan Spektrofotometer Uv-Vis ...........................

17

2.10 Kelebihan dan Kelemahan Spektrofotometer UvVis ................

17

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan.................................................................
.....................

18
18
19

3.2 Saran .....................................................................


......................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

20

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar Spektrofotometer Uv-Vis 1240 Shimadzu ...........

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies kimia.
Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnek atau listrik untuk mempengaruhi
senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan.Tanggapan tersebut dapat diukur
untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara interaksi dengan suatu sampel dapat
dengan absorpsi, pemendaran (luminenscence) emisi, dan penghamburan (scattering)
tergantung pada sifat materi.Teknik spektroskopi meliputi spektroskopi UV-Vis,
spektroskopi serapan atom, spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi,
spektroskopi NMR, spektroskopi massa.
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan
cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi
tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi
antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang
ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa
kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang
seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya
tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik
seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x
dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap.
Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan
secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskopteleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi
kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur
kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral. salah
satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi ini
didasarkan pada vibrasi suatu molekul.
Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer.
1

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi Spektrofotometer Uv-Vis ?
2. Apa saja kegunaan Spektrofotometer Uv-Vis ?
3. Apa saja bagian dan fungsi Spektrofotometer Uv-Vis?
4. Bagaimana prinsip kerja dari Spektrofotometer Uv-Vis?
5. Bagaimana cara pemakaian Spektrofotometer UV-VIS?
6. Bagaimana cara kalibrasi Spektrofotometri Uv-Vis?
7. Bagaimana parameter instrumen spektrofotometri UV-Vis?
8. Bagaimana prosedur perawatan Spektrofotometer Uv-Vis?
9. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Spektrofotometri UV-Vis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi Spektrofotometer Uv-Vis.
2. Untuk mengetahui kegunaan Spektrofotometer Uv-Vis.
3. Untuk mengetahui bagian dan fungsi dari Spektrofotometer Uv-Vis.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Spektrofotometer Uv-Vis
5. Untuk mengetahui prosedur pemakaian spektofotometer Uv-Vis.
6. Untuk mengetahui cara kalibrasi Spektrofotometer Uv-Vis.
7. Untuk mengetahui parameter instrumen pada Spektrofotometer Uv-Vis.
8. Untuk mengetahui prosedur perawatan Spektrofotometer Uv-Vis.
9. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari Spektrofotometer Uv-Vis.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah UV-VIS
Absorbansi cahaya oleh bahan pertama kali dieksplorasi oleh ahli Matematika
Jerman Johann Heinrich Lambert (1728-1777) yang menemukan bahwa untuk radiasi
monokromatik (dalam radiasi praktek pita sempit) jumlah cahaya yang diserap adalah
2

berbanding lurus dengan panjang jalur cahaya itu melalui material dan tidak
tergantung dari intensitas cahaya. Astronom Jerman Wilhelm Beer (1797-1850)
memperluas pekerjaan ini dan menemukan bahwa, untuk larutan encerada hubungan
linier antara konsentrasi analit dan absorbansi.
Ahli kimia klinis Henry Bence Jones

(1813-1873)

menggunakan

spektroskopiemisi untuk mendeteksi lithium dalam urin dan pada jaringan lain
termasuk lensa dihapus dari mata pasien katarak dan bekerja dengan Agustus Dupre
(1835-1907), digunakan analisis fluoresensi untuk mendeteksi kina dalam darah dan
jaringan lain. Pengenalan spektrofotometer komersial UV pertama, oleh Arnold O.
Beckman (1900-2004).Namun kelompok-kelompok seperti yang dipimpin oleh
Bernand B. Brodie (1907-1989) melanjutkan menggunakan instrumen untuk
mengembangkan kuantitatif.Brodie mendirikan beberapa aturan dasar untuk sukses
meansurement obat dan racun lainnya dalam spesimen biologi banyak yang masih
berlaku hari ini.
Seperti dengan pengembangan spektrofotometer UV praktis, kepentingan
militer.Kali

ini

dalam

obat

antimaterials,

juga

mendorong

kemajuan

spektrophotofluorimetry.Brodie dan Sidney Udenfriend (1918-2001) menggunakan


fluorimeter Coleman sederhana filter untuk mengukur quinacrine dalam plasma, tetapi
jelas bahwa jika panjang gelombang eksitasi dapat bervariasi banyak molekul lebih
dapat dianalisis menggunakan teknik ini. Robert L. Bowman (1916-1995)
mengembangkan spectrophotofluorimeter monokromator pertama ganda, yang dengan
kolaborasi dari Perusahaan Instrumen Amerika, dipamerkan pada Konferensi 1956
Tickets Pittburgh sebagai AMINO-Bowman SPF.
Di pertengahan abad ke-19, seorang kimiawan Jerman Robert Wilhelm Bunsen
(1811-899) dan fisikawan Jerman Gustav Robert Kirchhoff (1824-887) bekerjasama
mengembangkan spectrometer, mereka menemukan 2 unsur baru: rubidium dan
cesium.Yang digunakan banyak kimiawan untuk menemukan unsur baru.Kemudian
alat ini digunakan banyak kimiawan untuk menemukan unsur baru semacam galium,
indium dan unsur-unsur tanah jarang.
Spektroskopi telah memainkan peran penting dalam penemuan gas-gas
mulia.Spektrofotometer terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel, detektor
pencatat.Fungsi prisma adalah untuk memisahkan sinar polikromatis di sumber cahaya
menjadi sinar kromatis.Penggunaan spektroskopi sebagai sarana penentuan struktur
senyawa memiliki sejarah yang panjang. Reaksi nyala yang populer berdasarkan
prinsip yang sama dengan spektroskopi.
3

2.2 Definisi Spektrofotometer UV-VIS


Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan
spektrofotometer

ini,

metoda

yang

digunakan

sering

disebut

dengan

spektrofotometer.Spektrofotometer merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan


pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dengan detektor fototube.
Spektrofotometer dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual
dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi.Absorbsi radiasi oleh suatu
sampel diukur pada berbagai panjang gelombang dan dialirkan oleh suatu perekam
untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.
Teknik spektroskopipada daerah ultra violet dan sinar tampak disebut
spektroskopi

UV-VIS.

Spektrofotometer

ini

merupakan

gabungan

antara

spektrofotometer UV dan Visible.Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan


teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak.Alat ini digunakan
guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam
bentuk larutan.Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar
yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.
Metode penyelidikan dengan bantuan spektrometer disebut spektrometri.Dalam
spektrometer modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang gelombangnya
secara kontinyu.Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan absisnya
menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar
datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel.

2.3 Kegunaan Spektrofotometer UV-VIS


Kegunaan dari spektrofotometer UV-VIS adalah untuk mengukur transmitansi,
reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang
sinambung dan monokromatis.Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi
antara cuplikan dengan blanko atau pun pembanding.

2.4

Gambar Bagian dan Fungsi Spektrofotometer UV-VIS


Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari detector
dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkam sinar dari detector dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer merupakan alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau yang diarbsorbsi. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan
dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan
ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada
fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan
berbagai filter dengan berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek
panjang gelombang tertentu. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spectrum
tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengarbsorbsi untuk larutan sample dan
blanko ataupun pembanding.
Gambar dan bagian spektrofotometer Uv-Vis 1240
1. LCD Unit : menampilkan menu operasi dan

hasil pengukuran
2. Keyboard :

memberikan

komponen masukan untuk


perintah

operasi

dan

nilai

numerik ke instrumen
3. Sample Compartment : komponen di mana
sampel yang diukur diatur
4. Sample Compartment Set Screws
5. IC Card Slot :
slot untuk memasukkan
opsional IC kartu
6. Eject Button : untuk mengeluarkan kartu IC

Keterangan Gambar :
1. Power Switch : Tombol untuk mengubah unit On/Off
2. Fuse Holder : Gunakan dua sekering 4.0A untuk 100V ke kisaran 120V, dua
2.0A sekering untuk 220V ke kisaran 240V
5

3. AC Power Connector : Hubungkan kabel daya yang tertutup AC untuk


memasok listrik dari stopkontak listrik AC.
4. RS-232C Connector : Ini adalah antarmuka RS-232C standar. Ini dapat
digunakan untuk menghubungkan printer opsional atau komputer yang
dilengkapi dengan antarmuka RS-232C standar.
5. Attachment Connector I/O 1
6. Attachment Connector I/O 2
7. Printer Connector : untuk menghubungkan printer opsional

1. Cell Holder
2. Cell Holder Set
Screws
3. Front
Board
,
Sample
Compartment
4. Multi-cell
Holder
Drive Connector

Spektrofotometer terdiri dari :


1. Sumber cahaya.
2. Monokromator.
3. Kompartemen sampel
4. Detektor dan pengukur intensitas cahaya.
5. Skema konstruksi spektrofotometer
Secara sederhana Instrumen spektrofotometer yang disebut spektrofotometer terdiri
dari: Sumber cahaya monokromator sel sampel detector read out (pembaca).

Gambar 1. instrumen spektrofotometer


1. Sumber Cahaya

Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran


radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi.Sumber energi cahaya yang biasa untuk
daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar
dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten).Lampu ini mirip dengan bola
lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l) adalah 350 2200 nanometer
(nm).

Gambar 2.Lampu wolfram


Di bawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu wolfram itu tidak memadai untuk
spektrofotometer dan harus digunakan sumber yang berbeda.Paling lazim adalah
lampu tabung tidak bermuatan (discas) hidrogen (atau deuterium) 175 ke 375 atau
400 nm.Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada
daerah ultraviolet (UV).

Gambar 3. Lampu deuterium


2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis

menjadi

beberapa

komponen

panjang

gelombang

tertentu

(monokromatis) yang bebeda (terdispersi).


Ada 2 macam monokromator yaitu
a. Prisma

Gambar 4. monokromator prisma


b. Grating (kisi difraksi)

Gambar 5. monokromator kisi difraksi


Keuntungan menggunakan kisi difraksi :

Dispersi sinar merata


Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum
Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang

sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit.
Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang
dipakai. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monokromatis.
3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. Kuvet
merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan
dianalisis..Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari
kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik.Hal ini
disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga
penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Kuvet
biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. Kuvet harus memenuhi
syarat- syarat sebagai berikut:
Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.
Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar.
Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia.
Tidak boleh rapuh.
Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.
4. Detektor
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
8

Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi


Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam-macam detektor :
Detektor foto (Photo detector)
Photocell, misalnya CdS.
Phototube
Hantaran foto
Dioda foto
Detektor panas
5. Read out
merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang
berasal dari detektor.
Berdasarkan sistem optiknya terdapat 2 jenis spektrofotometer.
a. Spektrofotometer single beam (berkas tunggal)
Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan
melalui kuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian

Gambar 6. mekanisme single beam


b. Spektrofotometer double beam (berkas ganda)
Pada alat ini sinar dari sumber cahaya dibagi menjadi 2 berkas oleh cermin yang
berputar (chopper).
Berkas pertama melalui kuvet berisi blanko
Berkas kedua melalui kuvet berisi standar atau contoh
Blanko dan contoh diperiksa secara bersamaan seperti terlihat pada
gambar.Blanko berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase atau
Io dari sumber cahaya.Dengan adanya blanko dalam alat kita tidak lagi mengontrol
titik nolnya pada waktu-waktu tertentu, hal ini berbeda jika pada single beam.

Gambar 7. mekanisme double beam


2.4 Prinsip Kerja Spektrofotometer
Prinsip kerja spektrofotometer UV-VIS adalah interaksi yang terjadi antara energi
yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa
molekul. Besar energi yangdiserap tertentu dan menyebabkan electron tereksitasi dari
groundstate ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi.Serapan tidak
terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuksemua struktur elektronik tetapi
hanya pada system-sistem terkonjugasi, struktur elektronik dengan adanya ikatan p
dan nonbonding electron.
Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum LambertBeer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan),maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan(Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).Berdasarkan
teori tersebut, pinsip kerja dari alat ini adalahsuatau cahaya monokromatik akan
melalui suatu media yangmemiliki suatu konsentrasi tertentu, maka sakan membentuk
spectrum cahaya, namun ketika melewati monokromator, cahaya yang keluar hanya
akan terdapat satu cahaya yaitu yang sesuai dengan setting awal, misalnya warna
hijau. Setelah keluar dari monokromator, cahaya akan menembus sampel atau larutan
yang kemudian menuju detector dimana cahaya yang di hasilkan dari sampel akan di
ubah menjadi listrik yang kemudian akan terbaca

hasil pada read out

(monitor).Spectrum cahaya yang dapat terlihat oleh mata terentang antara 400 nm
sampai 800 nm. Pada tekhnik sptrofotometri, cahaya dari sumber cahaya diuraikan
menggunakan prisma sehingga diperoleh cahaya monokromatis yang diserap oleh zat
yang akan diperiksa. Cahaya monokromatis merupakan cahaya satu warna dengan satu
panjang gelombang, sehingga cahaya yang diserap oleh larutan berwarna dapat
diukur.Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari
warna yang teramati. Beberapa warna yangdiamati dan warna komplementernya
terdapat pada tabel berikut ini:
10

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkasoleh cermin yang
berputar pada bagian dalam spektrofotometer.Berkas pertama akan melewati kuvet
berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan
sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan
absorbsi akibat perubahan voltase dari sumbercahaya.
Berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari:
1. Spektrofotometer Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic).
a. Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
b. Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik
c. Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik
dalam pengajaran maupun laboratorium industri.
2. Spektrofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic).
a. Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas.
b. Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dancahaya yang lainnya
melewati sel sampel.
c. Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk kedetektor.
d. Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah.
e. Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar
penghubung diukur pada waktu yang sama.

2.5

Cara Pemakaian Spektrofotometer


Spektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifat-sifat yang
berbeda.Kawasan gelombang penting di dalam penelitian biokimia adalah ultra
lembayung (UV, 180-350 nm) dan tampak (VIS, 350-800 nm).Cahaya di dalam
11

kawasan ini mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron valensi
didalam molekul tersebut.
Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau gugus
kromofor yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi rendah. Tiga
jenis elektron yang terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas. Kromofor-kromofor
organik seperto karbonil, alkena, azo, nitrat, dan karboksil mampu menyerap sinar
ultraviolet dan sinar tampak. Panjang gelombang maksimumnya dapat berubah sesuai
dengan pelarut yang digunakan.Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai
elektron bebas nseperti hidroksil, metoksi, dan amina. Terkaitnya gugus kromofor
akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang
lebih besar dan disertai dengan peningkatan intensitas.
Ketika cahaya melewati suatu larutan

biomolekul,

terjadi

dua

kemungkinan.Kemungkinan pertama adalah cahaya ditangkap dan kemungkinan


kedua adalah cahaya discattering.Bila energi dari cahaya (foton) harus sesuai dengan
perbedaan energi dasar dan energi eksitasi dari molekul tersebut. Proses inilah yang
menjadi dasar pengukuran absorbansi dalam spektrofotometer.
Prosedur Pemakaian Spektrofometer:
1. Putar tombol on-off (disebelah kira) kekanan. Biarkan 15 menituntuk
2.

memanaskan alat. Atur tombol sampai menunjuk angkanol pada petunjuk %T.
Putar tombol pengatur panjang gelombang (yang ada di sebelahatas alat) untuk

memilah panjang gelombang sesuai panjanggelombang yang diinginkan.


3. Masukkan kuvet yang berisi paling sedikit 3 ml aquadest kedalam tempat
sampel (sebelum memasukkan kuvet, pastikankuvet dalam keadaan kering
dengan mengeringkannya dengankertas tissue (tutup penutup sampel.
4. Putar tombol pengatur cahaya (tombol yang terletak disebelahkanan) sehingga
5.

%T menunjuk angka 100 atau A menunjukangka nol.


Angkat kuvet yang berisi aquadest deri tempat sampel dengantutup. Ganti isi

kuvet dengan larutan lampu, baca serapannya.


6. Ganti larutan blanko dalam kuvet dengan larutan standar ataularutan uji,
2.6

serapannya.
Cara Kalibrasi
Kalibrasi dalam spektrofotometer UV-VIS dilakukan dengan menggunakan
blangko:Setting nilai absorbansi = 0
Setting nilai transmitansi = 100%
Penentuan kalibrasi dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
a. Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam
sampel) dengan kuvet yang sama
b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi
12

c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam
panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit.Dengan
adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-VIS ini maka akan membantu
pemakai untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi.
Yang perlu dikalibrasi adalah panjang gelombang dan absorbansi.
1. Kalibrasi Panjang gelombang
Menggunakan filter gelas helium oksida yang mempunyai panjang gelombang
acuan (nm) , pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan
kompartemen pembanding dibiarkan kosong (udara) , Scan spektrum serapan
holium oksida, bandingkan panjang gelombang spektrum yang diperoleh dengan
data panjang gelombang acuan.
2. Kalibrasi Absorbans
Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat
(larutan A) , Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L
asam sulfat (larutan B) , buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding
dan bandingkan hasilnya dengan data acuan (+ 2%)
2.7

Parameter Instrumen Spektrofotometer UV-VIS


Pada dasarnya setiap instrumen dalam metode analisis kualitatif maupun analisis
kuantitatif memiliki parameter dalam pengukurannya. Instrumen spektrometer UVVIS memiliki beberapa parameter, yaitu:
1. Resolusi Spektral
Resolusi spektral merupakan kemampuan instrumen untuk membedakan dua atau
lebih panjang gelombang yang berdekatan (hampir sama panjang gelombangnya).

Gambar 8.resolusi spektral

13

Dua buah panjang gelombang dianggap berbeda jika jarak minimum antara kedua
puncak dari output detektor sinyal lebih rendah dari 80% maksimum.
2. Akurasi Panjang Gelombang dan Presisi
Akurasi panjang gelombang dan presisi merupakan hal yang sangat penting untuk
membandingkan hasil pengukuran antara instrumen yang satu dengan yang lainnya.

Gambar 9. akurasi dan presisi panjang gelombang


3. Akurasi Fotometri dan Presisi
Akurasi fotometri dan prisisi meliputi penyimpangan cahaya (stray light), gangguan
(noise), dan penyimpangan (drift).
a. Stray Light
Stray light dapat didefenisikan sebagai cahaya yang terdeteksi karena
adanya panjanng gelombang yang terletak di luar lebar pita (bandwidth) dari
panjang

gelombang

negatif dalam

yang

yang

dipilih.Stray

menanggapi instrumen dan

light menyebabkan bias

akhirnya

adalah

faktor

pembatas untuk absorbansi, dan dengan demikian konsentrasi, yang dapat diukur
(akhirnya penyimpangan dalam pembacaan data absorbansi

Gambar 10. stray light


b. Noise
Gangguan ini mempengaruhi ketepatan pengukuran, untuk satu pengukuran
mungkin termasuk kesalahan dalam akurasi juga. Kesalahan total pada setiap

14

absorbansi adalah jumlah dari kesalahan karena penyimpangan cahaya dan


gangguan (gangguan foton dan gangguan elektronik)

Gambar 11. Rata-rata titik dari data mengurangi gangguan.


c. Drift
Penyimpangan (drift) pada umumnya merupakan hasil dari variasi intensitas
lampu antara pengukuran. Perubahan elektronik instrumen juga dapat
menyebabkan penyimpangan.

Gambar 12. drift


2.8

Cara Perawatan Spektrofotometer UV-VIS


Cara pemeliharaan spektrofotometer

UV-VIS

adalah

dengan

selalu

membersihkan kompartment sampel, suhu penyimpanan diusahakan stabil, meja


permanen, menggunakan stabilizer, memasukkan kuvet tegak lurus, alat harus selalu
diperiksa, kuvet yang digunakan harus bersih.Sebelum digunakan, biarkan mesin
warming-upselama 15-20 menit. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar
sinar matahari langsung, karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu
pengukuran. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan
diatas meja yang permanen.Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas
sampel.Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.Lakukan kalibrasi panjang
gelombang dan absorban secara teratur.
15

2.9

Kelebihan dan Kekurangan Spektrofotometer UV-Vis


Kelebihan Spektrofotometer UV-Vis:
a. Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
b. Caranya sederhana
c. Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangatkecil.
Kekurangan Spektrofotometer UV-Vis
a. Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan
kebersihan dari kuvet.
b. Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm.
c. Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandungelektron valensi
dengan energi eksitasi rendah.
d. Sinar yang dipakai harus monokromatis.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet,
dapat diambil kesimpulan bahwa:
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak
Dapat dipakai untuk tujuan analisis kualitatif (data sekunder) dan kuatitatif.
Spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator,sel pengadsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat p
engukur perbedaan adsorbsiantara sampel dan blanko ataupun pembanding.
3.2 Saran
Dalam penggunaan Spektrofotometer ada beberapa cara penggunaan yang harus
di pahami betul oleh prakrikan. Adapun prinsip kerja dari alat ini harus juga di
16

pahami, karena kunci dari dasar sebelum memulai menggunakan alat ini adalah
mengetahui prinsip kerjanya.

DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A, dan Underwood A.L, 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi Kelima,
Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal 390
Dachriyanus, Dr, 2004, Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi,
Andalas University Press, Padang, Hal 1-2 dan 8-9

Khopkar, S.M, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Universitas Indonesia (UIPress), Jakarta, Hal 215-216

17

DOKUMENTASI

Spektrophotometer UV-VIS
1240

Input daya

Tombol Fungsi (keypad)

Power supply connector


18

Tempat sample

Kuvet

UV Lamp

19

Anda mungkin juga menyukai