UNIVERSITAS HASANUDDIN
OLEH:
NAMA
: ILHAM SUMARSONO
NIM
: N11115315
KELAS
: KAF C
MAKASSAR
2016
RANGKUMAN
A. Kimia Analitik dan Penerapannya.
Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang
mempelajari teori dan cara-cara melaukan analisis kimia terhadap
suatu bahan atau zat kimia.
Kimia analisis merupakan cabang ilmu pengetahuan yang
mempunyai penerapan yang begitu luas. Pertama, kimia analisis
menawarkan berbagai macam penggunaan dalam disiplin ilmu kimia
yang lain seperti kimia organik, kimia anorganik, kimia fisika, dan
biokimia. Kedua, kimia analisis dipakai secara luas dalam cabang
ilmu-ilmu lain seperti ilmu-ilmu farmasi, ilmu kedokteran, ilmu
pertanian, ilmu lingkungan dan sebagainya.
B. Penggolongan Analisis Kimia
Pada dasarnya konsep analisis kimia dapat dibagi atas 2
bagian, yaitu analisis kualitatif yaitu analisis yang berhubungan
dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak diketahui, dan
analisis kuantitatif, analisis kimia yang menyangkut penentuan
jumlah zat tertentu yang ada di dalam suatu sampel atau contoh.
Berdasarkan
metode
analisisnya,
analisis
diklasifikasikan
modern
sendiri
merupakan
analisis
yang
karena
dasar
analisanya
adalah
sifat
fisika
Analisis makro, kuantitas zat yang dikerja 0,1 gram atau lebih.
2. Analisis semimikro, kuantitas zat yang dikerja 0,01 gram ke 0,1
gram.
3.
Analisis mikro, kuantitas zat yang dikerja tidak melebihi 0,001 gram.
C. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif cara klasik dapat dibedakan berdasarkan
besaran yang diukur yaitu besaran volume (analisis volumetri) dan
besaran massa (analisis gravimetri). Analisis volumetri dibedakan
berdasarkan jenis reaksinya meliputi reaksi asam-basa (asidialkalimetri), reaksi pengendapan (presipimetri), reaksi pembentukan
kompleks
(kompleksometri),
reaksi
redoks
(permanganometri,
melarutkan)
yang
dapat
dilakukan
dengan
memakai
pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi, uji manik boraks
Zona
mengoksidasi
bawah
(c)
dapat
digunakan
untuk
e. Zona mereduksi atas (e) adalah ujung kerucut biru dalam, kaya
akan karbon yang dapat memijar, daerah ini terutama berguna
untuk mereduksi oksida kerak menjadi logam
f. Zona mereduksi bawah (f) disinilah gas-gas pereduksi bercampur
dengan oksigen dari udara, dapat digunakan untuk mereduksi
boraks lelehan dan manik-manik yang serupa.
Uji Pipa Tiup. Diakukan dengan menggunakan nyala bunsen
terang Suatu nyala mereduksi dihasilkan dengan menaruh mulut pipa
tiup tepat diluar nyala dan meniup dengan lembut sehingga kerucut
dalam berayun-ayun pada zat yang diperiksa . Suatu nyala
mengoksidasi dihasilkan denggan memegang mulut pipa tiup itu kirakira sepertiga ke dalam nyala dan meniup lebih kuat dalam arah
sejajar dengan puncak pembakar, puncak nyala dibiarkan mengenai
zat itu .
Uji Spektroskopi. Satu-satunya cara untuk memanfaatkan uji
nyala dalam analisis dengan memisah-misahkan cahaya berdasarkan
rona-rona komponennya dan mengidentifikasikan kation yang ada
oleh perangkat rona yang khas itu. Alat yang digunakan untuk
memisahkan cahaya menjadi warna-warna penyusunnya disebut
spektroskop.
Uji Manik Boraks. Menggunakan
kawat
platinum, ujung
Kemudian
interaksi
materi
dengan
cahaya
atau
radiasi
polikromatis
menjadi
beberapa
komponen
panjang