SHIMADZU UV-MINI-1240
Kelompok 10:
1. Mala Sari
2. Liska Ariani
4301414055
4301414061
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulisan makalah ini yang berjudul Spektrofotometer
UV-VIS Shimadzu UV-Mini -1240 selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan guna penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima
kasih banyak.
Semarang, 26 April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
2
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................
1.3
Tujuan ........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Spektrofotometer ...........................................................
11
13
14
14
17
17
18
18
19
20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar Spektrofotometer Uv-Vis 1240 Shimadzu ...........
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies kimia.
Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnek atau listrik untuk mempengaruhi
senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan.Tanggapan tersebut dapat diukur
untuk menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara interaksi dengan suatu sampel dapat
dengan absorpsi, pemendaran (luminenscence) emisi, dan penghamburan (scattering)
tergantung pada sifat materi.Teknik spektroskopi meliputi spektroskopi UV-Vis,
spektroskopi serapan atom, spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi,
spektroskopi NMR, spektroskopi massa.
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan
cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi
tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi
antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang
ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa
kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang
seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya
tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik
seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x
dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap.
Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan
secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskopteleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi
kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur
kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral. salah
satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi ini
didasarkan pada vibrasi suatu molekul.
Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah UV-VIS
Absorbansi cahaya oleh bahan pertama kali dieksplorasi oleh ahli Matematika
Jerman Johann Heinrich Lambert (1728-1777) yang menemukan bahwa untuk radiasi
monokromatik (dalam radiasi praktek pita sempit) jumlah cahaya yang diserap adalah
2
berbanding lurus dengan panjang jalur cahaya itu melalui material dan tidak
tergantung dari intensitas cahaya. Astronom Jerman Wilhelm Beer (1797-1850)
memperluas pekerjaan ini dan menemukan bahwa, untuk larutan encerada hubungan
linier antara konsentrasi analit dan absorbansi.
Ahli kimia klinis Henry Bence Jones
(1813-1873)
menggunakan
spektroskopiemisi untuk mendeteksi lithium dalam urin dan pada jaringan lain
termasuk lensa dihapus dari mata pasien katarak dan bekerja dengan Agustus Dupre
(1835-1907), digunakan analisis fluoresensi untuk mendeteksi kina dalam darah dan
jaringan lain. Pengenalan spektrofotometer komersial UV pertama, oleh Arnold O.
Beckman (1900-2004).Namun kelompok-kelompok seperti yang dipimpin oleh
Bernand B. Brodie (1907-1989) melanjutkan menggunakan instrumen untuk
mengembangkan kuantitatif.Brodie mendirikan beberapa aturan dasar untuk sukses
meansurement obat dan racun lainnya dalam spesimen biologi banyak yang masih
berlaku hari ini.
Seperti dengan pengembangan spektrofotometer UV praktis, kepentingan
militer.Kali
ini
dalam
obat
antimaterials,
juga
mendorong
kemajuan
ini,
metoda
yang
digunakan
sering
disebut
dengan
UV-VIS.
Spektrofotometer
ini
merupakan
gabungan
antara
2.4
hasil pengukuran
2. Keyboard :
memberikan
operasi
dan
nilai
numerik ke instrumen
3. Sample Compartment : komponen di mana
sampel yang diukur diatur
4. Sample Compartment Set Screws
5. IC Card Slot :
slot untuk memasukkan
opsional IC kartu
6. Eject Button : untuk mengeluarkan kartu IC
Keterangan Gambar :
1. Power Switch : Tombol untuk mengubah unit On/Off
2. Fuse Holder : Gunakan dua sekering 4.0A untuk 100V ke kisaran 120V, dua
2.0A sekering untuk 220V ke kisaran 240V
5
1. Cell Holder
2. Cell Holder Set
Screws
3. Front
Board
,
Sample
Compartment
4. Multi-cell
Holder
Drive Connector
menjadi
beberapa
komponen
panjang
gelombang
tertentu
sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit.
Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang
dipakai. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monokromatis.
3. Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. Kuvet
merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan
dianalisis..Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari
kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik.Hal ini
disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga
penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Kuvet
biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. Kuvet harus memenuhi
syarat- syarat sebagai berikut:
Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.
Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar.
Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia.
Tidak boleh rapuh.
Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.
4. Detektor
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
8
(monitor).Spectrum cahaya yang dapat terlihat oleh mata terentang antara 400 nm
sampai 800 nm. Pada tekhnik sptrofotometri, cahaya dari sumber cahaya diuraikan
menggunakan prisma sehingga diperoleh cahaya monokromatis yang diserap oleh zat
yang akan diperiksa. Cahaya monokromatis merupakan cahaya satu warna dengan satu
panjang gelombang, sehingga cahaya yang diserap oleh larutan berwarna dapat
diukur.Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari
warna yang teramati. Beberapa warna yangdiamati dan warna komplementernya
terdapat pada tabel berikut ini:
10
Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkasoleh cermin yang
berputar pada bagian dalam spektrofotometer.Berkas pertama akan melewati kuvet
berisi blanko, sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan
sampel akan diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan
absorbsi akibat perubahan voltase dari sumbercahaya.
Berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari:
1. Spektrofotometer Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic).
a. Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
b. Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik
c. Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik
dalam pengajaran maupun laboratorium industri.
2. Spektrofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic).
a. Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas.
b. Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dancahaya yang lainnya
melewati sel sampel.
c. Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk kedetektor.
d. Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah.
e. Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar
penghubung diukur pada waktu yang sama.
2.5
kawasan ini mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron valensi
didalam molekul tersebut.
Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau gugus
kromofor yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi rendah. Tiga
jenis elektron yang terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas. Kromofor-kromofor
organik seperto karbonil, alkena, azo, nitrat, dan karboksil mampu menyerap sinar
ultraviolet dan sinar tampak. Panjang gelombang maksimumnya dapat berubah sesuai
dengan pelarut yang digunakan.Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai
elektron bebas nseperti hidroksil, metoksi, dan amina. Terkaitnya gugus kromofor
akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang
lebih besar dan disertai dengan peningkatan intensitas.
Ketika cahaya melewati suatu larutan
biomolekul,
terjadi
dua
memanaskan alat. Atur tombol sampai menunjuk angkanol pada petunjuk %T.
Putar tombol pengatur panjang gelombang (yang ada di sebelahatas alat) untuk
serapannya.
Cara Kalibrasi
Kalibrasi dalam spektrofotometer UV-VIS dilakukan dengan menggunakan
blangko:Setting nilai absorbansi = 0
Setting nilai transmitansi = 100%
Penentuan kalibrasi dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
a. Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam
sampel) dengan kuvet yang sama
b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi
12
c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam
panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit.Dengan
adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-VIS ini maka akan membantu
pemakai untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi.
Yang perlu dikalibrasi adalah panjang gelombang dan absorbansi.
1. Kalibrasi Panjang gelombang
Menggunakan filter gelas helium oksida yang mempunyai panjang gelombang
acuan (nm) , pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan
kompartemen pembanding dibiarkan kosong (udara) , Scan spektrum serapan
holium oksida, bandingkan panjang gelombang spektrum yang diperoleh dengan
data panjang gelombang acuan.
2. Kalibrasi Absorbans
Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat
(larutan A) , Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L
asam sulfat (larutan B) , buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding
dan bandingkan hasilnya dengan data acuan (+ 2%)
2.7
13
Dua buah panjang gelombang dianggap berbeda jika jarak minimum antara kedua
puncak dari output detektor sinyal lebih rendah dari 80% maksimum.
2. Akurasi Panjang Gelombang dan Presisi
Akurasi panjang gelombang dan presisi merupakan hal yang sangat penting untuk
membandingkan hasil pengukuran antara instrumen yang satu dengan yang lainnya.
gelombang
negatif dalam
yang
yang
dipilih.Stray
akhirnya
adalah
faktor
pembatas untuk absorbansi, dan dengan demikian konsentrasi, yang dapat diukur
(akhirnya penyimpangan dalam pembacaan data absorbansi
14
UV-VIS
adalah
dengan
selalu
2.9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan Spektrofotometri Sinar Tampak dan Ultraviolet,
dapat diambil kesimpulan bahwa:
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada
daerah ultra-violet dan sinar tampak
Dapat dipakai untuk tujuan analisis kualitatif (data sekunder) dan kuatitatif.
Spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator,sel pengadsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat p
engukur perbedaan adsorbsiantara sampel dan blanko ataupun pembanding.
3.2 Saran
Dalam penggunaan Spektrofotometer ada beberapa cara penggunaan yang harus
di pahami betul oleh prakrikan. Adapun prinsip kerja dari alat ini harus juga di
16
pahami, karena kunci dari dasar sebelum memulai menggunakan alat ini adalah
mengetahui prinsip kerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A, dan Underwood A.L, 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi Kelima,
Penerbit Erlangga, Jakarta, Hal 390
Dachriyanus, Dr, 2004, Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi,
Andalas University Press, Padang, Hal 1-2 dan 8-9
Khopkar, S.M, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Universitas Indonesia (UIPress), Jakarta, Hal 215-216
17
DOKUMENTASI
Spektrophotometer UV-VIS
1240
Input daya
Tempat sample
Kuvet
UV Lamp
19