Anda di halaman 1dari 8

A.

SEJARAH KIMIA ANALISIS Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Secara tradisional, kimia analitik dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun inorganik, sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan. Kimia analitik modern dikategorisasikan melalui dua pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analitik dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia analitik dapat dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis, kristalografi, mikroskopi, dan elektrokimia. Meskipun kimia analitik modern didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar dari kimia analitik dan beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia analitik modern berasal dari teknik analisis tradisional yang masih dipakai hingga sekarang. Contohnya adalah titrasi dan gravimetri. Pada dasarnya metode analisis terbagi menjadi 2, yakni metode klasik atau metode konvensional dan metode modern. Metode konvensional,metode gravimetri dan metode volumetri. Pada tahun 1920-an hampir semua analisis dilakukan dengan metode konvensional ini. Sementara itu, metode analisis modern lebih mengarah pada penggunaan alat /instrumen yang canggih. Metode gravimetri mendasarkan pada penimbangan berat konstan suatu senyawa yang dianalisis, sementara itu metode volumetri merupakan metode analisis yang mendasarkan pada pengukuran volume larutan baku yang bereaksi dengan senyawa yuang akan dianalisis dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif. Secara umum metode modern lebih unggul dibanding dengan metode konvensional, karena metode modern menawarkn kepekaan yang tinggi (batas reaksinya kecil), jumlah sampel yang diperlukan sedikit, dan waktu pengerjaannya relatif cepat

karena seperti beberapa metode modern (seperti kromatografi), selain dapat digunakan dalam secara kuantitatif dan juga digunakan untuk melakukan pemisahan senyawa yang terdapat dalam sampel. Meskipun demikian, tidak selamanya metode modern memberikan keuntungan dibanding metode konvensional. Penggunaannya yang meluas tidak menyebabkan metode klasik menjadi using, situasi itu dipengaruhi tiga factor utama: 1. Peralatan untuk prosedur klasik murah dan mudah didapat dalam semua laboratorium sedangkan banyak instrument mahal harganya dan penggunaanya hanya akan dibenarkan jika harus dianalisis banyak contoh 2. Dengan kebanyakan metode instrument diperlukan melakukan operasi kalibrasi dengan menggunakn suatu contoh bahan yang susunannya diketahui sebagai zat pembanding; data analisis yang eksak untuk standar ini haruslah ditegakkan oleh prosedur lain (alternative) yang biasanya akan berarti digunakannya metode kimia klasik 3. Sementara suatu metode instrumental idealnya cocok untuk penetapan rutin yang berjumlah besar, untuk analisis tak rutin yang hanya kadang-kadangm seringkali lebih sederhana untuk menggunakan metode klasik daripada susah payah mempersiapkan standar yang diperlukan dan mengkalibrasi suatu instrument.

B. METODE ANALISIS KIMIA Metode klasik Pada metode klasik kimia analisis di bagi atas 2 yatitu, kualitatif dan kuantitatif. Dimana kualitatif menunjukkan identitas dari elemen dan senyawa sampel sedangkan kuantitatif menunjukkan jumlah dari tiap substansi dalam

sampel.Analisis klasik berdasarkanpada reaksi kimia dan stokiometri yang telah diketahui dengan pasti. Cara ini disebut juga cara absolut karena penentuan sutau komponen didalam suatu sampel diperhitungkan berdasarkan perhitungan kimia pada reaksi yang digunakan. Contoh analisis klasik yaitu volumetri dan gravimetri. Contoh metode-metodenya:

Titrasi, merupakan metode volumetri untuk analisa kimia secara kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk menentukan konsentrasi dari reaktan. Pada volumetri, besaran volume zat-zat yang bereaksi merupakan besaran yang diukur. Gravimetri. Pada analisis metode gravimetri, massa dari zat-zat merupakan besaran yang diukur.

Metode Instrumen Analisis instrumen berdasarkan sifat fisiko-kimia zat untuk keperluan analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi. Sifat fisiko-kimia lain seperti pemutaran rotasi optik, hantaran listrik dan panas, benda partisi dan absorpsi diantara dua fase dan resonansi magnet inti melahirkan teknik analisis modern yang lain. Dalam analisisnya teknik ini menggunakan alat-alat yang modern sehingga disebut juga dengan analisis modern. Komponen instrumen yaitu : 1). Signal generator ( penghasil sinyal ) Menghasilkan sinyal analitis dari komponen sampel. Generator dapat pula sampel itu sendiri. 2). Input transducer/ detector ( Pengubah energi ) Alat yang mengubah sebuah sinyal menjadi bentuk yang lain. Misalnya Thermocoupel yang mengubah sinyal panas menjadi voltase listrik. Kebanyakan transducer memasuki tahap pengubahan sinyal analisis menjadi voltase listrik karena sinar listrik akan mudah diperkuat dan dimodifikasi untuk sampai pada alat pembacaan.

3). Signal processor ( Pemproses sinyal ) 4). Output transducer

Adapun metode-metodenya antara lain: Spektroskopi Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya. Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral. salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul. Spektroskopi massa Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa atom atau molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston pada tahun 1919. Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel bermuatan dalam medan magnet. Cara kerja: Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron berenergi tinggi. Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi (melepas elektron sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet

melalui suatu celah sempit. Di dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan mengalami pembelokan.

Kromatografi Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut. Adapun jenis-jenis kromatografi adalah Kromatografi Cair (Liquid

Chromatography), Reverse phase chromatography, High performance liquid chromatography, Size exclusion chromatography, dan Kromatografi Pertukaran Ion (Ion-Exchange Chromatography). Elektroforesis Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik . Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA. Adapun jenis elektroforesis adalah elektroforesis kertas dan elektroforesis gel.

Kristalografi Kristalografi adalah sains eksperimental yang bertujuan menentukan susunan atom dalam zat padat. Metode kristalografis saat ini tergantung kepada analisis pola hamburan yang muncul dari sampel yang dibidik oleh berkas sinar tertentu. Berkas tersebut tidak mesti selalu radiasi elektromagnetik, meskipun sinar X merupakan pilihan yang paling umum.

Elektrokimia Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis.

DAFTAR PUSTAKA Bassett,J,dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Anorganik. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press : Jakarta Sudjadi. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar : Yogyakarta www. wikipedia.org/wiki/Kimia_analitik

Tugas Analisis Instrumen Farmasi

Oleh

Nurul auliya Farmasi a1 70100109063

Uin alauddin Makassar 2011

Anda mungkin juga menyukai