Industri
Analisis bahan Baku Lingkungan
Quality Control Analisis Polutan
Analisis Produk Analisis Limbah
Kesehatan Pertanian
Analisis Obat Analisis Tanah
Analisis Darah Analisis Pupuk
Analisis Urine Analisis Pakan
Mengapa analisis kimia penting untuk
dipelajari?
Semakin banyak produk berbahan kimia yang dipergunakan,
diperkenalkan, ditawarkan atau dipromosikan untuk dikonsumsi.
Dalam rangka menjamin kualitas dan keamanan penggunaan produk-
produk tersebut analisis kimia mutlak dilakukan
Kimia analitik mempunyai penerapan
yang luas karena :
◦ Kimia analitik menawarkan banyak sekali pemakaian atau penggunaan dalam
berbagai disiplin ilmu kimia yang lain seperti di kimia organik, kimia
anorganik, kimia fisik maupun biokimia
◦ Kimia analitik berguna dan terpakai di cabang ilmu pengetahuan lainnya
Bagaimana kimia analisis mengambil
peran ?
A. Kimia Analisis kualitatif : analisis yang dilakukan untuk melakukan identifikasi elemen,
species dan atau senyawa dalam sampel.
◦ Analisis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan ada atau tidak zat x dalam sampel
◦ Analisis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan apa zat x dalam sampel.
◦ Analisis ini juga digunakan untuk menjawab pertanyaan bagaimana struktur suatu zat x dalam sampel
Andal Cermat
Prosedur
analisis
ideal
Khusus Cepat
Dapat
Hemat
diulang
Selamat
Analisis Kuantitatif
Berdasarkan jumlah sampel, metode analisis dapat dibagi menjadi :
◦ makro;berat sampel lebih dari 0,1 gram,
◦ semimikro;berat sampel 0,01-0,1 gram,
◦ mikro;berat sampel 0,001-0,01 gram dan
◦ ultramikro;berat sampel kurang dari 1 mikrogram.
Jumlah sampel yang akan ditentukan merupakan faktor penting dalam analisis kuantitatif.
Berdasarkan informasi analisis yang diberikan,
maka macam analisis dibedakan menjadi :
◦ Analisis proksimat : penetapan banyaknya tiap unsur tanpa memperhatikan senyawa yang
sebenarnya ada dalam sampel tersebut
◦ Analisis parsial : Penetapan konstituen – konstituen terpilih dalam sampel tersebut
◦ Analisis konstituen runutan : penetapan komponen- komponen yang jumlahnya sangat kecil
◦ Analisis lengkap : Proporsi tiap komponen dalam sampel yang ditetapkan
Berdasarkan kadar zat/konstituen yang dianalisis dalam
suatu sampel, maka analisis dibedakan menjadi :
◦ jika lebih besar dari 1%, maka disebut sebagai analisis konstituen utama atau mayor,
◦ jika kadar berkisar antara 0,01-1 % maka disebut sebagai analisis konstituen minor
◦ jika kadar kurang dari 0,01 % maka disebut sebagai analisis konstituen perunut/trace.
Tahapan-tahapan dalam analisis kualitatif
◦ Pengambilan sampel/ sampling. Sampel yang diambil harus mewakili populasi yang diteliti
◦ Mengubah analit menjadi bentuk yang dapat diidentifikasi
◦ Proses identifikasi analit yang dikehendaki
◦ Analisis data identifikasi yang diperoleh
Tahapan-tahapan dalam analisis kuantitatif
◦ Pengambilan sampel/ sampling. Sampel yang diambil harus mewakili populasi yang diteliti
◦ Mengubah analit menjadi bentuk yang dapat diidentifikasi dan diukur
◦ Proses pengukuran analit yang dikehendaki
◦ Perhitungan analisis data yang diperoleh
Tahapan-Tahapan Analisis
1. Pengambilan sampel
Harus dapat mewakili materi yang akan dianalisis secara utuh.
2. Pengubahan analit ke dalam bentuk yang sesuai dengan
pengukuran
Berkaitan dengan metode pemisahan. Pemilihan metode pemisahan
didasari pada ketelitian dan ketepatan yang diperlukan.
3. Pengukuran
Berbagai sifat fisika dan kimia dapat digunakan untuk melakukan
pengukuran. Teknik pengukuran yang digunakan dapat dilakukan
dengan cara klasik yang berdasarkan reaksi kimia atau dengan cara
instrumen yang berdasarkan sifat fisikokimia.
4. Perhitungan dan interpretasi data
Langkah terakhir dalam tahapan analisis dikatakan selesai bila
hasil analisis telah dinyatakan sedemikian rupa sehingga dapat
Pengambilan Sampel
* Cara pengambilan sampel tergantung sifat dan jumlah bahan.
2. Kesalahan tertentu/sistematik
- dapat diramalkan dan diminimalkan
Dibagi menjadi 3 macam :
a) Kesalahan Metodik : ditimbulkan dari metode yang digunakan dan merupakan
kesalahan yang paling serius dalam analisis
b) Kesalahan Operatif : ditimbulkan oleh orang yang melakukan analisis
c) Kesalahan Instrumen : ditimbulkan dari instrumennya sendiri
Cara Mengurangi Kesalahan Sistemik
• Kalibrasi alat yang dipakai : untuk memperkecil kesalahan alat.
• Dilakukan penetapan blangko : untuk memperkecil kesalahan
metode.
Contoh-contoh analisis
◦ Prof. Dr. Ibnu Ghalib Gandjar, DEA., Apt dan Abdul Rahman, M. Si., Apt. Kimia Farmasi Analisis.Pustaka Pelajar.
◦ Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M. Sc., Apt. Peran analisis kimia bagi kehidupan manusia. Muhammadiyah University Press.
◦ S.M. Khopkar. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press
◦ Underwood and Day. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga
◦ Vogel. Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro. PT. Kalman Media Pusaka.
TERIMA KASIH