Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS KUANTITATIF DAN

KUALITATIF

ARINDA NUR C, S.Farm.


Analisis Kimia
Analisis Analisis Kimia

Adalah usaha Penguraian bahan


pemisahan suatu menjadi senyawa
kesatuan materi penyusunnya
bahan menjadi sebagai data untuk
komponen menetapkan
penyusunnya komposisi bahan
sehingga dapat tersebut
dikaji lebih lanjut

2
Tujuan Analisis Kimia yang
Berhubungan dengan Makanan

1 Menguraikan komponen suatu bahan dan menentukan


jumlah/ jenisnya shg dapat disusun keseluruhan komposisi
bahan tersebut

2
• Menentukan ada/tidaknya suatu komponen dalam bahan
• Memastikan kadarnya shg dpt ditentukan kualitas bahan makanan tsb

• Menentukan komponen nutrisi yg terkandung dlm bahan

3 pangan shg dpt digunakan sbg patokan dlm menyususun


menu sehari-hari/diet khusus

4
• Menentukan ada tdknya bahan tambahan dlm bahan makanan untuk
memenuhi peraturan formal atau perlindungan thdp individu yg sensitif
pd suatu bahan (misal laktosa dlm susu)
• Mendeteksi bahan metabolit beracun shg dpt menentukan tindakan

3
ANALISIS KIMIA

ANALISIS KUALITATIF ANALISIS KUANTITATIF


Identifikasi zat-zat Banyaknya zat tertentu dlm
sampel

Ilmu Kimia analisis adalah ilmu untuk


mengidentifikasi jenis komponen dalam suatu
sampel (analisis kualitatif) dan menetapkan
jumlah relatif masing-masing komponen
4 (analisis kuantitatif)
Metode Analisis Kimia
1. Analisis Kualitatif
Identifikasi zat-zat, unsur atau senyawa
tertentu dalam suatu cuplikan atau sampel
(filtrasi, pengendapan, kromatografi,
elektroforesis, dll)

2. Analisis Kuantitatif
Identifikasi jumlah atau konsentrasi zat
tertentu dalam suatu cuplikan atau sampel
(gravimetri, volumetri, spektrofotometri dll)

5
Metode Analisis Kimia
Ada juga yang membedakan menjadi :
Metode Klasik
Metode Instrumental

Umumnya, tahap pemisahan diperlukan


untuk mengisolasi komponen dalam
sampel yang dianalisis.

6
Klasifikasi Metode Analisis Kimia
 METODE KLASIK  disebut juga metode
basah
1. Pemisahan Analit ekstraksi, destilasi,
presipitasi (pengendapan), filtrasi
(penyaringan), dll.
2. Analisis Kualitatif menentukan titik
didih, titik beku, warna, bau, densitas,
reaktivitas, indeks bias, dll.

3.Analisis Kuantitatif analisis


7
gravimetri dan volumetri/titrimetri
Klasifikasi Metode Analisis Kimia
 METODE INSTRUMENTAL
mengeksploitasi sifat fisik suatu analit untuk memperoleh
informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif  menggunakan
instrumen/alat yang dapat mengidentifikasi sifat fisik

Pemisahan Analit  dapat dilakukan dengan 2 cara:


a. Pemisahan secara fisik : kromatografi,
elektroforesis
b. Pemisahan secara spektroskopik :
mengisolasi sinyal yang muncul secara
spektrokskopik

8
Beberapa Contoh Metode Analisis Kimia
Kuantitatif
Titrimetri/Volumetri
Penentuan dengan
cara titrasi. Kadar
analit tergantung dari
Volume (V) dan
Normalitas (N) larutan
yang digunakan untuk
titrasi. Menggunakan
indikator. Misal :
acidimetri, alkalimetri,
iodometri,argentometri
dll.
9
Beberapa Contoh Metode Analisis
Kimia Kuantitatif
Gravimetri :
Analisa dilakukan dengan menetapkan
berat zat yang dianalisis setelah
dipisahkan dari komponen lain.
Penentuan dengan cara penimbangan ini,
misal dalam menentukan berat basah dan
berat kering, kadar a ir, kadar mineral, dll.

cruss
timbangan
10
Beberapa Contoh Metode Analisis
Kimia Kuantitatif

Spektrofotometri
Analisis dilakukan dengan mengukur
serapan larutan yang dianalisis tanpa
direaksikan dengan pereaksi . Mengukur
Absorbansi (A) yang diukur dalam
lamda/panjang gelombang tertentu (),
tergantung bahan yg dianalisis  nama alat
: spektrofotometer

11
Spektrofotometer

Prinsip kerja
spektrofotometer

12
Beberapa Contoh Metode Analisis
Kimia Kualitatif
Contoh Kromatografi sederhana 
Kromatografi : Kromatografi kertas  fase diamnya kertas
Penentuan dengan cara saring
memisahkan zat-zat yang
dianalisis yang terdapat
dalam larutan. Prinsipnya
ada yang merupakan fase
gerak dan fase diam.
Fase diam yang
digunakan antara lain :
kertas saring, komponen
kolom yang diisi dengan
yang dapat mengikat zat
yang dipisah-pisahkan.
13
Pemilihan Metode Analitik
Kriteria yang perlu untuk
dipertimbangkan dalam pemilihan
metode analisis:
1. Kecepatan analisis
2. Kemudahan metode analisis
3. Tingkat kemahiran operator
4. Biaya dan ketersediaan peralatan
(instrumen)
14 5. Biaya analisis per sampel
Kriteria Pemilihan
Metode

Sensitive (Peka)  harus dapat digunakan untuk


menetapkan kadar senyawa dalam konsentrasi yang
kecil.
Precise (Presisi/Tepat/Ketepatan)  dalam satu
seri pengukuran (penetapan) dapat diperoleh hasil
yang satu sama lain hampir sama. Cara menyatakan
ukuran ketepatan : Range, rerata deviasi/mean
deviasi (c), standar deviasi (SD)
Accurate (Teliti)  dapat menghasilkan nilai rerata
(mean) yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya
(true value / µ )
15
Selektif menetapkan kadar senyawa tertentu,
metode tersebut tidak banyak terpengaruh oleh
sahih

mantap tepat

Andal cermat

Prosedur
analisis
ideal

Khusus Cepat

Dapat
diulang Hemat

Selamat

16
Syarat Prosedur Analisis
Sahih (valid) Tepat (accuracy)

• sahih/ valid • Punya nilai


untuk mengukur ketepatan yg
besaran tertentu tinggi
• menunjukkan
tingkat
kebenaran
angka-angka yg
dihasilkan oleh
prosedur tsbt

17
Syarat Prosedur Analisis

Cermat Cepat

• Kecermatan • Hemat waktu


(precission) • Menghasilkan
• Prosedur punya angka akhir dlm
kecermatan yg waktu yg
tinggi pendek
• Berhubungan
dgn daya ukur
suatu analisa

18
Syarat Prosedur Analisis

keterulangan Khusus/spesifik

• Dapat • Khusus berlaku


menentukan untuk
hal yg sama pengukuran hal
berulang-ulang tertentu saja
dgn hasil yg tdk • Tdk berlaku
berbeda secara untuk
statistik pengukuran hal
presisi bagus yg lain

19
Syarat Prosedur Analisis

Hemat selamat

• Tanpa • Tingkat
menggunakan keselamatan
bahan,alat,biaya, tinggi
ketrampilan yg • Tdk menimbulkan
rumit, sulit & cidera/ gangguan
mahal untuk kesehatan
mendapatkannya pengguna dlm
waktu pendek
maupun panjang

20
Syarat Prosedur Analisis
andal mantap

• reliable • stabil
• Prosedur dpt • Dpt
dilaksanakan dilaksanakan
dlm kondisi yg dlm tahapan
tdk terlalu waktu yg wajar
menuntut kondisi • Dapat
yg sangat tepat dilanjutkan dlm
• Contoh variasi waktu lain
suhu ruang (tunda)

21
Beberapa istilah dalam Analisis
Kimia
• Zat yg diinginkan = konstituen yg diinginkan
= analit
• Analit utama (major)
• Analit kecil (minor)
• Analit runutan (trace)

• Skala analisis
• Makro
• Semimikro
• Mikro
• Submikro/ultramikro
22
Tahapan dalam Analisis Kimia
1. Pengambilan sampel (sampling)
2. Mengubah analit menjadi suatu bentuk yang
sesuai untuk pengukuran
3. Pengukuran
4. Perhitungan dan penafsiran pengukuran

23
Sampel
Sampel yg diambil untuk dianalisa harus
bersifat representatif ( mewakili sifat
keseluruhan bahan)
Yg paling ideal tentunya ketika seluruh bahan
dianalisis, tetapi hal ini tdk praktis, boros dan
tdk perlu
Sampel yg representatif akan cukup baik
mewakili seluruh bahan
Sampel diambil dari sebanyak mungkin
bagian sehingga seluruh bagian terwakili
24
jika bahan punyai homogenitas yg baik
Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel tergantung sifat dan
jumlah bahan
Prinsip pengambilan sampel : representatif  sampel
yang akan dianalisis benar-benar mewakili
populasinya
Pengambilan sampel random (cuplikan random dan
cuplikan acak). Cocok untuk bahan yang homogen
(serba sama atau dianggap homogen). Bila bentuk
tablet, maka harus digerus dulu, suspensi/larutan
harus dihomogenkan, baru diambil sampel secara
random. Misal larutan sejati, batch tablet, ampul, dsb.
Pengambilan sampel Representatif
Cocok untuk bahan yang tidak homogen. Sampel
diambil dari bagian-bagian yang berbeda dari setiap
25 countenernya (bagian atas-tengah-bawah-samping,
Pengambilan Sampel
Sampel yang terlalu besar untuk dianalisis
perlu direduksi (dikurangi) sampai diperoleh
sampel official untuk dianalisis.
Berat sampel >100 kg diambil 500 gram
Berat sampel ± 100 kg diambil 250 gram
Berat sampel < 100 kg diambil paling
banyak 125 gram

26
Kesalahan dalam Analisis
Kuantitatif
Analisis kuantitatif hakekatnya pengukuran suatu
volume, berat, resapan sinar/absorbansi dll
Kesalahan random / random error /
indeterminate error
Merupakan tipe kesalahan yang selalu terjadi
dalam analisis sebagai akibat adanya sedikit
variasi yang tidak dapat dikontrol dalam
pelaksanaan prosedur analisis. Kesalahan ini
umumnya kecil sehingga sering diabaikan.
Kesalahan Sistematik / determinate error
Kesalahan ini bersifat konstan, berakibat dari
27 mean (rata-rata)
Faktor Penyebab Kesalahan
Sistematik
Kesalahan personal & operasi; kesalahan bersifat
individual, semakin terampil kesalahan semakin
sedikit. Misal: berkurang atau bahkan bertambahnya
bobot bahan

Kesalahan Alat & pereaksi; kesalahan akibat


pereaksi yang kurang murni, alat kurang valid,
pemakaian alat yang kurang tepat walaupun alat
sudah dikalibrasi. Misal menggunakan buret 50 ml
(makro) pada analisis mikro

Kesalahan metode, dikarenakan kesalahan


pengambilan sampel dan kesalahan akibat reaksi
28 kimia yang tidak sempurna
Memperkecil Kesalahan
Sistemik
Kalibrasi / peneraan alat yang dipakai; untuk
memperkecil kesalahan alat.
Dilakukan penetapan blangko; cara ini untuk
memperkecil kesalahan metode.
 Penggunaan blangko dalam Analisis Iodometri,
Bromometri, Penetapan Angka Penyabunan
 Dilakukan penetapan kontrol / pembanding /
Standart
 Dilakukan penetapan kadar dengan berbagai
macam metode

29
Cara Menyatakan Kesalahan
Kesalahan Absolut (d); ialah besarnya perbedaan
antara hasil analisis dengan nilai sebenarnya
(µ) d = µ -x
Kesalahan Relatif / Nisbi (c); kesalahan relatif
merupakan perbandingan antara kesalahan
absolut dibandingkan dengan nilai sebenarnya.
 c = µ -x x100% µ

30
31

Anda mungkin juga menyukai