Anda di halaman 1dari 24

Pengantar Analisa

Kuantitatif
By. DEDI NOFIANDI
Pembagian Kimia Analisis
1. Kimia analisis kualitatif: analisis yang
dilakukan untuk melakukan identifikasi
senyawa yang ada dalam sampel. (analisis
ini digunakan untuk menjawab pertanyaan
ada atau tidak ada zat x dalam sampel,
analisis ini juga untuk menjawab pertanyaan
apa zat x dalam sampel, serta untuk
menjawab pertanyaan bagaimana struktur
suatu zat x dalam sampel)
Lanjutan...
2. Kimia analisis kuantitatif: analisis yang
dilakukan untuk menentukan kadar dari
suatu senyawa yang ada dalam sampel.
(analisis ini digunakan untuk menjawab
pertanyaan berapa banyak kadar zat x
dalam sampel)
Metoda analisis kuantitatif dibedakan menjadi…?

a) Metode klasik (konvensional) : analisis


gravimetri dan analisis volumetri
b) Metode modern (istrumental) : metode ini
menawarkan sensitivitas yang lebih tinggi,
limit deteksi kecil, jumlah sampel yang
sedikit, waktu pengerjaan relatif lebih cepat
dibandingkan metode klasik dengan
menggunakan alat atau instrumen yang
canggih. Ex. Spektrofotometri.
Sifat fisika yang berguna untuk analisa kimia

Sifat fisika yang diukur Cara analisa yang didasarkan pada


pengukuran sifat fisik
Massa (berat) Gravimetri
Volume Volumetri
Absorbsi energi cahaya/sinar Spektofotometri (UV-Vis, IR,
serapan atom), Resonansi Magnet
inti (NMR), resonansi spin elektron
Pemancaran (emisi) sinar Spektrofptpmetri emisi (sinar x,
UV-Vis, fotometri nyala,
fluoresensi, radiokimia)
Hamburan sinar Turbidimetri, nefelometri,
Spektroskopi raman
Pembiasan (refraksi) sinar Refraktometri, interferometri
Lanjutan tabel…
Sifat fisika yang diukur Cara analisis yang didasarkan pada
pengukuran sifat fisik
Rotasi sinar Polarimetri
Potensial listrik Potensiometri
Daya hantar listrik Konduktometri
Arus listrik Polarograf
Banyaknya muatan listrik Coulumetri
Angka banding massa Spektrometri massa
Sifat panas TGA (Thermo Gravimetric analisis),
DTA (differential Thermal analysis),
DSC (Differential Scanning
Calorimetry)
Apa yang harus diperhatikan dalam memilih metode analisis…?

 Mengetahui tujuan analisis


 Mengetahui jumlah sampel yang tersedia
 Mengetahui sifat fisika kimia analit yang diteliti
 Mengetahui kemungkinan gangguan dari komponen lain
yang terdapat dalam cuplikan
 Daerah konsentrasi yang diperlukan dalam penyelidikan
 Ketepatan yang diperlukan
 Waktu yang dibutuhkan
 Fasilitas laboratorium yang tersedia
Kriteria pemilihan metode analisis kuantitatif

1. Peka (sensitive), artinya metode harus dapat digunakan untuk


menetapkan kadar senyawa dalam konsentrasi yang kecil
2. Tepat (Presisi), artinya dalam satu seri pengukuran dapat
diperoleh hasil yang satu sama lain hampir sama, dalam hal
ini dibagi 2 yaitu :
 Keterulangan (Repeatibility) yaitu ketepan pada kondisi
percobaan yang sama (berulang), baik orangnya,
peralatannya, tempatnya maupun waktunya
 Ketertiruan (reproducibility) yaitu ketepatan pada kondisi
percobaan yang berbeda baik orangnya, peralatannya,
tempatnya maupun waktunya
Lanjutan...
3. Teliti (akurat) artinya metode dapat menghasilkan nilai
rata-rata (mean) yang sangat dekat dengan nilai
sebenarnya
4. Selektif artinya untuk penetapan kadar senyawa
tertentu, metode tersebut tidak banyak terpengaruh
oleh adanya senyawa lain
5. Praktis artinya metode tersebut mudah dikerjakan serta
tidak banyak memerlukan waktu dan biaya. Syarat ini
diperlukan sebab banyak senyawa yang tidak stabil
apabila waktu penetapan terlalu lama.
Volumetri/Titrimetri
Pendahuluan
 Termasuk Metoda konvensional
 Metoda titrimetri masih digunakan secara

luas karena merupakan metode yang tahan,


murah dan mampu memberikan ketepatan
(presisi) yang tinggi.
 Keterbatasan metoda ini adalah metoda ini

kurang spesifik.
Pengertian
 Analisis Volumetri adalah analisis kuantitatif
dengan mengukur volume dimana zat yang
diselidiki (sampel) direaksikan dengan larutan
baku (standar) yang konsensentrasinya telah
diketahui secara teliti dan reaksinya berlangsung
secara kuantitatif.
 Larutan baku tiap liternya berisi sejumlah berat
ekivalen senyawa baku sedangkan berat atau
kadar sampel yang diselidiki dihitung dari volume
larutan dan kesetaraan kimianya, kesetaraan kimia
dapat diketahui dari persamaan reaksinya.
 Berikut hal-hal yang yang perlu diperhatikan
dalam analisis secara volumetri :
1. Alat pengukur volume seperti buret, pipet
volume dan labu ukur yang ditera secara
teliti (telah dikalibrasi)
2. Senyawa yang digunakan sebagai larutan
baku atau untuk pembakuan harus senyawa
dengan kemurnian yang tinggi
3. Indikator atau alat untuk mengetahui
selesainya titrasi
4. Timbangan/ neraca yang memiliki ketelitian
tinggi
syarat-syarat untuk dapat dilakukan analisis
volumetri adalah :
1. Reaksinya harus berlangsung cepat
2. Reaksi harus sederhana serta dapat
dinyatakan dengan persamaan reaksi,
sampel yang diselidiki bereaksi sempurna
dengan senyawa baku dengan perbandingan
kesetaraan stoikiometri
3. Harus ada perubahan yang terlihat pada titik
akhir ekivalen baik secara kimia atau fisika
4. Harus ada indikator jika syarat no 3 tidak
terpenuhi.
Penggolongan Volumetri
 Berdasarkan Reaksi kimia dibagi atas 4 jenis :
1. Reaksi Asam basa (Netralisasi). Penetapan
kadar ini berdasarkan pada perpindahan
proton dari zat yang bersifat asam atau basa
baik dalam lingungan air ataupun lingkungan
bebas air (Titrasi bebas air)
2. Reaksi oksidasi-reduksi (redoks). Dasar yang
digunakan adalah perpindahan elektron. Yang
termasuk dalam tirasi ini adalah :
iodo/iodimetri, bromo/bromatometri,
iodatometri, permanganometri, serimetri.
Lanjutan…
3. Reaksi pengendapan (presipitasi). Penetapan
kadar berdasarkan pada terjadinya endapan
yang sukar larut. Contohnya adalah
argentometri
4. Reaksi pembentukan kompleks, dasar yang
digunakan adalah terjadinya reaksi antara
zat pengompleks organik dengan ion logam
dengan menghasilkan senyawa kompleks
yang mantap metode ini disebut juga
kompleksometri.
Lanjutan…
 Berdasarkan cara titrasi dibagi atas:
1. Titrasi langsung, titrasi ini dilakukan dengan
melakukan titrasi langsung terhadap zat yang
akan ditetapkan, cara ini mudah, cepat dan
sederhana.
2. Titrasi tidak langsung (titrasi kembali),
Dilakukan dengan cara penambahan titran
dalam jumlah berlebih kemudian kelebihan
titran dititrasi dengan titran lain, kelemahan
cara ini kesalahan lebih besar dan memakan
waktu yang lama.
Lanjutan…
 Berdasarkan jumlah sampel, teknik volumetri
dibedakan menjadi :

No. Jenis titrasi Jumlah sampel Volume titran Ketelitian


(mg) (ml) buret (ml)
1 Makro 100 - 1000 10 - 100 0,02

2 Semi mikro 10 - 100 1 - 10 0,001

3 Mikro 1 - 10 0,1 - 1 0,0001


Cara menyatakan Kadar larutan
 Molaritas (M) : banyaknya mol zat terlarut
tiap liter larutan ( M= mol/L )
mol = g/BM
M = g/BM x V
 Normalitas (N): banyaknya ekivalen zat

terlarut tiap liter larutan (N = ek/L)


ek = g/BE
N = g/BE x V
Larutan Baku (Standar)
 Larutan baku dibagi atas Larutan baku primer
dan larutan baku sekunder
 Larutan baku primer mempunyai kemurnian

tinggi sehingga tidak perlu dibakukan


contoh : as. Oksalat, KIO3, KBrO3, NaCl
ZnSO4 dll
 Sedangakan larutan baku sekunder harus

dibakukan dengan larutan baku primer.


Contoh : NaOH, Iodium, HCl, Na2EDTA, Na
Tio dll
Syarat baku primer
 Mudah didapat, dimurnikan, dikeringkan, dan disimpan
dalam keadaan murni
 Mempunyai kemurnian yang sangat tinggi (100 ± 0,02) %
 Tidak berubah selama penimbangan
 Tidak teroksidasi oleh oksigen dari udara dan tidak
berobah oleh CO2 dari udara
 Mudah larut
 Reaksi dengan zat yang ditetapkan harus stoikiometri,
cepat dan terukur
 Susunan kimianya tepat sesuai jumlahnya
 Mempunya BE yang tinggi, sehingga kesalahan
penimbangan akan menjadi lebih kecil
Cara perhitungan kadar
 Untuk sampelnya padat (sampel ditara
dengan menggunakan timbangan analitik)
maka dapat dihitung dengan cara :
kadar (%b/b) = (V titran x N titran x BE /
bobot sampel ) x 100 %
 Jika sampelnya cair (sampel diambil secara

kuantitatif dengan menggunakan pipet


volume) dapat dihitung dengan cara :
Kadar (% b/v) = (V titran x N titran x BE/ ml
sampel x 1000) x 100
Latihan...
a.Sebanyak 250 mg serbuk yang mengandung
asam salisilat (BM = 138,12) ditimbang
seksama, dilarutkan dalam 15 etanol 95%
yang telah dinetralkan kemudian
ditambahkan 20 ml air dan dititrasi dengan
NaOH 0,0984 N dengan menggunakan
indikator pp diperoleh 12,5 ml, berapakah
kadar asam salisilat dalam serbuk tersebut?
Lanjutan…
b. asam salisilat (BM = 138,12 ) dalam labu
ukur100 ml, dilarutkan dengan15 ml etanol
netral, setelah larut tambahkan air bebas CO2
sampai tanda batas, dari larutan tersebut
dipipet 25 ml masukkan dalam erlemeyer
tambahkan 2 tetes indikator PP, dititrasi
dengan NaOH 0,0984 N, diperoleh 9,56 ml,
berapakah kadar asam salisilat dalam larutan
tersebut?

Anda mungkin juga menyukai