“ PEMBUATAN REAGEN “
Untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Kimia Lingkungan
Dosen Pembimbing : Demes Nurmayanti, ST, M.Kes
Disusun Oleh :
Zahro Khusnul Latifa
P27833120040
D3 – 2A
E. Kesimpulan
Pengenceran larutan yang pekat membutuhkan beberapa ml dari larutan yang pekat
sesuai perhitungan rumus pengenceran dan larutan aquades sesuai yang dibutuhkan.
Kalium permanganat ( Potassium permanganat ) merupakan garam yang mengandung ion
K+ dan MnO4-dengan rumus kimia KMnO4. Senyawa ini merupakan agen pengoksidasi
yang kuat. Kalium permanganat mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan yang
berwarna ungu pekat, dan penguapan dari larutan ini meninggalkan kristal prismatik yang
berwarna ungu
agak hitam. Berdasarkan label bahaya yang terdapat pada kemasan, kalium permanganat
menimbulkan bahaya iritasi pada saluran pernafasan, hati, ginjal, usus,sistem saraf pusat,
dan dapat merusak paru-paru apabila terlalu banyak menghirup senyawa ini.
F. Lampiran
ALAT DAN BAHAN
1. Siapkan Alat : labu Erlenmeyer, gelas ukur, pipet gondok, pipet ukur, dan pi-pump hijau
LANGKAH KERJA
1. Menimbang KMnO4 – 0,1N (0,316 gram) KMnO4 dilarutkan dalam air suling sampai
100 ml.
2. Siapkan labu erlenmeyer 250 ml, kemudian masukkan asam oksalat yang sudah
ditimbang dan dan menuangkan aquades kedalam labu Erlenmeyer dengan
membasahi kertas tempat KMnO4 agar tidak ada yang tersisa. Kemudian aduk sampai
larut menggunakan batang pengaduk.
3. Menimbang asam oksalat sebanyak 6,3 gram dan ambil aquadest sebanyak 100 ml
menggunakan gelas ukur
5. Siapkan labu erlenmeyer, lalu ambil KMnO 4 sebanyak 5 ml menggunakan pipet ukur
yang dipasangkan pi-pump warna hijau. Masukkan larutan KMnO4 dan aquades dalam
labu erlenmyer. Aduk sampai rata dengan menggoyangkan labu Erlenmeyer.
6. Lakukan pengenceran asam oksalat dengam mengambil aquades 45 ml yang
diletakkan pada gelas ukur.
7. Siapkan labu erlenmeyer, lalu ambil asam oksalat sebanyak 5 ml menggunakan pipet
ukur yang dipasangkan pi-pump warna hijau. Masukkan larutan asam oksalat dan
aquades dalam labu erlenmeyer. Aduk sampai rata dengan menggoyangkan labu
Erlenmeyer.
8. Siapkan air dalam baskom dan letakkan baker glass dalam baskom. Kemudian isi
dengan H2SO4 sebanyak 23 ml dan harus menggunakan sarung tangan medis. Setelah
diisi keluarkan baker glass dari baskom.
9. Ambil aquades sebanyak 177 ml menggunakan gelas ukur, setelah itu masukkan gelas
ukur dalam rendaman air pada baskom. Dan masukkan H2SO4 sebanyak 23 ml
kedalam gelas ukur secara perlahan.
10. Setelah itu tuang pada botol winkler beri label dan nama.
BESI (Ferrum)
C. Langkah Kerja
1. Asam Chlorida (1 : 1), artinya : 1 bagian HCl pekat + 1 bagian aquadest
2. Ammonium Rodanida NH4 (CNS); 20 % atau 10%
3. Larutan Baku Besi : Larutan Induk 1,404 gram (Fe(NH4) 2 (SO4)2. 6H2O3, tambahkan
20 ml H2SO4 pekat dan 50 ml aquadest, aduk sampai larut, tambahkan tetes demi tetes
KMnO4 0.1N sampai timbul warna pink, encerkan dalam labu ukur 1.000 ml sampai
tanda batas. (Fe = 200 mg/l atau 1 ml = 0,2 mg)
Standar Pengencer : Larutan Kerja Pipet dengan pipet gondok 50 ml Baku Besi di atas
masukan labu ukur 100 ml dengan encerkan sampai tanda batas dengan aquadest (Fe 1
ml = 10 microgram = 0,01 mg).
4. H2SO4
1. Membuat larutan asam klorida maka dibutuhkan HCl murni dan aquades.
Perbandingannya 1:1 atau dengan 50% HCl murni dan 50% aquadest dalam
jumlah 100 ml HCl dan 100 ml aquades.
3. Untuk membuat larutan baku besi maka dibutuhkan KMnO4 0.1 N yang
dilarutkan kedalam Ammonium Ferosulfat (yang telah dicampur dengan H2SO4
dan aquades). Lalu mencampurnya dengan cara menggoyangkan labu erlenmeyer
sehingga larutan tersebut berwarna merah muda atau pink. Diencerkan dalam
labu ukur 1000 ml sehingga membutuhkan 900 ml aquades.
4. Kemudian, untuk membuat standar larutan kerja, larutan baku besi dimasukkan
kedalam labu erlenmeyer sebanyak 50 ml. Setelah itu diencerkan dengan
menambah aquades sebanyak 50 ml, sehingga total larutan yang dimiliki
sebanyak 100 ml atau sampai batasnya.
E. Kesimpulan
Pada pembuatan larutan harus memahami sifat dan jenis larutan tersebut. Terdapat
pengenceran HCl yang merupakan sistem kimia anorganik yang tidak berwarna dengan
rumus H2O: HCl. Asam klorida memiliki aroma tajam yang khas. Ini diklasifikasikan
sebagai sangat asam dan dapat menyerang kulit pada rentang komposisi yang luas, karena
hidrogen klorida sepenuhnya berdisosiasi dalam larutan berair . Dan setiap tahapan pada
pemberian H2SO4 harus direndam pada air karena larutan tersebut bersifat korosif yang
dapat merusak alat. Tujuan pembuatan reagensia besi agar dapat membuat kurva kalibrasi
dan penentuan besi. Dalam pembuatan reagensia pada besi (Ferrum) terdapat larutan baku
besi atau larutan induk dan standar pengencer atau larutan kerja.
F. Lampiran
ALAT DAN BAHAN
1. Siapkan alat : labu Erlenmeyer, pipet ukur, pipet gondok, gelas ukur, rubber pump,
baker glass.
3. Masukkan HCl kedalam gelas ukur yang telah terisi aquades dengan perbandingan 1:1
dengan 100 ml HCl dan 100 ml aquades. Kemudian aduk sampai rata menggunakan
batang pengaduk. Masukkan kedalam botol winkler beri label dan nama.
6. Menimbang Ammonium Ferosulfat sebanyak 1,404 gram dan ukur aquades sebanyak
50 ml. Kemudian masukkan dalam labu Erlenmeyer dan aduk hingga rata.
3. Masukkan 9,808 gram K2Cr2O7 dan 100 ml aquades kedalam baker glass. Aduk
sampai rata menggunakan batang pengaduk. Kemudian masukkan dalam labu
volumetrik.