Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN

“PEMBUATAN REAGEN’’

DosenPengajar:

Demes Nurmayanti,ST,M.Kes

DisusunOleh:

Mochammad Arifin Mulyo A. P.

P27833320056 / D4 –2B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA

PROGAM STUDI D4 SANITASI LINGKUNGAN

2020/2021

PEMBUATAN REAGEN
A. Latar Belakang
Hampir semua proses kimia berlangsung dalam larutan sehingga penting untukmemahami
sifat-sifatnya. Larutan adalah sesuatu yang penting bagi manusia Dan makhluk hidup pada
umumnya. Reaksi-reaksikimia biasanya berlangsung antara dua campuran zat, bukannya
antara zat murni. Banyak reaksi kimia yang dikenal , baik di dalam laboratorium atau di
industri terjadi di dalam larutan. Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang
mengandung lebih dari satu komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah besar disebut
pelarut atau solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah sedikit disebut zat terlarut atau
solute. Konsentrasi dalam suatu larutan didefinisikan sebagai jumlah solute yang ada dalam
sejumlah larutan atau pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara. Antara lain
molaritas, molalitas, normalitas dan sebagainya.
Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam kebanyakan
reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap mineral, vitamin dan
makanan dalam bentuk larutan . Obat-obatan bisanya merupakan larutan air atau alkohol dari
senyawa fisiologis aktif. Larutan biasanya terdiri dari dua zat atau lebih yang merupakan
campuran homogen.
Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat tertentu di dalam larutan. Konsentrasi
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi
berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam
suatu pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian besar solut relatif terhadap
pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya bila mengandung
sejumlah kecil solut, maka konsentrasinya rendah atau encer. Dalam praktikum ini diharapkan
kita dapat mengetahui bagaimana kita membuat larutan dengan konsentrasi sesuai yang
diperluakan, lalu diharapkan praktikan juga mampu membuat larutan dengan pengenceran
dengan berbagai konsentrasi.

B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat melakukan dengan baik dan benar terkait pengenceran.
2. Untuk memenuhi syarat pengujian dari sampel yang digunakan.
3. Dapat menghitung persyaratan pengenceran dengan cermat.
C. Fungsi
1. Untuk mengetahui cara membuat reagen untuk pemeriksaan Besi, KMnO4, dan Karbon.
2. Untuk mengetahui proses pengenceran bahan kimia
D. Waktu danTempat Pemeriksaa
Tempat :Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Surabaya
Hari/Tanggal :Senin, 12 April 2021
Pukul :08.00 -selesai
E. Alat dan Bahan

- Alat

1.Labu Erlenmeyer 500 ml 4.Spatula


2.Gelasukur/pipetgondok 100ml–50 ml 5.Pipam
3.Pipetukur, 10 ml 6.Baskom

- Bahan
1.KMnO4 4.Asamsulfat (H2SO4)
2.Asamoksalat 5.Air
3.Aquades

F.
G. Langkah Kerja

1. Menimbang KMnO4– 0,1N(0,316gram)KMnO4 dilarutkan dalam air suling sampai


500 ml.
2. LarutanKMnO4– 0,01 N dibuat, dengan mengencerkan yang0,1N.

3. Menimbang larutan Asam Oksalat 0,1N(6,3gram) Asam Oksalat dimasukkan dalam


labu ukur100 ml dilarutkan sampai tanda batas.
4. Larutkan asam oksalat 0,01N dibuat dari mengencerkan yang 0,1N.(Diencerkan
dalam labu ukur, pengambilan menggunakan pipet gondok, agar lebih teliti)
5. H2SO44N/8Ndibuat dari mengencerkan yang pekat(36N)
6. Larutkan KMnO4 Alkalis (16 gram) NaOH dalam KMnO 4 0,01N dididihkan selama
1jam, dinginkan dan tambahkan aquadest sehingga volume tetap 1 liter. Tentukan
normalitetnya.

H. Hasil dan Pembahasan

1. Pengenceran larutan KMnO4 – 0,01 N dibuat, dengan mengencerkan yang


0,1N.

Rumus pengenceran: N1.V2 = N2.V2


0,1N . V1 = 0,01 N . 500 ml

V1 = 50 ml
Jadi, membutuhkan larutan aquades 200 ml dan 50 ml larutan KMnO4 yang pekat.

2. Pengenceran larutan asam oksalat 0,01N dibuat dari mengencerkan yang


0,1N.

Rumus pengenceran : N1.V2 = N2.V2


0,1N . V1 = 0,01 N . 50 ml
V1 = 5 ml

Jadi, membutuhkan larutan aquades 45ml dan 5ml larutan asam oksalat yang pekat.

3. Pengenceran H2SO4 4N dibuat dari mengencerkan yang pekat (36N)


membutuhkan volume100 ml.
Rumus pengenceran: N1.V2 = N2.V2
36N . V1 = 4 N . 100 ml
V1 =11 ml
Jadi,membutuhkan larutan aquades 177ml dan larutan H2SO423ml yang pekat.
Pembentukan reagensia KMnO4 dengan membutuhkan aquades 500ml dan 1,58gram
KMnO4.Untuk pengencerannya membutuhkan larutan aquades 450ml dan 50ml larutan
KMnO4 yang pekat. Pembentukan reagensia asam oksalat dengan membutuhkan aquades
100ml dan 6,3 gram asam oksalat. Untuk pengencerannya membutuhkan larutan aquades 45
mldan 5 ml larutan asam oksalat yang pekat. Pengenceran H 2SO4 menghasilkan volume 200
ml dengan membutuhkan larutan aquades 177 ml danlarutan H2SO423 ml yang pekat.
I. Kesimpulan

Pengenceran larutan yang pekat membutuhkan beberapa ml dari larutan yang pekat
sesuai perhitungan rumus pengenceran dan larutan aquades sesuai yang dibutuhkan.
Kaliumpermanganat ( Potassium permanganat ) merupakan garam yang mengandung ion K+
dan MnO4-dengan rumus kimiaKMnO4.Senyawa ini merupakan agen pengoksidasi yang
kuat.
Kalium permanganat mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan yang berwarna
ungu pekat, dan penguapan dari larutan ini meninggalkan kristal prismatik yang berwarna
ungu agak hitam. Berdasarkan label bahaya yang terdapat pada kemasan,kalium permanganat
menimbulkan bahaya iritasi pada saluran pernafasan, hati, ginjal, usus,sistem saraf pusat,dan
dapat merusak paru-paru apabila terlalu banyak menghirup senyawa ini.
J. Lampiran
Siapkan alat dan bahan
Menimbang KMNO 4sebanyak 1,58gram dan ambil aquades sebanyak 500ml
menggunakan gelas ukur.

Siapkan labu erlenmeyer 500 ml, kemudian masukkan KMNO 4dan menuangkan
aquades ke dalam labu erlenmeyer .

Menimbang asam oksalat sebanyak 6,3 gram dan ambil aquades sebanyak 100 ml
menggunakan gelas ukur.
Siapkan labu erlenmeyer 250 ml, kemudian masukkan asam oksalat yang
ditimbang dan menuangkan aquades ke dalam labu erlenmeyer, kemudian aduk
sampai larut menggunakan spatula

Lakukan Pengenceran asam oksalat dengan mengambil aquades 45ml yng


diletakkan pada gelas ukur .

Siapkan air dalam baskom dan letakkan baker glass dalam baskom. Kemudian isi dengan
H 2 SO4 sebanyak 23ml dan harus menggunakan sarung tangan medis. Setelah diisi keluarkan
baker glass dari baskom.
Ambil aquades sebanyak 177ml menggunakan gelas ukur, setelah itu masukkan gelas ukur
dalam rendaman air pada baskom. Dan masukkan H 2 SO 4 sebanyak 23ml kedalam gelas ukur
secara perlahan
BESI (Ferrum)

A. Waktu dan Tempat Pemeriksaan

Tempat : Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Surabaya

Hari/Tanggal : Senin, 12 April 2021

Pukul : 08.00 –selesai

B. Alat dan Bahan

- Alat
1. Pipet gondok 50ml 6. Labu Erlenmeyer

2. Labu ukur 50ml 7. Rubber pump

3. Pipet ukur10 ml, 1 ml 8. Tissue

4. Baker glass 9. Batang pengaduk

5. Gelas ukur

- Bahan

1. AsamClorida(HCl)

2. AmmoniumRodanida

3. FAS

4. H2SO4

5. Aquades

6. KMNO 4
C. Langkah Kerja

1. Asam Chlorida (1:1) artinya: 1 bagian HCl pekat + 1bagian aquadest


2. Ammonium Rodanida NH4 (CNS); 20% atau 10%
3. Larutan Baku Besi:Larutan Induk 1,404gram (Fe(NH4) 2(SO4)2.6H2O3, tambahkan
20ml H2SO4 pekat dan 50ml aquadest, aduk sampai larut, tambahkan tetes demi tetes
KMnO40.1N sampai timbul warna pink, encerkan dalam labu ukur1.000ml sampai
tanda batas. (Fe=200 mg/l atau 1 ml = 0,2 mg) Standar Pengencer: Larutan Kerja Pipet
dengan pipet gondok 50ml Baku Besi diatas masukan labu ukur100 ml dengan
encerkan sampai tanda batas dengan aquadest (Fe1ml =10 microgram=0,01mg).

4. H 2 SO4

D. Hasil dan Pembahasan

1. Membuat larutan asam klorida maka dibutuhkan HCl murni dan


aquades.Perbandingannya 1:1 atau dengan 50% HCl murni dan 50% aquadest dalam
jumlah100ml HCl dan 100 ml aquades.

2. Kemudian membuat larutan Ammonium Rodanida pekat atau NH4(CNS) pekat


dengan cara mencampurkan 10 gram NH4(CNS) dan 50 ml aquades yang kemudian
warna dari larutan tersebut berubah menjadi sedikit kekuningan.

3. Untuk membuat larutan baku besi maka dibutuhkan KMnO4 0.1 N yang dilarutkan
kedalam FAS (yang telah dicampur dengan H2SO4 dan aquades).Lalu
mencampurnya dengan cara menggoyangkan labu erlenmeyer sehingga larutan
tersebut berwarna merah muda atau pink. Diencerkan dalam labu ukur 1000 ml
sehingga membutuhkan 900 ml aquades.

4. Kemudian,untuk membuat standar larutan kerja,larutan baku besi dimasukkan


kedalam labu erlenmeyer sebanyak 50 ml. Setelah itu diencerkan dengan menambah
aquades sebanyak 50 ml, sehingga total larutan yang dimiliki sebanyak 100 ml atau
sampai batasnya.

5. Terakhir beri label dan dama pada labu Erlenmeyer tersebut


E. Kesimpulan
Pada pembuatan larutan harus memahami sifat dan jenis larutan tersebut.Terdapat
pengenceran HCl yang merupakan sistem kimia anorganik yang tidak berwarna dengan
rumus H2O:HCl.Asam klorida memiliki aroma tajam yang khas. Ini diklasifikasikan
sebagai sangat asam dan dapat menyerang kulit pada rentang komposisi yang luas, karena
hidrogen klorida sepenuhnya berdisosiasi dalam larutan berair.
Setiap tahapan pada pemberian H2SO4 harus direndam pada air karena larutan
tersebut bersifat korosif yang dapat merusak alat.Tujuan pembuatan reagensia besi agar
dapat membuat kurvakalibrasi dan penentuan besi.Dalam pembuatan reagensia pada
besi(Ferrum) terdapat larutan baku besi atau larutan induk dan standar pengencer atau
larutan kerja.
F. Lampiran

Siapkan alat dan bahan

Timbang Ammonium Rodanida NH4(CNS) sebanyak


10 gram. Kemudian dilarutkan dengan mengambil
aquades sebanyak 50ml menggunakan gelas ukur .
Masukkan Ammonium Rodanida NH4(CNS) sebanyak 10 gram dan aquades 50 ml ke dalam labu
erlenmeyer. Lalu aduk sampai rata menggunakan batang pengaduk.

Menimbang FAS sebanyak 1,404 gram dan ukur aquades sebanyak 50ml.Kemudian
masukkan dalam labu Erlenmeyer dan aduk hingga rata.

Setelah itu campur larutan Ammonium Ferosulfat dari 4 kelompok yang menghasilkan187
ml, sehingga membutuhkan 23 ml aquades menjadi 200 ml. Lalu menambahkanH 2SO4
sebanyak 80 ml. Total keseluruhan menjadi 280ml.
Total larutan campuran sebanyak 280 ml, dibagi menjadi 4 menghasilkan 70 ml.
Larutan70 ml untuk pembuatan larutan baku besi tersebut ditetesi KMnO 4 yang pekat
sampai timbul warna pink. Kemudian diencer kandalam labu Erlenmeyer 1000 ml.
Penetapan kadar karbon (C) dengan Metode Walkley dan Black

A. Waktu dan tempat


Hari,Tanggal : Selasa, 23 Maret 2021
Tempat : Labotarium Kimia Poltekes Surabaya
Waktu : 08.00 –Selesai

B. Alat dan Bahan

1. Timbangan analitik/digital 7. Labu volumetrik (labu takar)100ml


2. Labu erlenmeyer100ml 8. Kertas Perchament(warna abu abu)
3. Buret 9. Kalium Bikromat 1N sebanyak 9,808 gram
4. Pengaduk magnetik(magnetik stirer) 10. Indikator Feroin
5. Pipet 10 ml 11. Larutan fero sulfat 0,5N sebanyak 55,6gram
6. Gelas ukur 12. Aquades

C. Cara Kerja
a. Kalium bikromat 1 N.

Menimbang 9,808g K2Cr2O7 kemudian dilarutkan dengan aqudest dalam baker glass 100
ml. Lalu diaduk perlahan-lahan, kemudian dituangkan kedalam labu volumetrik (labu takar)
100 ml dan ditambahkan aquadest sampai tanda garis.

b. Indikator Feroin
Digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu disaat warna hijau biru larutan
berubah menjadi coklat merah.

c. Larutan ferosulfat 0.5N


Melarutkan 55,6 gram FeSO4 dengan aquadest dalam gelas piala 500 ml.Lalu
menambahkan 15 ml H2SO4 dan diaduk perlahan-lahan dengan spatula,setelahitu diencerkan
menjadi 50ml dalam labu volumetrik.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Pada saat pengenceran K2Cr2O7 dengan aquades, K2Cr2O7 ini menggumpal dan dapat
membutuhkan waktu beberapa menit agar dapat larut dengan sempurna, pada saat
pengenceran ini juga terjadi perubahan warna menjadi orange ke kuning-kuningan
dengan gelas beker terasa dingin
2. Pada saat menuangkan aquades, siram sampai terkena kertas agar serbuk yang ada pada
kertas ikut terlarut dan tak tersisa sedikitpun.
3. Larutan ferosulfat di beri larutan H2SO4 sebanyak 3ml yang sudah di ukur dengan pipet
gondok.Lalu warna berubah dari merah bata menjadi kekuning-kuningan
4. Pada saat pengenceran ferosulfat sangat sukar untuk dapat terlarut dengan
sempurna,karena kemungkinan besar kesukaran ferosulfat dalam pencampuran ini
disebabkan oleh lingkungan sekitar dan udara serta pada saat menutup botol bisa saja
kurang rapat

E. Kesimpulan
Kalium dikromat (K2Cr2O7) adalah padatan ion kristalin dengan warna merah-orange yang
digunakan sebagai oksidator di berbagai bidang.Tujuan dari penulisan paper ini untuk
mengetahui karakteristik serta panjang gelombang maksimum dari kalium dikromat. Kalium
dikromat ini juga suatu pereaksi kimia anorganik yang umum, yang biasa digunakan sebagai
agen pengoksidasi dalam berbagai aplikasi laboratorium dan industri. Seperti halnya seluruh
senyawa kromium heksavalensi, senyawa ini akut dan secarakronis berbahaya bagi kesehatan.
Pada saat pengenceran kalium dikromat ini juga terjadi perubahan warna menjadi orange ke
kuning-kuningan dengan gelas beker terasa dingin dan pada pengenceran ferosulfat terjadi
perubahan warna dari merah bata – kekuningan setelah di tetesi dengan H2SO4.Dan pada
indikator ferroin ini, larutan ini sudah siap digunakan.
F. Lampiran

Siapkan alat dan bahan

Timbang K2Cr2O7 sebanyak 49,808 gram dan ambil aquades sebanyak 500 ml pada gelas
ukur

Kemudian K2Cr2O7 sebanyak 49.04 gram di masukkan ke dalam gelas beker dan di beri
aquades pada gelas beker tersebut.
Setelah itu pindah larutan tersebut ke labu volumetrik 100ml

Timbang Ferosulfat sebanyak55,6 gram dengan cawan

Lalu ukur aquades dengan gelas ukur sebanyak 100ml

Masukkan 27 8g ra m ferosulfat kedalam gelas beker ukuran 50 0 ml dan beri


aquades,setelah itu aduk-aduk hingga merata dengan batang pengaduk
Setelah itu larutan ferosulfat diberi larutan H2SO4 sebanyak 15 ml yang sudah
diukur dengan pipet gondok ukuran 5 ml.Lalu aduk-aduk larutan hingga rata

Kemudian masukkan ke dalam1 L labuvolumentrik.

Anda mungkin juga menyukai