Membuat Larutan dari Zat Padatan, Zat Cair dan Pengenceran Larutan
Disusun Oleh:
Jalan. Brigjen Katamso No.10, Tj. Uncang, Kec. Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau
29439
2022/2023
1. JUDUL PERCOBAAN
Membuat larutan dari zat padatan, zat cair dan pengenceran larutan.
2. TUJUAN
3. LANDASAN TEORI
Aluminium sulfat yang disebut tawas (Al2(SO4)3 memiliki bentuk kristal atau
serbuk. Aluminium sulfat pada saat ini banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
ataupun dunia industri. Dikarenakan, aluminium sulfat merupakan bahan kimia yang
membantu proses pengendapan partikel – patikel kecil pada air yang tidak dapat
mengendap dengan sendirinya. Semakin bertambahnya jumlah kebutuhan aluminium
sulfat menyebabkan kebutuhan alumunium meningkat.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut Larutan terdiri atas
dua komponen, komponen utama biasanya disebut pelarut, dan komponen minoraya
dinamakan zat terlarut. Pelarut dipandang sebagai pembawa atau medium bagi zat terlarut
yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan
karena pengendapan atau penguapan. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan
pelarut membentuk larutan disebut pelarutan .
Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur banyaknya mol zat terlarut
dalam satu liter larutan. Dapat ditulis dengan rumus :
Membuat suatu larutan untuk eksperimen dapat dilakukan dengan melarutkan zat padat
(Kristal) atau dengan melakukan pengenceran larutan konsentrasi tinggi menjadi
konsentrasi rendah.
a. Larutan encer.
Larutan encer yakni larutan yang memiliki pelarut lebih banyak ketimbang zat
terlarutnya. Misalnya face tonic, air mawar, astringent, dan sebagainya.
b. Larutan pekat.
Larutan pekat yaitu larutan dengan zat terlarut relatif lebih banyak namun tidak
sampai melebihi pelarutnya. Misalnya kopi hitam kental.
Berdasarkan wujud pelarut dan zat terlarutnya larutan dibedakan menjadi padat,
cair, dan gas. Larutan bisa dipadukan dari jenis yang sama atau berbeda. Misalnya zat
terlarut gas dengan pelarut gas, akan menghasilkan larutan gas. Zat terlarut gas yang
dipadu pada pelarut padat akan menghasilkan larutan padat.
M1.V1 = M2 V2
Keterangan
b) Padatan Al2(SO4)3
d) Pengaduk
e) Aquades
g) Spatula
h) Corong
i) Pipet tetes
j) Botol bekas
k) Timbangan digital
l) Rubber bulb
m) Pipet ukur/volume
g= MxmrxV/1000
=0,2x342/10
=6,84 g
M1.V1=M2.V2
0,2.V1=0,1.100
V1=50 m
M=1000xmassa jenisxkadar/Mr
=1000x1,05x0,98/60
=17,15 M
M1.V1=M2.V2
17,15.V1=0,34.100
V1= 34/17,15
6. PEMBAHASAN
Dalam pembuatan larutan Al2(SO4)3 Dangan 0,2 M sebanyak 200 ml, dibutuhkan
6,84 gr serbuk padatan Al2(SO4)3 yang sudah ditimbang menggunakan timbangan
digital. Setelah sesuai padatan tersebut dilarutkan dengan aquades kira-kira 50 ml lalu
aduk hingga homogen. Setelah tercampur pindahkan ke labu takar menggunakan corong
dan tambahkan aquades hingga batas miniskus yang dapat diliat dari sejajar mata. Lalu
kocok labu ukur, tapi jangan sampai melebihi batas 100 ml karena dapat mengubah
konsentrasi larutan.
Larutan CH3COOH termasuk dalam larutan asam pekat. Untuk membuat larutan
tersebut di butuhkan kadar yang ada pada CH3COOH, kadar yang terdapat pada
CH3COOH adalah 98%, dan massa jenis 1,05g/L. Kemudian mencari molaritas dengan
rumus M=1000xmassa jenisxkadar/Mr. Maka didapat molaritas sebesar 17,15 M.
Selanjutnya mencari Volume awal dengan rumus perbandingan M1xV1=M2xV2. Dan
didapat 2 ml dengan 17,15M untuk membuat 0,34 M dengan volume 100 ml.
7. KESIMPULAN
a) Aluminium sulfat adalah senyawa kimia dengan rumus Al₂(SO₄)₃ berbentuk kristal
atau serbuk bahan kimia ini membantu proses pengendpan partikel – patikel kecil
pada air yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya.
b) Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut Larutan terdiri atas
dua komponen yaitu zat pelarut, dan zat terlarut. Larutan dapat dibuat dari zat
padatan, cair dan larutan pekat.
c) Molaritas salah satu ukuran konsentrasi larutan. Molaritas suatu larutan menyatakan
jumlah mol suatu zat per liter larutan, dinyatakan dalam satuan molar. Dengan rumus
M=gr/Mr x 1000/v(ml).
8. DAFTAR PUSTAKA
Yulia, Reiza Fitri. 2012. LAPORAN PRAKTIKUM kimia dasar pembuatan larutan,
Jakarta.
Kartini, M.Pd. 2012. Panduan Praktikum Kimia Dasar I. Cirebon : IAIN Press.