ANALISIS VOLUMETRI ACIDI/ALKALIMETRI TITRASI REDOKS PERMANGANOMETRI IODO - IODIMETRI BROMATOMETRI - BROMOMETRI SERIMETRI ARGENTOMETRI KOMPLEKSOMETRI GRAVIMETRI SPEKTROFOTOMETRI ANALISIS KIMIA Pengertian: analisis yang dilakukan untuk mempelajari tentang pemisahan (separasi), identifikasi, determinasi/menganalisis komponen kimia dalam suatu bahan baik bahan alam maupun bahan buatan. BERDASARKAN TUJUANNYA, ANALISIS KIMIA DIBEDAKAN MENJADI 3: 1. Analisis kimia kualitatif: identifikasi zat atau senyawa di dalam sampel. Tujuannya: untuk mengetahui ada atau tidak adanya suatu zat di dalam sampel. 2. Analisis kimia kuantitatif: penentuan jumlah atau kadar absolut suatu zat atau senyawa di dalam sampel. 3. Analisis struktur molekul: penentuan letak dan pengaturan ruang tempat atom dalam suatu elemen atau molekul, serta identifikasi gugus-gugus karakteristik (gugus-gugus fungsional) dalam suatu molekul. BERDASARKAN SENYAWA YANG DIANALISIS, ANALISIS KIMIA DIBEDAKAN MENJADI 2: 1. Analisis senyawa organik: senyawa yang berasal dari makhluk hidup dan mengandung karbon. Contohnya yaitu gula, metana, asetilena, dll. 2. Analisis senyawa anorganik: senyawa yang berasal dari makhluk tidak hidup dan tidak mengandung karbon. Contohnya yaitu garam (NaCl), air (H2O), asam sulfat (H2SO4), dll. BERDASARKAN METODENYA, ANALISIS KIMIA DIBEDAKAN MENJADI 2: 1. Analisis konvensional (klasik): analisis yang dilakukan dengan sistem non instrumental seperti reaksi kimia biasa, titrasi, dll. 2. Analisis modern: analisis yang dilakukan dengan sistem instrumental seperti spektrofotometer, kromatografi, dll. ANALISIS KIMIA KUANTITATIF
Definisi : analisis yang berguna untuk menentukan
jumlah (kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. TEKNIK DASAR YANG PERLU DIKETAHUI OLEH MAHASISWA KETIKA MELAKUKAN TEKNIK ANALISIS KUANTITATIF: Kebersihan, kerapian, penandaan (pelabelan), perencanaan, penetapan dalam triplo, pencatatan, penimbangan, cara menyatakan hasil, dan cara penulisan angka. ANALISIS KUANTITATIF DIBEDAKAN 1. Secara klasik : didasarkan pada interaksi materi dengan materi (matter – matter interactions). Merupakan cara lama yaitu sejak awal perkembangan ilmu kimia analitik. Ex: Gravimetri, Volumetri 2. Secara modern (instrumental) : didasarkan pada interaksi energi dengan materi ( matter – energy interactions). Ex: Spektrofotometri, KCKT Zat yang ditetapkan kadarnya disebut dengan “Analit”/”Konstituen”. Analit dibedakan menjadi 3: 1. Analit utama (mayor): Jika analit yang didapat lebih besar dari 1% sampel. 2. Analit minor: Jika analit yang didapat antara (0,01-1)% sampel. 3. Analit perunut (trace analit): Jika analit yang didapat kecil dari 0,01% sampel. BERDASARKAN JUMLAH SAMPEL YANG DIGUNAKAN ANALISIS DIBEDAKAN MENJADI 3:
1. Analisis Makro: Jika sampel yang digunakan
bobotnya besar dari 0,1 g 2. Analisis Semi Mikro: Jika sampel yang digunakan bobotnya antara 10-100 mg (0,010 g-0,100g) 3. Analisis Mikro: jika sampel yang digunakan bobotnya kurang dari 10 mg (0,010g). METODOLOGI KIMIA ANALITIK:
Tahap – tahap analisis Kuantitatif:
Sampling/Pengambilan sampel Penyiapan sampel Pemisahan terhadap unsur /ion /senyawa pengganggu Reaksi tertentu terhadap senyawa yang di analisis Pengukuran Analisis data Kesimpulan KRITERIA YANG HARUS DIPENUHI AGAR METODE DALAM ANALISIS KUANTITATIF DIKATAKAN BAIK
1. Sensitif (peka): Metode harus dapat digunakan
untuk penetapan kadar senyawa dalam konsentrasi yang kecil. 2. Presisi (tepat) : Dalam suatu pengukuran dapat diperoleh hasil yang satu sama lain hampir sama. 3. Akurat (teliti): Metode yang dapat menghasilkan rata-rata yang sangat dekat dengan nilai yang sebenarnya. 4. Selektif : untuk penetapan kadar senyawa tertentu,metoda tersebut tidak banyak berpengaruh oleh adanya senyawa lain dalam sampel. 5. Praktis : Mudah dikerjakan serta tidak banyak memerlukan waktu dan biaya. REAKSI YANG DIPERLUKAN UNTUK ANALISIS KUANTITATIF o Reaksi yang memberi hasil kuantitatif o Reaksi yang spesifik untuk suatu gugus ion/radikal o Reaksi yang dapat diukur jumlah pereaksi yang bereaksi /jumlah senyawa yang dihasilkan o Reaksi yang cepat dan mudah dikerjakan didalam laboratorium CARA MENYATAKAN HASIL ANALISIS Hasil analisis tidak semuanya dapat dinyatakan dalam % untuk senyawa murni analisis dapat dinyatakan dalam % sehingga dapat diketahui apakah senyawa tersebut telah memenuhi persyaratan kadar/tidak Pada sediaan tablet, kadar senyawa aktif di nyatakan dalam mg/tab Pada sediaan injeksi/sirup kadar senyawa aktif dinyatakan dalam mg/ml atau mg/volume tertentu. METODE PENETAPAN KADAR SECARA KLASIK
1. Volumetri / Titrimetri : Berkaitan dengan
pengukuran volume suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui yang diperlukan untuk bereaksi dengan analit. 2. Gravimetri : Berkaitan dengan pengukuran berat analit.