Sokletasi
Refluks
Perkolasi
Meserasi
Identifikasi Alkaloid
1. Reaksi Dragendorf
Pereaksi dragendorf mengandung bismut nitrat dan merkuri
klorida dalam nitrit berair. Ketika suatu alkaloid ditambahkan
pereaksi dragendorf maka akan menghasilkan endapan jingga.
2. Reaksi Meyer
Pereaksi meyer mengandung kalium iodida dan merkuri klorida.
Ketika sampel ditambah pereaksi meyer maka akan timbul
endapan kuning atau larutan kuning bening lalu ditambah alkohol
endapannya larut. Tidak semua alkaloid mengendap dengan
reaksi mayer. Pengendapan yang terjadi akibat reaksi mayer
bergantung pada rumus bangun alkoloidnya.
3. Reaksi Bauchardat
Pereaksi bauchardat mengandung kalium iodida dan iood. Sampel
ditambah pereaksi bauchardat menghasilkan endapan coklat
merah lalu ditambah alkohol endapannya larut.
Deteksi dan karakterisasi
Reaksi pengendapan
Reagen Kandungan Hasil
COOMe
H3C N
H3C N
H CH2OH
O
O X
O
O
cocaine hyoscyamine
H3CO
HO
X
N CH3
HO
O
CH3 OH
√
N
H H ruticuline
OCH 3
HO
morphine
Mengapa penggunaan basa kuat NaOH
sedapat mungkin dihindari?
Adanya lemak atau bahan berlemak
Basa kuat tidak dapat digunakan jika
alkaloida terdapat dalam bahan berlemak
sabun.
Alkaloida yang terikat tannin.
Alkaloida yang terikat tannin, misalnya
alkaloida dalam kulit pomegranat
diperlukan NaOH untuk membebaskan
alkaloida dari ikatan garamnya. Alkaloida
kinin juga terikat oleh tannin, cara
isolasinya serbuk kulit kina di + HCl encer
atau asam format sehingga terbentuk
garam HCl. Selanjutnya dibasakan dgn
NaOH untuk memecah garam kinin-HCl
menjadi kinin basa dan disari dgn pelarut
organic (kloroform).
Serbuk kulit kina
+ HCl encer
Pelarut harus dipilih sedemikian sehingga zat lain yang tidak dikehendaki sedikit
mungkin tersari.
Selektifitas
Pelarut yang hanya menyari alkaloid tertentu dari
campuran alkaloida yang ada. Misal pada isolasi
emetin digunakan eter sebagai pelarut karena eter
hanya melarutkan emetin dan sefalin, tetapi tidak
melarutkan alkaloida psikotrin.
Metode penyarian
Diantara pelarut organic yang banyak dipakai, CHCl3
mrpk pelarut pilihan.
Kelebihan : alkaloida mdh larut dalam kloroform
Kekurangan : tidak selektif, dapat diuraikan oleh
alkaloida basa kuat menghasikan asam klorid.
Eter : lebih selektif
Kekurangan eter : mdh teroksidasi membtk peroksida,
mdh terbakar, derajat pencampuran dgn air relatif tinggi
ISOLASI
Bahan material
+ PE
1). MeOH / EtOH 95%
Sari PE 2). dipekatkan
Sisa
3). EtOAc-as.tartrat 2%
N N CH3
N H
CH3
Nicotine Coniine
Destilasi
IDENTIFIKASI ALKALOID
1. Reaksi Pengendapan
2. Reaksi Warna
3. Reaksi pembentukan kristal
4. KLT
5. Spektrum UV
6. Spektrum IR
Deteksi alkaloid:
Peraksi pengendap:
A.
Larutan Alkaloid netral atau asam dpt
diendapkan dg pereaksi yg berisi logam berat
spt Hg, Bi.
1ml lart alkaloid dlm tb reaksi + 1ml HCl
+ REAGENT PPT.
atropin - - merah
Skopolamin Kuning-biru - -
1. Sinar UV254 :
Pemadaman kuat pd alkaloid indol, quinolin,
isoquinolin, purin.
Pemadaman lemah : alkaloid tropan
2. Sinar UV 365
Berfluoresensi biru, biru-hijau, violet: akar
rauvolfia, kulit kina, akar ipekak.
Fluoresensi kuning: colchicine, sanguinarin,
berberine
3. Pereaksi Semprot: Dragendorff,
iodoplatinat dll
Identifying the Spots
1. Gravimetri
2. Volumetri
3. Kolorimetri
4. Spektrofotometri
Metode gravimetric
keuntungannya : kepekaannya
tinggi, dimungkinkan menetapkan
beberapa komponen secara
simultan.
Fluorometri
Prinsip :
Eksitasi dengan radiasi larutan pd λ
tertentu
Pengukuran intensitas fluoresensi
pd λ tertentu
Menentukan hubungan intensitas
fluoresensi dengan konsentrasi
menggunakan zat baku.
Fuoresensi bbrp alk dipengaruhi
pH : kinin & kinidin