BP : 1804155
RINGKASAN INTERPRETASI DATA KLINIK PASIEN
Data laboratorium dapat digunakan bersama dengan informasi status klinik pasien, riwayat
pengobatan, pengobatan saat ini dan riwayat alergi obat untuk menilai ketepatan terapi
obat. Kondisi penyakit pneumonia yang parah, ditandai dengan kadar urea darah lebih dari 7
mmol/L, memerlukan antibiotik intravena sehingga peresepan antibiotik intravena untuk
kondisi tersebut sudah tepat. Natrium merupakan kation yang banyak terdapat di dalam
cairan ekstraseluler.
1. Klorida
Penurunan konsentrasi klorida dalam serum dapat disebabkan oleh
muntah, gastritis, diuresis yang agresif, luka bakar, kelelahan, diabetik
asidosis, infeksi akut. Nilai klorida berguna dalam menilai gangguan asam-basa yang
menyertai gangguan fungsi ginjal Pemeriksaan glukosa darah adalah prosedur
skrining yang menunjukan ketidakmampuan sel pankreas memproduksi
insulin, ketidakmampuan usus halus mengabsorpsi glukosa, ketidakmampuan sel
mempergunakan glukosa secara efi sien, atau ketidakmampuan hati mengumpulkan
dan memecahkan glikogen. Peningkatan gula darah atau intoleransi glukosa dapat
menyertai penyakit cushing , stres akut, feokromasitoma, penyakit hati kronik, defi
siensi kalium, penyakit yang kronik, dan sepsis. Kadar gula darah menurun dapat
disebabkan oleh kadar insulin yang berlebihan atau penyakit Addison.
2. Tatalaksana Hiperglikemia
Terapi asidosis metabolik yang terbaik adalah dengan pemulihan kondisi rehidrasi dan
perbaikan fungsi ginjal. Pada awal terapi kadar kalium serum normal atau tinggi
karena adanya haemokonsentrasi, ketika hipovalemia dan asidosis terkoreksi, kadar
kalium akan turun dengan cepat karena insulin menyebabkan kalium kembali masuk
ke dalam sel. Tatalaksananya sama dengan diabetik ketoasidosis. Pasien yang
mengalami kondisi ini memiliki risiko lebih besar terjadinya tromboemboli dan
sebaiknya diberikan heparin subkutan profi laksis.
3. Tatalaksana hipoglikemi
Jika diperlukan kembali dalam 10 - 15 menit. Glukagon merupakan hormon
polipeptida yang dihasilkan oleh sel alfa langerhans, yang bekerja meningkatkan
konsentrasi glukosa plasma dengan memobilisasi cadangan glikogen di hati.
Kation kalsium terlibat dalam kontraksi otot, fungsi jantung, transmisi impuls saraf
dan pembekuan darah. Lebih kurang 98-99% dari kalsium dalam tubuh terdapat
dalam rangka dan gigi. Sejumlah 50% dari kalsium dalam darah terdapat dalam
bentuk ion bebas dan sisanya terikat dengan protein. Hanya kalsium dalam bentuk ion
bebas yang dapat digunakan dalam proses fungsional. Hipokalsemia dapat
diakibatkan oleh hiperfosfatemia, alkalosis, osteomalasia, penggantian kalsium yang
tidak mencukupi, penggunaan laksatif, furosemide, dan pemberian kalsitonin.