Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR LABORATORIUM MEDIK

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta 3

D-III Teknologi Laboratorium Medis


2019

PRAKTIKUM V

A. Tanggal Praktikum
Rabu, 16 Oktober 2019

B. Judul Praktikum
Pengenalan Reduktor dan Oksidator

C. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui nama dan rumus bahan kimia
2. Untuk mengetahui bahan oksidator dan reduktor
3. Untuk mengetahui pH dan perubahan warna pada indikator

D. Dasar Teori
Suatu zat pereduksi (disebut juga reduktor) adalah unsur atau senyawa yang kehilangan
(atau "mendonasikan") elektron kepada spesies kimia lainnya dalam suatu reaksi kimia
redoks. Karena zat pereduksi kehilangan elektron, maka dikatana ia mengalami oksidasi.

Jika suatu zat adalah donor elektron (reduktor), pihak lain haruslah bertindak selaku
penerima elektron (oksidator). Suatu reduktor dioksidasi karena ia kehilangan elektron
dalam reaksi redoks. Reduktor biasanya berada pada salah satu tingkat oksidasi terendahnya
dan dikenal sebagai donor elektron. Contoh yang termasuk reduktor adalah logam tanah,
asam format, dan senyawa-senyawa sulfit.

Beberapa titrasi redoks menggunakan amilum sebagai indicator,khususnya titrasi redoks


yang melibatkan iodine. Indikator yang lain yang bersifatreduktor/oksidator lemah juga
sering dipakai untuk titrasi redoks jika keduaindicator diatas tidak dapat diaplikasikan,
misalnya ferroin, metilen, blue, dannitroferoin. Contoh titrasi redoks yang terkenal adalah
iodimetri, iodometri, permanganometri menggunakan titrant kalium permanganat untuk
penentuanFe2+ dan oksalat, Kalium dikromat dipakai untuk titran penentuan Besi(II)
danCu(I) dalam CuCl. Bromat dipakai sebagai titrant untuk penentuan fenol, daniodida
(sebagai I2 yang dititrasi dengan tiosulfat), dan Cerium(IV) yang bisadipakai untuk titrant
titrasi redoks penentuan ferosianida dan nitrit.

Sedangkan zat pengoksidasi, atau dikenal sebagai oksidator, memiliki dua makna.
Pengertian pertama, oksidator adalah spesies kimia yang menghilangkan elektron dari
spesies lainnya. Ini adalah salah satu komponen dalam reaksi oksidasi-reduksi (redoks).
Pengertian lainnya, oksidator adalah spesies kimia yang memindahkan atom elektronegatif,
biasanya oksigen, ke dalam substrat. Pembakaran, ledakan pada umumnya, dan reaksi
redoks organik melibatkan reaksi perpindahan atom.

Istilah oksidasi mengacu pada setiap perubahan kimia dimana terjadikenaikan biloks,
sedangkan reduksi digunakan untuk setiap penurunan biloks.Oksidator adalah senyawa
dimana atom yang terkandung mengalami penurunan biloks. Sebaliknya pada reduktor,
atom yang terkandung mengalami kenaikan biloks. Indikator yang digunakan dalam titrasi
oksidasireduksi ini biasanya berupa zat organik yang dapat dioksidasi atau di reduksi bolak-
balik dan berubah warnanya pada perubahan tingkat oksidasinya. Padadasarnya indikator ini
harus teroksidasi atau tereduksi pada titik ekivalensititrasinya. Jika kita mentitrasi suatu
larutan reduktor, indikatornya harus reduktor,tapi yang lebih lemah. Jadi lebih sukar
dioksidasi dari pada zat yang dititrasi.

Indikatornya baru teroksidasi (berubah warna) jika cuplikannya sudah atau hampirsemua
teroksidasi. Indikator yang digunakan untuk menandai titik akhir titrasi oksidasireduksi,
yaitu : Auto indikator, indikator sendiri yaitu indikator yang berasal dari pereaksinnya
sendiri. Contoh: KMnO4. Indikator spesifik, contoh indikator kanjiuntuk iodium; Indikator
redoks, contoh indikator yang dapat berbeda warna padakeadaan terduksi dan
teroksidasinya. Contoh asam difenil amin dan feroin.Secara sederhana pasangan redoks dari
indikator redoks dilambangkan sebagai berikut :

In+ + e In

Warna A warna B

Jika [In]/[In+] ≥ 10, maka warna B yang tampak

Jika [In]/[In+] ≤ 0,1, maka warna A yang tampak

Jadi daerah perubahan warna (∆E indikator) = 2 x 0,059 = 0,12 V


Syarat pemilihan indikator bagi suatu titrasi redoks adalah harus berubahwarna pada
atau di dekat harga potensial sel titik ekivalensi. Beberapa contohtitrasi redoks adalah
permanganometri, dikromatometri, bromatometri, iodometri,dan iodimetri.

Titrasi redoks itu melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi antara titrant dananalit.Titrasi
redoks banyak dipergunakan untuk penentuan kadar logam atausenyawa yang bersifat
sebagai oksidator atau reduktor. Aplikasi dalam bidangindustri misalnya penentuan sulfite
dalam minuman anggur dengan menggunakaniodine, atau penentuan kadar alkohol dengan
menggunakan kalium dikromat.Beberapa contoh yang lain adalah penentuan asam oksalat
dengan menggunakan permanganate, penentuan besi(II) dengan serium(IV), dan sebagainya.

PENYIAPAN INDIKATOR
NAMA INDIKATOR BAHAN DAN CARA PENYIAPAN

Larutan metil merah Hangatkan 25 mg merah metil dengan


0,95 NaOh 0,05 N dan 5 ml etanol 95%.
Setelah larut sempurna, tambahkan etanol
50% sampai 250 ml.

Larutan metil jingga Larutan jingga metil 0,04% b/v dalam


etanol 20%.

Larutan fenolftalein Larutkan 200 mg fenolftalen dalam 60 ml


etanol 90% ditambah air sampai 100 ml.

Larutan brom timol biru Hangatkan 100 mg BTB dengan 1,6 ml


NaOh 0,05 N dan 5 ml etanol 90%,
setelah larut sempurna tambahkan etanol
20% hingga 250 ml.

Pembahasan Membuat LarutanMetil Jingga 100ml :

0,04 gr = 40 mg

Bobot 40 0,04 mg (lalu dilarutkan dengan etanol 20% )

Volume 100

Cara mendapatkan Etanol 20% dari larutan awal Etanol 96%

%1 x V1 = %2 x V2  96 x V1 = 20 x 100
V1 = 2000 / 96

V1 = 21 ml

*) Etanol 96% sebanyak 21 ml lalu ditambah 79 ml aquadest

NAMA INDIKATOR BAHAN DAN CARA PENYIAPAN

Larutan kanji (0,5-1)%

BHN (biru hidroksi naftol) (0,5-1)% BHN dalam NaCl

Murexid (0,5-1)% Murexid dalam NaCl

EBT (Eriocrom black T) (0,5-1)% EBT dalam NaCl

Larutan kalium kromat Larutan 5% dalam air.

BEBERAPA CONTOH OKSIDATOR


 MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O
 Cr2O7= + 14H+ + 6e → 2Cr3+ + 7H2O
 I2 + 2e → 2I-
 IO3- + 6H+ + 6e → I- + 3H2O

BEBERAPA CONTOH REDUKTOR

 H2 → 2H+ +2e
 C2O4= → 2CO2 + 2e
 2S2O3= → 2S4O6= + 2e

E. Nama dan Rumus Bahan Kimia


No. Nama Bahan Rumus

1. Asam klorida HCl

2. Asam sulfat H2SO4

3. Asam fosfat H3PO4

4. Asam asetat CH3COOH

5. Asam nitrit HNO2


6. Asam nitrat HNO3

7. Asam perkorat HClO4

8. Asam oksalat C2H2O4 * 2H2O

9. Asam tartrat C4H6O6

10. Asam sitrat C6H8O7

11. Asam pikrat C6H3N3O7

12. Asam karbonat H2CO3

13. Asam bikarbonat NaHCO3

14. Asam kromotropat C10H6Na2O8S2 * 2H2O

15. Asam borat H3BO3

16. Kalium hidroksida KOH

17. Natrium hidroksida NaOH

18. Amonium hidroksida NH4OH

19. Kalium bikromat K2Cr2O7

20. Kalium kromat K2CrO4

21. Kalium sianida KCN

22. Kalium tiosianat KSCN

23. Kalium klorida KCl

24. Kalium iodide KI

25. Kalium iodat KIO3

26. Natrium tiosulfat Na2S2O3 * 5H2O

27. Natrium sulfat Na2SO4

28. Natrium sulfide Na2S

29. Natrium klorida NaCl


30. Natrium iodat NaIO3

31. Iodium I2

32. Hidrogen peroksida H2O2

33. Natrium tetraborate Na2B4O7 * 8H2O

34. Kupri sulfat CuSO4 * 5H2O

35. Timbal asetat Pb (CH3COO)2

36. Kalium ferosianida K4(Fe(CN)6)

37. Kalium ferisianida K3(Fe(CN)6)

38. Kalium permanganat KMnO4

39. Raksa (I) nitrat Hg2(NO3)2

40. Raksa (II) nitrat Hg(NO3)2

41. Perak nitrat AgNO3

42. Timbal nitrat Pb(NO3)2

43. Bismut nitrat Bi(NO3)3

44. Besi (II) sulfat FeSO4

45. Besi (III) sulfat Fe2(SO4)3

46. Amonium klorida NH4Cl

47. Timbale asetat Pb(CH3COO)2

48. Natrium oksalat Na2(C2O4)

49. Natrium asetat NaCH3COO

50. Natrium nitrit NaNO2

51. Natrium nitrat NaNO3

52. Kalium nitrat KNO3

53. Kalium nitrit KNO2


54. Serbuk seng Zn

55. Etanol C2H5OH

56. Metanol CH3OH

57. n-butanol C4H9OH

58. 2-butanol C4H10O

59. Eter (C2H5)2O

60. Kloroform CHCl3

61. Karbon tetraklorida CCl4

62. Aseton C 3 H6 O

63. Gliserol C3H8O3

64. Formaldehid CH2O

65. Natrium dihidrogen fosfat NaH2PO4

66. Dinatrium hydrogen fosfat NaHPO4

67. Kalium biftalat KHC8H4O4


F. Trayek pH dan Perubahan Warna Indikator

G. Kesimpulan
Dengan selesai dilakukannya praktikum ini diperoleh keterampilan dan
pengetahuan tentang berbagai nama dan rumus bahan kimia yang akan
dipelajari kedepannya dan mengetahui tentang reduktor dan oksidator, serta
mengetahui perubahan warna indicator pH

H. Saran

Pengenalan bahan bagi setiap praktikan sangat perlu karena bila tidak
dibekali pengetahuan yang cukup akan membahayakan bagi seluruh pekerja di
laboratorium dan lingkungan sekitar, baik diri sendiri maupun oranglain.
Banyak sekali manfaat dari pengenalan bahan dan rumus-rumus kimia ini, baik
manfaat perseorangan atau kelompok.

Jadi disarankan kepada seluruh praktikan agar terus menambah wawasan


dan pengetahuan mengenai bahan kimia yang bersifat reduktor dan oksidator
beserta rumusnya dan perubahan warna indicator pH.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9588698/laporan_oksidimetri

https://id.wikipedia.org/wiki/Oksidator

https://id.wikipedia.org/wiki/Reduktor

PEMBIMBING

Dra. Warida, M.kes. Dra. Angki Purwanti, Apt,M.Si

PARTISIPAN
Fikri Hadiansyah Andriani Putri Pratiwi

Indah Fajriyah Irda Muliardi

Anda mungkin juga menyukai