Anda di halaman 1dari 8

Resume Dasar Kesehatan Lingkungan

MOCH. ARIFIN MULYO A. P.

D4 KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA


2020

A.Pengertian Kesehatan
Kesehatan yaitu situasi sejahtra dari tubuh, jiwa serta sosial yang sangat memungkinkan
setiap orang hidup produktif dengan cara sosial serta ekonomis. SedangkanSedangkan pengertian
Kesehatan menurut WHO Thn 1948 adalah suatu situasi fisik, mental, sosial,kesejahtraan dan
tidak hanya bebas dari penyakit atau kekurangan.
Aspek-aspek Kesehatan pada prinsipnya kesehatan itu mencakup 4 segi, diantaranya :
 Kesehatan fisik terwujud jika seseorang tidak merasakan atau mengeluh sakit, seluruh
organ tubuh berperan normal atau tidak mengalami masalah.
 Kesehatan mental (jiwa) meliputi 3 komponen yaitu: pikiran, emosional serta spritual.
Pikiran sehat tercermin dari cara memikirkan atau jalur pikiran.
 Kesehatan sosial terwujud jika seseorang dapat terkait dengan orang lain atau grup lain
dengan cara baik, tidak membedakan ras, suku dan agama atau kepercayaan, status sosial,
ekonomi, politik dsb dan sama-sama toleransi serta menghormati.
 Kesehatan dari segi ekonomi tampak apabila seseorang (dewasa) produktif dalam makna
memiliki aktivitas yang membuahkan suatu hal bisa menyokong pada hidupnya sendiri
atau keluarganya dengan cara finansial.

B.Ilmu Kesehatan Lingkungan


Ilmu multi disipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaktif dari sekelompok
manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang
diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk
penanggulangan dan pencegahan.

1. Kesehatan Lingkungan
Ilmu yang mempelajari berbagai masalah kesehatan sebagai hubungan interaksi antara
berbagai bahan, kekuatan, kehidupan, zat yang memiliki potensi penyebab sakit yang timbul
akibat adanya perubahan lingkungan dengan masyarakt serta menerapkan upaya pencegahan
gangguan kesehatan yang ditimbulkan.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
 Perumahan
 Pembuangan kotoran manusia (tinja)
 Penyediaan air bersih
 Pembuangan sampah
 Pembuangan limbah
 Kandang ternak, dsb.
Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan bersifat
holistik dalam melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat
lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan
kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
 Definisi secara makro
Paradigma sehat berarti pembangunan semua sektor harus memperhatikan
dampaknya di bidang kesehatan, minimal pembangunan tersebut harus memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat.
 Definisi secara mikro
Paradigma sehat berarti pembangunan kesehatan lebih menekankan upaya promotif
dan preventif , bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Resiko Kesehatan Lingkungan
Beberapa definisi mengenai resiko kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut (Gumilar, 2004)
 Resiko kesehatan lingkungan merupakan resiko terhadap kesehatan manusia yang
disebabkan oleh faktor lingkungan (fisik, kimia, biologi, dan sosial)
 Resiko kesehatan lingkungan merupakan suatu faktor atau proses dalam lingkungan yang
mempunyai probability tertentu untuk menyebabkan konsekuensi yang merugikan
manusia dan lingkungannya
 Resiko kesehatan lingkungan mengandung unsur yang tidak pasti, probabilitas terjadinya
dapat rendah atau tinggi, dan tidak dapat dikatakan pasti akan terjadi. Ketidakpastian
dalam memperkirakan adanya resiko dapat berasal dari beberapa hal, yaitu :
o Kesalahan metodologi
o Pengetahuan yang terbatas tentang sifat dan kelakuan sistem yang
diperkirakan
o Probabilitas terjadinya yang rendah (flow probability event)
o Kejadian yang tidak dapat diperkirakan

Proses Terjadinya Penyakit


Pada dasarnya penyakit terjadi karena adanya interaksi antara berbagai elemen yang saling
mempengaruhi. Seorang dokter, John Gordon, menggambarkan terjadinya penyakit pada
masyarakat dalam sebuah model yang pada akhirnya dinamakan sesuai dengan nama
pencetusnya, yaitu Model Gordon. Menurutnya, penyakit itu ditentukan oleh tiga faktor
pengaruh, yaitu (Fox,1970):
 A = Agent/penyebab penyakit
Agent adalah faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Agent dapat
berupa benda hidup, tidak hidup, energi, dan lain sebagainya, yang dalam jumlah berlebih
atau kurang merupakan sebab utama dalam terjadinya penyakit.
 H = Host/pejamu
Host adalah populasi atau organisme yang memiliki resiko untuk sakit. Element host ini
sangat penting dalam proses terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya, karena
ia sangat bervariasi keadaannya bila dilihat dari aspek sosial ekonomi budaya, keturunan,
lokasi geografis, dan lainnya.
 L = Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri host, baik benda mati, benda
hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk akibat interaksi semua elemen
tersebut, termasuk host yang lain. Lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi lingkungan
udara (atmosfer), lingkungan air (hidrosfer), lingkungan padat (litosfer), lingkungan flora
dan fauna (biosfer), dan lingkungan sosial (sosiosfer).
Dalam Model Gordon, A, H, dan L dianggap sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam
interaksi yang menentukan keadaan sehat atau sakit. Ia menggambarkan/memodelkan terjadinya
penyakit sebagai batang pengungkit yang mempunyai titik tumpu di tengah-tengahnya.

Gambar 1.

Saat pengungkit berada dalam kondisi seimbang maka masyarakat dalam keadaan sehat.
Sebaliknya, apabila resultan dari interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan yang tidak
seimbang, maka diperoleh keadaan yang tidak sehat atau sakit seperti yang digambarkan pada
Gambar 2.
Gambar 2.

Keadaan ke-1 :
A memberatkan keseimbangan sehingga batang pengungkit miring ke arah A. Pemberatan A
terhadap keseimbangan diartikan sebagai agent/penyebab penyakit mendapat kemudahan
menimbulkan penyakit pada host.
Keadaan ke-2 :
H memberatkan keseimbangan, sehingga batang pengungkit miring ke arah H. Keadaan seperti
itu dimungkinkan apabila H menjadi lebih peka terhadap suatu penyakit.
Keadaan ke-3 :
Ketidakseimbangan disebabkan oleh bergesernya titik tumpu. Hal ini menggambarkan terjadinya
pergeseran kualitas lingkungan sehingga A memberatkan keseimbangan. Keadaan seperti ini
berarti bahwa pergeseran kualitas lingkungan memudahkan A memasuki tubuh H dan
menimbulkan penyakit.
Keadaan ke-4 :
Ketidakseimbangan terjadi karena pergeseran kualitas lingkungan  sedemikian rupa sehingga H
memberatkan keseimbangan atau H menjadi sangat peka terhadap A. Contohnya, terjadinya
pencemaran udara.
Model Gordon ini selain memberikan gambaran umum tentang terjadinya penyakit pada
masyarakat, dapat pula digunakan untuk melakukan analisis dan mencari solusi terhadap
permasalahan kesehatan.
C. Hubungan Ekologi, Ekosistem, Ilmu Lingkungan, dan Sanitasi
Lingkungan. Ekologi merupakan hubungan timbal balik mahluk dengan lingkungan.
Sedangkan ekosistem merupakan unsur-unsur tempat terjadinya hubungan total antara
organisme dgn lingkungannya yg bersifat organik dan anorganik pada suatu tempat tertentu.
Ilmu lingkungan merupakan penerapan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi dalam
kehidupan manusia. Sedangkan Ilmu Sanitasi Lingkungan adalah bagian dari ilmu kesehatan
lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan
mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang berbahaya bagi kesehatan serta yang dapat
mengancam kelangsungan hidup manusia.
Hubungan Manusia Dengan Lingkungan
Sistem lingkungan terdiri dari 4 komponen, yaitu:
1. Sumber daya alam (life support)
- energi, mineral, tanah, air, tumbuhan, hewan
2. Aktivitas manusia (human activities)
- tempat tinggal, pekerjaan, transportasi, benda dan jasa.
3. Bahan buangan/sampah (residu and wastes)
- sampah padat, tinja, limbah cair, limbah gas, sampah radioaktif.
4. Faktor-faktor lingkungan berbahaya (environment hazards)
a. alami : gempa bumi, angin ribut, banjir.
b. biologis : binatang, serangga, mikroba, tumbuhan
c. kimia : racun, toxin, allergen, irritan
d. fisik : vibrasi, radiasi, ruda paksa, kelembaban
e. psikologi : stress, cemas, menjemukan, tidak senang.
f. sosiologi : kepadatan, isolasi
Peranan Lingkungan Dalam Menimbulkan Gangguan Kesehatan
1. Agens (penyebab penyakit)
Contoh : mikroba, parasit, zat kimia, suara, suhu, tekanan udara, radiasi, aliran listrik.
2. Reservoir : Manusia, hewan dan benda sebagai tempat berkembang biak bibit penyakit.
Contoh: air kotor, sampah.
3. Vektor : Hewan pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan.
Contoh: lalat, kecoa.
4. Host : Manusia atau hewan yang ditumpangi suatu parasit.
Contoh: tikus, keong.
5. Medium transmisi : Benda sebagai perantara agens.
Contoh: udara, air, makanan.
Gangguan Kesehatan yang Disebabkan Peranan Lingkungan
 Water borne disease / Food boene disease: Bibit penyakit berada dalam air atau makanan
dan masuk kedalam pencernaan makanan manusia. Contoh: kolera, typhus, dysentri,
hepatitis infectiosa, polio meylitis.
 Water washed disease: Air yang digunakan dalam jumlah terbatas untuk mencuci dan
mandi dan mengandung mikroba penyebab penyakit. Contoh: skinsepsis, conyunctivitis,
trachoma.
 Water based disease : Mikroba atau parasit dari penyakit yang siklus hidupnya
mempunyai intermediat host yang hidup di air. Contoh: demam keong/shistosomiasis.
 Water related to insect Vektor/insect borne disease: Penyakit ditularkan oleh serangga
pembawa bibit penyakit yang hidup di dalam air. Contoh: malaria, filariasis, demam
berdarah, encepalitis, yellow fever, relapsing fever.
 Food intoxication : Keracunan makanan oleh karena toxin yang dikeluarkan oleh
botulisme, staphylococcus dan clostridium welchii.
 Food poisoning : Keracunan makanan oleh logam, zat organik, hewan dan tumbuhan
beracun. Contoh ; Pb, Hg, As, Mi, Cr, Cd, Se, pestisida, jenis kerang-kerangan, jenis
kacang dan cendawan liar.

Prinsip Pengawasan Lingkungan


Prinsip pengawasan lingkungan dapat dikelompokkan menjadi 5, antara lain:
 Isolation (isolasi) : usaha membuat jarak antara manusia dengan faktor lingkungan
berbahaya.
Contoh : pengadaan tempat sampah, membuat septick tank, drainage, ruang khusus untuk
listrik, pompa, generator dan obat
 Substitution (substitusi) : mengganti berbagai zat, energi, alat atau komponen lain
dianggap sumber bahaya.
Contoh : mengganti knalpot mobil, mengganti kabel yang tua, mengganti lantai yang
retak, mengganti dinding kaca yang rusak, mengganti ion atau senyawa kimia yang
menimbulkan polusi.
 Shielding: menggunakan alat pelindung bahan untuk menghadapi faktor lingkungan
berbahaya.
Contoh : pakaian kerja, masker, sarung tangan, kaca mata, helm, sepatu boot, sumbat
telinga.
 Treatment : proses pengolahan lingkungan yang meliputi :
1. Removal (pengurangan) : usaha menghilangkan atau mengurangi polutan
fisika dan kimia pada lingkungan yang sangat dibutuhkan manusia.
2. Destruction (destruksi) : usaha merusak atau membunuh faktor lingkungan
biologis, seperti mikroba patogen dan vektor. Usaha ini sering disebut sebagai
usaha desinfeksi dan sterilisasi. Destruksi dibedakan menjadi 2 yaitu
Destruksi Animated dan Destruksi Inanimate.
 Prevention (Prevensi): suatu upaya untuk mencegah supaya individu terhindar dari
infeksi penyakit atau gangguan kesehatan.
Contoh : Imunisasi, propilaksi untuk menghindarkan infeksi.
Manajemen Kesehatan Lingkungan
1. Environmental Engineering
Intervensi manusia terhadap lingkungan dalam bentuk rekayasa lingkungan.
2. Pengendalian lingkungan
Intervensi yang dilakukan manusia terhadap lingkungan berupa peraturan per-undang –
undangan yang menyangkut faktor lingkungan fisik, biologik maupun kimia, studi AMDAL
pada pendirian industri/perumahan dsb.
3. Surveillance/monitoring
Komponen ini diperlukan dalam hubungannya dengan kegiatan Environmental Engineering
maupun pengendalian lingkungan, sehingga diperoleh suatu kualitas lingkungan yang
diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai